Saturday, November 29, 2014

IPD mulai mengkampanyekan Hidup Berniaga


Bila tidak ada aral yang melintang Insya Allah pagi hari ini Minggu 30 November 2014 dimulainya kampanye hidupberniaga bagi siswa SD/MI dan SMP/Mts dalam sosialisasi ini mereka juga didampingi oleh Guru Agama Islam, Guru Olahraga/ Kesehatan dan bahkan beberapa orang pengawas sekolah, yang keseluruhannya berjumlah 40 orang peserta.

Merujuk kepada apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW bahwa bahwa beliau itu sejatinya melakukan aktivitas perniagaan itu adalah sejak usia sepuluh atau belasan tahun. Memang sosialisasi ini tidak mentargetkan agar mereka melakukan aktivitas berniaga sejak lulus SD, tetapi walaupun demikian tetap saja kita harus memberikan bekal terutama bagi mereka yang memang membutuhkan.

Kesempatan ini dilaksanakan oleh Ikatan Pensiun Diknas (IPD) dengan memanfaatkan dana yang disediakan oleh Dinas Pendidikan  Provinsi Lampung, dana itu sebenarnya diperuntukkan untuk sosialisasi Kearifan Lokal Lampung "Piil Pesenggiri" tetapi karena Falsafah Piil Pesenggiri memiliki konten mendorong kehidupan berniaga, maka dana ini sangat tepat sekali diserahkan kepada Ikatan Pensiunan Pendidik Lampung sebagai forum diskusi bentukan dan binaan IPD. Lampung. Jadi kegiatan ini sesungguhnya adalah sosialisasi Kearifan Lokal Lampung.

Sejalkan dengan Piil Pesenggiri maka semangat berniaga memang harus ditanamkan sejak dini, sehingga kita pantas berharap agar pada suatu saat kita akan mencapai titik ideal yaitu dua dari sepuluh penduduk kita adalah berniaga dan sukses. Pada saat yang sama maka berarti itu kita bisa berharap Indonesia adalah kiblat ekonomi dan macan Asia setelah Jepang dan Korea, seperti apa yang banyak diprediksi dan diharapkan oleh sejumlah orang pengamat ekonomi Asia. Karena Indonesia yang paling berpotensiuntuk itu. Dalam waktu yang bersamaan sejumlah pengamat ekonomi Islam juga menilai bahwa Indonesia memiliki potensi sebagai kiblat ekoinomi Islam sedumia.

Terlepas dari itu semua yang kita inginkan hanya sederhana saja, yaitu agar generasi muda kita harus lebih baik dari kita sekarang kesejahteraannya. Sosialisasi dan pelatihan aklan diselenggarakan di ruang kelas milik LPMP mulai pukul 08.30 pagi ini. Demikian penjelasan panitia pelaksana.

Saturday, November 15, 2014

Kearifan Lokal Lampung Mengkampanyekan Hidup Berniaga



Dari farum Diskusi Ikatan Pensiunan Pendidik Provinsi Lampung.

Lampung memiliki kekayaan budaya yang lengkap, yaitu memiliki wilayah, memiliki penduduk, memiliki bahasa, memiliki aksara dan memiliki filsafat, yang kita kenal dengan falsafah Piilk Pesenggiri. Piil artinya prinsip, pesenggiri (Lampung) atau pasunggiri (sunda) artinya lomba atau tanding, sedang di bali dikenal dengan pasukan pasanggiri yang artinya pasukan tempur. Baik Sunda, Bali dan juga Lampung menunjukkan kemiripan yaitu persaingan. Kata pesenggiri sendiri muncul setelah masuknya Islam ke Lampung yang manakala kita tilik dari unsur unsurnya maka kita akan memahami bahwa kata pesenggiri ini pasti dimaksudkan sebagai terjemahan bebas dari kata fastabiqul khoiroot (al-Quran) yang artinya berlomba dalam kebaikan, Piil Pesenggiri adalah terumuskan setelah Islam masuk Lampung, dan sebelunya hanya dikenal 'Piil' Saja. Tampa kata Pesenggiri.

Kata lomba ini akan lebih menonjol lagi manakala kita menilik unsur unsur dari Piil Pesengiri yaitu :  (1) Nemui nyimah, yang arti bahasanya pertemuan dan kesantunan. Untuk santun seseorang harus produktif dalam bidangnya, maka operasional pertemuan dan kesantunan itu adalah produktif.  (2) Nengah Nyappur, yang arti bahasanya adalah tampil/ terampil dersaing, operasionalnya adalah kompetitif. (3) Sakai Sambaian, terbuka / siap menerima dan melihat / siap memberi yang operasionalnya adalah kooperatif. (4) Juluk Afdek, nama juluk dan nama gelar/ atau selalu mendapatkan nama baru, operasionalnya inovatif.
Piil Pesenggiri yang dirumuskan ratusan/ abad abad yang lalu telah merumuskan bahwa setiap seseorang itu harus produktif, kompetitif, koperatif dan inovatif adalah merupakan sesuatu yang sangat luar biasa, Piil Pesenggiri telah menilai bahwa seseorang bernilai unlimited, oleh karenanya mari kita simak satu persatu dari unsur unsur piil pesenggiri yang telah dirumuskan ratusan tahun yang lalu itu.

Bukalah Sendiri Pintu Rezeki

Untuk mendapatkan rejeki itu ada pintu pintunya, dan untuk mendapatkan rejeki itu bukalah dulu pintu pintunya. Pintu rejeki itu adalah ada di lingkungan kita sendiri, mulai dari orang tua, dan juga mertua, iasteri atau suami, sahabat dan lain sebagainya. Ikutilah youtube ini., sebuah pelajaran yang sangat berguna bagi kita semua. Generasi yang akan datang harus memiliki kesejahteraan yang tinggi, sehingga mereka tidak dapat dibeli oleh bangsa asing, apalagi dibeli dengan harga murah, manakala generasi yang akan datang tidak memiliki kemampuan meningkatkan kesejahteraan mereka, maka bangsa ini akan semakin terancam keberadaannya, eksistensinya.
Manakala generasi yang akan datang tidak berhasil mensejahterakan diri mereka maka hampir dapat dipastikan bahwa mereka akan dibeli oleh bangsa asing, jangan masa yang datang, pada masa sekarang saja bukan sedkit warganegara Indonesia yang tidak malu malu menjalin hubungan dengan asing untuk berkonspirasi merugikan dan bahkan merusak bansa sendiri, dan Ia merasa cukup dengan bayaran yang sedikit untuk kesiapannya menghianati banmgsa sendiri.



Thursday, November 6, 2014

Ajari Anak Bermimpi Sukses.


Adalah merupakan tugas kita semuauntuk mendorong generasi yang akan datang memiliki mimpi mimpi sukses, karena akan sangat berbeda antara anak yang memiliki impian yang positif dengan anak yang tidak memiliki impian sama sekali. Anak yang memiliki impian dan Ia serius dengan impiannya itu maka Ia termotivasi untuk melakukan sesuatu sementara anak yang tidak memiliki motivasi Ia tidak ingin melakukan sesuatu selain senang senang atau foya foya'
Antara anak yang termotivasi dan tidak memiliki motivasi juga akan nampak dari lagu lagu yang disenanginya, dan itu juga tergambar dari caranya berjalan, anak yang termotivasi lebih cenderung berjalan cepat, sementara anak yang tidak memiliki motivasi cenderung berjalan lambat, santai.