Dream - Teka-teki penyebab gempa di kota pesisir Matata, Selandia Baru, akhirnya terkuak. Menurut hasil penelitian para ilmuwan, gempa tersebut merupakan tanda pembentukan gunung berapi baru di wilayah itu.
“ Ini merupakan kejutan besar,” kata pemimpin penelitian, Ian Hamling, sebagaimana dikutip Dream dari laman Daily Mail, Rabu 15 Juni 2016.
Beruntung bagi 650 penduduk Matata yang berada di dekat dapur magma tersebut, sebab gunung berapi diprediksi tidak akan meeletus dalam waktu dekat.
Para ilmuwan dari GNS Science mengatakan, sejak tahun 1950, magma setara dengan air kolam di 80.000 kolam renang Olimpiade telah meresap hingga ke bawah permukaan tanah di wilayah itu.
Hasil penelitian para ilmuwan tersebut telah dipublikasikan di Science Advances. Dalam laporan itu, mereka menjelaskan bahwa bagian lain di dekat Matata tidak punya gunung berapi, setidaknya untuk 400.000 tahun.
Tanah Terangkat
Dream - Dalam penelitiannya, para ilmuwan ini menggunakan data GPS dan gambar satelit, yang memungkinkan mereka menemukan area seluas 400 kilometer persegi yang terangkat sekitar 40 sentimeter sejak tahun 1950.
Area itu terus terangkat dari tahun 2003 hingga 2011, yang menyebabkan ribuan gempa Bumi kecil di wilayah itu. Sebelumnya, gempa-gempa itu dikira disebabkan oleh aktivitas pergeseran lempeng tektonik.
Dream - Menurut hasil penelitian itu, magma berada sekitar 10 kilometer di bawah permukaan. Dengan kedalaman itu diyakini sebuah gunung berapi tidak akan terbentuk selama ratusan atau bahkan ribuan tahun lagi.
Meski demikian, magma tersebut bisa menjadi dingin dan mengeras, sehingga mencegah terjadinya gunung berapi di wilayah Matata, kota pesisir berjarak 200 kilometer sebelah tenggara Auckland.
Hamling berharap, studi lebih lanjut memungkinkan ilmuwan mengembangkan sistem peringatan dini gempa di area ini. Dia menekankan, penemuan dapur magma di daerah yang tak memiliki gunung berapi seperti ini sangatlah langka.
(Ism0
No comments:
Post a Comment