SUDAH LAMA setidaknya begitu saya pensiunan dan mulai berada di lingkungan Persatuan Wredatama Republik Indonesia yang diartikan sebagai manusia yang berusia tua tetrapi tyidak lehilangan kemuliaan dan itu adalah nama yang dipilih para Tokoh dan Pensiunan PNS. dan ada sebuah Tulisan yang sangat menonjoll dan lngsung menarik perhatian saya. adlah Kalimat yang saya temukan dari sekian banyak tumpukan buku dan kertas kertas yang kurang mendapatkan tempat yang memfasilitasi untuk disusun sebagai Perpoustakaan karena keterbatasan fasilitas yang tersedia. Tulisannya berbunyi "Pensiunan Bukan Akhir segalanya" Keinginan untuk menulis sesuatu yang kurang mampu saya ungkap secara baik ini muncul pada saat Saya menjadi tamu dari Saudara Saya Pemilik SMP Insan Mandiri Bandar Lampung. Beberapa hari lalu.
'
YOUTUBE yang saya kirim ini maksudnya adalah sebagai provokasi agar bisa tertarikl dengan tulisan ini, namun demikian kontennya memiliki hubungan yang insya Alaah bisa dipertanggungjawabjan dan sekaligus memang merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan olehj para Pensiunan nilai pesan yang dimiliki, tetapi saya ingin memperioritaskan untuk membicarakan tindak lanjut Lembaga PWRI Dikbudparpora. Lampung karena berdasarkan perhatian saya sebagaian besar Para Pengurus yang sempat saya ajak bicara tentng upaya Pengembangannya kurang memberikan respon. Tetapi tentu saja sampel yang saya miliki sangat minim,
Sebelumnya dahulu Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga itu menyatu dalam Depdikbud atau Depdikbupar, dalam memasukkan Olahraga yang tidak lepas dari dunia Pendidikan. Lalu Strategi Pemerintah dikembangkan untuk memecah Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata. Tetapi para pensiunan yang masih bernanung di PWRI Persatuan Wredatama Inonesua, dewngan segala peraturannya masih membuka peluang terbuka untuk tetap berkomunikasi dengan baik. Paka Pensiunan Lampung meminta ijin Untuk membentuk PWRI Dikbudparpora untuk memperkuat rasa persatuan yang secara historis serta sistematika memang memiliki hubungan dan kitan antara satu denga lain. Alhamdulillah disetujui maka Berdirilah PWRI Dikbudparpora Lampoung itu.
Organiusasi baru ini langsung menggeliat, tetapi sayang langkah bagus itu terhambat oleh Covit Pandemi 19. Jelas untuk menghindari kibat burut POandemi kita hindari pertemuan Pertemuan, sehingga dari Rencana Pembentukan Pengurus PWRI Dikbudparpora untuk Semua Kabupaten dan Kota se Lampung, ternyata baru Kota Madya Bandar Lampung yang terbentuk. Namun demikian kita masih boleh berbangga, Apalagi PWRI Dikbudparpora Bandar Lampung langsung bisa action.
Tugas kita sekarang yang utamanya adalah Mengembangkan atau Mendorong terbentuknya Pengiurs PWRI Dikbudparpora disemu Kabupoten dan Kota se Provinsi Lampung. Dan jelas ini nanti merupakan Program Utama dari Seksi Organisasi yang berkewajiban mengaturnya. Tetapi dengan banyaknya Para Penurus PWRI Dikbudparpora LKampung yang besal dari Mantan Pejabat Daerah, maka setidaknya kita memiliki chanel dan hubungan yang baik dengan kawan kawan kita di Daerah yuang juga mereka sangat terkait dengan Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, serta Pariwisata.
Sayang sekali pada saat Diulaksanakannya Munas PWRI sebagian Petinggi PWRI sepertinya terlambat memahami akan ada perubahan apa yang terjadi utamanya terkait berbagai Undng Undang yang akan mengalami perbaikan karena memang mendesak, sehingga Sejumlah Utusan Daerah Daerah menyampaikan pernyatan Menolak Hasil Munas. Ternyata gemlombang penolakan semakin besar sja justeru pada saat masih berada di Lokasi Munas PWRI, Walaupun Panitia bertahan, tetapi nyatanya Ketua yang berhasil dipilih menyatakan Mundur setelah sekian lama tak mampu berbuat, Walaupun segera dipilih Ketua baru lagi, maka Ketua Baru itu memang tak lagi memiliki Legitimasi dan Legalitas yang Konstitusiona.
Bagi kita Perubahan demi Perubahn adalah sebuah kenyataan yang tak bileh dipungkiri, itu semua akan terjadi. Oleh karenanya yang pling penting bagi kita adalah mampu mengantisi perubahan perubahan sehingga berhasil memperbaiki posisi agar terlepas dari ancaman kesulitan akibat kekeliruan.
Selain itu pada saat ini sedang terjadi gejolak perubahan karena peruhan itu bisa terjadi tampa melibatkan Dana APBV. APBD dan seliweran Hutang Negara, sebagai contoh misal di Lingkungan Masjid Masjid yang tidak memiuliki rasa ketergantungan sediukitpun kepada APBN dan APBD justeru memiuliki kemampouan untuk melakukan berbagai Perubahan dan Kreativitas, selain mereka mengembangkan Kemakmuran Masjid sehingga Jama'ah bisa membeludag dan dalam waktu bersamaan Masjid memiliki peran yang besar dalam Pengembangan Pariwisata. Jika masjid saja mengembangkan Pariwisata, Lalu bagaimana mungkin Dikbudprpora tidak mampu melakukan sesuatu yang berarti.
'
PASAR Payungan Yosodadi Metro, bermula dari hayalan dikongkritkan oleh Seorang Dopsen Muda UIN Metro Lampung yang berhasil meyakinkan Takmir dan Ulama sekitarnya untuk meminjamkan Uang Kas M<usholla mungil di Payungan itu keberadaan Masjid berhimpitan dengan Pasar yang dibangun para penjual yang mendapatkan abtuan dari Uang Kas Masjid, mereka menjajakan berbagai aneka makanan ringan, lalu berkembang menyiapkan berbagai makanan sarapn yang menarik. Teta[i sang penggagas bukan hanya mengupayakan uang pinjawan, geratis, tetapi ternyata memiliki keterampilan untuk memanfaatkan medsos untuk Pemasatrannya, Pasar itu sudah berkembang pesat, banyak rakyat setempat mendimpleng mengais rejekai. Uang pinjaman dari Kas Masjid sudah lama dikembalikan, dan mereka menjadi penyumbang utama bagi kegiatan masjid, uang Kas menjadi berlipat lipat.Bukan hanya seorang, tetapi sejumlah Menteri sudah mendatangi Musholla dan Pasar di Payungi. Pengurus Musholla kini mampu mengundang Menteri, tentu saja kita Pengurus PWRI Dikbudparpora yang mantan Pejabat, jangan kalah dengan para Pengurus Musholla Mungil itu. hehe
Tugas kita ada dua Bentuk Pengurus PWRI Dikbudparpora Karena ada potensi yang Maha Besar mereka miuliki jika Pembentukan Kepengurusan itu berhasil diwujudkan. Dan Kita sebagai Pengurus PWRI Dikbudparpora Lampung, mengerti dan paham ata tus kita dn marilah kita melangkag ... selangkah demi elangkah .... dan bagi kita sebagai ummat yang bergma ... maka tugas dan kegiatan kita harus kita warni dengan semangat dakwah, sehingga tidak menjadi sesuatu yang si sia, karena mendpatkan ridho Allah. Wallohu a'lam bishowab.
TELAH MEMBANTU MEMBUATKAN GRUP WA YANG BARU KHUSUS MEMBAHAS YANG BELUM MATANG
percepat proses pematangan tapi jangan menjadi hambatan
TETAPI bila kita mengacu kepada sholat dlam agama Islm maka sholat berjama'ah akan lebih besar pahalanya dn memang lebih banyak manfaatnya, tetapi dalam berjma'h itu juga memang harus sangat tunduk dan terikat terhadap berbagai aturan, bahwa ketika akan sholat maka Barisa harus segera dirapihkan sebelumnya, dan berbuatlah adil dalam menyusun barisan, tahu apa yang harus didengarkan, tahu apa yang harus disuarakan, bagima etikanya bila telat dan lain sebagainya, memang Sholat bersama itu adalah sdesuatu yang menakjubkan di permukaan bumi ini, karena hanya dalam waktu hitungan detik peserta sholat mampu dan berhasil menjadi wasit danjuri bagi dirinya sendiri. Ummat Islm mampu bergerak dalam hitungan detik tampa sebuah aba aba, sementara pasukan bersenjata saja lebih banyak yang bersifat menunggu aba aba, demikian kira kira.
PARA PENSIUNAN saat ini memang membutuhkan suatu pembaharuan, dan untuk mengejar informai itu memang masih agak terbatas tetapi sesungguhnya banyak karena ternyata memang sejalan dengan beberapa hal Ketika PBB menginformasikan bahwa peluang hidup manusia meningkat, dan sebagai bandingan menurut PBB seseorang yang berusia 60 tahun dikeompokkan dengan Pemuda, memiliki peluang dan hak berkiprah di lingkungan Kepemudaan. Dan peluang hidup lebih panjang dari sebelumnya. Berdasarkan bukti survey banyak diantara mereka yang masuk usia 60-an justeru bau melejit dalam dunia bisnis, politik dan lain sebagainya.
Ini hasil survey bertahun tahun sehingga persentase kebenarannya jangan dilupakan. dan terima senagai sebuah kebenaran sekalipun masih memiliki dominasi relatif dan tergantung banyak faktor.
Itulah sebabnya sejak lama masyarakat dunia sangat meneriuma kehadiran kelompok Silver Colage, karena rambut mereka umumnya telah mulai berubah berwarna silver, karena mereka butuh komunitas khusus, sementara dilain pihak pada umumnya kecuali dibeberpa Negara maju masih belum terbiasa mamfasilitasi orang orang tua, dan umunya orang tua dituntut mampu menyamakan diri dengan mereka yang masih muda, dan sehat. Memang seharusnya kita segera menjerit sejuat juatnya agar didengar oleh Para Pejabat yang sejatonya berkompeten.
,
Sangat mengecewakan justeru mereka yang berkompetensi untuk memfasilitasi para pensiunan yang katanya memiliki peluang hidup lebih lama justeru menuduh Para Pensiunan hanya memberatkan Pemerintah, dan itu diucapkan oleh Pejabat yang sedang berkuasa apalagi dalam Biadang Keuangan dan Penganggaran. Mungkin dia lupa bahwa sejak kita dibayuar oleh Pemerintah dengan Gaji Anggaran Pemerintah gaji kita dipotong setiap bulannya, sedemikian lama Uang itu dikuasai oleh Lembaga yang ditunjuk untuk dimanfaatkan semaksiml mungkin. Baru kelak setelah kita Pensiun Uang itu dibayarkan, tentu saja pihak yang cerdas akan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan uang kita kumpulkan itu untuk mendapat keuntungan yang lebih banyak dari aoa yang dikeluarkan. Strategi itulah yang selama ini oleh Pihak Pengelola tak pernah membuka komunikasi dengan Pegawai Pemerintah. Belakangan kita sangat cemas dengan mendengar berita yang dipercayai untuk mengelola itu mengalami kerugian, karena salah urus, dan ada juga kabar yang mengatakan adanya person yang harus berus beruruisan dewngan yang berwajib atas kelalayannya.
Setelah banyak momunmikasi dengan Pensiunan Negara lain, betapa kecewanya kita setelah kita tahu bahwa Pensiunan Indoneska banyak mengundang prihatin, karena kurang mendapatkan perhatian dari pihak berkompeten sebagaimana mestinya, seperti apa yang dialami sahabat sahabat kita di Negara Negara Maju, dan Juga Negara Perkembang tetapi memiliki Nasib yang lebih baik karena Para Pensiunnya tidak pernah terlambat mengantisipasi.
Dengan demikian sebenarnya ada dua permasalahan yang harus mendapatkan perhatian, yaitu membuat para pensiunan tidak terlampat dalam menerima barita, lalu membuat program program yang benar, dan mengetuk hati Pemeritah agar memberikan hak Lansia kepada Lansia, terlebih bagi para pensiunan, yang uang pensiunnya telah sekian lama dimanfaatkan oleh mereka yang mengelola. Masalah ini bukan masalah politik, tetpi merupakan Hak yang memang harus kita dapatkan.
TENTANG KEUNGAN
Masalah keuangan kita memang harus menata sebaik mungkin agar tidak berebutn dengan Sub Unit. Bila apa yang sedang diperjuangkan oleh para pimpinan kita berhasil Maka Pemerintah akan menyerahkan Pengelolaan Biaya bagi kita nanti adalah Lewat Kantor masing masing di mana kita Pensiun atau mungkin melalui Klarifikasi bila kita berpindah pindah dalkam Pekerja.
Itulah sebabnya Kepada Pengurus ini dahulu pada saat Musyawearah kita di wanti wanti untuk Segera Membentuk Kepengurusdan di Kabupaten Kabupaten, Pengurus tingkat Kabupaten Nanti dananya akan didapatkan dari masing masing Kantor pada saat Kita Pensiun. Pada saat kita Pensiun maka otomatis kita menjadi anggota Pensiunan di mana kita Bekerja, walaupun melalui prpses pengusulan kita bisa mengusulkan pindah, tebtu saja sesuai dengan usulan dan alasan. Hal ini tentu saja kita sambill menunggu keberhasilan usulan kita, di mana sesuai aturan yang baru nanti Keanggotaan kita di Organisasi Pensiun nanti otomalis di tempat pensiun.
Dengan demikian nanti akan dapat dihitung berapa anggota kita, dan berapa pula kita akan mendapatkan bantuan dana. dalam setahun dan seterusnya. Itulah sebabnya maka Pengurus PWRI Dikbudpar[pora diminta segera membentuk Pengurus Masing Masing di Kabupaten dan Kota sehingga biaya yang akan di drop Pemerintah seberapa pesarf. Dan dari jumlah itu lalu apa saja yang bisa kita lakukan.
Selain itu kita pun akan melaksanakan Kerjasama Kerjasama dengan Lembga Lembaga lain seperti pihak Bank yang memiliki hubungan Resmi dengan Para Pensiunan, yang tentunya nanti akan terdata dengan baik, berapa anggota kita yang menjadi Nasabah Bank bersangkutan terkait dengan Kepensiunannya. Demikian juga pihak Kesehatan dan lain sebagainya yang memerlukan kesempatan untuk mensosialisasikan perogram mereka terkait layanan bagi para Lansia dan Pensiunan. dan seterusnya dan seterusnya.