MEMANG USIA NASIB DAN JODOH benar benar di tangahn Tuhan. Ini terjadi atas seorang temanku pada saat itu kami sedang duduk di kelas II SLTA di Bandar Lampung. Saya memiliki seorang sahabat yang saya kenal sebagai amak orang yang terbilang kaya, itu akan nampak sekali dari isi kamar kostnya, dia menyewa kamar disebuah alamat yang akan kami lalui ketika kami berangkat ke sekolah yang kami tempuh dengan jalan kaki. Posisi sekolah kami diujung sekolah yang lain, sehingga kami memiliki kesempatan siswi mana yang kami iringi, dalam berjalan kaki. Tentu saja demi hubungan baik sesama siwa kami harus memilih siswi yang suka berjalan berdua atau beriga sama sama putri. Karena itu merupakan pelecut semangat untuk rajin sekolah.
Seperti kebelet layaknya, temanku ingin sekali memiliki sebuah sepeda motor walaupun seken tak mengapa, dengan motor itu dia meyakini mampu menggaet seorang siswi disekolah lain. Kami sering mempercepat langkah ketika nampak gadis incarannya sudah jauh di depan, dan kami melangkah seperti kesurupan dan kami sontak memperlambat dan menenangka langkah setelah dia ada didepan kami. Itulah kira kira prilaku kami walahpun setelah mendekat tak jua ada kata kata yang berarti diucapkan.
Obrolan berhari hari selalu saja dibicarakan antara si gadis yang ditaksir dan motor seken yang diidamkan, banyak sekali rencana rencana yang akan disusun nanti jika motor telah dibeli. Suatu hari di libur sekolah saya mendatangi rumah kost kawan tadi sekedar menhibur taman yang nilai ulangannya kemarin anjlog, guru hanya memberinya ponten 4. Benar saja sesampai ku dirumah itu temanku kulihat benar benar nmati gaya, hidupnya seperti tak bersemangat. Lama obrolan kami tak konek dan saling diam.
Nampaknya kawan tadi nampaknya kemaren sore sudah melayangkan permintaan kepada orang tua di Kampung meminta persetujuan untuk dibelikan sebuah motor seken. Surat dikirim lewat Pamnnya yang kemaren mampir ke rumah itu sambil menyampaikan kiriman uang bulanan. Tadi pagi bangun tidur Dia terkejut kenapa surat yang dia tulis kok masih ada, padahal surat sudah dikirim. Lalu surat apa yang saya kirim itu katanya dalam hati. Cilaka ...., betapa terkejutnya selelah semua kartas diperiksanya, ternyata yang terkirim justeru kertas ulangan yang mendapat ponten empat itu. Aduh malu sekali aku katanya. Dia berniat liburan yang akan datang Dia tak mau pulang kampung.
Disepanjang jalan ketika pulang saya sulit menahan tawa, aku terbahak dalam hati, ada ada saja kertas ulangan ponten 4 terkirim ke orang tua tampa sengaja. Kengan lama aku simpat rapat rapat, karena aku tahu sahabatku tadi itu memiliki gengsi yang sangat bsar, dia tak mau kelemahannya dijadikan olok olok. Ketika suatu saat aku sudah lulus dari sekolah, aku mendengar lagu Sampul Surat irama Keroncong, aku teringat dengan seorang sahabat yang salah kirim, bungkat amplop kosong tetapi amplop diisi dengan kertas jawaban ulangan yang hanya dapat ponten Empat.
Tetapi aku ingat benar bahwa sahabat tadi akhirnya benar benar mendapatkan hadiah motor walaupun seken tetapi masih bagus. Sejak ityu saya sudah jarang jumpa teman tadi, karena dia lebih banyak bersama gadis idaman yang jadi pacarnya. Belakangan saya mendengar mereka melangsungkan pernikahan seluklus dari sekolah.
Setiap saya mendengar lagu Sampul Surat
Saya teringat dengan teman yang salah kirim surat itu.
Fachruddin.
No comments:
Post a Comment