Wednesday, October 29, 2014

Tetap Mengkampanyekan Hidup Berniaga

Riiinngg telepon di HP .... diujung sana ada Bapak Syauki, Pak Budi, Pak Azwar dan Pak Bun serta Pak Hamilton menghabarkan bahwa mereka sebagai Pengurus Ikatan Pensiunan Diknas telah dipanggil oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, yang memberitahukan bahwa proposal Ikatan Pensiunan Diknas disetujui, namun Sekretaris berharap agar tidak melaksanakan pelatihan Karakter Bangsa melainkan pelatihan nilai nilai kearifan daerah Lampung. Pada saat itu saya masih berada di Palembang.  Saya menjawab tidak ada masalah, kalaupun kita harius melaksanakan pelatihan Karifan Lokal daerah Lampung, toh kearifan lokal daerah lampungpun, memiliki kesamaan dengan program kita, yaitu mengkampanmyekan hidup berniaga.

Intinya bahwa Group Diskusi Ikatan Pensiunan Pendidik Provinsi Lampung asuhan Ikatan Pensiunan Diknas akan melaksanakan Kampanye hidup berniaga terutama bagi siswa Pendidikan Dasar. Dan memang selayaknya bahwa nilai nilai tradisinal Kearifan Daerah Lampung juga pada intinya adalah mendorong seseorang untuk berniaga. Karena bicara masalah kearifan tradisional Lampung berarti membicarakan Piil Pesenngiri, membicarakan Piil Pesenggiri  maka ada beberapa hal yang harus kita bicarakan, yaitu (1) Nemui nyimah (produktif), (2) Nengah Nyappur (Kompetitip), (3) Sakai sambaian (kooperatif) serta  (4) Juluk Adek (inovatif), yang keempat empatnya adalah juga mendorong kepada hidup berniaga.
Secara bahasa pengertiannya adalah sebagai berikut :

Wednesday, October 22, 2014

Islam Mengajarkan Agar Kita Kaya

Dimulai Dari  Hubungan Baik Dengan Orang Tua.

Mengapa Nabi Muhammad menjadi orang yang tajir, karena beliau memang dibimbing Allah untuk menjadi kaya sehingga sehingga beliau pantas mengajarkan kepada pengikutnya untuk menjadi kaya. Cara Rasulullah untuk menjadi kayaraya itu adalah menjadi Hadits yang apabila ummatnya berpegang kepada hadits selain al-Quran maka jaminannya adalah kesejahteraan lahir dan batin, serta keselamatan dunia maupun akherat. Berabad kemudia baru kita sadar betapa banyaknya ajaran ajaran Islam yang menganjurkan kita semua untuk menjadi kaya.

Berabad abad lamanya orang memahami bahwa dunia ini syurga bagi orang kafir dan neraka bagi orang Islam, dan dengan meyakini pengertian yang salah lalu banyak ummat Islam memngira bahwa memang Islam itu ditakdirkan untuk miskin di dunia. Sehingga kemiskinan itu dianggap sebagai kodratnya. Memang ada pihak yang dengan sengaja menutupnutupi segala ajaran Islam yang akan membuat penganutnya kaya. Tetapi sayang selama berabadabad pula kita percaya bahwa Ummat Islam memang ditakdirkan untuk miskin.

Untung para ulama kita akhir akhir ini telah mulai mengkamapanyekan hidup berniaga, sudah banyak pula tulisan para praktisi dan ilmuan yang menuliskan bagaimana cara sukses berniaga menurut agama Islam.  Padahal bila kita berkaca kepada para Ulama Nusantara Tempo Doeloe para ulama itu umumnya adalah para juragan yang memiliki bisnis besar dan sukses. Dengan kekayaannya itu mereka melakukan dakwah. Dia yang dakwah, Dia yang menyiapkan makanan, Dia yang membayar semua kebutuhan dalam rangka dakwahnya itu.

Untuk memelihara keimana ummat maka ummat ini harus menjadi orang kaya. Orang orang harus mendapatkan tuntunan bagaimana mencapai kaya dengan cara yang Islami. Pada saat sekarang ini sudah banyak mereka yang masih muda dan mulai merintis usaha berniaga mempraktekkan cara cara islami itu. Yang diawali mulai dari tingkat yang paling elementery.

Dimulai dari membina kembali hubungan dngan orang tua, apalagi setelah membaca sejarah orang orang yang berhasil pada umumnya mereka yang berhasil itu adalah mereka mereka yang memiliki hubungan baik dengan orang tua, tidak membuat orang tua nya jengkel, kecewan dan marah, karena kejengkelan, kekecewaan dan kemarahan orang tua akan menghentikan orang tua itu berdoa untuk anaknya, dan ketika orang tua berhenti berdoa untuk anaknya maka itu semua adalah merupakan malapetaka besar bagi si anak. Maka menyegarkan dan memperbaiki hubungan dengan orang tua adalah langkah awal yang harus kita laksanakan.
   
Banyak mereka yang setelah mengikuti pelatihan untuk menjadi pengusaha dan menerapkann apa apa yang telah didapatkannya melalui pelatihan itu, ternyata masih mendapatkan kegagalan juga, maka setelah konsultasi dengan mentornya, lalu sang mentor manmganjurkan untuk mengevaluasi kembali hubungan dengan orang tuanya, memperbaikinya kembali dan mendapatkan kembali doa doanya. Setelah itu barulah Ia mendapatkan kesuksesan. Hubungan baik dengan orang adalah awal kita untuk sukses dalam hidup. 

Tuesday, October 21, 2014

Tanpa Modal, Sukses bisnis adalah Jujur, Adil dan Sportif.

Kata Kunci : Jujur, Adil, Sportif, Berani, kerja keras dan displin.

Jujur, adil dan sportif sebagai kiat dagang Rasulullah SAW adalah sisi yang sangat dikagumi oleh para pebisnis lainnya, walaupun sebenarnya masih banyak sisi positif lainnya melekat pada Rasulullah SAW, tetapi sisi hebat akan ketiga faktor ini adalah dapat dijadikan modal untuk berbisnis tampa modal uang sama sekali.  Rasulullah SAW adalah tipikal orang sukses yang tidak berangkat dari modal uang sama sekali, tetapi modalnya adalah kepercayaan pelanggan.
Jadi apapun kita dalam bekerja manakala kita telah memiliki kepercayaan, maka apapun yang kita inginkan sangat mungkin akan kita capai. Dan kepercayaan itu kita bangun dari tiga sifat yaitu jujur, adil dan sportif, ketiga sifat ini maka mencapai sukses hanyalah tinggal waktu saja. Gelar al-amin atau yang dapat dipercaya yang disandang oleh Muhammad SAW adalah merupakan pintu sukses yang tidak dimiliki oleh orang kain. Gelar al-amin itu sangat ditupang oleh kejujurannya, keadilannya dan kesportifannya. Sehingga gelar al-Amin melekat erat dan tiada duanya.

Masih ada orang yang terbilang jujur diera sekarang ini, tetapi

Memprogram Anak Menjadi Pengusaha

Nama Buku Memprogram Anak Menjadi Pengusaha
Pengarang  Dr. M. Mufti Mubarok
Penrbit Mumtaz Media
Tahun Penerbitan  September 2012
123 Halaman plus XII
Ukuran Buku 14 X 21 Cm.

Buku ini sangat penting dibaca oleh semua orang khususnya pasutri (pasangan suami istri) yang baru menikah dan ibu hamil dalam upaya memprogram anak jadi pengusaha. Entrepreneur are not born-they develop (Hisrich-Peter). Solusi bijak membangun generasi berprestasi dan sukses mengubah nasib secara mandiri dimasa depannya.

Materi buku lengkap dengan format praktis, sehingga mudah dipahami dan diaplikasikan secara langsung. Dibahas juga tentang siasat ilmu tikus: "Put first things first mengedepankan intuition priority, speed, alert, and always be proactive, menajamkan intuisi Anda untuk bertindak proaktif dalam menghadirkan mimpi sukses anak. Dilengkapi cara efektif menggugah kreatifitas bisnis anak (panduan senam otak), melatih kecerdasan otak anak agar lebih siap dan berani memulai, berani resiko, dan bisa menghargai waktu. Perlunya mengenalkan uang pada anak sejak lahir, serta mengintip Rahasia anak tunggal, sulung, tengah dan bungsu. 


Penulis sengaja meramu buku ini agar menarik untuk dibaca, materinya lengkap, praktis untuk difahami dan mudah untuk dipraktekkan. Sarat pengetahuannbagaimana cara memprogram anak untuk jadi pengusaha sejak dini. Sehingga pada masa mendatang secara bertahap kita mencapai titik ideal ada tiga dari sepuluh penduduk yang menjadi pengusaha. 

Monday, October 20, 2014

Karakter Bangsa, Budipekertui dan Ekonomi.


Tidaklah perlu berteori benar untuk memahami bahwa karakter bangsa, budipekerti dan ekonomi masyarakat memiliki korelasi yang signifikan. Dahulu ketika terjadi krisis moneter, yang kita tahu krisis itu bukan hanya mlanda Indonesia, tetapi juga melanda beberapa negara di Asia dan khususnya Asia Tenggara. Dan terkait itu IMF membantu tetapi dengan beberapa persyaratan. Ketika saran IMF dilaksanakan di beberapa negara yang juga terlanda krisis moneter berhasil melaksanakannya, tetapi Indonesia dapat disebut sebagai gagal total, kegagalan ini ternyata diakibatkan persoalan mental. Ada suatu masalah terkait kegagalan bangsa Indonesia membangunm kembali ketahanan moneternya, yaitu persoalan mental, tepatnya adalah kejujuran.

Berbagai konspirasi terbangun oleh berbagai pihak yang intinya sangat merugikan keuangan negara dan perekonomian bangsa. Hukum nyaris gagal ditegakkan, supremasi hukum sangat jauh di awang awang, justeru mavia hukum nemunjukkan kekuatannya, dan dalam waktu yang bersamaan korupsi merajalela. Korupsi melanda baik di lingkungan ekskutif, legislatif maupun yudikatif.

KPK yang dibentuk Pemerintah hingga saat ini hanya menangkap, memproses para koruptor hingga sampai dalam persidangan. KPK masih belum mampu melaksanakan tugasnya untuk memberdayakan Kepolisian  Kejaksaan dalam rangka menegakkan supremasi hukum, dan justeru dalam tubuh kejaksaan dan Kepolisian sendiri masih bermasalah, terbukti dengah terkuaknya kasus demi kasus yang diperbuat oleh aparatnya.

Kejujuran dan semangat kerja keras masih merupakan persoalan, dan akibatpun semakin dahsyat, yaitu kemisinan yang sangat menghawatirkan masa depan bangsa ini. Ini membuktikan bahwa anytara Karakter bangsa, budipekerti dan eknomi adalah sangat signifikan. 

Sunday, October 19, 2014

Kampanye Hidup Berniaga Melalui Pendidikan Karakter Bangsa dan Budi Pekerti.

Insya Allah Ikatan Pensiunan Pendidik Provinsi Lampung yang merupakan binaan dari Ikatan pensiunan Diknas akan memulai programnya untuk memberikan alternatif dalam pendidikan karakter bangsa dan budipekerti, yang walaupun berbagai program yang telah dilaksanakan namun hasilnya belumlah menggembirakan, Berbagai kekerasan dilakukan oleh siswa dan mahasiswa, artinya mulai dari mahasiswa di perguruan tinggi sampai dengan sekolah dasar telah mempertyinton kekerasan bagi sesamanya, dan buykan hanya sampai diksitu, tetapi juga telah menelan korban nyawa, melalui kekerasan yang yang juiga dilakukan oleh teman teman mereka sendiri.

Sasaran Program ini adalah Sekolah Dasar meliputi SD?MI. SMP/MTs. masing masing sekolah menyertakan guru agama Islam, guru olahraga, beserta lima orang siswa, maka berarti masing masing sekolah mengirim tujuh peserta yang terdiri dari guru dan siswa, dan sekolah yang bersangkutan akan dijadikan sekolah binaan. Bila pelatihan dan sosialisasi ini diikuti oleh enam sekolah binaan maka berarti pesertanya terdiri dari ( 6 X 7 orang) atau sebanyak 42 0rang. Pelatihan atau sosialisasi ini cukup dilaksanakan satu hari, yang dengan pelatihan sehari itu diperkirakan masing masing sekolah telah mampu menindaklanjuti atau melaksanakan sendiri sendiri.Walaupun nantinya Tim Ikatan pensiunan Pendidik masih akan menurunkan Timnya ke sekolah binaan tersebut.

Mungkin hanya dua tahun anggaran kita berharap Pemda berpartisipasi menganggarkan pelatihan ini,  bila masing masing tahun anggaran melibatkan enam sekolah maka berarti yang mendapat bantuan dana hanya dua belas sekolah saja yang terdiri dari SD/MI dan SMP/MTs. Dan sekolah sekolah yang lain diharapkan dapat melaksanakan pelatihan dan sosialisasi secara mandiri, walaupun tetap dengan memanfaatkan jasa Ikatan Pensiunan Pendidik, tetapi penyelenggaraannya dilakukan secara mandiri.

Program besar yang akan dilakukan oleh Ikatan Pensiunan Pendidik Provinsi Lampung adalah mengkampanyekan hidup berniaga bagi siswa melalui pembelajaran karakter bangsa dan budikekerti, yang disosialisasikan bukan materai ajar atau bahan pelajaran yang akan disajikan kepada siswa tetapi akan memperkenalkan cara mempersiapkan mental siswa agar mampu menerima mata pelajaran karakter bangsa dan budi pekerti. Selama ini pelajaran karakter bangsa dan budipelkerti dilaksanakan tidak dengan mempersiapkan mental siswa yang akan menerimanya. Itulah sebabnya  maka pembelajaran karakter bangsa dan budi pekerti masih terhalang kendala yang sangat besar.

Sosialisasi ini akan menjadi lebih menarik karena ternyata mental yang akan dibentuk melalui program ini ternyata juga sangat bermanfaat bagi sisiwa yang kelak akan memasuki dunia kerja, karena program ini mampu menghidupkan otak kanan, yang ternyata aktifnya otak kanan itu akan membuka jalan lebar bagi seseorang untuk sukses berniaga.

Bila kita mampu menghantar anak anak kita generasi mendatang mampu berkiprah di dunia perniagaan, maka berarti kita telah menghantar mereka untuk sukses berniaga, sebagaimana kita ketahui bahwa sukses berniaga itu lebih banyak ditentukan oleh kesiapan mental dibanding jumlah dana yang tersedia, dengan kata lain sukses berniaga bukan ditentukan oleh dana yang tersedia melainkan mental yang kuat, karakter yang baik serta berbudi pekerti.

Saturday, October 18, 2014

Ikatan Pensiunan Pendidik Provinsi Lampung Siap Mengepakkan Sayapnya

Ditengah kepungan asap tipis yang membentuk awan kelabu menyelimuti kota Palembang di Minggu pagi yang redup itu saya dikejutkan oleh ring HP  ternyata Ketua Ikatan pensiunan Diknas Bapak Syauki ada diujung sana bersama Bapak Bun Yana ada di sampingnya. membawakan kabar gembira. Setelah saling berbasa basi beliau menceritakan bahwa Proposal kita telah diterima dan dikhabarkan bahwa dana yang dibutuhkan  oleh Ikatan Pensiunan Diknas  telah siap untuk dicairkan, namun berapa besarannya Pak Syauki belum dapat mengabarkannya. 

Kabar ini sangat menggembirakan karena memang sudah lama kami menunggunya, kami berharap dua tahun berturut turut kami mendapatkan bantuan dana dari Dinas pendidikan Provinsi lampung, dan dua tahun berturiut turut itu kami menyisihkan dana untuk menjadi modal kerja kami secara mandiri.
Menurut rencana berapapun besarnya bantuan yang diluncurkan oleh Pemda melalui Dinas Pendidikan Provinsi Lampung kami akan melaksanakan pengenalan tentang program kami untuk "Alternatif Pembelajaran Karakter Bangsa dan Budi Pekerti Dengan menghidupkan Otak Kanan"

Seperti sama kita ketahui bahwa

Monday, October 13, 2014

Kampanye Minus Pendidikan

Berbahaya Bagi Generasi Muda.
Saling tuding Tim Kampanye Capres di media fitnah memberikan pengaruh buruk kepada generasi muda, sungguh pristiwa Pilpres sejatinya adalah malapetaka bagi masa depan bangsa secara keseluruhan, kelak kita semua akan sama sama merasakan pengaruh buruk dari pristiwa ini. Tidak kurang dari para tokoh agama memperingatkan prilaku buruk para politisi ini. Baik yang jelas jelas berbaju politisi maupun para loyalis yang berselimut di jubah pengamat dan profesional. Kini nasi telah menjadi bubur akibatnya akan sama sama kita terima, bukan sekedar menyakitkan tetapi amat sangat memalukan.  



Saling tuding dan saling tuduh itu akan terasa dalam waktu yang sangat lama, mungkin tidak ada persoalan dan secepat itu pula akan dilupakan bagi mereka yang keluar sebagai pemenang dalam lomba yang terbilang nista ini, tetapi tidak bagi yang kalah, dan nanti yang terlebih parah apa yang diderita bangsa, rasa saling benci ini akan demikian membekas dihati generasi muda, memang belum tentu akan mengabadikan rasa benci seperti mereka yang terlibat sebagai pemain, tetapi akan lebih abadi adalah bentukan sikap.
Kelak generasi muda akan memiliki warisan  sikap yang kurang terpuji