Dipastikan belum banyak yang tahu bahwa dengan menggerak gerakkan tangan dan kaki kiri akan menghidupkan otak kanan, dan menggerakkan kaki dan tangan kanan juga akan menghidupkan otak kiri. Alangkah sempurnanya buatan Tuhan itu karena hanya dengan memanfaatkan anggota badan dapat menjadikan kita sebagai manusia yang memiliki kecerdasan.
Kita boleh ragu dengan teori yang mengatakan bahwa otak manusia sekarang ini rata rata baru dimanfaatkan sekitar 3-7% saja dengan demikian berarti masih ada sekitar 93-97% yang belum dimanfaatkan. Carfanya adalah gampang saja kita ukur perkiraan berapa persen otak yang dipakai oleh seseorang yang menurut kita paling pintar di dunia, lalu bandingkan dengan kepintaran yang kita miliki lalu hitung persentase pemakaian otak kita dengan rentang jarak secara kasar saja. Jika kita menganggap Edison adalah orang yang paling pintar maka ukurlah rentang jarak otak Edison dengan kita lalu kita lihat pula orang orang disekitar kita.
Tentu yang kita harapkan adalah kita semua memiliki referensi terhadapa sejumlah orang pintar, tetapi sebaiknya orang pintar yang kita jadikan referensi itu adalah memiliki profesi yang terkait dengan profesi kita. sehingga memudahkan kita membuat rentang jarak secara jujur dan mendekati ketepatan.
Orang pintar akan terlihat dari ucapannya dan tulisannya. Barangkali boleh memisahkan antara pintar dengan baik untuk sementara memudahkan dan menghindari subjektifitas kita. ukurlah tulisan seseorang dan atau ucapannya untuk mengetahui sejauh mana jangkawan otak yang telah dicapai manusia. Lalu bandingkan dengan keharusan keharusan yang ditetapkan agama. Maaf saya mencontohkan agama Islam.
Orang cerdas dan pintar dalam al-Quran disebut dengan istilah ulil albaab. Orang disebut ulil albaab adalah orang yang selalu mengingat Tuhan dalam siatuasi apapun, menyenangkan atau menyedihkan, berhasil ataupun gagal. Dengan segala keyakinanya bahwa Tuhan menciptakan sesuatu dengan tidak sia sia. Kecerdasan seseorang itu diukurt dari kemampuannya merespon segala ciptaan Tuhan. Semakin banyak ciptaan yang yang direspon berarti semakin tinggi prestasi otak manusia. Semakin banyak ciptaan yang tidak direspin berarti semakin rendah pemanfaatannya.
Marilah kita mengukur diri kita sebanyak apa ciptaan Tuhan yang mampu kita respon, disitulah ukuran jumlah persentase otak yang kita gunakan. Mengingat kecilnya kemampuan kita dalam merespon ciptaan Tuhan maka yakinlah kita bahwa persentase otak yang kita gunakan masih terlampau rendah.
Terkait masalah ini hendaknya kita harus selalu berusaha dengan segala ketekunan dan kesabaran untuk memanfaatkan segala anggota badan kita inidalam rangka meningkatkan kemampuan kerja otak kita sehingga kita mampu menaikkan persentase penggunan otak, dan dengan bimbingan dari Allah langsung bukan tidak mungkin pada saatnya akan juga mencapai derajat yang disebut ulil albaab. insya Allah.
No comments:
Post a Comment