Showing posts with label Pendidikan.. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan.. Show all posts

Sunday, May 3, 2020

PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM SITUASI PANDEMI QOVID 19



Dra. Hj. Rini Herlina. M.Pd.
Pengawas Sekolah Pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel.


Latar belakang
Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung ja­wab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan (Permenpan RB No 21 Tahun 2010).
Dalam menjalankan tugas pokok ter­se­but, Pe­ngawas Sekolah dituntut mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang memadai untuk mam­pu me­laksanakan tugas pengawasan.
Kualifikasi dan kompetensi yang dimaksud adalah kom­petensi sebagaimana telah diatur dalam Permendiknas No 12 Tahun 2007 tentang Standar Pe­ngawas Sekolah/Madrasah yaitu kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi aka­demik, kom­petensi evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan kompetensi sosial.
Dari tugas pokok dan kompetensi pengawas menunjukkan bahwa pengawas mempunyai peran stra­tegis dalam memajukan pendidikan.
Dalam situasi pandemi COVID-19 ini Pengawas sekolah menjalankan tugasnya harus social distancing dan physical distancing sehingga Pengawas Sekolah ha­rus melakukan transformasi pembinaan Guru dan Kepala Sekolah, melalui transformasi digital yaitu pengawasan Digital.


Pembahasan
Dalam situasi Pandemi Covid 19, cara terbaik saat ini yang dapatdilakukan Pengawas Sekolah a­dalah melakukan pembinaan guru melalui moda daring atau pengawasan Digital yang dapatdi­lak­sanakan dari rumah agar kualitas pembelajaran guru tetap baik.
Berbagai macam aplikasi digital yang dapat dipilih atau digunakan Pengawas Sekolah dalam me­la­kukan pembinaan dengan cara Pengawasan Digital sesuai dengan kebutuhannya, disini akan di­sampaikan diantaranya sebagai berikut :
1. Seesaw
Seesaw adalah sebuah platform pembelajaran yang memungkinkan setiap guru untuk memiliki jur­nal pembelajaran kolaboratif, dengan pilihan untuk berbagi konten dengan guru lain dari be­be­rapa Sekolah binaan.
Bahkan Pengawas Sekolahjuga dapat langsung berbagi teks, gambar, video, gam­bar dan link dimana guru dapat melihat pada android/handphone mereka, menggunakan ap­likasi untuk perangkat iPhone, iPad dan android.

2. Microsoft Teams
Microsoft Teams dihadirkan untuk menciptakan kemudahan dan fleksibilitas dalam ber­ko­mu­ni­ka­si dan berkolaborasi, ia dihadirkan dalam beberapa versi yang dapat dipasang sesuai dengan pe­rangkat yang biasa digunakan oleh Pengawas Sekolah.
Terdapat beberapa opsi Microsoft Teams yang dapat disesuaikan penggunaannya sesuai dengan perangkat yang dimiliki oleh Pengawas Se­kolah atau guru, di antaranya:
• Microsoft Teams versi Web; disarankan bagi pengguna yang baru mempelajari penggunaan Mi­crosoft Teams, dapat diakses di https://teams.microsoft.com.
• Microsoft Teams versi desktop; disarankan bagi pengguna yang akan menerapkan pembelajaran virtual, sehingga memudahkan dalam mengakses aplikasi.
• Microsoft Teams versi mobile; disarankan bagi pengguna yang memiliki fleksibilitas tinggi, dan meng­haruskan tetap terhubung dengan Microsoft Teams.
Pengguna dapat mengunduh aplikasi Mi­crosoft Teams di Play Store atau pun App Store, sesuai dengan jenis perangkat mobile yang di­gunakan.

3. Cisco Webex
Cisco Webex memberikan terobosan besar di dalam pembinaan Pengawas Sekolah terhadap guru dengan menggunakan Webex meetings namun akan banyak menekan biaya Akomodasi terutama waktu.
“Meeting akan menjadi lebih produktif, jauh lebih Efisien dan akan lebih mobile, apabilamengirimkan undangan melalui email ke beberapa guru ataupun sesama Pengawas Sekolah untuk da­pat bergabung melakukan meeting.
Cisco Webex dapat mengundang 25 partisipan per per­te­mu­an dengan menawarkan kualitas Video High Definition. Cisco Webex merupakan alat komunikasi Video Conference berbasis interface web yang memungkinkan komunikasi berjalan dengan meng­gunakan perangkat personal dan mobile seperti Smartphone, PC, Laptop, Notebook, dan PC tablet se­lama masih ada dalam jangkauan jaringan internet.

4. Google Meet (Hangouts Meet/Meet)
Google Meet adalah salah satu aplikasi atau software yang dapat dimanfaatkan untuk tetap pro­duk­tif dalam bekerja meski dilakukan dari rumah.
Dilansir dari Software Advice, perangkat lunak ini merupakan sebuah aplikasi konferensi percakapan video secara online dan efektif digunakan sa­at rapat pembinaan Pengawas Sekolah terhadap guru maupun KS.

5. Zoom Cloud Meetings
Zoom Cloud Meetings merupakan aplikasi meeting online dengan konsep screen sharing.
Aplikasi ini memungkinkan Pengawas Sekolah bertatap muka langsung dengan lebih dari 100 orang par­ti­si­pan, aplikasi komunikasi dengan menggunakan video.
Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam ber­bagai perangkat seluler, desktop, hingga telepon dan sistem ruang.
Pengawas Sekolah dapat meng­gunakan aplikasi ini untuk melakukan meeting kepada para guru hingga konferensi video dan audio, aplikasi Zoom ini juga dapat mendukung hingga 1000 peserta dan 49 video di layar, se­hing­ga dapat melakukan workshop seluruh guru di Sekolah binaan dari rumah.
Beberapa guru da­pat berbagi layar secara bersamaan dan ikut menulis catatan untuk pertemuan yang lebih in­ter­aktif dengan alat kolaborasi dari aplikasi Zoom.
Pengawas Sekolah juga dapat merekam rapat yang di­lakukan dengan Zoom dan menyimpanya di perangkat masing-masing yang digunakan atau pada akun cloud. Lebih lanjut, rekaman tersebut dapat ditemukan dengan mudah apabila Pengawas Se­ko­lah bahkan guru memerlukannya lagi.

6. UmeetMe
UmeetMe adalah layanan konferensi video terpadu berbasis internet.
Saat ini UmeetMe telah di­gu­nakan untuk program pembelajaran jarak jauh (long distance learning), komunikasi pembe­la­jar­an lintas negara, memantau aktivitas guru , hingga memfasilitasi komunikasi antara guru.
Ternyata ap­likasi lokal yang memiliki kemiripan dengan platform Zoom, namanya UMeetMe, kembali men­jadi perbincangan karena memiliki fitur yang hampir sama dengan Zoom.
Fitur-fitur ang ada di plat­form ini cukup menarik.
Beberapa di antaranya adalah bisa share screen atau share video You­tube. Ini memungkinkan semua peserta di room itu untuk menonton video bersama (nobar).

Kesimpulan
Tantangan adanya Pandemi Covid-19 dan era digital yang semakin kompleks menjadikan Pe­nga­was Sekolah harus bisa berperan sebagai seorang coach yang bisa mendampingi baik guru ataupun kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya dari rumah.
Dengan beberapa pilihan aplikasi online yang ada menjadikan Pengawas Sekolah tetap dapat me­la­kukan pendampingan, pembinaan bahkan pelatihan guru dan kepala sekolah.
Maka dibutuhkan seo­rang Pengawas Sekolah untuk mendampingi guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan tu­gasnya.

Monday, April 23, 2018

DIDIK ANAK ANAK UNTUK MASA DEPAN


TA'MIR MASJID DAN PEMIMPIN UMMAT HARUS MEMAHAMI INI

MENGACU kepada pesan Rasul dalam mendidik anak (alhadits) bahwa didiklah anak anakmu untuk masa depan mereka, bukan untukasa sekarang, dan apalagi untuk masa lalu. Ingatlah bahwa dunia ini akan berubah, yang tidak akan berubah adalah tuntunan akidah sedangkan syari'ahnya pasti berubah. Dalam suatu kesempatan Anis Baswedan ketika menjadi Menteri Pendidikan pernah memberikan pengarahan dalam suatu acara, mengatakan bahwa dalam mendidik kita bukan membentuk tetapi mengarahkan, barangkali ini juga mengacu kepada doa yang sudah terlalu sering kita baca " Ihdinas shirotol Mustaqim " yang artinya yunjukilah kami jalan yang lurus.



Kita bisa menyimpulkan bahwa bila proses pendidikan diharapkan bergerak menuju suatu titik, maka dalam proses pencapaiannya juga akan sangat tergantung kepada yang bersangkutan.


Setelah beberapa waktu lalu Rektor UIN  Yogya dan mungkin secara diam diam beberapa UIN dan IAIN lainnya juga sudah mengeluarkan larangan mahasiswanya memakarangkali ai cadar, yang dahulu pernah diperintahkan oleh Rasulullah keoada isterinya serta kepada semua perempuan untuk memakai cadart, maska sudah sepantasnya kita menduga bahwa Dunia Pendidikan di Indonesia asli diinpensi oleh politik aliran yang tak sejalan dengan Islam. Larangan ini tak mainmain, karena diancam sangsi pemecatan kepada mahasiswa yang masih kekeh.Artinya rejim Pemerintah sekarang ini dikuasai oleh  aliran politik anti Islam, oleh karenanya sangat tak layak untuk terlalu berharap kepada rejim Penguasa saat ini untuyk majunya pendidikan Islam di Indonesia.

Kita harus kembali pada saat zaman sebelum Kmerdekaan dahulu, kita menjadikan Masjid, ta'lim dan jama'ah jama'ah pengajian lainnya sewbagai pelaksana pemebelajaran bagi ummat. Atau barangkali harus mengacu kepada Pemerintahan Turki ketika sedang memperaktikkan skularisasi. Artinya kita harus kembali menanamkan sikap perjuangan untuk menyelenggarakan pendidikan secara mandiri.
Dahulu jika tak salah simak, di Turkey hanya menyisakan mengaji al-Quran, semua kegiatan keagamaan ditiadakan, tetapi melalui pengajian Al-Quran Turkey kini mampu mengalami kemajuan yang maha dahsyat kehidupan keagamaannya.

Situasi kita kini memang tak sedahsyat  apa yang dihadapi Islam Turkey, oleh karenanya maka manakala kita mampu membangkitkan semangat untuk membangun ummat dengan momentum penekanan yang dilakukan oleh rejim Jokowi ini maka kesempatan bagi kita untuk bangkit membangyun kembali peradaban Islam. Maka ada baiknya kita menyimak pengarahan Anis Baswedan dahulu ketika beliau masih menjadi Menteri Pendidikan juga di era Jokowi, sebelum akhirnya digantikan orang lain, setelah beberapa Partai bergabung mendukung Pemerintah, setelah sempat beroposisi.

Kita berharap generasi yang akan datang adalah generasi yang dekat dengan Masjid. Dan Masjid harus dikelola secfara profesional, agar para generasi muda senakin betah untuk aktif di masjid. Sementara pengelola masjid dipihak lain mempersiapkan segala sesuatunya secara profesional sebagai sebuah lembaga pendidikan, yang sebenarnya.