Saturday, December 30, 2017

SYAMSUL RIJAL'S PROBLEM


Siapa Syamsul Rijal. Nama lengkapnya Syamsul Rijal, cara menulisnyapun demikian, Syamsul Rijal, tetapi kami umumnya menyapa beliau dengan spaan akrab, Kakah atau Kak, Kak Ijal ... lazimnya. Ini cerita tentang problema besar yang dihadapinya, yang baginya sendiri tak mungkin di tasi pada saat itu. Sekali lagi pada saat itu. Karena belakangan hal yang demikian tidak problem baginya. Problema itu berat baginya pada saat itu, sehingga secara diam diam beliau meninggalkan Yogyakarta, Padahal sejatinya suasana Yogya telah mengobsesinya. Putra ganteng kelahiran Kedondong ini dengan segala berat hati, meninggalkan sesuatu yang sangat disayanginya diYogyakarta, Memalukan ?, tergantung posisi pandangnya, Kasihan sekali ... demikianpun rahasia ini sama sekali tak mampu juga, untuk disembunyikannya. Walaupiun tidak sedikit orang yang mencibir, tapi apa boleh buat, dia harus jujur dalam menjawab pertanyaan. Bila ada yang mempertanyakan hal itu, kejujuran adalah di atas segala gala nya. 
Tidak kurang dari seorang Hasby Syahid, pada saat itu Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Rdi, yang kelak berubah menjadi UIN.  Celakanya justeru pertanyaan ini diajukan kepada Syamsul Rizal, di depan umum, sehingga berita ini menjadi mutawatir. Bukan Hoax.

Syamsul Rizal, SLA nya di Yogya ... ? tanya Pak Hasby,   yang juga menyimpun seribu kenangan di kota itu.
Betul Pak ... ! Kata Kak Ijal ragu ....

Kenapa tidak melanjutkan di IAIN Yogya saja ... ? Tamya Pak Hasby, seperti menghakimi.

Terlihat Kak Ijal tertunduk lesu .... kamipun menjadi cemas. 
Nyawa saya terncam  Pak .... Kata Kak Ijal lebih menunduk lagi, pelupuk matanya nampak berkaca kaca. Kami menjadi terhenyak ... dan Pak Hasby nampak tersandar dikursinya ... seperti tak berdaya. 
... seakan tak mampu melanjutkan pertanyaannya.




Hening .... suasana ruang kuliah menjadi demikian hening.

Macam macam praduga buruk telah terjadi yang mengakibat Kak Ijal ... bersembunyi di Lampung. Apalagi saya tahu Kak Ijal di rumah Kostnya ... menempati kamar di bagian belakang,  tentunya memiliki alasan dan pertimbangan tersendiri. Apakah ini terkait dengan persembunyiannya itu.

Apa yang telah kamu lakukan .... ? Tanya Pak Hasby. Seperti menyelidik.

Tetapi saya memang tidak melakukannya Pak .... saya siap bersumpah, Jawabn kak Ijal sengit. Nampaknya Ijal akan mempertahankan nama baik  dan segala haknya. 
Kami semoa berdoa semoga  Kak Ijal tidak sedang menghadapi kasus yang berbelit belit.

Padahal kamu tidak melakukannya, lalu apa hukumannya ... cecar Pak Hasby.
Saya gak boleh makan di Yogya Pak .... ! Kata Kak Ijal malu. Kami sangat iba melihat wajah Kak Ijal


Kejam sekali mereka .... ! Kata Pak Hasby membela.
Itu sama dengan pembunuhan kan Pak ... ! Kata Kak Ijal mulai percaya diri.
Kami menemukan sinar harapan dan agak tenang. Semoga kak Ijal bisa mempertahankan segala haknya.

Lalu apa alasan mereka melarang Ijal makan ... ?
Saya belum bayar Uang Kost Pak .... !
Lha kenapa tidak segera dibayarkan ... ?
Saya disuruh orang tua pulang pak ... untuk daftar kuliah di IAIN Rd. Intan, kata orang tua saya IAIN Rd. Intan sekarang Bagus.

Bagus Bagai mana maksudnya ... ? Cecar Pak Hasby.
Kata orang tua saya Rektor IAIN Rdi. dari ABRI.
Dari pada saya gak ada yang ngasih makan di Yogya  ... lebih baik saya kuliah di Lampung aja Pak.
Syamsul Rizal menambahkan.

Kawan kawan meninggalkan ruangan sambil berteriak Huuuuu .... menyambut suara bel telah berbunyi
Pengalaman Kak Ijal memang Banyak sekali.

Friday, December 29, 2017

ANTISIPASI GERAKAN MELAWAN TUHAN

Khatib sholat Jum,at tadi siang di Masjid Al-Falah Perumahan Korpri Bandar Lampung, yang memperingatkan agar kita serentak mengantisipasi manakala ada gerakan gerakan yang massif untuk melalukan perlawanan kepada Tuhan. Sudah banyak masyarakat terdahulu yang diceriterakan dalam al-Quran untuk melakukan erlawanan kepada Tuhan. Gerakan semacam ini nantinya berakibat musibah berat menimpa semua, oleh karenanya manakala sudah nampak ada gerakan yang massif untuk melawan Tuhan, maka antisipasilah, demi kesalamat bersama.

Setidakmnya menurut Cakl Nun (Ainun Najib) bahwa rezim Jokowi sekarang ini tidak menunjukkan gejala mencintai Tuhan dan ingin dicitai Tuhan, dengan sikap yang demikian itu, maka rezim ini dipastikan akan melakukan pembiaran terhadap erbagai upaya yang massif untuk melakukan perwanan kepada Tuhan. Apakah benar demikian, jawabnya belum tentu, Kita masih membutuhkan studi kritis.

Tetapi tulisan ini tidak dimaksudkan untuk study kritis itu, ini tulisan suka suka tidak didukung dengan data yang valid tidak pula menggunakan kerangka berfikir yang tajam, dan sayapun bukan penulis yang berpengalaman, tak lebih dari ungkapan rasa seorang awam saja, itulah sebabnya maka tulisan ini menjadi sangat ringan dan remeh temeh. Hanya semacam kekhawatiran yang sejatinya sangat gampang dibantah. oleh siapapun dan dengan cara bagaimanapun, karena ini terkait dengan kekhawatiran dan keyakinan.

Yakin dengan kebenaran  barbagai kisah yang diceritakan di dalam Al-Quran bahwa upaya upaya perlawanan kepada Allah nantinya akan berakhir dengan kehancuran massal. Dan kita meyakini bahwa Allah bukan sekedar gertak sambal. Lalu dari mana kita yakin bahwa sedang ada upa masif untuk melakukan perlawanan kepada Tuhan Allah adalah melalui upaya upaya mempersulit orang orang yang terkenal patuh kepada Tuhan. Jika ditanyakan kepada ummat yang awam sekalipun bahwa upaya mengkriminalisasi para ulama,menggerudug dan dan mempersekusi para ulama yang sedang melaksanakan dakwah adalah merupakan upaya yang nyata nayata sebagai perwujudan perlawanan kepada Tuhan, ibarat makan bubur, yang masih panas maka dimulai dari bagian pinggir, yang nanti pada saatnya semua bagian dari bubur itu akan dingin dan mudah di santap.

Pastinya ada pemikiran bahwa untuk melawan Allah tidak langsung frontal kepada Allah secara ansich, tetapi mulai dari para ulamanya terlebih dahulu dilemahkan. Sayangnya di luar dugaan bahwa karakter ulama yang asli adalah justeru mereka merindukan mati syahid,. bagi ulama hanya dua pilihan yang diberikan kepada mereka 'Hidup Mulya Atau Mati Syahid' Bagi ulama yang KW bisa saja masih diketemukan pilihan yang ketiga, keempat atau bahkan kelima dan seterusnya. Mereka ini lah yang sedang dirayu rayu untuk melaksanakan atau menjadi ekskutor pengganggu para ulama kita.

Kalau para ilmuan yang ingin melawan Allah maka tangkal lah dengan ilmu juga, bila para politikus yang ingin melawan Allah maka kita antisipasi dengan politik juga, bila ekonom yang berusaha melawan Allah maka kita antisipasi dengan ekonomi juga. Maka manakala penguasa yang menunjukklan gejal;a gejala sedang berusaha melawan Allah maka tidak ada lain cara adalah dengan cara merebut kekuasaan iyu dari tangan mereka. Bila cara yang mereka tempuh itu adalah dengan melemahkan para ulama, serta usaha yang masif untuk membelokkan akidah Islam.

Tidak tertutup kemungkinan bisa merebut kekuasaan di Indonesia manakala Pemerintah dan Penguasa melaksanakan sistem demokrasi, bukan sistem diktator. Bila Pemerintah konsekuen akan melaksanakan demokrasi maka peluang kemenangan ada di pihak Islam karena Islam mayoritas, sehingga manakala dilaksanakan Pemilihan Umum secara jujur dan adil (jurdil) maka besar kemungkinan akan dimenangkan kelompok Islam, Memang dinatara para pihak, maka pihak ulamalah yang paling berpeluang untuk mempersatukan suara ummat Islam, bukan politisi, bukan ekonom, dan bukan pula penguasa. Melainkan ulama, maka memang manakala ingin melelamhkan kelompok Islam, maka lemahkan terlebih dahulu ulamanya.

Bila penganut agama akan melakukan perlawanan atau penentangan atau pengingkaran terhadap ajaran Allah, itu dipersilakan saja, karena tak sesuaidengan keyakinanya, tetapi manakala perlawanan atau penentangan itu dengan cara melakukan gangguan atau menghalangi halangi ummat Islam melaksanakan ibadah dan mlaksanakan syariat Islam dalam kehidupannya, itu adalah sesuatu yang tidak fair, biarkan umat Islam melaksanakan ibadahya dan berkehidupan dengan syariat Islam itu adalah hak ummat Islam yang juga harus dihormati.

Wednesday, December 27, 2017

ULAMA DI LUAR NEGERI DISELAMATKAN GITAR

Enggak puas melakukan persekusi terhadap ulama karena ummat mebela mereka matia matian melalui media sosial, para ulama ulama berdakwahpun dikejar ke luar negeri dan meminta Pemerintah resmi negara sahabat mendeportasinya, dengan harapan sipembuat ulah bisa cuci tangan, ternyata ummat tak kenal lelah mereka mencari informasi, karena tak mungkin negara sahabat melakukan tindakan gegabah itu tampa ada informasi dari Indonesia, bukan informasi, malahan pesanan. "Becik ketitik olo ketoro" kata pepatah Jawa, permainan curangpun akhirnya terbongkar juga, ada saja cara Allah membukanya untuk mempermalukan mereka, justeru pihak negara sahabat yang buka bicara, atas segala pesanan para pemain kotor asal Indonesia sendiri.Mengapa begitu dendamnya orang orang itu atas kekalahan Ahok, mungkin karena dibelakang Ahok ada uang banyak.



Nampaknya bila ulama tertentu yang dicintai ummat akan melakukan pelawatan ke luar negeri selalu saja didahului sejumlah informasi dari dalam negeri tentang siapa yang bersangkutan. Nampaknya yang paling mudah membuat pihak negara tetanga langsung antipati adalah manakala diberitakan bahwa yang bersangkutan adalah ISIS, sebab mendengar nama ISIS langsung pihak Negara Sahabat akan bereaksi. Nampaknya inilah yang dialami Ust. Tengku Dzulkarnain dalam lawatannya ke berdakwah mengunjungi para TKI/TKW sebagai duta devisa, di mana mereka merindukan kehadiran sejumlah ulama panutan. Nampaknya sebelumnya didahului dengan sejumlah informasi buruk tentang yang bersangkutan, dan informasi yang paling meracuni itu adalah ISIS.

Cerita USt. Tengku Dzulkarnain ke mana mana Ia di negeri jiran selalu dibuntuti sebuah kendaraan, nampak nampaknya kendaraan tersebut dilengkapi peralatan yang mampu merekam semua apa yang diucapkan oleh beliau, dan peralatan itu dilengkapi pula dengan aktivitas penterjemahan ke dalam bahasa setempat. Sehingga aparat yang ditugaskan  langsung tahu tentang konten dakwah beliau. Tetapi ada peristiwa yang benar benar tak terduga, pada suatu kesempatan, Ust. Tengku Dzulkarnain melihat ada Gitar listrik di hotel, sehingga tergerak hati gitaris amtir ini tergerak ingin mencoba. memang nampaknya kurang jodoh baru beberapa nada didengungkan, tiba tiba ada tali gitar yang putus, tak kurang akal beliau menyampaikan sebuah puisi. Pada saat itu petugas hotel kembali menyiapkan gitar, dan selesai. Akhirnya Tengku menyanyikan sebuah  lagu yang berjudul Ayah oleh Ebiet G Ade. Dan hadiripun Hadirinpun terkesima, karena lagi dinyanyikan dengan sempurna. Tapi yang paling jengkel adalah Tim yang memata matai sang Ustadz, mereka merasa ditipu dengan kiriman informasi sampah dari Indonesia tentang Ustadz kita ini.

Buru buru Tim meta mata inilangsung menemui Ustadz, dan mengatakan dihadapan Ustadz langsung bahwa dalam beberapa hari ini mengamati pidato dan aktivitas Ustadz dan akan segera mengambil tindakan, manakala diketemukan bukti bahwa yang bersangkutan menunjukkan adanya tanda tanda sebagai anggota ISIS. Tetapi sebelumnyasebagai petugas mata mata mereka telah diberitahukan tentang ciri ciri ISIS secara detail, antara lain bahwa ISIS mengharamkan musik, jadi bila ada Ustadz yang bermain musik, berarti itu bukan anggota ISIS. Ulama Tengku Dzulkarnain ini rupanya diselamatkan oleh gitar. Selamatlah Ustadz dari deportasi, karena pandai bermain gitar, ISIS menharamkan musik, bila suka bermain musik, berarti bukan anggota ISIS, Selamatlah sang Ustadz.

Dalam cerita ini yang paling mengejutkan kita adalah ulah sejumlah pejabat dan tokoh justeru yang memberikan informasi yang sangat menyesatkan pihak negara sahbat, Dan seharusnya Pemerintah  justeru melindungi keselamatan warganya, bukan meminta agar warganya dideportasi, hanya lantaran kurang sejalan dengan Rejim yang tak melaksanakan UU dengan baik ini. Kita berharap situasi ini segera berakhir.

Tuesday, December 26, 2017

HIKMAH LELUCONKU YANG TAK LUCU.

KENGAN BERSAMA PAK MASDAR.

Sesuatu pristiwa terkait diri yang sulit untuk dilupakan antara lain adalah manakala terkait dengan rasa malu. Itu terjadi kepada saya dan beberapa orang teman saya, pada saat kami masih duduk di bangku SLTA, tepatnya PGAN 6 Th Tanjungkarang, Kenangan mendadak sontak kembali teringat segar manakala secara tak sengaja saya jumpa dengan para pelaku. Dan salah satu pelakunya adalah Bapak Masdar. Secara tak sengaja kemi berjumpa di tempat pesta ketika sama sama kami menghadiri undangan  Bpk. Suhanda di Metro 26 Desember 2017 kemarin.
Saya datang agat terlambat, saya fikir saya langsung bisa salaman kepada pengantin dan keluarga, ternyata belum, masih ada acara halo halo plus tarian daerah, sehingga langkah saya banyak terhambat oleh sesaknya udangan yang tak kebagian tempat duduk. Karenanya langkahku kubuat agak berhati hati dan sedikit menunduk agar tak memijak sesuatu yang membuat orang lain terganggu.
Tiba tiba langkahku di hentikan dengan dua buah tangan seperti kenal dekat layaknya, tetapi kalimat pertama yang terucap dari nya justeru pertanyaan Lupa ... ? Wajah saya memucat takut ketahuan bahwa saya lupa ... lalu Iya menyebut namanya ... Masdar ... !, katanya dan setengah terpekik saya menyebut Pringsewu .... Ambarawa ... !? .... Iya iya katanya sangat yakin bahwa kami berdua saling kenal. Sejak tahun 1975 ... kami tak pernah lagi baku jumpa. selama 45 tahun.

Saya bilang bahwa setiap jumpa teman teman saya selalu menanyakan anda, dan saya pernah beberapa kali ke Pesantren di Ambarawa Pringsewu, saya berharap jumpa anda kata saya gembira. tetapi ternyata nihil. Sejak saya tinggalkan kampus PGA kami tak pernah jumpa, bahkan tak ada teman yang dapat kutitipi salam kata membanggakan rasa persahabatanku. Kalo nama saya lupa, tetapi wajah saya akan selalu ingat dengan ciri ciri anda. Waduh ... pernyataan yang luar biasa.Jelas dia lebih hebat, rasa persahabatannya jauh lebih luar biasa. Dia yang lupa dengan nama saya tetapi tak melupakan wajah dan ciri ciri saya 45 tahun yang lalu. Luar biasa. Kenagan itu ditelannya sendiri saja. Dan tak pernah pula bertanya pada orang lain karena dia memang lupa nama saya, Dia hanya ingat ciri wajah saya saja.

Masdar, dia pernah sukses mengocok perut di suatu acara kami dengan banyolan ala Ludruk Surabaya, tak heran bila kelahiran Ambarawa Pringsewu ini mampu berbuat itu. dilahirkan dan dibesarkan di tengah komunitas Suku jawa, dia adalah salah satu dari sedikit di sekolah kami.Pada saat kami mendapat kesempatan untuk tampil menyajikan lawakan, sebenarnya saya ikut merancang tampilan yang saya harapkan pada saat itu menjadi debut yang sukses. Sekelompok Ibu Ibu akan menyelenggarakan acara api unggun, dan kami dimintai mengisi acara lawak, maka saya mengusulkan diadakan lawakan Wayang orang, main wayang yang wayangnya adalah orang. Dalangnya Mas Masdar, wayangnya saya, Fachruddin (Lampung, Pagelaran), Armidan (Lampung, Baradatu) dan M. Najib (Baturaja, Ogan).

Setingnya, kami sebagai wayang tak bicara apa apa, kami hanya bergerak Sang dalang yang bicara, plus gamelan, Sang dalang mengawali dengan Suluk plesetan, yang isinya memanggil kami masuk, yang pertama masuk berdasarkan panggilan, saya dikenalkan sebagai punakawan, sementara berjalan bagikan Gatotkaca, gagal  memancing tawa, karena seriusnya menjadi kaku. Panggilan kedua oleh dalam adalah Armidan dan Najib yang jalan lambat seperti penganten yang maju ragu ragu, musik dari mulut ki dalam bertalu talu tetapi si wayang berjalan kalem kalem saja, dan penonton mulai ketawa, menertawakan ki dalam yang suluknya berisikan omelan terhadap cara kedua wayang ini berjalan, sepertinya kedua orang tak familiar dengan bahasa Jawa sehingga tak merasa diomeli.

Tertawa meledak ketika dipanggung Armidan dan M. Najib ngobrol berbisik bisik dan ditegur oleh ki dalam dalam bahasa Jawa, berikutnya tawa menghilang, penonton mulai bosan atas ketidak kompakan kami. Tiba tiba tepuk tangan bergemuruh pada saat memang tak ada yang pantas ditepuki. Saya sadar bahwa sesungguhnya kami diusir dari panggung, saya memberikan kode kepada dalang agar sudahan. Dia mengerti.

Padahal skenarionya, kamiharus goro goro dulu dan mempersilakan M. Najih menyanyi ... kami bertiga dalam berjoget dan mengajak ibu ibu peserta, sayang kami kehilangan komunikasi. Setelah goro goro rencana Bronto Yudho terjadi perbedaan pendapat kami beriga dan berakhir perang, saya berhasil mengusir dua wayang lainnya, sementara saya terjadi perselisihan dengan dalamng dan saya kalah dalam Prang Brotoyodo dengan cara melarikan diri dan dikejar oleh ki dalang, Selesai.

Malu rasanya atas kegagalan itu, gagal di debut, maka kami menyatakan bubar. Namun akau tak pernah lupa dengan group kami itu, terutama Mas Dalam, Dalang Masdar namanya. yang 45 tahun tak jumpa, jumpa sekali di pesta, berpisah dan berjanji jumpa lagi di WA.  Selesai.

Monday, December 25, 2017

SIMPANG SIUR KEBENARAN, DEMI POLITIK DAN KEKUASAAN

Serasa tak percaya, tetapi itulah kenyataannya, panggung palitik Indonesia sedang bergolak sepertinya sejumlah ulama bakalan mendapatkan kesulitan yang sangatberartio terhadap aktivitasnya senagai ulama, yaitu menyampaikan dakwah.Ulama itu adalah pewaris Nabi, salah satu tugas kerasulan bagi seorang Nabi adalah menyampaian kebenaran, tetapi kebenaran yang disampaikan para ulama adalah kebenaran berdasarkan al-Quran dan hadits. ada sejumlah pihak yang yang beraktivitas menyampaikan kebenaran salah satunya adalah ilmuan. Jika ilmuan mengusung kebenaran berdasarkan hasil penelitian serta hasil pemikiran yang mendalam, maka kebenaran yang diusung oleh ulama adalah kebenaran dari Al-Quran dan hadis. Sementara tugas pemerintah adalah memfasilitasi berbagai kegiatan dan aktivitas masyarakat, termasuk diantaranya menyampaikan kebenaran. Dan Pemerintah juga menyediakan tenaga dalam rangka penegakan kebenaran. Tetapi karena Nusantara dahulu terdiri dari kerajaan Kerajaan, maka gaya Pemerintahan kita banyak mengacu kepada Kerajaan, dimana Raja atau Kerajaan merupakan sumber kebenaran, selain tugasnya menyampaikan dan menegakkan kebenaran maka dalam Kerajaan maka Raja beserta aparatnya adalah representasi dari kebenaran itu. Itulah sebabnya Pimpinan Negeri ini selalu saja bergaya Raja Raja Jawa. Kekuasaan, Keilmuan dan Keagamaan prakteknya saling berbenturan dalam menetapkan kebenaran. Maka berdasarkan sejarah, maka yang bakal keluar sebagai pemenang adalah Penguasa. Penguasa memiliki kekuatan dan fasilitas untuk membuat agama dan ilmu menjadi tak berdaya, dan berdasarkan catatan sejarah tidak sedikit diantaranya yang harus mengakhiri hidupnya di tiang gantungan, dan nyaris tak terhitung jumlahnya yang menghabiskan sisa sisa hidupnya pada dinginnya teralis besi.



Sebagai anak bangsa dan sebagai pemilik syah NKRI adalah sangat wajar manakala mengajak semua pihak untuk belajar dari sejarah, sehingga kita dapat menyelenggarakan aktivitas berbabgsa dan bernegara secara bermartabat, Pemerintah dituntut memiliki kemampuan untuk mempertahan setiap jengkal tanah air, serta melindungi rakyat dan warganegaranya. Tetapi tidaklah sesederhana itu apa yang kini sedang dihadapi oleh Pemerintah. Karena dalam waktu yang bersamaan Pemerintah dalam kenyataannya memang harus melakukan bergaining dengan kekuatan sekaligus. Ada kepentingan Yahudi bersama Amerika dan sejumlah sekutunya di satu pihak dan Ada China dengan sejumlah sekutu dan kroninya baik dari luar dan dalam negeri, di samping itu kelompok Islam nampaknya belum mencapai kepaduan yang maksimal, Sementara pihak Kristen memeliki keterampilan tersendiri dalam bergaining baik dengan Yahudi - Amerika maupun dengan kelompok China. Manakala ummat Islam berhasil menyatu, maka akansulit bagi kelompok Yahudi - Amerika atau China bersama sekutunya, dan kelompom Kristen akan menguasai Indonesia secara maksimal.

Pembulian terhadapsejumlah ulama tentu saja tak terlepas dari perebutan dalam manuver manuver politik di Indonesia yang kini memang sudah sangat nampak jelas akan kehadiran berbagai pihak tersebut di atas. Sejak era Soekarno nampaknya penguasa telah berusaha memisahkan agama dari politik, berhasil. Agama semakin jauh dari politik, artinya politik telah meninggalkan agama, dan dengan terjadi pembubaran pengajian dan pencekalan para ulama terkenal, ini sudah jelas sekarang politik memusuhi agama. Mungkin para politisi tak berusaha mengingat serta memahami rakyat memiliki hak pilih. Jika selama ini penguasa mampu mendikte rakyat, tetapi Pilkada DKI baru baru ini menunjukkan bahwa rakyat yang dipimpin ulama tidak bisa dianggap remeh.

Dointinaju dari berbagai segi Ahok selaku petahana dalam Pilkada DKI diperhitungkan akan menak telak, bahkan pesta beras besaran sepertinya telah dipersiapkan, mulai dari banjir bunga di DKI hingga bakar lilin di daerah. ternyata keliru. Keberanian Ahok menista agama semula adalah dalam rangka meluluhlantakkan lawan politiknya, siapapun. Ternyata berubah menjadi pemicu yang paling bagus untuk mempersatukan ummat. Tidak tertutup kemungkinan bully kepada para ulama juga dimaksudkan membelenggu kelompok agama. Lalu berhasilkan, belum tentu. Bisa jadi justeru Bully kepada para ulama yang dilancarkan justeru mempersatukan ummat.

Jika seorang ulama itu adalah pewaris Nabi, mereka mendalami, memahami dan sekaligus melaksanakan ajaran Nabi, tetapi di masjid masjid, di surau surau, di musholla dan langgar itu banyak orang sekalipun kekurang memiliki keilmuan yang utuh serta membaca langsung dari kitab kitab klasik Agama Islam, tetapi mereka memiliki pemahaman pemahaman walaupun secara sebagian sebagian, tetapi mereka memiliki semangat dan kemampuan untuk menyelenggarakan pengajian, pengajian, tausiah tausiyah, mereka memiliki kemampuan menghadirkan ulama dari manapun sesuai dengan kemampuan finansial mereka untuk, yang membuat akhirnya para jama'ah di di situ bisa bertemu dngan para ulama yan sesungguhnya.


Saturday, December 23, 2017

UNTUK MENUJU TOBAT, AWALI DENGAN EVALUASI DIRI.

Hasil Dialog Bersama Ust. Bukhori Ba'da Subuh di Musholla Al-Jihad Perumahan Korpri.

Kesepakatan Jama'ah Musholla Aljihad untuk melaksanakan tausiah ba.da Subuh tadi pagi dilaksanakan dengan Ust. Bukhori A. Somad  sebagai narasumber. Dan salah satu materi tausiah tadi pagi adalah masalah bertaubat.  Materi tersebut muncul dalam menjawab sebuah pertanyaan dari seorang jama'ah. Untuk menuju tobat itu maka harus diawali dengan cara mengevaluasi diri terlebih dahulu. Dikatakan dalam tausiah itu bahwa dosa itu terbagi dua, dosa kepada Allah dan dosa kepada manusia. Dosa kepada Allah langsung minta ampun kepada Allah, sedang dosa kepada manusia harus meminta maaf kepada manusia yang bersangkutan. Bila kita pernah memfitnahnya, maka minta maaf atas kesalahan kita, bila kita pernah mengambil haknya maka mintalah keikhlasannya atau kembalikan, bila memiliki hutang maka selesaikanlah tugas kita dengan cara menunaikan atau melunasi hutang hutang kita.

Untuk taubat itu langkah pertamanya adadalah akui dahulu kesalahan dan dosa dosa kita, sepanjang kita tak merasa salah dan keliru maka akan sulit bagi kita umtuk melalkukan Taubatan Nasuha.  Untuk sampai dalam rasa pengakuan secara jujur atas dosa dosa kita  harus terlebih dahulu mengevaluasi jalannya kehidupan yang kita  tempuh selama ini. Sudahkah kita melaksanakan segala tugas kita secara baik. Karena dosa dosa itu bukan hanya karena melakukan kesalahan saja, tetapi justeru sangat banyak dosa dosa kita adalah akibat tidak menunaikan tugas dan kewajiban sosial kita. Sering kita hanya mengghitung segala ibadah yang telah kita lakukan, tetapi alpa dalam menghitung aktivitas sosial. Aktivitas ibadah umumnya untuk kepentingan dan keselamatan masing masing, tetapi aktivitas sosial adalah untuk kebersamaan, seseorang tidak hanya diharuskan memiliki kesolehan ibadah semata, tetapi juga harus memiliki kesolehan soaial.

Kita melakukan keslahan atau lalai dalam melaksanakan tugas kita terlebih kewajiban sosial adalah karena terpengaruh oleh lingkungan kita, utamanya lingkungan manusia. Maka haruslah kita menginventarisasi semua teman teman atau kenalan kita utamanya siapa yang paling sering bersama dan berkomunikasi. Siapa saja diantara teman  yang sejatinya dapat mengajak kita ke syurga dan siapa pula diantara teman yang sejatinya berpotensi membawa kita ke neraka. Maka tingkatkanlah kualitas hubungan pertemanan kita dengan pihak pihak yang akan mengajak kita ke surga. Dan upayakan untuk menutup atau setidaknya menurunkan kualitas hubungan pertemanan kita dengan orang orang atau pihak yang berpotensi membawa kita ke neraka. Demikian juga kita harus menjauhi semua benda benda yang memfasilitasi kita menuju neraka jika seandainya kita tak mampu mengalihfungsikannya.

Dalam meningkatkan kualitas hubungan kita dengan seseorang, maka cobalah mengumpulkan dan mengingat ingat kembali  segala kebaikan  kebaikannya. dan dalam waktu yang bersamaan kita juga harus sesegera mungkin melupakan sesuatu yang tergolong kurang baik. Mengingat ingat kebaikan dan melupakan kesdalahan orang lain kepada kita adalah sebuah perjuangan yang tidak ringan, oleh karenanya ini termasuk yang harus kita latihkan secara terus menenrus. Oleh karena itu maka janganlah dibiasakan menghakimi saudara seiman kita, dengan cara memberikan hukuman ataupun bermasam muka, tetapi peliharalah hubungan agar selalu meningkat kulaitasnya dengan silaturrahmi dan persahabatan atau persaudaraan atas dasar Islam. Apalagi pihak tersebut atau orang tersebut memiliki potensi mengajak kita ke syurga.

Belum tentu kita lebih baik di mata Allah dibanding orang lain. Siapa tahu ibadah orang lain lebih diterima Allah dibanding ibadah kita. Itulah sebabnya dikatakan bahwa ketika seseorang merasa labih baik dan lebih dekat kepada Allah dibanding orang lain, maka sesungguihnya justeru hubungannya dengan Allah sedang bermasalah, atau merenggang. Begitu ada perasaan bahwa kita lebih baik dan lebih dekat dengan Allah, maka beristighfarlah sesegera mungkin.  Wallohua'lambishowab.

Friday, December 22, 2017

UNTUK APA LGBT DIBELAIN BANGET

KAJIAN PAGI TADI DI MUSHOLLA AL-JIHAD

Paling tidak seorang Menteri Agama viral dimedsos pernyataannya yang sungguh menyedihkan " Jika tidak setuju dengan LGBT, silakan keluar dari Indonesia " seolah resmi kita diusir untuk memberikan tempat senyaman nyamannya kepada penganut LGBT. Sedikitpun nampaknya  tak terbesit di hati ada keberpihakan Pemerintah kepada hatinurani mayoritas anak bangsa kita yang sedang mencoba untuk mematuhii dan menjalankan syaru'at agama Islam yang kita anut, karena agama Islam adalah agama yang melarang LGBT, dan setidaknya kaum nabi Luth telah dijadikan contoh  betapa nantginya kaum penganut LGBT akan mendatangkan kehancuran bagi kita semua. Kaum Luth mereka terendam banjir besar, yang hanya menyisakan sedikit orang. Tetapi nampaknya keyakinan itu sama sekali tidaklah menjadi pertimbangan Pemerintahan Jokwi dan rejimnya dalam menetapkan kebijaksanan. Bahkan rejim Jokowi mempersilakan mereka yang menerima kehadiran LGBT dipersilakan keluar dari Indonesia, Na'uzubillah, benar benar rejim te;ah menjelma menjadi rejim  yang sesat dan akan membawa bencana besar bagi rakyat yang dipimpinnya. .

Sebenarnya bukan hanya Kaum Nabi Luth, sebab di Indonesia juga pernah terjadi ada komunitas yang menganut LGBT, mereka tinggal di sebuah Dukuh kecil, Dukuh Legetang  Dieng Desa Pangkasiran Batur, Banjarnegara Jawa Tengah pada tahun 1955 pernah mengalami musibah besar.  Konon sebagian besar komunitas di Dukuh itu memperaktekkan LGBT, jelas sudah banyak nasehat disampaikan dan bahkan mungkin larangan, tetapi mereka yak mengindahkannya, karena memang merasa itu adalah hak azasi mereka, dan mereka bebas untuk memilih, tampa seorangpun yang berhak melarang mereka, hingga saatnya Tuhan menurunkan azabnya, sekitar 350-an orang hilang dalam semalam. Lalu apakah Indonesia akan dibuat seperti itu, dengan cara melegalkan LGBT dan kampanhye besar besaran bagi anak anak kita melalui berbagai cara. Bukan hanya itu justeru kita dianjurkan untuk enayh dari Tanah Air kita karena negeri ini akan ditempati penganut LGBT. Kita menjadi berfikir keras sebenarnya Rejim ini sekarang bekerja untuk siapa, untuk kepentingan politik asing atau mereka mengabdi kepada rakyat yang telah memilih merekadikenal sebagai penduduk luar dukuh. . Kajian ini belum kita tuntaskan kata Ust. Bukhori yang berjani akan membahasnya lagi di kesempatan mendatang.

Thursday, December 21, 2017

MODERNISASI PENGELOLAAN PWRI DIKBUDPARPORA PROV LAMPUNG


Rapat bulanan para anggota PWRI DIKBUDPARPORA Provinsi Lampung bagaikan koor sepekat mengatakan bahwa pertemuan selama setahun ini yang rutin dilaksanakan sebulan sekali hanya perttemuan kangen kangenan saja yang akhir akhir ini dirasakan hambar oleh para peserta rapat. Akhirnya disepakati untuk memodifikasi formulasi kegiatan organisasiini agar memiliki daya gereged bagi para anggota yang tergolong lansia ini, Bulan depan Januari 2017 adalah langkah pertama dari kegiatan yang diharapkan memiliki daya pikat tersendiri, sehingga kegiatan ini bias menjadi model kegiatan yang yang paling pas nagi mereka yang kini sedang menyongsong … akhir dari segalanya.

Ada beberapa model kegiatan yang dimunculkan oleh para peserta rapat. Drs. Swidyo, yang nampaknya mengacu kepada falsafah jawa yang harus dianut laki laki untuk isteri dan anaklnya. Antara lain harus ngayemi, ngayomi dan ngayahi. Ngayemi artinya menyenangkan, ngayomi artinya melindungi dan ngayahi artinya rasa tanggungjawab. Sifat seperti itu oleh Bpk Widyo harus dimiliki bukan hanya laki laki saja tetapi juga para anggota wanita atau perempuan sama. Sehingga, antar sesame angota iyu harus menciptakan suasana yang saling ngayemi, ngayomi dan ngayahi dengan cara membuat organisasi dan pengelolaan organisasi oleh para Pengurus gar memiliki kemamp8uan menciptakan kekuatan itu, yang menciptakannya adalah tugas kita bersama kata Pak Widyo, sebagai sesepuh Organisasi yang hingga sekarang masih keliatan muda, tampan dan enerjik.

Tegasnya oraganisasi ini harus dikelola secara modern, menggunakan kaidah kaidah modern sehingga memiliki kemampuan untuk menayemi, mengayomi dan mengayahi itu tadi … katanya dalam dialek medok Jawa Tengah. Ditambahkan lagi untuk itu organisasi ini harus memiliki program yang jelas dan ternalisis, pertimbangkan dari berbagai aspeknya, terutama kepentingan para anggota yang terbilang tidak muda lagi ini.  Sebagai oranisasi yang modern juga harus memiliki dana pendukung, dana pendukuing itu didapatkan dari yuran para anggota. Kita harus menyepakati yuran ini, kita batasi saja minimalnya sedang maksimalnya jangan terlalu dibatasi.

Memang kita memiliki kekuatan ekonomi yang beragam, itu sudah rahasia umum dan tak perlu didiskusikan " mengapa ?."  Yang paling penting kita memiliki kesepakatan pertama untuk selalu menghadiri setiap pertemuan yang diselenggarakan, dan menyumbang atau membayar uang iyuran yang ditentukan  batasan minimalnya tadi. Kata Pak Widyo sambil tersenyum manis. Sehingga pengurus sudah bisa  memperhitungkan kekuatan dana yang dapat menunjang. Sehingga bila masih belum mencukkupi adalah merupakan tanggungjawab pengurus untuk mengayahi persoalan ini, dengan cara yang memungkin dan dibenarkan oleh kesepakatan dan kaidah umum berorganisasi.

Pak Wid … demikian panggilan akrabnya, menghimbau agar para anggota yang memiliki potensi lebih untuk menyisihkan sedikit dana yang dapat meringankan biaya atau beban keuangan organisasi. Dan Pengurus juga harus mencarikan upaya agar tidak semua kegiatan harus dibiayai oleh dana organisasi, sehingga bagi kita semua bisa memberikan sumbangan yang tidak semuanya harus dalam bentuk uang. Bisa saja kita memberikan sumbangan yntuk mendukung pertemuan kita dalam bentik yang lain, termasuk diantaranya semangat dan keramah tamahan. Kunci sukses suksesnya organisasi kita ini sangat tergantung atas keseriusan kita serta keinginan kita bersama katanya, normatip.

Norma norma ini adalah norma minimal yang harus kita pegang bersama  Saya meminta agar penbicaraan yang normative ini pada hari ini juga sebelum atau sesudah kita makan siang bersama kiranya dapat merumuskan sesuatu yang nantinya bisa kita tindaklanjuti bersama Benar juga semua gagasan itu direspon positief oleh  peserta yang lain, kegiatan yang semula diisi dengan rapat kilat serta, maka mendatang pertemuan bunalan itu akan diisi dengan kegiatan, lebih tepat lagi adalah pelaksanaan kegiatan, sedangkan perencanaan dan persiapan pelaksanaan harus diselesaikan dalam rapat rapat dan aktivitas pengurus, terutama pengurus yang masih muda dan memiliki mobilitas yang memungkinkan. 

Gagasan yang muncul setidaknya pertama terkait dengan keagamaan, karena usia para angota ini adalah usia yang yang harus memikirkan bekal menuju alam baka, sehinga jangan sampai mengalami keterlambatan,  

Wednesday, December 13, 2017

AM FATWA POLITISI TAK KENAL LELAH kini telah tiada


Terus terang aku tak banyak tahu tentang siapa AM Fatwa karena tak sempat Aku  menemukan tulisannya yang bisa  disimpan dan  dibaca baca ulang ketika senggang. Tak nyimpan aku videonya dan juga aku tak menemukan youtubenya, sehingga secara gagasan aku tak sempat mengutuip ngutip pendapatnya, apakah dalam rangka penulisan makalah atau jiplak jiplak gaya pidatonya. Namun Demikian keberadaan politikus AM Fatwa sangat berkesan dihatiku. Betapa tidak.

Waktu baru pertama aku mengikuti acara tingkat Nasionaldi Jakarta, kuingat itu tahun 1977, di Gedung Granada Jl. Gatot Subroto.  kami duduk rapi menunggu dimulainya acara Pembukaan Muktamar PII. Cukup lama kami menunggu acara tak juga dimulai sehingga kami saling bertanya dan tak ada jawaban. Nampak beberapa orang yang sepertinya  panitia sedang menghadapi masalah.  Beberapa saat kemudian baru diumumkan Bahwa Wakil Presiden Adam Malik telah hadir  di gedung tetapi beliau belum berkenan masuk ruangan karena dideretan tamu duduk seorang yang seharusnya tak ada di ruangan ini, dimohon kesediaan agar dapat meninggalkan ruangan.

Seorang panitia melangkah pasti menuju seseorang tamu dengan segala hormat tamu disalami, keduanya nampak bicara dan tak lama kemujdian si tamu berdiri dan melangkahkan kaki menuju keluar. Ternyata AM Fatwa  maka meladklah tepuk tangan  yang sangat meriah dan panjang, tepuk tangan masih menggema padahal beliau telah beberapa saat menghilang, Seseorang yang disebelahku dan ternyata kami sama sama utusan dari Lampung bisa jadi sebagai penepuk tangan terpanjang saat itu.

AM Fatwa adalah salah satu bintang berita pada saat itu, koran Abadi-Koran Pelita, Koran Merdeka nampak laku laris keras bila pernyataan keras AM Fatwa muncul di berita utama. . Sebetulnya Panitia telah berharap agar AM Fatwa meninggalkan tempat namun beliau menolak bila akan keluar begitu saja, beliau meminta keluarnya dari ruangan itu adalah atas seijin dan sepengetahuan seluruh hadirin. Nama AM Fatwa bagi  teman teman seusia pasti bukan nama yang asing.

AM Fatwa adalah salah seorang penandatangan petisi 50 yang menkritisi berbagai kebijakan Pemerintah yang dikomandani oleh Presiden Soeharto dan didampingi Adam Malik sebagai Wapres. Kebijakan Orde Baru pada saat itu setelah berhasil menjadi penafsir Tunggal Pancasila lalu menggabungkan beberapa Partai menjadi tiga Fraksi, dan langkah berikutnya adalah memberlakukan Dasar Tunggal, yaitu Pancasila. Bisa dibayangkan betapa nyaringnya AM Fatwa bila menjerit menyatakan ketidak sependapatannya kepada Pemfrintah.

Ganti berganti Orde dan rejim penguasa di negeri ini ternyata AM Fatwa selalu saja hadir dalam kancah perpolitikan. tentu banyak asam garam yang telah dirasakannya. Dan biasanya seseorang di usia usia tuanya akan semakin bijak dalam berpikir, berbicara dan bertindak. Sifat kebapaan berhasil ditunjukkan seorang AM Fatwa ketika sejumlah orang menunutut Pemerintah meminta maaf dan membayar uang kompensasi kepada puluhan juta anak cucu Pemberontak G 30 S PKI. Pada saat itu terdengar kabar bahwa anak keturunan dari Partai Komunis yang telah berulangkali membenrontak ini berniat akan mendirikan Partai Baru Yang beraliran Komunis dan biayanya akan diambil dari dana kompensasi yang akan dibayar Pemerintah. Yang manakala dana itu telah di transfer maka Partai ini akan menjadi Partai terkaya melebihi Golkar dan PDIP.

Banyak ujaran yang disampaikan oleh AM Fatwa dalam suatu acara dari hati kehati. Beliau menceritakan betapa dia sangat tidak disukai oleh Pemerintah yang berkuasa kata AM Fatwa yang telah merasakan dinginnya terali besi penjara politik. Yang belakangan Soeharto terkoreksi dalam kepemimpinanya. Namun di kala Soeharto mengalami sakit parah dan tak berapa lama meninggal dunia, dan ternyata AM Fatwa tak memiliki rasa dendam sedikitpun, tidak menuntut permohonan maaf dan tidak menuntut pembayaran  kompensasi, Am fatwa benar benar tersiksa di penjara, padahal dia bukan pemberontak yang telah membunuh ribuan dan bahkan jutaan orang seperti apa yang telah dilakukan PKI beserta antek ankteknya dalam beberapa kali pemberontakan.

Sebagai seseorang yang telah disengsarakan oleh suatu sistem perpolitikan yang dianut pada saat itu, maka AM Fatwa sedikitpun tak menunjukkan rasa dendam. Plong rasa hati ketika ini semua ketika beliau ucapkan di hadapan sejumlah anak keturunan pemberontakan sadis PKI yang belakangan ini justeru mengaku ngaku sebagai kurban dan bahkan menuntut santunan  mungkin sebagai biaya untuk menyelenggarakan pemberontakan ulang, karena pemberontakan yanhg dilakukan oleh Bapa bapak mereka diniolai gagal karena keperkasaan Angkatan Darat.
Semoga almarhum AM Fatwa diampuni segala dosanya, dan dilipatgandakan ganjaran amal kebajikannya,. sehingga layak ditempatkan di Syurga, Amin.




Monday, December 11, 2017

BISNIS BERAS ALA MAS KENDAR


Mas Kendar, sebut saja begitu seorang tetangga jauh mampir di kedai beras yang kubuka di garasi disamping rumah. Kutulis didepan rumah dengan benner sederhana "Rumah Beras" kunamai gerasiku sekarang.

Pak ada beras yang harga sembila ribuan,... ?  tanya orang itu
Lagi kosong Mas ... kataku seramah mungkin. 
Kalo ada tolong Pak ya ...., aku keabisan.
Lalu kuminta no. HP nya.
Dan kamipun mulai berkenalan dan bercakap cakap. 


Awal cerita Mas Kendar tak berjualan beras tetapi karena disekitar rumahnya menerima Kost Kostan sehingga banyak mahasiswa ada disekitar rumahnya. Dan sebuah kamar di rumah Mas Kendar disulap jadi kamar Kost, sekedar tempat tidur, sementara kamar mandi dibuat khusus anak Kost pisah dengan kami sekeluarga.

Suatu hari sekitar pukul sepuluh malam naka anak itu membangunkan aku.
Pak Punya beras Pak .... kami mau masak .... beras lagi abis ... ! Seorang dianatara anak Kos bicara.
Tolong Pak .... warung sudah tutup, kami lapar ... katanya berharap.

Ada tetapi hanya sisa dua kg ... bagi dua ya ... Kata Mas kendar. Merekapun nampak gembira.
Sebelum mata Mas Kendar terpejam, samar masih terdengar hiruk pikuk mereka di dapur. Ketika bangun pagi memang piring dan gelas mereka masih tertumpuk di pojokan dan belum dicuci. Heran sejak saat itu, setiap kali mereka butuh beras .. selalu meminta kepada Mas Kendar, sehingga Mas kendar merasa perlu memiliki stok beras yang lebih.

Mungkin mereka bercerita kepada teman teman yang kost di rumah tetangga, tau tau merekapun bertanya "Ada beras Pak" Karena mereka hanya butuh satu atau dua kg saja, maka stok beras di rumah cukup membantu mereka. Tetapi ternyata kejadian itu berulang ulang, sehingga pada suatu hari aku pasang merek di depan rumah : "Jual Beras Eceran " Sejak itu Mas kendar Menjadi Penjual beras.

Mas Kendar terbiasa memiliki stok beras melebihi kebutuhan sebagai jaga jaga bila para mahasiswa yang Kost itu butuh beras mendadak, maka Ia dengan senang hati membantu mereka yang membutuhkan. Mas kendar merasa yakin apa yang dilakukan itu semata untuk menyenangkan orang lain. Tetapi ternyata selain membantu dan menyenangkan orang lain, juga ada untungnya, Mas Kendar mengajariku bahwa berjualan yang paling menyenangkan adalah memiliki niat dan motivasi untuk menolong orang lain. Mas kendar Guruku.



ULAMA HARUS KITA JAGA KESELAMATANNYA

ULAMA itu adalah pewaris Nabi, para ulama itu menyampaikan pesan pesan Rasul serta menuntun ummat melaksanakan semua yang diperintahkan serta menghindari semua yang dilarang Rasul sesuai petunjuk yang diterima nya melalui wahyu yang disampaikan lewat Malaikat Jibril. Oleh karenanya ummat harus memiliki kemampuan melindungi para ulama, dari berbagai upaya untuk menghinakan ulama, serta membenturkan ulama dengan berbagai pihak dengan berbagai dalih, dan dalih yang nampaknya trend digunakan adalah dalih menghina agama, serta ujaran kebencian. Memang adaka pihak Kepolisian Tetapi kenyataannya pihak Kepoliisna juga nampaknya membutuhkan berbagai pembenahan internal, sehingga beralasan bahwa ulama itu sejatinya harus mendapatkan perhatian yang melebihi pihak lain seperti halnya dengan perhatian akan keselmatannya, tetapi yang lebih baik manakala memang ada kerjasama yang baik antara Kepolisian dan ummat.



Tidak akan keliru manakala pihak Keposisian berkenan mengevaluasi atas sikapnya dalam merespon berbagai pristiwa apakah politik, kriminal dan lain sebagainya, terutama akhir akhir ini.Polisi memang harus bertindak adil dalam koridor hukum. Jangan menunjukkan kelemahan, ketidaksiapan yang terekspressi dalam sikap yang terkesan ragu seolah pembiaran manakala terjadi upaya kriminalisasi terhadap ulama. Untuk menjadi ulama telah melalui pendidikan yang demikian panjang, karena bagi ulama selain memahami selukbeluk agama Islam, yang bersangkutan juga telah melaksanakan ajaran yang didalaminya bersama sama dengan ummat yang dipimpinnya, sehingga telah terjadi pengujian dan sleksi panjang  oleh ummat  Langsung tentang kedalaman ilmunya, serta praktik ibadahnya serta ketepatan sikapnya dalam merespon berbagai informasi, pristiwa dan satu keadaan. Itulah sebabnya batapapun dalam ilmu yang dikuasainya, manakala sekali saja dia keliru dalam bersikap, berbicara dan apatah lagi berbuat, maka dipastikan dia akan ditinggalkan oleh ummat yang selama ini  Ulama yang ditinggalkan oleh ummat sudah banyak, ulama yang ditinggalkan oleh ummat biasanya terkadang hanya eksis sebatas lingkungan organisasi yang pernah dipimpinnya saja. Dan ulama yang diterima ummat itu selalu saja sifatnya lintas organisasi, maka pihak lain harus ikut menhargai itu semua, Ulama bukan manusia kebanyakan.

Mengingat demikian lama dan demikian slektifnya ummat memilih ulama untuk didengarkan  ujarannya dan fatwanya, berpengaruh secara lintas organisasi,  maka jika tiba tiba ada segelintir orang yang tak jelas juntrungannya memperlakukan Ulama secara hina dina, seperti apa yang pernah dialami Ust. Abdul Shomad jelas itu sangat menyakitkan bagi ummat, sekali laghi "sangat menyakitkan" (dalam tanda kutip. Ratusan ribu orang bahkan jutaan jumlahnya Ummat Islam yang telah gugur dalam perang merebut Kemerdekaan melawan penjajah di bawah komando para ulama yang sangat mereka hormati, kini segelintir anak anak yang masih ingusan  dalam berbangsa dan bernegara memperlakukannya secara tidak senonoh. Apalagi itu dilakukan dihadapan petugas Kepolisian yang seyogyanya melindungi semua lapisan masyarakat secara adil dan bijak.

Tak pantas rasanya mereka melakukan itu semua, apalagi membawa bawa simbul simbul agama lain, yang secara sangat tidak sopan menghalangi dan bahkan melecehkan ulama yang demikian dihormati oleh ummat yang akan menghadiri pertemuan internal keagamaan. lalu ada segelintir yang mengaku ngaku mewakili agama lain datang menghardik dan mekasa ulama yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu yang seperti menyanyikan lagu kebangsaan, mengucapkan Pancasila, mencium bendera dan lain sebagainya, dan tidak diperkenankan ada pendamping seorangpun dari mereka yang mengundang dan atau setidak sesama beragama Islam. Ini sebuah kebiadaban dan pelanggaran aturan. Yang harus diusut dan diselesaikan secara hukum oleh yang berwewenang. Saya sangat  yakin bahwa mereka yang telah memaksa dan mengadili dan menghhardik hardik Ust. Abdul Shomad lebih Pancasilais, lebih NKRI, lebih toleran dibanding Ust Abdul Shomad.

Alhamdulillah Ustadz Abdul Shomat telah kembali dengan selamat, tidak perlu rasanya ummat Islam melakukan pembalasan, janganlah kejahatan yang mereka lakukan itu dibalas pula dengan kejahatan. Toh ada Negara, ada Pemerimntah  ada Penegak hukum, ada Polisi  Konon disekitar situ ada pihak petugas kemanan yang disiapkan oleh pihak hotel . hadir. semestinya pihak kepolisian tak perlu menunggu laporan dari pihak Ust. Abdul Shomat, apalagi Ust. Abdul Shomad pada saat dhardik hardik oleh sejumlah anak  muda itu justeru tak boleh didampingi oleh seorangpun yang bergama Islam.

Kita yakin para pelaku yang masih muda muda itu bukan bagian secara resmi dari penganut agama Hindu atau agama a[apun yang mereka peluk. mereka hanya preman murahan yang hanya yang kemungkinan bisa saja dibayar murah oleh sejumlah orang yang juga tak layak ditauladani. Selamat bekerja polisi, kami hanya berharap bekerjalah sesuai dengan aturan yang berlaku secara adil beradab dan bertanggung jawab, bravo Kepolisian. Hari ini harus lebih baik dari hari kemaren.


Sunday, December 10, 2017

UMMAT ISLAM "JANGAN" BERPOLITIK (LAH !?)

UMMAT ISLAM harus dipisahkan dari politik, dan itu kentara telah  diupayakan oleh Penguasa Orde Baru baru, walaupun sempat melunak dipenghujung kekuasaan Orde Baru dan awal Orde Reformasi mungkin karena baru sadar akan kekeliruannya sejama itu yang berusaha membrangus kekuatan politik Islam. Bukan tidak berhasil upaya memberangus politik Islam di Indonesia, karena Parpol Islam di Imdomesia berhasil sukses dikerdilkan. Parpol Islam bukan hanya sekedar jalan ditempat, melainkan berjalan mundur. Parpol Islam mulai disibukkan dengan permasalahan internal yang berkepanjangan, Pemerintah berkuasa nampaknya semakin jelas dan transparan memiliki kepentingan akan kehancuan Parpol Islam dan itu juga terjadi hingga di era Rezim Jokowi. Dalam waktu yang bersamaan aliran Nasionalis sekuler nampaknya mampu mengambil kesempatan, sehingga bangsa Indonesia kecolongan dengan terjadinya beberapa kali dilaksanakannya amandemen UUD 1945. Tersebar berita di medsos bahwa sejatinya pendatang Cina memainkan peran yang sangat penting mulai dari kajatuhan Suahto hingga kini. Itulah politi, yang selalu terjadi zigzag. Tetapi satu yang sangat konsisten, adalah bagaimana mengkerdilkan Parpol Islam dan memisahkan ummat Islam dari agenda politik.



Inilah salah satu resiko atas keberhasilan mengkerdilkan Parpol Islam, yaitu bahwa aspirasi Islam, tak tertampung oleh Parpol. Termasuk Parpol Islam. Sayang Ahok terlampau yakin akan kemenangannya sehingga ucapannya tak lagi terkontrol, Ahok menyerang Kitab Suci Ummat Islam :Al-Quran. Dan ini memancing kemarahan ummat, dan kenyataan ini harus diterima Ahok dan kekuatan besar di belakangnya, yang terkenal dengan istilah naga naga ekonomi, kekuatan uanh yang telah teruji dari waktu kewaktu, dari masalah permasalah. Dalam catatan sejarah baru dalam Pilkada DKI Jakarta yang lalu money politik mengalami kegagalan, bahkan justeru menjadi titik balik  salah satu sumber kekalahan telak yang cukup memalukan. Itu semua terjadi di luar konter yang dilakukan pihak lawan pembagian sembako oleh Tim Ahok itu nampaknya mendatangkan kemanfaatan oleh pesaingnya. Masyarakat awam, yang hampir seluruhnya adalah wanita dititipi pesan untuk memilij nomor dua, (kedua) yang semula ditempati Ahok bergeser ke Anis Sandi karena Calon nomor satu tak lagi muncul karena Pemilihan hanya diikuti dua calon, Ahok pertama dan Anis Sandi keda. Pesan pilih yang kedua yang sebenarnya milik Ahok ternyata ditanggapi salah oleh pemilih, karena Anis Sandi adalah menempati gambar kedua.

Baik sengaja atau tidak sengaja protes ummat yang digerakkan ulama dan ditarik ulur oleh petugas hukum (kepolisian) secara tak senagaja menjadi blunder, Sama dengan mendorong ummat bersatu serta  memperpanjang panggung protes ummat, Keenggaganan Presiden menemui para pengunjukrasa   Kepolisian tak bisa juga disalahkan sepenuhnya, karena Jokowisebagai Presiden juga nampaknya lambat dalam menemukan cara berman cantik. Panggung ualam berdiri di mana mana. Bukan hanya dalam rangka perayaan hari besar Islam tausiyah seminggu sekali  pun berkesempatan bagi para ustad dan penceramah lainnya merespon, kekurang elokan Pemerintahj dalam bersikap. Belum lagi sholat jum'at sekali perpekan yang hukumnya wajib diikusi semua laki laki remaja baligh dan dewasa. Maksud hati mengamankan situasi tetapi hasilnya justeriu melancarkan komunikasi kamunikas antar ummat, tak lain karena keberpihakan Pemerintah sangat kentara tidak diberikan kepada kelompok Islam, Tim Cyber Ahoker yang menanamkan kebencian terhadap ulama justeru merekatkan ummat antara satu dengan yang lain.

Berbagai analisis dimunculkan baik oleh dialog dialog yang dilakuklan oleh media TV nampaknya telah membuat masyarakat ummat menjadi kompak, karena atau simpanhgsiurnya analisis yang menjebag itu ummat justeru diarahkan percaya kepada ucpana ulama, Ustadz, Kiyayi dan habaib. Walaupun secara narasi mereka tak sebanding dengan kehebatan narasi dan manipulasi data, tak mampu memporak porandakan kepercayaan mereka kepada pimpinan informal ummat, 'ulama'.  .Ummat Islam yang selama ini pikirannya sejatinya diganggu oleh kelompok Jama'ah Islam Liberal (JIL) yang semula dikirakan sebagai pencetus analisis yang kritis, ternyata mereka bisa dimentahkan oleh caloncalon ulama muda,

Analis Jil yang semula sepertiakan mempengaruhi ummat dengan istilah yang semakin berani, seperti semua agama  sama, dimentahkan dengan sementah mentahnya justeru oleh para muallaf, yang sebelumnya mereka menjabat selaku konseptor dan pelaku berbagagai kecurangan oleh agama mereka sebelumnya yang mereka anut. Mereka banyak mengungkapkan bahwa mereka dahulu terlibat dalam berbagai kegiatan politis untuk merubah bangsa ini. Politik dengan penjelasan berbagai kecurangan yang dilancarkan, sepertinya membukakan mata betapa tumpulnya analisis mereka yang dikenal sebagai JIL itu. Keberanian kelompok JIL untuk berkesimpulan secara kontroversi tak mampu membendungkelicikan politik pihak lain. melainkan hanya menambah daftar kerugian pihak Islam di segala lini. Demikianbanyaknya bermunculan Ilmuan muda tamatan Timur Tengah memiliki kemampuan menjawab masalah masalah kemasyarakat dengan literatur klasik Timur tengah. Nampaknya mereka juga membaca tulisan tulisan Barat yang ditulis para orientalis.

Banyak tamatan Timur Tengah yang sekalipun tidak memiliki pondo pesantren sehingga belum juga disebut Kiyai, tetapi mereka memiliki daya maca yang tidak kalah dengan para kiyai besar yang kini mulai pudar di makan usia. Terutama mereka yang kurang terampil memanfaatkan peralatan komunikasi.

Wednesday, December 6, 2017

FRENDY ITU GURU SAYA ... LHO

TAK KEBERATAN bila saya disebut muridnya Frendy, yah ... Frendy yang mendatangi warungku, menawarkan permen, lalu ku tolak, tetapi malah dia ijin numpang duduk di warung ku yang kebetulan ku kasih dingklik kayu di sana. Karena tidak lagunya yang bagus pada saat itu dia berubah status menjadi tamu saya. Lalu kami baku bicara, putar putar kembali ke masalah permen, tampa ku minta Ia mengeluarkan sejulah merek permen. Lalu aku tertarik dan Ya juga ... akau akhirnya beli satu toples permen bukan untuk dijual, tetapi untuk diberikan kepada pelangganku, demikian ajaran Guru baru ku Pak Frendi, yang usianya taksiranku paling baru menginjak usia 30-an.

Yang mengejutkan aku adalah alasanm mengapa Iya menawarkan permen, pertama harganya murah katanya, kedua disukai segala usia, kecuali yang sakit gula, bai yang perokok maupun tidak perokok juga OK. Maka statusnya ini sebagai sarana Bapak sarana Bapak untuk mengormati tamu Bapak, demikian kira kira setelah kalimatnya kurubah agak baik. Permen ini untuk memperkecil hutang dan menambah pahala Pak .. kata Frendy. Jika taK ada uang kembalian ... Permen ini penggantinya Pak ... ! katanya sehingga terbebas dari hutang, walaupun kecil yang namanya hutang itu akan memberatkan bila tak dibayar lunas dengan sukarela, maka permen ini sarana sukarelanya. Tawarkanlah makan permen kepada mereka uang menunggui Bapak menimbang beras, itu pahala Pak ... Mungkin dia bukan sengaja mengajariku, atau memotivasi aku, atau apalagi. Tetapi terus terang aku termovasi dengan ucapannya.


Selisih usia kami yang besa sampai sekitar 30-an tetapi akan ku katakan bahwa Frendy adalah Guru ku.  Tepatnya Guru baruku. Kedatangannya yang sangat tidak menggangguku, bahkan menawarkan berbagai kebaikan kepadaku lewat daganfannya. Dengan membeli dagangannya itu aku terfasilitasi dasi untuk terhindari darikerugian dan bahkan mampu membangun persahabatan.Frendi yang memang belum pandai bicara, tetapi dengan menggunakan nalarku aku mampu memahami pesan muliya dari ucapannya. Aku telah mendapatkan sesuatu yang berharga dari Frendy, kudoakan Ia berhasil dalam usahanya, Sukses Frendy .... Rendly.

MURTADIN SAIFUDIN IBRAHIM ITU BODOH DIMATA MUALLAH YAHYA WALONGI




TIDAK KURANG dari seorang muallah Yahya Walongi mengatakan alasan Saifudin Ibrahim masuk Kristen itu merupakan sebodoh alasan kalau tidak mau dikatakan pembohong. munafik, jahat se jahatnya. Yahya Walongi bekas Pendeta yang kini menjadi da'i mengatakan dengan  menjadi Pendeta berarti sejatinya dia adalah Kristen pilihan, bukan hanya itu Dia juga sempat menjadi rektor yang mencetak ratusan mahasiwa dan ribuan anggita masyarakat lainnya untuk menjadi Pendeta dan Kristen, yang foto fotonya sering di bawa ke mana mana pada saat Ia berceramah sebagai bukti, tidak seperti banyak murtadin yang pintar mengarang cerita, yang salah satunya adalah Saifudin Ibraham, yang menurut beliau semakin Saifudin banyak bicara semakin bodohnya kentara. Demikian Walongi dalam ceramahnya di mana mana.



Kata Yahya Walongi masalah Kafir jangan diserahkan kepada ahli fikih, ahli hadits, ahli tasir, atau ahli  lainnya bila pengetahuannya tentang prilaku kafir masih terbatas, melainkan serahkan ke saya yang muallaf ini, karena saya bertahun tahun menjadi kafir yang mengatahui persis bagaimana tampilan lahir dan suasana batinnya sekali gus. Sedang yang lain tak tahu sampai ke suasana batinya yang selama ini kami sembunyi sembunyikan, demikian katanya.

Memang Iya, .... demikian mendetilnya manakala  Yahya Walongi bicara tentang batin dan nurani kafir, karena itu dirasakan langsung selama bertahun tahun. Selama bertahun tahun suasana batin itu sangat mempengaruhi sikapnya, sikapnya mempengaruhi kata katanya, kata katanya dibuktikan pula dengan tindakannya selama Ia menjadi Kristen dan Menjabat sebagai pendeta serta jabatan terhormatnya yang lain, yang seklama bertahun tahun pula memberikan fasilitas yang sangat menyamankan selama jabatan itu diemban.

Bagi kita yang muslim dan bagi mereka yang kafir, tentu memiliki cara masing masing untuk kita menerima yang muallaf dan mereka menerima yang murtad, barangkali adalah keharusan kita juga untuk memahami secara hatinurani dan jujur  segala informasi yang kita terima agar kita memiliki pemahaman yang memadai. Mungkin bagi kita yang standar pengetahuan kita tentang Islam boleh jadi gemetar ketika melihat Saifudin Ibrahm berujar, tetapi bagi Yahya Walongi dia justeru tertawa geli karena dia tahu persis Saifudin Ibrahim sedang melancarkan jurus tipuannya kalau tidak elok dikatakan siasat jahat, Yahya Walongi menutup ujarannya dengan mengatakan bahwa mereka itu di mata Allah sekelas dengan binatang, dan bahkan adalah binatang yang paling menjijikkan dinatara binanatang yang paling kotor sekalipun, ucapan ini agar kita simpan di ruang agama dalam hati kita masing masing.

Kita berharap nantinya Pemerintah mampu mencarikan tempat yang paling bijak bagaimana memfasilitasi ruang agama dan ruang umum dan memberikan didikan kepada masyarakat agar mampu menempatkan segala informasi mana yang harus dimasukkan ke  ruang agama dan dan mana pula yang bisa dimasukkan ke ruang umum itu di hati masing masing, tampa mengurangi atau membatasi hak hak azasi masing masing, terutama masalah keagamaan

Untuk itu baik Pemerintah maupun masyarakat memang mutlak harus cerdas dan jujur. Sehingga Pemerintah dan masyarakat mampu memahami bahwa tugas Pemerintah adalah memfasilitasi agar masyarakat mampu mengakses segala informasi yang dibuthkannya, dan Pemerintah juga lebih banyak memberikan rambu rambu petunjuk agar masyarakat sampai ke batas tujuan, bukan justeru se baliknya   Pemerintah membuat sejumlah larangan sehingga masyarakat menemui jalan buntu dan akhirnya bentrok di tengahj jalan, apatahlagi bila Pemerintah memulai mempraktekkan politik pemihakan yang sungguh hina di mata teori demokrasi yang katanya kita agungkan. Semoga.

Tuesday, December 5, 2017

NEGARA SIBUK KARENA TAKUT HANTU

PEMERINTAH nampak sibuk sekali seperti mengobati seseorang sayangnya apa penyakitnya hingga sekarang belum diketahui apa sebenarnya yang akibatnya si pasien mengalami keracunan obat. Demikian Rocky gerung memberikan perumpamaan terhadap sikap dan tindakan Pemerintah terkait perkembangan politik dan Pemerintah telah berbuat dengan berbagai Keputusannya, tetapi dengan keputusan dan tindakan itu Indonesia bukan bertambah bagus. Ibarat pasien maka si sakit sekarang semakin parah. Jika Indonesia akan menjadi bagus maka cabutlah segala Keputusan Pemerintah yang keliru itu, ibarat pasien maka hentikanlah mengobati si pasien, agar pasien segera sembuh. Demikian ilustrasi Rocky Gerung terhadap antisipasi Pemerintahan Jokowi dalam mengamankan kekuasaannya.





Kritik pedas Rocky Gerung terhadap orang orang disekitar Jokowi sebagai Presiden yang selalu saja memberikan hasil diagnosa yang keliru, sehingga Pemerintah kita kalang kabut hanya sekedar takut hantu, takut terhadap sesuatu yang gak jelas, dan pasti saja hantu itu diada adakan atau dibuat hantu buatan, atau ada seseorang atau sesuatu yang dbuat atau dianggap sebagai hatunya, kira kira demiian omelan Rocky Gerung di depan puluhan juta pemirsa setidaknya, dan nantinya akan ditambah lagi dengan mereka yang menonton di Youtube, Kritik Rocky sangat menyudutkan para pembantu Kepresidenan yang dianggap kurang cerdas.

Apa yang dijadikan hantu itu, tak lain dan tak bukan adalah "Piagam Jakarta" kata Racky yang tak ingin mendapatkan jabatan apapun di Rejim Jokowi ini. Padahal itu hak rakyat untuk berpantasi, ada pihak yang berpantasi untuk mendirikan negara Islam, ada yang berpantasi untuk mendirikan Kerajaan, lalu apa salahnya orang berpantasi, berpantasi tak melanggar aturan. Karena cara cara merubah UUD dan sebagainya ada cara dan persaratan persaratan itu adalah hak masyarakat yang harus diberikan.

Ini masalah konstitusi ! Kata Gerung bukan Kitan Suci, kenapa harus mempersoalkan Kitab Suci, toh  nanti dalam mengambil keputusan itu adalah dengan konstitusi. Demikian Gerung menyindir banyak pihak  yang selama ini dihantui ketakutan dengan isi kitab suci agama lain. Padahal agama itu dinyatakan syah dan dibenarkan berada dan di anut oleh masyarakat. Lalu kegiatan kegiatannya diantisipasi, padaheal kegiatan keagamaan sifatnya tih hanya kuantitas belaka. Kalo ada piohak yang memasang sepanduk di pasang di Monas tahu 2019 "Jokowi Habib Riziq" umpamanya, maka baru itu disebut gerakan berkual;itas politik. Barangkali sindiran terhadap pihak pihak yang menilai bahwa Peringatan Maulid di Monas adalah Politik. Yang nantinya bakal ada yang dianggap melanggar aturan.

Bila ingin bangsa ini nyaman, tentram dan damai maka berikanlah kesempatan masyarakat untuk beraga dan fasilitasi ruangannya, dan berikanlah kesempatan untuk berpolitik dan fasilitasilah ruangannya oleh Pemerintahj dengan cara yang cerdas dan tak perlu saling berfantasi, kira kira demikian Rocky Gerung.

Monday, December 4, 2017

Katanya Syaifuddin Ibrahim memang Telah dipersiapkan Sebegai Pendeta Sejak Kanak Kanak

Saya mendapatkan kiriman via Grup WA bahwa Syaifuddin Ibrahahim dengan segala identitasnya sebenarnya telah dipersiapkan untuk menjadi Pendeta sejak beliau masih kanak kanak.Saya menjadi penasaran karena tampilannya pendeta yang murtad dari Islam ini seperti seolah sangat memahami tenyang Islam, memang membutuhkan waktu  untuk dia membuktikan keluasan pengetahuannya tentang Islam, yang hingga sekarang seperti belum.

Saya juga berusaha mencari youtube yang merupakan hasil debat mereka.dalam youtube yang utuh tampa edit. Itu juga namoaknya membutuhkan waktu, kalaupun masih ada. Dari youtube yang utuh barangkalinanti kita akan tahu sedalam apa keluasan ilmu Saifuddin yang mengaku sangat fahma Islam itu,

<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/vny_YQSDUEM" width="480"></iframe>
Nama asli Saifuddin Ibrahim adalah I Nyoman, dia aktivis gereja sejak muda, Yg nama Saifuddin Ibrahim adalah Ijazah orang lain yang sudah Almarhum untuk masuk pesantren, selain itu menikahi wanita muslim untuk misi akan datang, dan inilah hasilnya baru bisa baca AlQur'an tp tdk hafal baru dia mengaku murtad, cuma bisa hafal AlQur'an untuk lecehkan Islam tapi tidak bisa hafal ayat yang lain, pantas sewaktu nikah hingga punya anak tidak ada satupun keluarganya hadir hingga anaknya beranjak dewasa, misi utamanya memiliki anak lalu mengajak keluarganya murtad, tapi Alhamdulillah misi penipunya gagal, ternyata nama aslinya I nyoman dan diketahui dia dulu beragama Kristen dari Lombok NTB
Silahkan buka perdebatan Saifuddin dengan Insani mokoginto, Saifuddin dipermalukan dihadapan umat Kristen karena menerjemahkan AlQur'an sepotong-potong ditambah cara membacanya seperti anak PAUD.
Saifuddin menumpang kartu keluarga dimertuanya, sewaktu mau balik kestatus keluarganya aslinya yang beraga Kristen terbongkarlah siapa sebenarnya Saifuddin, dikartu keluarga lamanya bernama I Nyoman dan terdaftar datanya sebagai agama Kristen Protestan, dikartu keluarga Muslimnya bernama Saifuddin Ibrahim, saat mau memakai kartu nama Kristennya tidak bisa oleh DisKucapil karena sudah online dikartu keluarga bernama Saifuddin, inilah hasil kebodohannya karena belum paham sistem EKTP
NB:
Saifuddin Ibrahim bukan lah MANTAN GURU BESAR AL QUR'AN SEPERTI YG DIA GEMBAR GEMBORKAN TAPI DIA HANYALAH SEORANG PENDETA PENIPU DEMI MENDAPATKAN HARTA DUNIAWI DARI MENIPU KRISTEN DENGAN CERAMAH CERAMAH NYA YG SESAT DAN MENYESATKAN.

POLITIK ITU JAHAT (kah) ?!


BANGSA KITA SENGSARA AKIBAT PERSELINGKUHAN ANTARA PENGUSAHA DAN PENGUASA


Di era Orde Baru ummat Islam dan para pemuda dicekoki informasi yang sangat menyesatkan, yaitu bahwa "Politik Itu Jahat" semua orang orang baik dianjurkan menjauhi Partai Politik, untuk itu Pemerintah membuat kendaraan politiknya bukan partai politik tetapi Organisasi Sosial Politik  yang pada saat itu dinamai Golkar,yang kegiatannya bukan berpolitik melainkan Membangun. Ummatpun dipaksa mengikut, situasi lebih kondusip, tetapi ummat tak bertambah cerdas. Dibalik itu semua ternyata dunia politik Nasional Indonesia memang sedang di goreng, sehinga matang setelah siap saji, maka Penguasa Rejim Soeharto yang sejak awal dipuja puji, dengan mudahnya bisa dihempaskan. Ternyata dunia perpolitikan Indonesia di atur oleh pemilik modal yang berselingkuh dengan penguasa. Kehancuran Dmi kehancuran Diraih dengan cara persrlingkuhan antara Pebgusaha Dengan Pengusaha.

Tidak kurang dari seorang penulis kenamaan Joe Studweel, seorang jurnalis Radia yang sangat rajin menulis mengumpukan sejumlah data secara runtut sehingga menjadi data, dan data ini menjadi informasi yang berharga, karena pembaca akan memahami pristiwa dibalik berbagai perubahanm, perubahan itu dikarenakan berubahnya tata hubungan antara satu dengan yang lain, catatan Studwell ternyata sebenarnya yang bermain dalam berbagai perubahan itu hanya segelintir orang yang memiliki kemampuan mengobrak abrik sejumlah kemapanan, dengan apalagi kalau bukan dengan uangnya, dan segalanya memang ternyata lebih mudah, karena para penguasa itu sangat mudahnya diajak berselingkuh untuk menyengsarakan rakyatnya. Silakan baca kembali buku lama, yang diterbitkan ketiga kalinya tahun 2010 yang lalu. Sayangnya banyakorang bukan marah akan perselingkuhan itu, tetapi justeru ingin merasakan nimat dari perselingkuhan itu, dan mereka itulah yang matia matian mendukung pemimpin yangberhasil merintis jalan menuju perselingkuhan secara lebih kurang ajar lagi.

Mereka berhasil mengkampanyekan bahwa Politik Itu Jahat, sehingga orang orang yang terbilang baik semakin enggan berpolitik, akhirnya dalam dunia politik mereka berhasil memperluas perselingkuhan, dunia politik lebih dikuasai oleh mereka yang benar benar jahat.  Untuk memeprbaiki keadaan yang sangat buruk ini kita membutuhkan waktu yang sangat panjang dengan pengorbanan yang luar biasa, bukan hanya kurban uang, tetapi merekamereka yang baik dan lurus akan menjadi tumbal itu semua, satu persatu, mulai dari sekarang. rakyat akan berhadapan dngan penguasa yang suka dijadikan boneka. Politik itu Jahat, dan orang orang jahat akan membuktikan kebenarannya.

Saturday, December 2, 2017

Pimpinlah Ummat Dengan Pola.

Ust. Dr. Bukhori A. Shomad, pagi ini menyampaikan tausiah ba'da subuh di Minggu pagi 3 Desember 2019 di Musholla Al-Jihad Perumahan Korpri Bandar Lampung, mengatakan bahwa kepemimpinan ummat Islam terutama tingkat terbawah umumnya tidak memiliki pola kepemimpinan yang baik, sehingga situasi yang dihadapi oleh ummat  Islam sekarang sangat memperihatikan. Di segala segala lini ummat terancam, segala lini kita tidak dominan sehingga sekalipun mayoritasd, tetapiposisi ummat Islam bagaikan minoritas, antaralain itu dikarenakan kepemimpinan selama ini lalai, kalau tak ingin dikatakan kalah oleh kelompom lain yang tidak mengehndaki Islam berkembang di Indonesia.

Kepemimpinan ummat Islam itu hendaknya dimulai dari 'Kita ini siapa,akan menuju ke mana dan bagaimana cara menujunya'  sesuai dengan kaidah Islamiyah. Para ahli manajemen banyak menyebutnya dengan POAC Planning, Organizing, Actuating, dan Controling, artinya berpola, maka kepemimpinan ummat terutama yang ada di akar rumput harus berpola. Utamanya setiap keluarga harus menjadi keluarga terpimpin dengan Kepemimpinan yang syar'i kata beliau. Marilah kita pimpinan isteri dan anak anak kita agar menjadi keluarga yang Islami, kita terapkan pendidikan keluarga dengan pendidikan Islam.

Dengen menerapkan pendidikan keluarga secara Islami maka dengan demikian akan terbentuk komunitas Muslim dan dengan terbentuknya komunitas muslim yang terdiri dari keluarga keluarga yang Islami itu. Kelyarga Islami itu akan terbentuk manakala sebagai orang tua kita memiliki kemampuan mewarnai anak anak kita. Pada saat ini anak anak kita lebih dikuasai oleh medsos ketimbang oleh para guru, dan orang tua sekalipun. Oleh karenanya anak anak sangat membutuhkan arahan dari para ulama, demikan kata beliau.

Akhir akhir ini akan terasa sekali bahwa orang orang yang kita anggap ulama dan menjadi panutan dari kita semua, apalagi sebagai tokoh organisasi, ternyata banyak diantaranya ulama ini itu yang membingungkan. Demikian tanya seorang jama'ah. Dr. Bukhori A Shomat, dalam kesempatan itu juga menjelaskan adanya ulama yang robbani memberikan petunjuk yang benar, dan ada ulama yang Syu', ulama yang fatwanya membingungkan, karena mendasarkan fatwanya atas berbagai kepentingan duniawi. Saya tidak akan menyebut nama kata beliau, tetapi bisa kita lihat di medsos karena mereka sengaja diviralkan justeru oleh mereka sendiri tampa malu malu.

Di bagian akhir tausiyah beliau memperingatkan kepada jama'ah, demi waktu sessungguhnya kita semua dalam kerugian, kecuali yang beriman dan beramal shoileh serta saling wasiat mewasiati antar sesama dalam kebenaran dan kesabaran. Untuk marilahlah kita arahkan keluarga kita untuk dekat dengan masjid, dan marilah kita memberikan antisipasi agar musholla ini kita isi dengan berbagai kegiatan untuk kebutuhan pendidikan keluarga. Musholla Al Jihad, Perum Koprpri, Korpri Raya, 3 Desember 2017.

JUTAAN UMMAT BERUSAHA MENELADANI RASUL.



DEMIKIAN sibuknya pihak pihak tertentu melekat lekatkan apapun yang dilakukan oleh ummat denngan gelar anti kebinekaan, anti NKRI dananti Pancasila dan semua gelar gelar yang menggambarkan Islam sebagai kelompok yang tak layah berkembang di Indonesia, tetapi senakin dicari kesalahan ummat Islam, ternyata semakin nampak kebagusannya. Pelaksanaan Peringatan Maulid yang digandengkan reuni alumni 212 yang sangat bersejarah itu, pada saat itu ummat Islam mampu melaksanakan sholat Jum'at yang diikuti oleh yujuh jutaan jama'ahdan tercatat sebagai unjukrasa paling tertib. Memang ada juga pihak yang berusaha membuat demo dan unjukrasa tandingan, tetapi selain sepungunjung, mereka justeru berakhir kisruh antar sesama mereka sendiri. Ummat Islam dalam berunjuk rasa, selain saling memperingatkan agar tidak menginjak rumput, tidak merusak taman, tidak membuat sampah, juga ada mereka yang menyediakan diri untuk memungut sampah sampah berserekan keluar dari wadah yang disediakan. Allahuakbar, simpati masyarakat semakin nyata.

Tiba tiba saja muncul pihak yang mempersoalkan dasar hukum menyelenggarakan acara yang bersusaha meneladani Rasul sebanyak banyaknya, serta mengurangi kesalahan serta ketidakelokan dalam berkumpulnya ummat sebanyak banyaknya. Ada pihak yang sangat getol untuk mengesankan bahwa peringatan Maulid adalah sebagai wujud pengingkaran kepada Rasul, dengan menguingkit ungkit hadis palsu yang sudah lama dilupakan. Pada saat sekarang ini peringatan Maulid telah disesuaikan agar memiliki kepantasan, dengan menghadirkan sejumlah pembicara yang sangat santun dan bersahabat.

Acara semacam ini adalah meruapakan langkah awal untuk mempersatukan ummat Islam Indonesia yang selama ini berhasil dicabik cabik oleh berbagai iming iming, semoga saja kedpan ummat Islam dapat semakin solid, tak terpengaruh oleh berbagai provokasi yang seolah demi kejayaan ummat Islam, padahal dibalik itu terdapat niat jahat. Semoga ummat Islam semakin cerdas menjadikan pengalaman pengalaman pahit masa lalu sebagai pembelajar. Ini adalah langkaw awal menuju persatuan ummat, karena hanya dengan persatuan dan kesatuan ummat ini maka NKRI semakin utuh, dan hidyajh ASllah akan tercurah kepada umat.

Friday, December 1, 2017

Peringatan Maulid Nabi ... Gak Masalah Koq

TERUS TERANG memang aku merasa tak memiliki satu bukupun yang berisikan sejarah awal mula timbulnya acara penringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Bukan berarti tak berminat. Hanya saja aku teringat pada saat itu aku sedang berada di Jakarta, ada sisa sedikit dana maka aku bermaksud mencari buku di Toko Buku Gunung Agung, tak sengaja aku membaca ada penguuman Nurcholis Majid akan menyampaikan cermah pagi itu juga, demikian aku lupa tanggalnya. Walhasil aku hadir di acara itu, benar saja, ada Peringatan Maulid Nabi Prof. Nurcholis Majid Pembicaranya.

Dikatakan oleh penceramah bahwa asal mula diselenggarakannya peringatan Maulid Nabi bermula dari kondisi kelelahan yang dialami tentara Islam pada saat Perang Salib. Perang Salib adalah perang panjang dalam mempertahankan daerah daerah yang merupakan jalur perekonomian yang berada pada wilayah Islam. Pihak musuh sedang berusaha merebut jalur itu, karena siapa yang menguasainya berarti akan memiliki kemampuan menguasai ekonomi. Itulah sebabnya Islam berusaha keras mempertahankannya dari upaya pihak musuh untuk merampasnya. Dan musuh memang memiliki kekuatan yang sangat besar karena peperangan ini sangat didukung oleh para saudagar hampir semua saudagar sukses sehingga memiliki logistik yang luar biasa, para pelaku ekonomi memang yang punya mau.

Dalam peperangan ini berlangsung sangat lama dan dan saling mengalahkan. Pada saat nampak tentara musuh seperti akan mampu mengakhiripeperangan ini dengan kemangan yang sangat strategis, Panglima lasykar Islam berusaha mencara tahu bagaimana cara memompa semangat para tentara agar kembali bangkit. Akhirnya Sultan Saladin menemukan cara memompa semangat yaitu dengan cara membacakan kisah kisah perjuangan Rasulullah SAW dalam perjuangannya menegakkan akidah Islamiyah. ternyata berhasil. Tentara musuh dapat dibuat tunggang langgang setelah para lasykar Islam disemangati dengan dibacakan sirah nabawiyah khususnya sejarah sejarah peperangan yang diikuti Rasulullah serta berbagai kisah kisah teladan berisikan motivasi yang dibacakan dihadapan para tentara. ternyata jitu. Hingga kini kata Prof. Nurcholis Majid peringatan Maulid diselenggarakan dengan cara membacakan kisah kisah perjuangan Rasul. Nurcholis Majid memang pintar berpidato, sehingga kamipun menjadi terbuai dengan pidato beliau, walaupun tak sedikit juga yang saya lihat tidur tersandar kelelahan di ruangan Masjid ber AC itu. Yang kuingat kata beliau lalu peringatan Maulid menjadi tradisi, lalu ada juga yang berusaha menyematkan cerita cerita dan hadits palsu, oleh mereka yang ingin menyesatkan ummat. Itu tugas kita yang hadir belakangan, buang antahnya, jangan tumpahkan berasnya.

Terlepas dari bahwa peringatan Maulid Nabi tak lazim diselenggarakan peringatan Maulid Nabi, demikian masa khulafaur Rasyidin, tetapi saya menilai memang ummat sangat butuh diberikan motivasi, selain menyampaokan sirah nabawiyah, berbagai cerita teladan yang diamalami para tokoh tokoh teladan serta para alim billah. Asalkan jangan menyebar nyebarkan hadis palsu, dan jangan membiasakan memberika keterangan yang bisa menyesatkan. Di Musholla al-Jihad tempat saya biasa sholat lima waktu juga rencana akan menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. gak masalah koq.