Tuesday, April 4, 2017
BELAJAR HARMONIKA TAMPA TEORI
Saya sadar bahwa cara saya belajar harmonika itu adalah cara yang tidakl sistematis, mungkin juga dapat dibilang keliru atau sesat, sehingga membutuhkan waktu yang lama baru mencapai sedikit kemajuan, itu disadari. Jika telah disadari itu keliru maka kenapa disebarkan juga. Maksudnya adalah untuk pelajaran dan untuk menambah pengalaman dan wawasan, walaupun bukan pengalaman sendiri. Ibarat seseorang yang mencerikterakan bagaimana dia telah mengalami jalan yang sesat dan membutuhkan waktu untuk menemukan kembali jalan yang benar. Tetapi bila ternyata terlanjur telah terjebak pada jalan yang sesat, maka ini semua adalah cara mencari jalan yang benar itu.
Bayangkan betapa tersesatnya, bila seseorang belajar meniup harmonika, sudah enam bulan belajar, tetapi baru satu lagu yang dikuasai, alangkah lamanya, ternyata sesat di jalan, maka pengalaman sesatnya itu yang menjdi pelajaran bagi siapapun yang sedang belajar, terlebih bagi seseorang yang memang sedang tersesat, asalakan yang dipelajari itu tidak berhenti ketika Ia sedang tersesat sehinga tidak memiliki hasil apa apa, tetapi memqang ada yang bisa diambil pelajaran dari ketersesatannya itu. Sebab manakala seseorang itu sukses keluar dari ketersesatanmaka dalam batas tertentu dan sudut tertentu Ia berhak disebut sukses.
Trayer And Eror.
Ketika seseorang sedang dalam posisi tidak tahu Barat dan Timur maka tak akan ada cara lain selain ciba dan coba lagi walaupun dengan resiko gagal yang bertubi tubi, jangan ditanya resikowaktudan tenaga serta pikiran. Namun sejauh ini Trayer and eror tetap diakui sebagai sebuah metode, jadi bila seseoranng melakukan ujicoba dengan trayer and eror, maka bukan berarti langkah tersebut tidak metodologis, trayer ang eror adalah sebuah metodologi.
Dalam pengalaman saya belajar meniup harmonika pada tahapan trayer and eror justeru dapat menghasilkan suatu kemajuan yang sangat signifikan, dari tidak bisa menjadi bisamelagukan suatu lagu. Walaupun bermula dari meniup serampangan, tarik kanan dan tarik kiri, kadang ditiup dan kadang dihisap, secara tak sengaja menghasilkan sejumlah nada yang manakala nada itu disimak ternyatamirip sebuah lagu yang saya kenal sebelumnya. Setelah dicoba dan dicoba lagi akhirnya saya memastikan bahwa itu benar nada sebuah lagu yang telah saya kenal sebelumnya.
Ada sejumlah lagu yang telah saya rekam yang bermula dari trayer and eror tidak kalah baik kualitasnya dengan hasil yang dapat melalui cara metode kontektual teaching learning yang pada saat ini juga telah saya gunakan, bahkan terus terang bahwa beberapa dari hasil yang saya dapatkan dengan cara trayer and eror relatif lebih baik.
Penggunaan cara Trayer And Eror membutuhkan kegigihan yang lebih, walaupun tidak effisien tetapi ternyata dalam berbagai aspek kehidupan masih banyak aspek yang membutuhkan cara ini, karena ketidak seimbangan antara kebutuhan dengan keterampilan, sering terjadi keterampilan adalah hal yang lain dengan pengetahuan, tak terbilang banyaknya mereka yang memiliki pengetahuan, tetapi ternyata tidak terampil, ternyata untuk meraih keterampilan itu butuh perjuangan, perjuang butuh pengorbanan baik itu waktu, pikiran, tenaga dan bisa juga uang, apalagi waktu. Banyak orang pintar yang tak terampil dan tentu saja mereka tak maksimal.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment