Kami sekeluarga buka rumah beras, bukan warung beras sejatinya bkanlah atas hasil survey serta analisis yang matang, alias tampa data dan pengalaman yang berarti. Awal mulanya adalah ujicoba dari beras milik kami sendiri, kebiasaan kami adalah setiap hasil panenankami titipkan ke sebuah vabrik penggilingan di Pagelaran, kami anggil sedikit demi sedikit berdasarkan kebutuhan sehari hari. Pada panenan berikutnya, maka sisa titipan sebelumnya kami jual. Pada suatu hari ketika ada seorang keponakan yang tinggal di rumah, keponakan kami berdayakan dengan cara setiap panen langsung kami giling, dan berasnya kami jual kepada kenalan dan peminat baras kami antar ke rumah.
Berdasarkan catatan kami pada saat itu maka kami mendapatkan keuntungan dan hasil yang cukup menggembirakan. Namun sejalan dengan kesibukan ponakan yang bersangkutan aktivitas penawaran beras menjadi terhenti, dan hasil panen kembali kami titip ke vabrik penggilingan padi yang tak jauh dari lokasi sawah kami di Pagelaran Pringsewu Lampung. Beberapa sanak famili, sahabat yang semula menjadi pelanggan kembali berlangganan kepada penjual lain.
Itulah yang menjadi dasar pijak bisnis kecil kecilan besar dengan menyulap garasi mobil yang relatif mungil itu ditata untuk menyimpan dan meletakkan beberapa karung beras dengan ukuran 25 Kg dan Sepuluh Kg. Dan jenis beraspun tidak lebih dari dua macam beras yaitu Beras Premium yang tergolong pecah satu dan Super Splyt yang pecahannya lebih banyak, yang sejatinga dari segi rasa adalah sama saja.
Tepatnya pada hari Rabu 16 Agustus 2017, Stok awal sebagai ujicoba tidak lebih 10 karung isi 10 Kg jenis premium dan 10 karung isi 10kh jenis Super splyt. Serta 10 karung, isi 25 Kg Premium Ditambah lagi Beras Talangpadang dari berbagai ukuran sebanyak 300 Kg. Jadi total stok hanya 650 Kg. (premium dan Super Splyt). Untuk tahap awal ini justeru beras ditaruh dibagasi mobil ditawarkan oleh isteri dikantornya, serta cetrak cetrik difoto dan tak malu malu di share ke graoup WA itung itung numpang buka lapak bebas biaya. Tiga hari kemudian baru pasang Baner di rumah.
Laris manis Tangjungkimpul ...., yang beli terbatas hanya sanak famili dan sobat sahabat serta para kolega di kantor isteri, Sementyara pintu garasi lebih banyak dalam posisi tertutup, seperti malu malu. Hari pertama pasang banner, keseokan harinya langsung ada datang orang tak dikenal yang hanya kebetulan melihat bennar secarata tak sengaja mampir membeli beras beras jenis premium, sejak itu pula agak PD membuka pntu garasi.
Lalu lalang di depan rumah kami relatip sepi, letak kekuatan hanya ada di kala pagi karena merupakan jalan lintas dan pintas mengantar anak kesekolah, tercatat ada beberapa sekolah antara lain SMAN 12, MAN, Mts N. beberapa sekolah lainnya. Dan kami diuntungkan dengan posisi ini. Tetapi perkembangan yang tercatat hingga sekarang 1 Oktober 2017 data menunjukkan bahwa beras lebih banyak dibeli oleh kolega, menyusul usaha katering, baru pembelian secara perorangan secara lepas. Terdiri dari orang orang yang belum dikenal. Mereka terdiri dari orang yang secara kebetulan lewat dan terbaca sebagai Rumah Beras. Lalu beberapa hari yang lalu mulai datang dari unsur Mahasiswa, yang sewa kamar di sekitar rumah kami. Lalu yang terakhir muncul sebagai potenai adalah para penjual nasi goreng dan nasi uduk. Mereka memintah jenis beras asalan. Mereka lebih menyukai beras yang tabur, tetapi yang diharapkan adalah yang tidak gampang basi.
Pelanggan yang terdiri dari kolega isteri barangkali akan sangat tergantung akan statusnya di kantor, dan sangat tidak dijamin akan kelanggengannya manakala tidak lagi menjabat jabatan yang sekarang atau apatah lagi pensiun yang mungkin tak lagi sampai dua tahun menjelang. Maka planggan adalah sesuatu yang paling sangat penting untuk dibentuk dan dibina. Pelanggan yang memiliki prospek yang bagus adalah pelanggan yang berstatus pengusaha catering dan pengusaha nasi uduk dan nasi goreng. Artinya harus diupaya terus menerus mencari tahu beras yang baik yang berharga di bawah Rp. 10.000,0- (sepuluuh ribu rupiah) tetapi taha lama, dan tak cepat basi, karena manalkala nasinya cepat basi akan menjadi masalah besar bagi pedaganf nasi udukdan nasi goreng.
Dan juga tak kalah pentingnya adalah terus berupaya mencari tahu akan kelambatan rasa ketertarikan para pengguna jalan yang melintas didepan rumah tempat lokasi berjualan beras. Pada hari Sabtu 30 September yang lalu kami menyelenggarakan survey ketertarikan pengendara sepeda motor terhadap lokasi kami menawarkan beras. Dengan cara melakukan perekaman menjadi sebuah video. Berdasarkan hitungan kami mereka yang melintas dengan cara menghitung setiap person, pengendara yang berboncengan kami hitung sebagai dua sampel. dengan hasil sebagai berikut.
Anggel I, posisi kamera relatip tersembunyi, posisi kamera didpan warung, survei dilakukan terhadap 33 orang pengendara speda motor baik membawa maupun yang membonceng, Berdasarkan pengamatan kasar karena dari 33 orang sampel tadi ternyata hanya sekitar lima orang yang menengok ke arah posisi penempatan beras. Artinya baru sekitar 15% jumlah yang terlampau sedikit, karena bagi mereka yang tertarik menengokbisa jadi hanya kebetulan sedang menengok ke kiri. Walaupun mereka yang tak menengok juga bisa jadi sudah tahu akan posisi kami ada disana dan dia memang tidak membutuhkan beras. Semua bisa terjadi.
Juga bisa terjadi memang posisi kami tak stratetis untuk ditengok pengendara sepeda motor walaupun hanya sekilas. Karena kepada beberapa orang pelanggan yang pernah mampir mereka ingin coba coba mencicipi beras kami adalah karena sekilas terbaca tulisan yang ada pada bener kami. Dengan demikian maka secara subjektif kami ingin menyimpulkan bahwa kami memang harus berusaha mempengaruhi mereka yang berlalu untuk menengok walau sekilas ke posisi beras kami jajakan di rumah kami itu.
Tulisan ini sejatinya saya tujukan kepada para anggota keluarga sehingga memiliki pemikiran serta filosofi yangsama dalam beraktivitas membuka rumah beras ini, tetapi bila seandainya ternyata ada pihak yang lain yang memanfaatkan tulisan ini maka kami akan sangat sedang sekali, dan kami mendoakan agar usaha saudara mendapatkan kemajuan yang berarti dalam masa masa sulit ini.