Sunday, April 29, 2018

2019 GANTI PRESIDEN


SAYA berniat tahun 2019 nanti jika masih ada umur berniat akan memilih seorang Presiden yang baru karena di mata saya Presiden Jokowibenar benar telah gagal melaksanakan tugasnya sebagai Presiden. Ditangan Jokowi bangsa ini semakin matang untuk terbelah. Sebelumnya saya tidak mendukung SBY, tetapi setelah beberapa waktu berlalu saya bisa menerima  kepemimpinan SBY setidaknya dengan penampilan SBY serta pidato pidatonya yang saya nilai cukup menarik, walaupun sevara diam diam juga menikmati ketika PDIP bersama para loyalisnya memberikan respon negatip kepada Kepemimpinan SBY, dan juga merasa jengkel ketika Ruhut Sitompul tampil memuji muji setinggi langit.

Tetapi simpati seperti ini tidak didapatkan oleh Jokowi dengan kepemimpinannya, tidak terlalu banyak barangkali kesalahan atau ketidak sejalanan dengan Jokowi tetapi yang paling vatal adalah ketidak mampuan Jokowi untuk menyampaikan situasi yang dihadapi serta bagaimana rencana yang akan dilakukannya.



Yang terasa paling vatal adalah keengganan Jokowi untuk berkomunikasi dengan ulama sehingga mendatangkan persoalan yang lebih serius dan membuat Jokowi nampak semakin tak mampu menghadapi persoalan internal bangsa. Keengganan untuk berkomunikasi itu jelas akan mempersilakan pihak luar ikut interfensi, sikap Pemerintah dengan politik belah bambu dengan melalui Kapolri, Toto, bahwa yang ikut berjuang mendirikan bangsa hanya NU dan Muhammadiyah. potensi keinginan memecahbelah semakin transparan.

Terlebih lagi persoalan internal bangsa justeru dijawabnya dengan mengeluarkan Perpu dan menjadikannya sebagai pembenaran untuk membubarkan Organisasi Keagamaan tampa melalui proses Pengadilan, serta kebolehan menangkap semua aktivis yang dilarangnya, jelas bukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan justeru cepat atau lambat akan memperbesar perpecahan di masa mendatang.

Dengan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bpk Jokowi yang telah bekerja sekuat tenaga untuk anak bangsa, tetapi memang tak ada Gading yang tak retak, setiap seseorang memiliki kelebihan dan kekurangan, maka kami yakin Jokowi sekalipun nanti tak mencalonkan diri senagai Presiden, beliau tak kehilangan lahan dan peluang untuk mengabdi, seperti Habibie ketika Pertanggungjawabannya ditolak. Habibie tak pernah kehilangan kemulyaannya.Karena masyarakat tahu penolakan kepada hasilkerja Habibie adalah karena ketidak sukaan para wakil rakyat, bukan karena tak memiliki prestasi.

Beda halnya dengan kondisi kepemimpinan Jokowi sekarang ini, mungkin yang ada dibenak Jokowi adalah tiket dua periode telah tersimpan dikantongnya, sehingga periode pertama ini nyaris terbuang dengan kesibukan luar biasa, bukan untuk membuktikan kebenaran akan janji janjinya. Mungkin dia telah lupa dengfan segala janjinya, padahal apa yang dijanjikan disimpan oleh banyak oorang sebagai janji janji yang menghantarnya ke kursi Kepresidenan.

Kini rekaman janji itu telah dijadikan bahan olok olok karena banyak juga rupanya apa yang dilakukan sekarang justeru sangat bertentangan dengan apa yang dilakukan sekarang, sehingga memang terkesan janji Jokowi hanya untuk sekedar janji untuk dilupakan. Tim sukses Jokowi yang dahulunya senang memberian pujian setinggi langit, pada saat ini sedang tiarap, mereka dahulu merajai media sosial, kini seperti kehilangan peluang, seperti ada  kesulitan  

KULIAH FILSAFAT ROCKY GERUNG "FALSAFAH KEADILAN"

Wednesday, April 25, 2018

BERIKANLAH KESEMPATAN KEPADA BANGSA INDONESIA UNTUK BERUBAH

ALUMNI 212 TETAP MENUNTUT KEADILAN HUKUM KEPADA PRESIDEN

NASIONALISME SKULARISME LIBERAL Versus NASIONALISME   ISLAM.

MENGIRA  Presiden benar benar tidak tahu bahwa telah terjadi kriminalisasi ulama oleh sejumlah aparat  maka dengan penuh semangat sejumlah ulama alumni 212 bersemangat menemui Presiden Jokowi langsung untuk melaporkan bahwa ada sejumlah aparat telah mengkriminalisasi ulama dan meminta kepada Presiden untuk mencegah akibat yang sangat tidak bermanfaat bagi pihak manapun.

Terselenggaralah pertemuan tertutup, dalam pertemuan itu  Alumni diwajibkan menitipkan HP masing masing kepada petugas Istana. Awak media tak diperkenankan meliput. Dan tak kurang Presiden sendiri yang melarang petugas Istana untuk meliput pertyemuan itu, setalah beberapa saat kamera istana beraksi. Selesai pertemuan para alumni tak melakukan konfrensi pers. 



Apa lacur,  nampaknya pihak Istana memiliki strategi tersendiri,, foto foto beredar luas dan seolah mempersilakan masyarakat memberikan tafsiran tersendiri. sehingga bunyi tafsiranpun beraneka ragam. bagi yang pro kelompok ini disambut dengan keterkejutan karena ini bukan agenda ideal, karena pertemuan sementara tokoh sebelumnya tidak memberikan hasil yang baik, untuk tidak dikatakan justeru dipecundangi. Hasul pertemuan ini bisa dinilai hanya melahirkan peluang tarik ulur, tak ada sesuatu yang benar benar bearti, melaikan kesempatan untukenyusun dan memperkuat strategi. Gambar bambar yang viral disebarkan, adalah peluang bagi kelompok mengajak bergabung atau kalaupun gagal  tertentu untuk  membuat meme atau pembulian lainnya, sementara bagi alumni 2123 adalah peluang untuk kecewa dan ancaman perpecahan.



INI  tahun politik Bung, demikian yang harus ditegaskan kepada para alumni 212, kedatangan anda untuk mau berjumpa dengan Jokowi pada saat Jokowi sedang mengumpulkan dukungan, yang sebenarnya itu justeru yang dilakukannya sejak begitu menduduki kursi Kepresidenan. Sebagai politisi yang umumnya cenderung untukenghalakan segala cara.Maka bernilai natif dan positifnya kedatangan alumni 212 maka secara politis Presiden Jokowi  harus mengmbil keuntungan.

Monday, April 23, 2018

DIDIK ANAK ANAK UNTUK MASA DEPAN


TA'MIR MASJID DAN PEMIMPIN UMMAT HARUS MEMAHAMI INI

MENGACU kepada pesan Rasul dalam mendidik anak (alhadits) bahwa didiklah anak anakmu untuk masa depan mereka, bukan untukasa sekarang, dan apalagi untuk masa lalu. Ingatlah bahwa dunia ini akan berubah, yang tidak akan berubah adalah tuntunan akidah sedangkan syari'ahnya pasti berubah. Dalam suatu kesempatan Anis Baswedan ketika menjadi Menteri Pendidikan pernah memberikan pengarahan dalam suatu acara, mengatakan bahwa dalam mendidik kita bukan membentuk tetapi mengarahkan, barangkali ini juga mengacu kepada doa yang sudah terlalu sering kita baca " Ihdinas shirotol Mustaqim " yang artinya yunjukilah kami jalan yang lurus.



Kita bisa menyimpulkan bahwa bila proses pendidikan diharapkan bergerak menuju suatu titik, maka dalam proses pencapaiannya juga akan sangat tergantung kepada yang bersangkutan.


Setelah beberapa waktu lalu Rektor UIN  Yogya dan mungkin secara diam diam beberapa UIN dan IAIN lainnya juga sudah mengeluarkan larangan mahasiswanya memakarangkali ai cadar, yang dahulu pernah diperintahkan oleh Rasulullah keoada isterinya serta kepada semua perempuan untuk memakai cadart, maska sudah sepantasnya kita menduga bahwa Dunia Pendidikan di Indonesia asli diinpensi oleh politik aliran yang tak sejalan dengan Islam. Larangan ini tak mainmain, karena diancam sangsi pemecatan kepada mahasiswa yang masih kekeh.Artinya rejim Pemerintah sekarang ini dikuasai oleh  aliran politik anti Islam, oleh karenanya sangat tak layak untuk terlalu berharap kepada rejim Penguasa saat ini untuyk majunya pendidikan Islam di Indonesia.

Kita harus kembali pada saat zaman sebelum Kmerdekaan dahulu, kita menjadikan Masjid, ta'lim dan jama'ah jama'ah pengajian lainnya sewbagai pelaksana pemebelajaran bagi ummat. Atau barangkali harus mengacu kepada Pemerintahan Turki ketika sedang memperaktikkan skularisasi. Artinya kita harus kembali menanamkan sikap perjuangan untuk menyelenggarakan pendidikan secara mandiri.
Dahulu jika tak salah simak, di Turkey hanya menyisakan mengaji al-Quran, semua kegiatan keagamaan ditiadakan, tetapi melalui pengajian Al-Quran Turkey kini mampu mengalami kemajuan yang maha dahsyat kehidupan keagamaannya.

Situasi kita kini memang tak sedahsyat  apa yang dihadapi Islam Turkey, oleh karenanya maka manakala kita mampu membangkitkan semangat untuk membangun ummat dengan momentum penekanan yang dilakukan oleh rejim Jokowi ini maka kesempatan bagi kita untuk bangkit membangyun kembali peradaban Islam. Maka ada baiknya kita menyimak pengarahan Anis Baswedan dahulu ketika beliau masih menjadi Menteri Pendidikan juga di era Jokowi, sebelum akhirnya digantikan orang lain, setelah beberapa Partai bergabung mendukung Pemerintah, setelah sempat beroposisi.

Kita berharap generasi yang akan datang adalah generasi yang dekat dengan Masjid. Dan Masjid harus dikelola secfara profesional, agar para generasi muda senakin betah untuk aktif di masjid. Sementara pengelola masjid dipihak lain mempersiapkan segala sesuatunya secara profesional sebagai sebuah lembaga pendidikan, yang sebenarnya. 

Thursday, April 19, 2018

POLITIK PECUNDANG ALA JOKOWI.

TIDAK BERLEBIHAN Jika dikatakan bahwa politik ekonomi ala Jokowi ini membuat Bangsa ini menjadi Bangsa Pecundang. Beliau seperti membiarkan Bangsa ini untuk menanggung hutang besar besaran pada saat kemampuan daya beli rakyat sedang terjun bebas. Justeru dia bermain mata dengan Cina, padahal di zaman Orde Baru dahulu yang sangat dihinakan, kita sudah melaksanakan politik eknomi imbal beli. Tetapi politik ekonomi yang dibangun bersama China justeru mengancam dan memberian peluang kepada China untuk menjajah Bangsa kita tercinta.





Bukti Sejarah,  menunjukkan bahwa China sekarang memiliki semangat infasi yang tak kalah tinggi dengan Yahud i- Amerika serta beberapa Negara  Eropa maka gagasan Jokowi untuk merapat ke Yuan setelah mata uang rupiah hancur di mata dolar, jelas tidak begitu saja bisa diterima dengan lapang dada sebab di zaman Now China dengan kekuatan ekonominya selalu saja berusaha untuk menguasai negeri lain,yang diawali memberikan bantuan secara jor-joran, tetapi belakangan disodorkan tagihan yang membengkak, apalagi persyaratan bantuan selalu saja, harus mengekspor teknologi dan juga tenaga kerja dari China, sngat jelas ada upaya China untuk menguasai negara negara yang semula dibantunya.

Ada sejumlah negara yang akhirnya berantakan setelah mengikuti bujuk rayu China untuk mendapatkan bantuan dengan persyaratan seperti tersebut di atas. Terlebih proyek yang didukung China itutak memiliki hubungan secara langsung untuk meningkatkan daya beli masrakat takyat Negara yang dibandu. Sekalipiun sarana dan prasarana yang dibangun dengan bantuan China, tetapi itu tidak secara otomatis meningkatkan kesejahteraan rakyat negara yang bersangkutan.

Selain terlilit hutang yang semakin membengkak, mereka juga menga;lami kejatuhan yang hebat seusai mengikuti permainan ala China.  Adan diantara negara nbegara itu yang terpaksa untuk sementara Hasil Pembangunan dengan bantuan dari China iti harus dikelola oleh China hingga hutang piutang terselesaikan, Ada juga yang dengan harapan dapat lebih mengontrol kesiapan penyelenggaraan pembayaran, diberlakukan pengalihan untuk memberlakukan uang Yuan China didalam negerinya.  Dan itu semua berdampak sangat buruk bagi Negara dan Bangsa yang bersangkutan,  Manakala ini tidak segera diantisipasi dengan berbagai cara maka kita juga akan menjadi Negara yang menyusul beberapa negara yang terlanjur menggunakan bantuan China.

Bukankah pada era Habibie telah di rintis politik eknonomi yang setara, yaitu politik imbal beli dalam segala kerjasama. Dahulu telah dimulai beberapa negara yang membeli prtoduk Indonesia di satu pihak dengan perjanjian Indonesia membeli produk mereka. Contuhnya adalah mereka membeli produk Nurtonioa, pesawat yang diproduksi Indonesia di satu pihak, dan dipihak lain Indonesia yang secara kebetulan memerlukan ketan untuk kebutuhan dalam negeri membeli dari negara itu.

Tetapi sayangnta mulut nyinyior sebagian mereka yang tak setuju, mengejek bahwa pesawat Indonesia karena tak laku  maka ditukar dengan beras ketan, Demikian  berita hoax disebar luaskan oleh mereka yang memiliki keinginan lain tentang masa depan Indonesia. Sampai akhirnya IMF memaksa Pemerintah untuk mengumumkan Dirgantara Indonesia dalam keadaan pailit, walaupun dalam waktu yang hampir bersamaan permintaan berbagai negara sahabat memesan pesawat produk Indonesia, tetapi tak mungkin bisa dipenuhi, karena para ahli telah di PHK dan bekerja diberbagai negara tetangga. Itu karena kepentingan politik di atas kepentingan kesejahteraan bangsa. Dan akhirnya kita seperti sedang meilih sebagai penganut politik pecundang.

Friday, April 13, 2018

APAKAH AL-QURAN KARYA FIKSI?

GEGER novel Fiksi yang dijadikan literatur oleh Prabowo sebagai politisi dalam pidato internal belaiau dan ini dijadikan kesempatan oleh lawan politiknya membulynya. Himgga tampilnya Prof. Ricky Gerung yang membuat lawan Politik terdiam beberapa saat. Mereka lebih terteranjat lagi ketika ketika Gerung mengatakan Kitab suci juga termasuk menggunakan pendekatan secara fiksional. Para politisi kembali bergairah untuk berdebat, bahka ada yang menamakan Islam dan ada beberapa yang darui luar Islam yang mengadukan GHerung ke Polisi.

Berdiskusi secara ellegan mempersoalkan apakah Al-Quran itu termasuk fiksi atau bukan sejatinya kita senang, tetapi ketika yang tampil dalam diskusi itu sebagai politisi yang dahulu membela Ahok ketika menista agama Islam, atau dari kelompok Muslim yang juga dahulu membela Ahok, makaadalah sepantasnya kita berkesimpulan bahwa mereka itu bukan sejatinya membela agama, tetapoi mereka menentang ucapan Gerung, walaupun dengan dalih agama, tetapi sesungguhnya mereka itu berbuat dan berbicara berdasarkan nafsunya masing masing. Sementera kita membutuhkan pemikiran yang klear dan murni berdasarkan aqidah Islamiyah.



Ada beberapa yang telah memberikan komentarnya, tetapi menurut saya yang baik diacu adalah komentar yang disampaikan oleh Felix Siau, beliau adalah muallaf, yang telah berjihat mempelajari Keislaman secara sungguh sungguh dan berkesimpulan untuk ,eninggalkan agamanya yang terdahulu dan menyatakan resmi masuk Islam. Jalan pemikiran Felik Siau bisa kita jadikan acuan, ketimbang pihak piohak yang dahulu pernah membela penista agama

<!--more-->
Bagi kita sebagai seorang Muslim kesempatan seperti ini jangan dilewatkan begitu saja, tetapi manfaatkanlah momesn seperti ini untuk mempertajam pemahaman dan kepenganutan kita terdap Islam secara akidah.

Wednesday, April 11, 2018

'FIKSI ITU KREATIF' KATA GERUNG, PENDUKUNG JOKOWI SHOK.


KEBAHAGIAAN YANG TIADA TARA benar benar dirasakan oleh para politisi pendukung Jokowi yang kelak menjadi calon petahana dalam Pilpres 2019 yang akan datang. Bagaimana tidak, Prabowo yang memiliki peluang menjadi pesaing dalam seminggu terakhir ini bagikan sansat yang siap tergantung sebagai pemanasan lantaran telah melakukan melakukan pidato internal yang mengacu kepada novel fiksi. Dalam suatu kesempatan Prabowo berkata baca dulu novelnya katanya dihadapan kerubutan para wartawan, baru memberikan komentar. Novel fiksi itu ditulis oleh seorang akademisi, kata Prabowo. tetapi kata Prabowo itu di media massa teggelam ditengah gelak tawa dunia maya. Baca dulu dong baru kpmentar, jawaban tawapun   semakin riuh.

Sampai pada suatu hari diselenggarakan diskusi  Indonesia Lawyer Club (ILC) dengan menampilkan Prof. Rocky Gerung sebagai pemebri akata akhir yang mengatyakan bahwa Novel Fiksi itu sangat kreatif dan sangat layak dijadikan referensi. Politisi pendukung Jokowi jadi kebakaran jenggot.



Akbar Faisal yang sekarang dikenal telah berganti Jubah Nasdem itu ternyata tampil sebagai adigung adiguna menghadapi dominasi Gerung di ajang ILC itu. Sebelumnya Faisal Akbar telah menyatakan bahwa dia tidak faham ekonomi, statistik dan matematik. Di bagian yang lain diskusi ini dimaksudkan oleh Akbar sebagai pelajaran bagi gerung agar tidak lagi bersikap seperti menganggap para politisi itu seperti tidak faham filsafat.

Diskusi itu menjadi hanyat karena Gerung seolah membenarkan pemakaian Novel Fiksi sebagai literasi dalam berpolitik. Sementara pendukung Jokowi mengatakan Novel Fiksi tak layak diketengahkan dalam berpolitik. Gerung dianggap para politisi pendukung Jokowi sebagai pihak yang berdiri di pihak Prabowo yang selama dua minggu lebih diperlakukan tak berdaya bagai sansat yang tergantung dalam ketinggian yang ideal untuk ditinju bahkan ditendang. Berarti gerung telah mengganggu kesenangan para politisi. Ungkapan Gerung yang paling memancibg adalah bahwa Kitab Suci juga bergaya Fiksi.

Faisal Akbar dan kawan kawan yang dikenal sebagai pendukung sucipun dan pembela Ahok, justeru pada saat mendengar pernyataan Gerung berbalik marah, karena menurut faham Akbar Faisal bahwa Kebenaran Kitab Suci, utamanya Agama Islam, bahwa kebenaran yang disampaikan adalah kebenaran mutlak, yang tak terbantahkan. Maka gerung semakin semangat memberikan penjelasan.

Menurut keterangan Gerung bahwa Karya Fiksi itu berbeda dengan karya Fiktif, seperti apa yang digambarkan oleh pendukung Jokowi sekaligus meremehkan Prabowo. Karya fiksi itu adalah merupakan karya yang memberikan tuntunan untuk memahami sesuatu yang masih belum menjadi kenyataan. Dalam karya fiksi digambarkan sustu situasi yang memeng belum menjadi keyataan, tetapi jika diukur dengan metode dan kaidah filsafat, maka situasi itu memang belum dapat dijadikan kongklusi, tetapi semua premis premis untuk mencapai konklusi itu telah tersedia telah tersedia. Maka dalam uraian fiksi itulah memang membutuhkan waktu.

Sehingga seolah gerung menyampaikan bahwa bila Prabowo berpolitik dengan menjadikan naskah fiksi sebagai salah satu literasinya, itu tidaklah keliru. Karena kitab suci pun disusun dalam bentuk literasi, karana banyak hal hal yang dimuat dalam Kitab Suci itu belum menjadi kenyataan, itu semua akan menjadi kenyataan pada saatnya.

Namun ummat akan bisa memahami dan mempercayainya melalui ulasan ulasan atau uraian uraian yang kesemuanya termaktub dalam kitab suci. Dengan kata lain pemberian infordmasi dalam bentuk fiksi tak masalah dkijadikan literasi, karena kitab suci di banyak bagian dituliskan dalam gaya fiksi.

Bukan Gerung namanya kalau tidak ada selingan meledek seseorang. Faisal Akbar kini giliran kena batunya. Akbar yang awalnya dengan nujur mengatakan bahwa dia bukan ahli ekonomi, tetapi dia bicara tentyang eknomi, untuk itu Ia menampilkan Power Paoit. Dengan enteng Gerung mengatakan :
Saya tak mau mendengarkan Uraian Akbar ... katanya yges.
Karena dia bukan ahli ekonomi, statistik dan matemati .... tambah Gerung.

Protes Akbar ....
Bukankah saya telah menampilkan Power point ..... ! Tegasnya

Iya, itu Power Point dibut, karena anda tidak memili Power ... dan Tak memiliki Point.
Hadirin tertawa riuah.

Permintaan Akbar untuk tidak dianggap bodoh, belum dapat dipenuhi lawan bicara.

Ini diskusi luar biasa bagus, tolong di pelihara dan didukung semua pihak.

SEORANG PRESIDEN MEMANG HARUS PANDAI BICARA

SEORANG PEMIMPIN tidakboleh tidak harus pandai bicara, pandaipidato, nampaknya itu yang tak dimiliki oleh Presiden kita, kemampuan Presiden Jokowi berpidato memang ada di bawah Presiden Sukarno, Suharto, Habibie, Gus Dur dan SBY, oleh karenanya di luar negeri Presiden Jokowi sulit akan mendapatkan pujian, bahkan rentan diolok olok, celakanya bukan hanya pibak luar yang suka mengolok olok bukan hanya pers luar bahkan masyarakat awampun di dalam negeri sudah menjadi rahasia umum gemar mengolok olok Presiden sendiri, apatah lagi olokan Prof. Rocky Gerung menjadi pengolok yang paling inspiratif.



Sebagai Presiden terpilih, maka sesungguhnya rakyat berharap banyak kepada kemampuan kerja Presiden untuk mensejahterakan rakyatnya, tetapi keterbatasan Presiden untuk berkomunikasi dan menjelaskan gagasan mulya itu justeru membuat ketercapaian terhadap apa yang diniatkan dan tertuang dalam janji janji politiknya itu banyak terhambat. Kesulitan kemunikasi ini juga agaknya mengganggu terciptanya kesatuan bahasa dan issue bersama Tim Rejim yang dibentuknya, dan apalagi dengan dalih kerja kerja kerja, seperti nama Kabinet yang dibentuk dijadikan perlindungan bagi para pembantunya dalam menjelaskan segala sesuatunya kepada rakyat banyak.

Monday, April 9, 2018

PRESIDEN MENDATANG TERGANTUNG RAKYAT

Dunia Demokrasi maka Presiden Yang Akan Datang hendaknya ditangan rakyat yang dilaksanakan secara lega. Rakyat bisa menetapkan pilihannya secara nyaman tampa tekanan dan keterpaksaan, sehingga sebaiknya tidak terjadi calon tunggal. berikanlah pilihan kepada Rakyat, tidak keliru bila rakyat nanti akan menuduh telah terjadi konspirasi jahat manakala hanya muncul Calon Tunggal, kemunculan calon tunggal sama dengan penyiksaan terhadap kebebasan rakyat dalam menentukan perjalanan kedepan. Kita semua harus mendorong agar rakayat diberikan kesempatan untuk memilih.





Baik baik saja bila Partai di luar Pemerintah diberikan kesempatan menampilkan calon Presiden lain di luar inkamben.

Thursday, April 5, 2018

JANGAN MENGOLOK OLOK AGAMA APAPUN DI INDONESIA

Bila Tak Ingin Rahmat Tuhan Ditarik Dari Bangsa Ini.


BANGSA Indonesia sangat meyakini bahwa Kemerdekaan Indonesia didapatkan berdasarkan atas berkat rahmat Allah Swt. Oleh karenanya dalam rangka mempertahan Kemerdekaan dan Keutuhan Bangsa ini maka sepakat Bansa harus mempertahankan keridhoan Allah SWT agar kemerdaan dan keutuhan bangsa ini tak berberai, dan salah satu caranya adalah tidak pernah mengolok olok Tuhan oleh anak bangsa ini dengan dalih apapun.  Kita harus yakin manakala kita mengolok olok Tuhan yang Maha Pemberi Rahmat dengan mengolok olok agama Tuhan, besar kemungkinan Rahmat Tuhan itu bisa dicabut kembali.

Oleh karena itu maka jangan biarkan ada anak Bangsa ini mengolok olok Tuhan, Agama, Rasul/ Nabi, dan Ummat yang mematuhi ajaran Tuhan.



Jangankan mengolok olok Tuhan, Rasul/Nabi dan ummat yang mematuhi ajaran Tuhan atau ajaran Tuhan itu sendiri. Mereka yang patuh terhadap ajaran Tuhan merasa taku akan kehilangan berkah dan rahmat Tuhan akan dicabut manakala bukan bersyukur kepada Tuhan, tetapi malah mengolok oloknya, mengolok olok utusannya, mengolok olok ajarannya, dengan dalih apapun, apalagi hanya berdalih tidak paham, berdalih seni, berdalih kebebasan dan lain sebagainya. Dalih dalih itu tidak menjadi alasan yang tepat untuk mengolok-olok.

Oleh karena itu bagi mereka yang patuh tergadap ajaran agama, maka bisa dipastikan mereka akan bereaksi manakala agamanya diolok olok. Sedang bagi mereka yang meletakkan seni di atas Tuhan dan agama maka kemarahannya tak akan sedahsyat mereka yang meletak ajaran agama dan Tuhan di atas segala galanya, dan bahkan kemungikan besar mereka tak akan marah sedikitpun. Demikian juga mereka yang meletakkan politik, budaya dan lain sebagainya di atas Tuhan dan agamama dan seterusnya. bagi mereka mungkin sekali tak masalah. Oleh karena itu maka pandai pandailah kita memilih infoprmasi agar kita tak terjebak untuk memihak kepada mereka yang sedang berseteru dan mengolok olok Tuhan, Rasil/ Nabi dan orang orang yang patuh terhadap ajaran Tuhan, agar kita dan bangsa kita menjadi selamat.

Wednesday, April 4, 2018

JANGAN PERBANDINGKAN ANTARA ADZAN DAN KIDUNG

ENTAH apa yang dimaksudkan oleh Sukmawaty Sukarnoputri yang menyimpulkan dalam puisinya bahwa Kidung lebih merdu dibanding suara Adzan. Ada rasa penasaran, setelah dicari di Youtube diketemukan ada Kidung Tantri, dan alangkah mengejutkan, ternyata kidung itu  namapaknya bacaan ritual yang dugaan kita adalah Ritual Hindu Bali. Lalu hati ini bertanya lagi apa gerangan maksud membandingkan dan menyimpulkan bahka kidung itu jauh lebih merdu dibanding suara adzan.



Saya tak paham apa itu kidung Tantri dan apa status dan fungsinya adalam pribadatan Agama Hindu Bali bila benar dugaan saya bahwa itu bacaan ritual Agama Hindu Bali.

Yang jelas kita tak boleh membanding bandingkannya mana yang lebih merdu antara Kidung dengan Bacaan Adzan, Bagi pengut Hindu Bali wajar bila mengatakan bahwa Kidung Tantri jauh lebih merdu dibanding suara Adzan. Tetapi penganut agama Islam sudah dapat dipastikan bahwa suara adzan lebih Merdu, bisa saja ada perbedaan subjektif. Itulah sebabnya tak elok membandingkan keduanya karena terkait dengan keyakinan dan kepercayaan terhadap masing masing agama yang dianut.



Yang saya ketahui bahwa bahwa bacaan adzan itu akan mengalun beruntun sambung menyampung mulai dari Subuh ke Dzuhur dan selanjutnya Ashar, Magrib dan Isya sesuia perjalanan waktu, sehingga bazaan itu tak henti henti dari Subuh hinga Isya. Diujung Barat Baru dikumandangkan Azan Subuh di ujung Timur sudah mulai mengumandangkan Adzan Dzuhur dan seterusnya. Ada sedikit jeda, pada saat itu memang waktunya sholatul lail, sholat malam. Dipotret dari atas maka akan nampak suara adzan nan merdu ini menggerakkan banyak orang untuk meninggalkan segala aktivitas, untuk bersujud kepada Allah.

Lalu untuk apa Sukmawati membanding bandingkan bacaan adzan yang sangat mempengaruhi gerak manusia itu dengan keyakinan orang lain. Apoakah dia ingin akan muncul keributan dan ketagangan, sungguh tak dapat dipahami.

Tuesday, April 3, 2018

SENI versus AGAMA

MULYAKANLAH AGAMA, AGAR ALLAH MEMULYAKAN BANGSA KITA.

BAGI kita orang yang beragama, maka agama di atas segala galanya, dan ketika para seniman menuntut kebebsan mutlak dalam berekspressi seni dan dalam waktu bersamaan membandingkan dan bahkan menyerang agama, maka dipastikan akan bermasalah. Dan ini yang dilakukan oleh Sukmawaty lewat puisinya, membandingkan agama dan budaya,lalu meletrakkan agama di bawah budaya. Agama samawi adalah Petunjuk Tuhan, sedang budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Lalu apa essensi Puisi Sukma.




Dengan tidak mengurangi rasa hormat terhadap seorang perempuan, ingin saya katakan tidak banyak manfaatnya berdiskusi dengan Sukmawaty, karena Sukmawati bukan ahli seni dan puisi dan bukan pula ahli agama, dia tak mengerti Syari'ah Islam. Berdiskusi dengan orang pintar jauh lebih bermanfaat dibanding dengan orang yang tak mengerti apa apa. Tetapi kalaupun ada yang mau bersusah payah memberikan reaksi dan komentar tentang pusi Sukma ini, maka itu sesunggunya ditujukan kepada generasi muda, agar tidak tersesat dijalan yang sama, jangan sampai mengira apa yang diakatakan Sukmawati itu benar. Sebagai seorang wanita awam yang lemah Sukma pantas dikasihani, karena dia telah melakukan dan mengatakan yang Ia sendiri tak mengerti.

Bila kita benar benar cinta NKRI, seperti sering di tulis anak anak muda "NKRI harga mati" maka tugas kita adalah bagimana caranya NKRI ini selalu berada pada lindungan serta maghfiroh Allah Swt. Caranya antara lain dengan meletakkan agamapada tingkat yang tinggi. Tentukan segala aturan serta kebijakan serta regulasi lainnya dalam berbangsa dan bernegara, tetapi jangan sampai ada sesuatupun regulasi yang bertentangan dengan ajaran dan ketetapan agama. Belum semua aturan sejalan dengan ajaran Islam, memang bisa dimaklumi karena Indonesia bukan Negara Agama. Tetapi tidakboleh terjadi ada aturan atau ketetapan serta regulasi yang baru yang bertentangan ajaran agama Islam.

Dan politik ummat Islam yang narus ditegakkan adalah bahwa manakala terjadi perbedaan atau bertentangan dengan agama Islam, maka  menangkanlah ajaran agama. Sesuatu tentang Berbangsa dan  Bernernegara, terkait ideologi politik, sosial dan budaya, maka apabila terjadi perbedaan dengan agama, maka menangkanlah ajaran agama. Jangan sampai terjadi Bangsa ini menetapkan suatu aturan yang bertentangan dengan Islam., maka bersegeralah, bila terjadi maka bersegeralah mengatasinya, dengan cara sebaik baiknya. Ajaklah dengan segala kebijaksanaan agar kita semua memulyakan agama Allah, agar Allah memulyakan Bangsa kita. Itulah perjuangan kita.

DENGAN SEMANGAT JAHILIYAH, PERSETERUAN AKAN BERALIH KE PUISI

INDONESIA MERDEKA DENGAN PEKIK ALLOHUAKBAR


Ada pihak yang berusaha dan mengajak untuk melupakan bahwa Kemerdekaan Indonesia dan berkibarnya bendera merah putih adalah dengan pekik Allahuakbar, gugurlah para mujtahid Islam , walaupun hanya bermodalkan bambu runcing, tetapi semangat jihad dan pekik Allahuakbar itu Belandapun kualahan, akhirnya kemerdekaan kita capai.
Sayang seribu sayang ada kelompok yang setiap terbangun dan terbuka matanya, pikirannya tak henti henti ingin memisahkan pekikan itu dari NKRI. Telah berbagai cara ditempuh untuk memisahkan Islam dengan Indonesia, ingin dikesankan bukan NKRI manakala di dadanya masih menyisakan keislaman.  Upaya ada yang berat dan ada yang ringan, dan ini kali dicoba dengan menggunakan puisi. Sukmawati Sukarnoputri terpili sebagai aktornya. Tujuannya satu ... melecehkan kalimat Tauhid "Allahuakbar" dan pisahkan antara NKRI dengan Islam dan kalimah tauhidnya.



Kini giliran Sukmawati dengan segala persoalannya berhasil dan bersedia dijadikan corong kebencian kepada Islam. Kalimah Tauhid Allahuakbar dijadikan kalimah yang jauh di bawah kidung para ibu ibu manakala ibu ibu sedang berkumpul. Ini adalah penghinaan yang keterlaluan. Bagi seorang yang beriman maka kalimah Allahuakbar seyogyanya menggetarkan hati bagi yang beriman. Demikian sebaliknya.

Perang dengan fitnah dan hoax marak sejak Pilkada DKI, lalu Pilpres dan Pilkada DKI yang terakhir lebih seru lagi. Kini ada babak baru yaitu perang via puisi. Sekedar ujicoba Sukmawati ditampilkan, tetapi saya meragukan keorsinilan Sukmawati sebagai seniman sastrawan. Nanti pada saatnya benar benar akan muncul siapa pemilik wajah, dan siapa pula yang bakalan menimpalinya. Dan ini bisa ramai.

Dahulu di Makkah pada zaman Jahiliyah yang diterjem,ahkan kebodohan, jangan dikira masyarakat pada saat itu benar benar bodoh. Ketika Ka'bah dikuasai Kafir Kuraisy maka dinding Ka'bah sebenarnya mereka jadikan  sebagai media perang penulisan puisi. Dan memang kenyataannya puisi itu adalah sesuatu yang memiliki daya magis, yang mampu memberikan pengaruh psikologis, bagi para pengagumnya.

Secara antropologis memang setiap komunitas memiliki tradisi menyusun kata kata bermakna yang dikenal dengan kata bijak yang pada saatnya berkembang menjadi kearifan lokal setelah memenuhi berbagai persyaratan berdasarkan kesepakatan kepsepakatan, dan dikaitkan dengan sumber pengetahuan yang diyakini. Ini sebenarnya menjadi pembahasan antropolis yang panjang, tetapi yang ingin disampaikan bahwa puisi atau sastra itu memiliki daya magis, lalu dikira sebagai sebuah kebenaran, seperti yang terjadi di Makkah pada saat Zaman Jahiliyah tempo doeloe..

Maka dengan semangat Jahilyah  perang puisi bisa saja terjadi dalam upaya memisahkan Islam dari NKRI, terlepas pekik Allahu Akbar pernah menyemangati Lasykar Islam Indonesia dalam upaya merebut Kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Pada awalnya upaya itu ditertawakan, karena mereka seolah manusia buta, bisu dan tuli. dan tak tahu malu. Tetapi karena mereka suarakan secara terus menerus. Maka sedikit banyaknya akan mempengaruhi generasi muda. Generasi muda adalah kelompok yang paling mudah tersulut semangatnya dengan menggunakan pusi, musik dan lagu. Itulah sebabnya pula ada mazhab yang kekeh mengharamkannya, terlebih manakala dicampur pula dengan minuman keras dan seks bebas.

Sekali lagi dengan semangat Jahiliyah  bisa muncul kelompok yang akan menyerang Islam dan beruapaya memisahkan Islam dengan NKRI, awaknya memang kecil pengaruhnya, tetapi kita harus ingat bahwa puisi itu memiliki daya magis, terlebih bila digahung dengan nyanyian dan musik dan apatah lagi ditambah minuman keras dan seks bebas. Itulah semangat jahili yang tak segan segan memisahkan Islam dengan NKRI. Marilah kita antisipasi agar kita tetap Bangsa yang utuh walaupun beraneka ragam. Semoga.

Sunday, April 1, 2018

2030 INDONESIA BERKIBAR ?

SAYANGNYA KITA CUMA MAMPU JADI JONGOS.

BUDAYAWAN CAK NUN yang memiliki keterampilan mengkritik Penguasa dengan cerita unik tetapi masuk akal, mengatakan benar bahwa 2030 yang akan datang kemungkinan besar  akan seperti apa yang digambarkan oleh Presiden Jokowi Indonesia akan menjadi negara terkuat ke 4 atau 5, atau 6 atau 7 atau 8 atau 9 atau 10 dunia. Gedung gedung semakin menjiulang, objek wisata semakin beragam, , jalan jalan, jembatan, pelabuhan dan sebagainya semakin lengkap, tetapi sayangnya dalam waktu bersamaan bangsa kita hanya menjadi jongos di negeri sendiri.

Tak perlu jauh jauh kita mencari contoh, tidak perlu sampai ke Zimbabwe - Annggola dan lain lain, cukup di Singapura saja, bagaimana nasib bangsa Melayu di situ. Mengenaskan, jangankan yang lain, bahasa Melayupun  jarang terdengar.



Perekonomian kita sudah benar benar dikuasai asing, ditambah lagi dengan pembangunan berbagai fasilitas mewah yang juga hanya akan dapat diakses oleh orang orang asing, yang menurut Amien Rais tanah 70% dikuasai asing, lalu apa yang tersasisa. Sebagai jelata sengsara kita ingin sekali pernyataan Amien Rais itu terbantahkan dengan data data yang akurat. Tetapi nampaknya tidak, sebagai balasannya Amien sekarang sedang dikumpulkan dosa dosanya.

Dan nanti tinggal dilakukan penjemputan paksa. Dan jangan pula berharap Amien akan lolos, yang harus kita duga adalah siapa yang akan menyusul dibelakang Amien Rais. Karena kita menjadi yakin Amin Rais hanya mendapatkan bocoran kecil, dan tak memiliki data lengkap karena semua data ada di Pemerintah.Kita tak punya data, yang kita punya hanya rasa, kita merasakan tak ada  keadilan dan keberpihakan, Pemerintah lebih berpihak kepada pemilik modal yang besar, ketimbang jelata yang sengsara.

Cak Nun benar adanya, bahwa tahun 2030 yang akan datang Indonesia semakin makmur, semakin maju, perputaran uang semakin lancar. Hanya sayangnya pada saat yang sama kita hanyaberdiri sebagai jngos jongos, dan paling mentereng hanya sebagai Satpam, dengan bahasa yang lebih keren adalah Scurity. Demikian Caknun mengajarkan bagaimana caranya memahami pernyataan Prabowo itu. Mari kita berdoa untuk keselamatan bersama. Aamiien.

GHOST FLEET


Heboh Armada Hantu lanjutan Perang Dunia akan semakin menarik dibicarakan ketika beberapa wartawan senior ikut menulis, setelah pidato Petinggi Partai geridra ini diviralkan melalui medsos FB milik resmi Partai Gerindera. Indonesia tahun 2030 akan bubar. ringan saja sebenarnya hanya sebuah fiksi tetapi lantaran yang menulisnya seorang academicus dan yang mengutip Ketua Partai di Indonesia, sehingga banyak tokoh yang menanggapi, para petinggi Partai geriderapun kegirangan. Semua mata melirik ke sosok Prabowo, sipelaku kutipan. Semakin banyak politisi kebakaran jenggot semakin panggung milik Gerndera ramai adanya.

Ditinjau dari kacamata tertetu maka sesungguhnya Armada Siluman itu sejatinya telah berseliweran di Indonesia, yaitu pasca kejatuhan Presiden Soeharto, bahkan sebelumnya. Perang itu telah dicanangkan oleh LBMurdani ketika beliau menginginkan jabatan Presiden justeru pada saat Suharto masih berkuasa. Menurunkan Soeharto dengan cara konstitusional dirancang secara matang dan bahkan pada saat itu Prabowo dirancang sebagai pemain utama dalam peperangan ini. Peperangan menjadi berantakan ketika Prabowo berhasil dijodokan dengan Putri Presiden, ternyata calon tokoh utama itu justeru berpihak pada Mertua.

Perang hantupun dimulai karena Prabowo dinilai telah memahami strategi yang disusun dan jika disebarkan kepada banyak pihak maka suasana akan menjadi hongyam. Benar benar hantu, karena fitnah memfitnah justeru menjadi gerakan pokok. Serenceng dosa Prabowo berhasil dikarang secara seksama.

Mengecewakan, Prabowo yang semula dirancang mampu membungkam sejumlah tokoh Islam, justeru rajin menjalin komunikasi dngan kelompok Islam. Padahal di lain pihak nyaris sempurna upaya memperlemah partai partai Islam di Indonesia, sehingga kekeringan daya tawar, dipimpin oleh orang orang lemah dan tak piunya dana, petinggi partaipun  mau diadu domba. Di luar perhitungan semula ternyata muncul kekuatan non partai . Habib Riziq Syihab yang semula dibiar biarkan manggung ternyata jadi besar. Konon Tausiah akbar yang dilaksanakan di Jakarta mampu mengumpulkan tujuh juta jama'ah  yang dari berbagai penjuru, padehal kedatangan mereka sudah dihalang halangi dengan cara yang paling konyol sekalipun oleh aparat.

Benar benar malapetaka di luar skenario Ahok yang sebenarnya dielu elukan akan menjadi Wakil Presiden berpasangan dengan Jokowi tahun 2019 justeru terjungkal dibabak pemanasan, Pilkada DKI Jakarta.  Segala taktik dan stratyegi dalam rangka pemenangan Pilkada, justeru menguntungkan Anis Baswedan sebagai calon yang sama sekali tak bermodal finansial. Peperangan di Pilkada bukan lagi Hantu, karena para serdadu itu terpaksa terang terangan unjuk hidung. Selain kalah dalam Pilkada Ahok juga kalah dalam persidangan dan dihukum dua tahun. Ahokpun mendekam. di teralis besi karena terbukti meyakinkan menista agama Islam. Ahok jatuh dan tertimpa tangga.

Tak dapat ditutup tutupi nampaknya Pemerintah yang sekarang dikuasai rejim Jokowi sangat memihak kepada Ahok. Bukan hanya para ulama yang merasakan beratnya tekanan, terlebih para ummatpun sangat merasakan kehilangan kepemimpinan. Para pimpinan organisasi seperti kehilangan kendali karena ketakutan terhadaposepak terjang Pemrintah berkuasa. Kepemimpinan yang riil bagi ummat Islam justeru ada ditangan para ulama yang rajin menggung, berkeliling Nusantara. Pimpinan organisasi yang memiliki kecenderungan mencla mencle dalam bicara dan bersikap, justeru dicemooh ummat. Mereka dinilai memiliki sikap dan tradisi fragmatis. Mudah ditaklukkan dengan bantuan finansial.

Tetapi justeru ulama yang difitnah, dikejar kejar oleh penegak hukum, pengajiannya dibubarkan, bahkan ditolak di mana mana, justeru mereka yang mendapatkan simpati ummat. Sungguh peperangan siluman dan Armada hantu yang istilah itu dipinjam oleh penulis novel viksi dijadikan tameng bagi penulis tempat berlindung diri agar tak kehilamham merek sebagai novelis. Inilah perang yang sebenarnya, walaupun baru pemanasan belaka. Campur tangan tentara asing  masih belum nampak secara terang terangan, namun demikian kahdiran uang dalam jumlah besar itu sangat dirasakan getarannya.  P:olitik Islam bergeliat.

Bagi saya itu sebuah peperangan, disatu pihak ada yang berusaha mengenyahkan mereka secara politis, dipihak lain ummat Islam semakin butuh eksis di dunia politis. Posisi sekarang sangat tergantung kepada Pemerintah yang berkuasa, manakala mereka berpihak kepada kelompok tertentu maka perang ini akan lebih nyata dan menyakitkan. Tetapi manakala Pemerintah dan Penguasa mampu bersikap lebih adil dan objektif maka,  jaminan keselamatan bangsa ini akan menjadi milik bersama. jangan korbankan kepentingan rakyat demi mempertahankan kekuasaan. semoga.