Wednesday, December 3, 2014

Menindaklanjuti Sosialisasi dan Pelatihan Kita.

 
Alhamdulillah acara Sosialisasi/ pelatihan dan kampanye hidup berniaga yang lama direncanakan akhirnya selesai juga, secara subjektif akan kita katakan penyelenggaraannya terbilang berhasil, secara objektifnya adalah karena seluruh yang kita undang sebagai peserta ternyata hadir mengikuti acara hingga selesai dan 95%-an materi dapat ditayangkan. Lalu apakah hasilnya sudah dapat kita lihat sekarang juga ... ? Tentu saja belum, sebagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan baru akan nampak beberapa tahun yang akan datang.
Menurut setting program ini dengan berhasilnya sosialisasi dan pelatihan bukan berarti program ini selesai, melainkan baru dimulai, ini baru langkah pertama, yang akan disusul oleh langkah berikutnya, yaitu penindaklanjutan sosialisasi dan pelatihan. Penidaklanjutan ini akan diprogramkan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan guru Olahraga Kesehatan.

Seperti yang telah disepakati bersama antara penyelenggara dan peserta khususnya guru PAI dan guru Olahraga/ Kesehatan yang setelah melaporkan kepada Kepala Sekolah masing masing lalau masing masing guru harus melakukan program penindakl;anjutan sosialisasi dan pelatihan. Guru PAI memiliki program yang sama dengan Guru Olahraga Kesehatan tetapi keduanya harus memiliki sinergi karena antara keduanya memiliki keterkaitan yang tidak terpisahkan. Demikian juga dengan Pengawas dari Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung yang juga ikut dalam program ini.

Semanagat Fastabiqul khoirot.
Pelaksanaan nilai nilai kearifan lokal Lampung Piil Pesenggiri dengan semangat fastabiqul khairot. Nilai nilai dalam kearifan lokal Lampung diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya. Nilai nilai Piil Pesenggiri yang terdiri dari produktif, kompetitip, kooperatip dan inovatif. diintegrasikan dalam materi pelajaran, dengan prinsip bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemaren. Siswa didorong untuk saling berlomba dalam


Ibadah Praktis. 
Kepada guru PAI diharapkan dapat merancang format pengendalian pelaksanaan ibadah praktis siswa baik disekolah maupun di rumah ataupun ketika ada di masyarakat. dengan format isian itu maka guru dapat mengkontrol ibadah praktis yang dilaksanakan oleh siswa. Ibadah praktis yang dapat dikontrol antara lain sholat lima waktu plus sholatullail dan sholat dhuha.
Yang sangat menggembirakan adalah adabya kesepakatan diantara para peserta dari unsur siswa yang ajkan melakukan sedrjah srtiap hari dengan cara menyisihkan uang jajan sebesar Rp. 1000,00- (seribu rupiah)   perhari.

Gerakan Bersedekah.

Sungguh sangat membanggakan kesepakatan para peserta dari unsur siswa untuk bersedekah dengan cara menyisihkan uang jajan sebesar seribu rupiah perorang perhari. Bila ada lima ratus anak yang berkomitmen dengan program gerakan bersedekah inimaka dua hari telah terkumpul dana sebesar Rp.1.000.000,00- (satu juta rupiah) atau ada Rp. 10,000,000,00- (sepuluh juta ripiah) setidaknya dalam 1 bulan saja.

Bisa dibayangkan bila murid sekolah itu mencapai 1000 orang, maka siswa dapat mengumpulkan dana sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta) perhari, bayangkan banyaknya berapa uang terkumpul dalam satu bulan, satu tahun, tiga tahun dan seterusnya. Jangan kaget bila suatu saat sedekah para siswa ini jauh melebihi jumlah uang yang ada di kas lembaga lembaga resmi Kepala bentukan Kepala Sekolah atau para guru guru.

Memahirkan Senam Brain Gym.

Adalah merupakan tugas para guru Olahraga / Kesehatan untuk menghapal/ memahirkan gerakan brain gym. Untuk tahap awal cukup gerakan gerakan yang dapat dilakukan ditempat duduk masing masing, ada beberapa pilhan gerakan yang sebenarnya memiliki efek yang sama, itu dapat dipilih mana yang disukai saja. Langkah berikutnya nanti gerakan gerakan yang dilaksanakan secara massal di lapangan, gerakan diiringi musik.
Para guru olahraga yang mengikuti program ini telah bersepakat akan akan melaksanakan senam ini hingga mahir semahir mahirnya, murid murid peserta pelatihan ini akan dimanfaatkan sebagai peragaan jurus gerakan brain gym.

Apabila semua program ini telah terlaksana dengannbaik oleh sekolah sekolah peserta sosialisasi dan pelatihan ini maka tiba saatnya pelatihan ini akan diperlebar melalui farum Kepala Sekolah. semoga.




Piil Pesenggiri Itu Fastabiqul Khoirot

Bambang Eka Wijaya
IPPPL--Ikatan Pensiunan Pendidik Provinsi Lampung--di akun facebook Fachruddin Dani mencanangkan Kampanye Hidup Berniaga bagi Generasi yang Akan Datang, Minggu (30-11). Materi kampanye tersebut dirangkai dalam kearifan lokal Lampung, Piil Pesenggiri. Melalui pemaknaan khas, Piil Pesenggiri diartikan Prinsip Fastabiqul Khairat--berlomba (bersaing) dalam kebaikan. Arti lomba itu dibuat menonjol dalam uraian unsur-unsurnya. 

(1) Nemui nyimah, yang arti harfiahnya bertemu dengan kesantunan, dimaknai untuk santun orang harus produktif dalam bidangnya, maka operasional pertemuan dan kesantunan adalah produktif.(2) Nengah nyappur, yang berarti tampil terampil, operasionalnya kompetitif. (3) Sakai Sembayan, yang berarti terbuka, siap menerima siap memberi, operasionalnya kooperatif. Dan (4) Juluk Adek yang berarti nama juluk dan gelar adat, atau selalu mendapat nama baru, operasionalnya inovatif.

Demikianlah, semangat berniaga pada generasi mendatang ditumbuhkan dengan kearifan lokal Piil Pesenggiri sebagai pandangan hidup siap bersaing dalam kebaikan, didasarkan pada sikap dan perilaku berjiwa produktif, kompetitif, kooperatif, dan inovatif. 

 Kearifan lokal yang diformat khas dalam semangat kewirausahaan itu tahap awal dikampanyekan di kalangan guru SD, guna selanjutnya ditanamkan ke murid SD--mengacu ke Rasulullah Muhammad SAW yang belajar bisnis sejak usianya belia. 

 Menanamkan semangat berniaga dalam kecerdesan spiritual begitu jelas amat tepat, karena berniaga dalam terminologi Fastabiqul Khairat maknanya luas sekali sebagai usaha, mewujudkan hakikat pendidikan untuk mencapai kebahagiaan dunia-akhirat! 

Berniaga dengan kapasitas produktif, kompetitif, kooperatif, dan inovatif itu pun merupakan spiritualitas bagi generasi muda untuk bangkit dan unggul di masa depan. Untuk mencapai hasil maksimal kampanye tersebut, lebih baik lagi jika IPPPL bisa menyusun ajaran kearifan lokal berniaga tersebut dalam buku pelajaran yang sistematis, untuk selanjutnya diusulkan sebagai mata pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Lampung. 

 Sistematis dimaksud, sekali jalan buku itu memberi pemahaman tentang filsafat hidup orang Lampung Piil Pesenggiri, sekaligus menanamkan religiositas Fastabiqul Khairat dalam berniaga mencapai kesejahteraan hidup baik di dunia maupun di akhirat! ***

1 komentar:


3 Desember 2014 08.31 FACHRUDDIN M. DANI mengatakan...
Mas Bambang EW. Terima kasih banget atas ulasannya ... saya gak janji mau buat apa, maklum gak punya cukup tenaga ... yang bisa saya janjikan hanyalah akan selalu berbuat apapun yang saya mampu perbuat selagi ada sisa tenaga.

Saturday, November 29, 2014

IPD mulai mengkampanyekan Hidup Berniaga


Bila tidak ada aral yang melintang Insya Allah pagi hari ini Minggu 30 November 2014 dimulainya kampanye hidupberniaga bagi siswa SD/MI dan SMP/Mts dalam sosialisasi ini mereka juga didampingi oleh Guru Agama Islam, Guru Olahraga/ Kesehatan dan bahkan beberapa orang pengawas sekolah, yang keseluruhannya berjumlah 40 orang peserta.

Merujuk kepada apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW bahwa bahwa beliau itu sejatinya melakukan aktivitas perniagaan itu adalah sejak usia sepuluh atau belasan tahun. Memang sosialisasi ini tidak mentargetkan agar mereka melakukan aktivitas berniaga sejak lulus SD, tetapi walaupun demikian tetap saja kita harus memberikan bekal terutama bagi mereka yang memang membutuhkan.

Kesempatan ini dilaksanakan oleh Ikatan Pensiun Diknas (IPD) dengan memanfaatkan dana yang disediakan oleh Dinas Pendidikan  Provinsi Lampung, dana itu sebenarnya diperuntukkan untuk sosialisasi Kearifan Lokal Lampung "Piil Pesenggiri" tetapi karena Falsafah Piil Pesenggiri memiliki konten mendorong kehidupan berniaga, maka dana ini sangat tepat sekali diserahkan kepada Ikatan Pensiunan Pendidik Lampung sebagai forum diskusi bentukan dan binaan IPD. Lampung. Jadi kegiatan ini sesungguhnya adalah sosialisasi Kearifan Lokal Lampung.

Sejalkan dengan Piil Pesenggiri maka semangat berniaga memang harus ditanamkan sejak dini, sehingga kita pantas berharap agar pada suatu saat kita akan mencapai titik ideal yaitu dua dari sepuluh penduduk kita adalah berniaga dan sukses. Pada saat yang sama maka berarti itu kita bisa berharap Indonesia adalah kiblat ekonomi dan macan Asia setelah Jepang dan Korea, seperti apa yang banyak diprediksi dan diharapkan oleh sejumlah orang pengamat ekonomi Asia. Karena Indonesia yang paling berpotensiuntuk itu. Dalam waktu yang bersamaan sejumlah pengamat ekonomi Islam juga menilai bahwa Indonesia memiliki potensi sebagai kiblat ekoinomi Islam sedumia.

Terlepas dari itu semua yang kita inginkan hanya sederhana saja, yaitu agar generasi muda kita harus lebih baik dari kita sekarang kesejahteraannya. Sosialisasi dan pelatihan aklan diselenggarakan di ruang kelas milik LPMP mulai pukul 08.30 pagi ini. Demikian penjelasan panitia pelaksana.

Saturday, November 15, 2014

Kearifan Lokal Lampung Mengkampanyekan Hidup Berniaga



Dari farum Diskusi Ikatan Pensiunan Pendidik Provinsi Lampung.

Lampung memiliki kekayaan budaya yang lengkap, yaitu memiliki wilayah, memiliki penduduk, memiliki bahasa, memiliki aksara dan memiliki filsafat, yang kita kenal dengan falsafah Piilk Pesenggiri. Piil artinya prinsip, pesenggiri (Lampung) atau pasunggiri (sunda) artinya lomba atau tanding, sedang di bali dikenal dengan pasukan pasanggiri yang artinya pasukan tempur. Baik Sunda, Bali dan juga Lampung menunjukkan kemiripan yaitu persaingan. Kata pesenggiri sendiri muncul setelah masuknya Islam ke Lampung yang manakala kita tilik dari unsur unsurnya maka kita akan memahami bahwa kata pesenggiri ini pasti dimaksudkan sebagai terjemahan bebas dari kata fastabiqul khoiroot (al-Quran) yang artinya berlomba dalam kebaikan, Piil Pesenggiri adalah terumuskan setelah Islam masuk Lampung, dan sebelunya hanya dikenal 'Piil' Saja. Tampa kata Pesenggiri.

Kata lomba ini akan lebih menonjol lagi manakala kita menilik unsur unsur dari Piil Pesengiri yaitu :  (1) Nemui nyimah, yang arti bahasanya pertemuan dan kesantunan. Untuk santun seseorang harus produktif dalam bidangnya, maka operasional pertemuan dan kesantunan itu adalah produktif.  (2) Nengah Nyappur, yang arti bahasanya adalah tampil/ terampil dersaing, operasionalnya adalah kompetitif. (3) Sakai Sambaian, terbuka / siap menerima dan melihat / siap memberi yang operasionalnya adalah kooperatif. (4) Juluk Afdek, nama juluk dan nama gelar/ atau selalu mendapatkan nama baru, operasionalnya inovatif.
Piil Pesenggiri yang dirumuskan ratusan/ abad abad yang lalu telah merumuskan bahwa setiap seseorang itu harus produktif, kompetitif, koperatif dan inovatif adalah merupakan sesuatu yang sangat luar biasa, Piil Pesenggiri telah menilai bahwa seseorang bernilai unlimited, oleh karenanya mari kita simak satu persatu dari unsur unsur piil pesenggiri yang telah dirumuskan ratusan tahun yang lalu itu.

Bukalah Sendiri Pintu Rezeki

Untuk mendapatkan rejeki itu ada pintu pintunya, dan untuk mendapatkan rejeki itu bukalah dulu pintu pintunya. Pintu rejeki itu adalah ada di lingkungan kita sendiri, mulai dari orang tua, dan juga mertua, iasteri atau suami, sahabat dan lain sebagainya. Ikutilah youtube ini., sebuah pelajaran yang sangat berguna bagi kita semua. Generasi yang akan datang harus memiliki kesejahteraan yang tinggi, sehingga mereka tidak dapat dibeli oleh bangsa asing, apalagi dibeli dengan harga murah, manakala generasi yang akan datang tidak memiliki kemampuan meningkatkan kesejahteraan mereka, maka bangsa ini akan semakin terancam keberadaannya, eksistensinya.
Manakala generasi yang akan datang tidak berhasil mensejahterakan diri mereka maka hampir dapat dipastikan bahwa mereka akan dibeli oleh bangsa asing, jangan masa yang datang, pada masa sekarang saja bukan sedkit warganegara Indonesia yang tidak malu malu menjalin hubungan dengan asing untuk berkonspirasi merugikan dan bahkan merusak bansa sendiri, dan Ia merasa cukup dengan bayaran yang sedikit untuk kesiapannya menghianati banmgsa sendiri.



Thursday, November 6, 2014

Ajari Anak Bermimpi Sukses.


Adalah merupakan tugas kita semuauntuk mendorong generasi yang akan datang memiliki mimpi mimpi sukses, karena akan sangat berbeda antara anak yang memiliki impian yang positif dengan anak yang tidak memiliki impian sama sekali. Anak yang memiliki impian dan Ia serius dengan impiannya itu maka Ia termotivasi untuk melakukan sesuatu sementara anak yang tidak memiliki motivasi Ia tidak ingin melakukan sesuatu selain senang senang atau foya foya'
Antara anak yang termotivasi dan tidak memiliki motivasi juga akan nampak dari lagu lagu yang disenanginya, dan itu juga tergambar dari caranya berjalan, anak yang termotivasi lebih cenderung berjalan cepat, sementara anak yang tidak memiliki motivasi cenderung berjalan lambat, santai.