SEMULA LEDAKAN DIBULAN FESEMBER, TAPI KATANYA AKAN DIUNDUR BULAN FENRUARI
Para pakarpun dukejutkan tiba tiba pandemi berjalan landai, mereka heran karena memang tak melakukan penelitian, tetapi muncul kabar bahwa pandemi akan kembali meledak, lalu sdikit menyejukkan karena ada keterangan bahwa ledakan akan ditunda Februasi. Tetapi sayang masyarakat awam seperti tak ambil peduli, mereka memilih menyehatkan kembali kesehatan dapur masing masing, sepertinya mereka tak ambil peduli, karena mereka lebih takut gak bisa makan, ketimbang takut sama corona, pandemi dan entah apalagi nani namanya.
GRUP WA KITA JANGAN DIJADIKAN AJANG PENYEBARAN POLLING PEMBUBARAN MUI.
Saya sangat terkejut ketika membaca sebuah ajakan untuk membubarkan MUI, seperti kita ketahui bahwa ada Partai Besar yang mengusulkan agar MUI dibubarkan ... belakangan ternyata dikatakan bahwa itu hanya hoax karena partai nersangkutan tak pernah membahasa usul pembubaran MUI, tetapi yang juga mengejutkan adalah pernyataan seorang tokoh agama yang juga dipercayao untuk memangku sebuah jabatan di dalam Lembaga Pembinaan Pancasila, Oh ternyata pada saat ini pihak pihak tertentu memang sangat menginginkan Pembubaran MUI. selain penangkapan mereka yang terlibat. Rupanya mereka yang mendukung dan mereka yang menuntuit pembubaran semakin menunjukkan jumlah yang tak boleh lagi dianggap main main. Sejatinya saya ingin sekali menunjukkan ketidaksukaan saya terhadap Tagar Pembubaran MU, mungkin bagi mereka yang tak berharap banyak kepada MUI bisa jadi Poling ini tak lebih dari sekedar poling saja, bagi saya tidak ini maslah serius, dan pada saat tertentu nanti kemungkinan saya merasa wajib dan perlu untuk menunjukkan ketidak sukaan saya kepada polling di maksud terlepas atas kalah atau menangnya Islam terhadap Polling ini, tetapi untuk sementara yang mendukung pembubaran MUI sudah mencapa 90%, tetapi ketidaksukaan saya bukan lantaran kekalahan itu, dan sayapun tidak mencarai dukungan, tetapi saya ingin mengatakan dan harus saya tunjukkan bahwa saya tidak suka MUI dibubarkan. Trim, Wassalam.
Jika tak silaf dulu Vera sudah hijrah, Inna lillahi Wainna Ilaihi roojiuun terdengar kabar Verawaty Fajrin telah tiada, saya ingin mendoakan semoga Allah Mengampuni dosa dosanya serta melipatgandakan ganjaran amal kebajikannya sehingga layak masuk syurga bersama orang orang yang dikasihi Allah. Aamiin. Saya teringat ketika saya menonton perjalanan pertandingan ini saya duduk di posisi barisan pertama secara lesehan ... di depan TV Hitam Putih milik tetangga. saya menonton sangat enjoy, tidak memihak baik kepada Vera maupun ivana Lie, kedua duanya saya anggap Saudara.
Masa masa itu adalah masa masa kebahagiaan di mana kita merasa sebagai seseorang yang senasib sepenanggungan. Maka Kejayaan yang dipertunjukkan dua Srikandi Bulu tangkis ini adalah suatu kebahagiaan yang tiada tara pada saat saat yang terbilang sulit bagi saya.
Kiranya sudah cukup waktu untuk menemukan pencerahan setelah bermanuver dalam Pelaksanaan Munas PWRI ke 14 di Jakarta beberapa waktu lalu, sepertinya juga kami sulit mencari kata kata yang sopan dan tak menggores rasa saerta mencoreng muka diujung kehidupan kita selakua Lansia yang sejatinya sudah banyak makan asam garam kehidupan ini maka akan ada hal hal yang sungguh tak pantas dilakukan oleh para Lansia yang tergabung dalam PWRI. Waktu yang kita berikan rasanya sudah cukup kita akan menemukan kembali jatidiri selaku warga Bredatama. Kita memang layak untuk menjadi Manusia Yang Utama. Dan sekarang adalah merupakan detik detik terakhir dari dari sisa sisa usia yang diberikan Allah SWT. Atas keyakinan itu maka kita kembali menyematkan Kepercayaan kepada Ketua PWRI Lampung dan Kawan kawan bisa urun rembuk sebaik mungkin akan PWRI menemukan jatidirinya selaku Lansia yang pantas diteladani. Rapat memberikan Kepercayaan Kepada Tim Lampung untuk membantu PWRI memulihkan segala sesuatunya sehingga kehormatan yang memang sejatinya pantas didapatkan oleh PWRI.
Saya mnemukan youtube ini secara tak sengaja, dan saya berjharap ini cuma hoax saja, dan saya juga berharap semoga masalahnya kllear dan ini belum pernah terjadi di Indonesia. Beberapoa kali youtube ini saya putar ... saya masih juga gak percaya bakal terjadi. Tapi kok pengunjungnya udah rame koq .... bingung saya pengen komentar apa ya ...
Ini bakalan heboh ... tetapi saya lihat mempelai peria dandan rapih di hari bahagia itu ... walaupun demikian saya ragu .... oh ya .... pernikahan uda lama koq bro ... jadi kita gak ngucapin selamat juga gak apa apa koq .... ya usahlah
Jika memang kata Wredatama dianggap Kramat dan tak boleh diganti dengan apapun alasannya, sehingga dalam rangka itu sikap sikap yang tak elok dipertontonkan oleh mereka yang menyatakan sebagai Manusia Wredatama, dan pantas diteladani oleh mereka yang muda muda. Maka kitapun akan menyesalkan mengapa itu mesti terjadi. Kita meminta semua mereka yang hadir dalam dalam Munas PWRI harus memiliki rasa tanggungjawab untuk mnyelesaikan sengketa yang tak semestinya terjadi itu, justeru dengan sikap Wredatama terlepas dari apakah apakah kata wredatama berhasil dipertahankan ataupun harus diganti dengan kata lain, permohonan kami berbuatlah sebagai layaknya orang yang Wredatama. Jreng ....
TAK BOLEH ADA YANG SINGGAH DAN MELAKUKAN PENGRUSAKAN
Sulit memang untuk menyimpulkan dan menggambarkan situasi sebenarnya dari Laporan Sementara oleh sejumlah mereka yang yang ditugaskan untuk mengikuti Munas PWRI ke 14 di Jakarta beberapa hari yang lalu. Dan mereka menyimpulkan Munas kita Ricuh, untung saja peserta Munas terdiri dari orang yang sudah sepuh sepuh, andai saja peserta itu adalah buikan Organisasi Lansia seperti PWRI sangat mungkin Munas diwarnai oleh lkuirsi yang beterbangan. Saya seperti gak sabaran untuk mendengar keterangan pihak lawan, bila boleh saya menggunakan kata kata itu. Siapa tahu mereka juga masih memiliki sisi baik sehingga harus menempuh cara cara culas seperti apa yang sempat saya bayangkan hingga ketika tulisan ini saya susunkan kata demi kata.
Dari gambaran yang ada Alhamdulillah sempat beberapa kali dalam hidup saya saya mengikuti acara serupa, yaitu Munas ataupun Muktamar dan semacamnya, tetapi Alahmadulillah saya pernah merasakan ada pada posisi yang menang dan ada pula merasakan pada posisi yang kalah. Tetapi karena ketika kami harus memilih salah satu dari dua tokoh yang sama sama baik, maka menang dan kalah adalah sama sama membanggakan, karena mereka berdua adalah Saudara kami.
Dan kami bersepakat sejak semula agar persaudaraan itu kami jaga dan kami rawat, mereka tak boleh pisah, mereka itu dua tapi satu. Dan mereka harus seiring, yang satu tak boleh merusak yang lain.
PERNYATAAN itu yang saya tangkap dari kalimat kalimat yang dilontarkan oleh Bapak Lukman Pengurus PWRI Lamteng (Lampung Tengah) dalam merespon Laporang para Utusan sebagai Peserta Munas ke 14 PWRI Lampung 20 Oktober yang lalu di Jakrta. Kita tidak cukup hanya dengan pertemuan Virtual ini, mari kita laksanakan pertemuan Langsung dan bila disetujui Kami siap jadi Tuan Rumah, silakan saja kapan waktunya dan silakan tentukan dan undang pesertanya. Bukan hanya itu saya juga menghimbau bahwa dengan banyaknya peserta yuang dikecewakan dengan cara cara yang kurang elok saya juga mengusulkan agar Lampung menjadi Tuan Rumah guna membicarakan kekonyolan ini secara nasional, mari kita luruskan mana mana yang kita anggap sebagi sesuatu yang melanggar konstitusi yang tebntu saja harus kita selesau secara konstitusi juga
Tim yang dipimpin oleh Ketua PWRI Lampung Pak
Lukman didampingi oleh Bpk. Iwan Syafri, juga diutus sebagai peserta Pramunas. Bpk. Jeffri atas nama OPI Unila yang dalam Munas Dipercayai sebagai Pimpinan Sidang Komisi Organisasi, Ibu Sri Wardani Mewakiuli Kerta, dan Ibu Neti PWRI Kota Bandar Lampung. Kami semua dikejutkan oleh sikap dan Prilaku Pimpinan Sidang dalam Munas yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Banyak sekali sesuatu yang seharusnya diselenggarakan sebagai sesuatu yang sangat dipntingkan dalam sebuah Munas, ternyata dilewatkan begitu saja dalam Munas ini, ambil saja sebuah misal bahwa dalam Munas kali ini tidak ada Rantap dan Rantus.
Saya Kecewa, kata Bpk Iwan Syafri, Bukankah telah diputuskan dan bahkan telah dilaksanakan untuk menyelenggarakan Pramunas sebagai pemaksimalan materi Munas, tiba tiba dalam Munas Bahan Materi Munas itu ternyata seolah dianggap tidak ada, padahal kami menyelenggarakan rapat rapat Pramunas iutu selama beberapa hari dengan kerja keras, Sidang Sidang Kami selenggarakan Siang dan Malam, belum lagi pembicaraan tak resmi di ruang makan, di ruang loby dan lain lain, karena kami tidak ingin kehilangan dan kehabisan waktu.
Dalam Rapat Komisi kami menghasilkan suatu Konsep yang bagus yang mengarahkan agar Organisasi bisa dikelola dengan professional tampa adanya benturab benturan dengan organisasi lain sehingga organisasi bise dikelola dengan baik, profesional dan tentu saja Konstitusional. Sayang sekali hasil rapat komisi yang kami lakukan itu sepertinya tidak menjadi sesuatu yang dipentingkan dan dengan tidak adanya pengesahan Rantap Rantus tadi maka hasil rapat Komisi itu habar dan bahkan terancam hilang.
Sementara Ibu Sri Wardani dan Ibu Neti mengatakan kami bingung kok Organisasi kita ini semakin tua semakin tidak tertib dalam Pengelolaannya, sepertinya mereka butuh kembali disadarkan akan kemulyaan tugas yang diemban. Kami bingung, apa yang sedang terjadi ini. (fr)
Bagi saya yang sudah usia 66 tahun ini aktif di PWRI (Persatuab Wredatama Republik Indonesia) sejatinya untuk bersenang senang, saya senang sekali bisa berjumpa dengan kawan kawan sesama Lansia, saya yakin di PWRI saya akan banyak mendapatkan pelajaran karena anggota PWRI berbagai macam latar belakang pengalaman yang satu memiliki ciri khas yang ekstrim dan nantinya akan membedakan yang satu dengan yang lain, dan perbdaan itu menurut saya adalah sesuatu yang menarik untuk di simak. Di luar dugaan saya pada tahun ini 2021 diselenggarakan acara puncak Bagi PWRI, yaitu diselenggarakannya Munsyawaran Nasional, di luar dugaan saya ternyata Munas yang semula akan berjalan lancar lancar saja itu ternyata tidak, ternyata telah terjadi tarik menarik seolah memiliki kepentingan yang sangat menentukan sehingga harus diperjuangkan dan dipertahankan sedapat mungkin.
SUDAH CUKUP ALASAN UNTUK MENYATAKAN TIADA MAAF KEPADA MENTERI. Menteri Pendidikan dan Ristek ini sebagai Menteri yang rajin menemui sejumlah tokoh masyarakat, tetapi maksud kunjungannya sekedar ingin minta maaf terkait dengan berbagai Kebijakan yang menyinggung perasaan sejumlah Lembaga lembaga pendidikan yang dikelola Swasta, dalam kunjungan itu Sang Menteri meminta maaf jika terjadi salah Pengertian, karena apa yang putuskan atau kebijakan yang ditempuh itu hanya terjadi kegagalan paham masyarakat saja, sehingga terjadi kehebohan. Beliau berjanji lain kali akan berhati hati dalam menentukan kebijakan, tetapi sayang kebijakan dari Menteri Pendidikan yang suka sekali menyapa Sang Menteri sebagai Mas Manteri karena Menteri Pendidikan dan Ristek ini adalah Menteri yang mewakili Millenial. Tetapi karena kebijbajakannya sering kali merugikan atau justeru berseberangan dengan kepentingan masyarakat khususnya Islam, maka sepertinya layak jika Islam menyatakan tiada maaf nagi mas Menteri ini. Gagasan pokok dari Sanng Menteri adalah menciptakan Pendidikan yang merdeka.