,
ADA PIHAK YANG mulai mencemaskan adanya maksud dan tujuan tertentu dan tersembunyi dalam menggeser hari libur khusus untuk Hari Raya Islam, dan memang ada juga terdapat hari libur lain yang tidak diganggu gugat hatta dengan alasan yang sama. Untuk dslam jangka waktu singkat mungkin belum ada pengaruhnya, tetapi untuk jangka waktu panjang siapa yang akan menjamin. Bahkan wajib hukumnya kita mencurigai adanya maksud tertentu dibalik itu semua, adanya dari jauh hari ita menanyakan secara baik baik, dan pada saatnya kita menolak manakala di dapatkan adanya tujuan tertentu.
ADA YANG bilang begini, yok sekarang kita coba geser gesr ajaran Islam itu muai dari yang kurang berarti sambil mencoba bagaimana reaksinya, reaksinya serius gak ?, klo gak ada reaksi yang keras artinya bita bisa merancang sesuatu yang lebih serius lagi. dan seterusnya dan seteruusnya. Jika ada reaksi yang serius ... kita tahan dulu sambil mencari cara yang intinya gemnerasi Islam yang muda muda jangan sampai dihinggapi penyakit pendahulunya, yaitu memiliki pemahaman dan kepenganutan yang fanatik, karena fanatisme ummat Islam yang tua tua itu memang masih sulit untuk dirubah, tetapi bagi yang muda muda menunjukkan gejala gejala gampang di pengaruhi dan mereka rtidak suka dengan pemahaman agama secara fanatik. Maka yang paling penting adalah bagaimana pemahaman dan kepenganutan terhasap agama di kalangan Muslim yang muda bisa dibuat semakin kendor. begitu kira kira.
ReplyDelete