INI KENANGAN SETAHUN LALU kalo ada ceritera Kang lLeman itu sakit maka ceritera terbilang langka. Kang Leman yang masa kecilnya dahulu tinggal di Enggal Pelita, bagian dalam dari daerah elit Enggal Bandar Lampung. ada sebuah lapangan yang terbilang luas di kenal dengan lapangan merah. Lapanganb itu tidak seperti lapangan bila pada umumnya, karena ada lapangan luas juga terdapat lapangan tenes dan berbagai model halang rintang nampak itu diperuntukkan untuk latihan Tentara Angkatan Daratr TNI AD. Di situ Kang leman sewaktu kecil bersama teman temannya bermain bola kaki. Semula di lapangan itu banyak terlihat gunduikan gundukan, tetapi tak menjadi halangan bagi kang leman dan kawan kawan untuk main bola di lapangan itu. Ciri ciri mereka main adalah bahwa jeritan jeritan mereka jauh lebih dominan dibanding suara bola yang ditendang keras. Itulah sebabnya maka tak ada kamus Sulaiman Fattah yang saya sebut Kang Leman itu mengalami sakit sejak kanak kanak
Itulah sebabnya ketika saya mendengar beliau sakit disalah satu rumah sakit, tetapi saya tak ingin datang sendiri, saya menunggu kapan ada kawan kawan yang memiliki kesempatan untuk bezuk. Begitu saya tau ada kawan yang bezuk, maka saya bersegera datang dan meminta kawan kawan jangan pulang dahulu sebelum saya datang. Saya tahu jika saya datang sendiri saya Kang leman akan lebih banyak bicara daripada saya, dan dalam kesdempatan itu pasti Kang Leman pasti akan banyak menasehati saya. Karena saya akan lebih senang menerima nasehat kepada saya nanti saja setelah beliau sehat benar. Sejak masa sekolah saya memang dekat dengan Kang Leman, karena ka searah ketika beranbgkat dan pulang sekolah.
MEMANG USIA NASIB DAN JODOH benar benar di tangahn Tuhan. Ini terjadi atas seorang temanku pada saat itu kami sedang duduk di kelas II SLTA di Bandar Lampung. Saya memiliki seorang sahabat yang saya kenal sebagai amak orang yang terbilang kaya, itu akan nampak sekali dari isi kamar kostnya, dia menyewa kamar disebuah alamat yang akan kami lalui ketika kami berangkat ke sekolah yang kami tempuh dengan jalan kaki. Posisi sekolah kami diujung sekolah yang lain, sehingga kami memiliki kesempatan siswi mana yang kami iringi, dalam berjalan kaki. Tentu saja demi hubungan baik sesama siwa kami harus memilih siswi yang suka berjalan berdua atau beriga sama sama putri. Karena itu merupakan pelecut semangat untuk rajin sekolah.
Seperti kebelet layaknya, temanku ingin sekali memiliki sebuah sepeda motor walaupun seken tak mengapa, dengan motor itu dia meyakini mampu menggaet seorang siswi disekolah lain. Kami sering mempercepat langkah ketika nampak gadis incarannya sudah jauh di depan, dan kami melangkah seperti kesurupan dan kami sontak memperlambat dan menenangka langkah setelah dia ada didepan kami. Itulah kira kira prilaku kami walahpun setelah mendekat tak jua ada kata kata yang berarti diucapkan.
Obrolan berhari hari selalu saja dibicarakan antara si gadis yang ditaksir dan motor seken yang diidamkan, banyak sekali rencana rencana yang akan disusun nanti jika motor telah dibeli. Suatu hari di libur sekolah saya mendatangi rumah kost kawan tadi sekedar menhibur taman yang nilai ulangannya kemarin anjlog, guru hanya memberinya ponten 4. Benar saja sesampai ku dirumah itu temanku kulihat benar benar nmati gaya, hidupnya seperti tak bersemangat. Lama obrolan kami tak konek dan saling diam.
Nampaknya kawan tadi nampaknya kemaren sore sudah melayangkan permintaan kepada orang tua di Kampung meminta persetujuan untuk dibelikan sebuah motor seken. Surat dikirim lewat Pamnnya yang kemaren mampir ke rumah itu sambil menyampaikan kiriman uang bulanan. Tadi pagi bangun tidur Dia terkejut kenapa surat yang dia tulis kok masih ada, padahal surat sudah dikirim. Lalu surat apa yang saya kirim itu katanya dalam hati. Cilaka ...., betapa terkejutnya selelah semua kartas diperiksanya, ternyata yang terkirim justeru kertas ulangan yang mendapat ponten empat itu. Aduh malu sekali aku katanya. Dia berniat liburan yang akan datang Dia tak mau pulang kampung.
Disepanjang jalan ketika pulang saya sulit menahan tawa, aku terbahak dalam hati, ada ada saja kertas ulangan ponten 4 terkirim ke orang tua tampa sengaja. Kengan lama aku simpat rapat rapat, karena aku tahu sahabatku tadi itu memiliki gengsi yang sangat bsar, dia tak mau kelemahannya dijadikan olok olok. Ketika suatu saat aku sudah lulus dari sekolah, aku mendengar lagu Sampul Surat irama Keroncong, aku teringat dengan seorang sahabat yang salah kirim, bungkat amplop kosong tetapi amplop diisi dengan kertas jawaban ulangan yang hanya dapat ponten Empat.
Tetapi aku ingat benar bahwa sahabat tadi akhirnya benar benar mendapatkan hadiah motor walaupun seken tetapi masih bagus. Sejak ityu saya sudah jarang jumpa teman tadi, karena dia lebih banyak bersama gadis idaman yang jadi pacarnya. Belakangan saya mendengar mereka melangsungkan pernikahan seluklus dari sekolah.
Setiap saya mendengar lagu Sampul Surat
Saya teringat dengan teman yang salah kirim surat itu.