Tiga Puluh Enam Strategi Perang (Hanzi: 三十六计) Falsafah Tiongkok dalam berperang dari 36 startegi itu maka strategi yang kelima menyebutkan "Rampoklah Tetangga Yang Sedang Kebakaran", kalaupun kebakaran belum juga terjadi maka ciptakanlah kebakaran itu sehingga aksi perampokan dilaksanakan, demikian falasafah Tiongkok itu dituangkan dalam alur cerita yang menarik ceritera itu bagaikan bacaan wajib bahkan falsafah ini diceriterakan dari mulut ke mulut oleh para orang tua kepada putera puterinya, bisa di baca pada Wikipedia Ensiklopedia bebas. Falsafah kuno Tiongkok mampu bertahan hingga ratusan tahun dan digambarkan baik dalam melalui cerita roman atau novel maupun kisal silat Cina yang sangat produktif itu. Novel novel China terbit bersusun susun, dan produksi filmpun berseri seri takkan habisnya.
Itulah sebabnya China atau Tiongkok itu keberadaannya sangat kokoh, China menjadi sebuah Bangsa yang memiliki kemampuan hidup dan eksis, karena mereka kekeh mempertahankan dan melaksanakan falsafah falsafah China. Falsafah China itu selevel dasn mungkin lebih tinggi kepenganutannya dari Falsafah India, tetapi kedua Negara itu adalah terteua dan terkemuka di Asia. Walaupun sebagian besar mengenalnya lewat novel dan film seri. Tetapi nampaknya pembelajaran lewat film jauh lebih efektif dan effisien, karena justeru imajinasi mereka akan lebih hidup. Seolah mereka sedang hadiri pada alur ceritera itu. Jangn heran bila anak anak mereka walaupun perantau di negeri asing nun jauh di sama, tetapi falsafah falsafah kuno Tiongkok leluhur mereka selain mereka hayati, juga mereka kagumi dan pelihara, dan buktinya adalah Negara asal mereka maju dan mampu mengusai ekonomi dan juga teknologi, dengan bermodaklan falsafah dari leluhur mereka.
Sejenak marilah kita bandingkan dengan Falsafah jawa : Digdoyo Tampo Aji, Nglurug Tampo Bolo, Menang Tampo Ngasorake. Untuk sekedar internal Indonesia memang falsafah Jawa ini cukup jitu, banyak orang Jawa yang diterima kehadorannya di seantero Nusantara. Karena mereka Digdoyo tampo aji artinya tidak boleh memamerkan kekayaan, kepintaran dan kelebihan lainnya. Nglurug Tampo Bolo atau tidak boleh pamer kekuatan (massa), dan Menang Tampo Ngasorake, tidak pernah membuat malu pecundang, atau yang dipecundangi.
Ratusan tahun terjajah akan memaksakan kita memiliki kemampuan bertahan secara baik, kita benar benar di kuasai penjajah asing, mau tidak mau kini kita harus berhadapan dengan Pemerintahan dan Rakyat China yang sejatinya mereka memang memiliki naluri menjajah. Bayangkan ada 36 item filsafat Tiuongkok yang isinya Perang dan menjajah. Sejumlah negara satu persatu bertekuk lutut kepada Pemerintahan China, mungkin yang pertama Tibet, dan mudah mudahan yang terakhir Angola yang konon terpaksa menggunakan Uang Yoan di negeri mereka sendiri. Kalaupun Indonesia konon akan menjadi sasaran untuk dikuasai China, mudah mudahan Rakyat Indonesia memiliki ketahanan yang kokoh. Kita gunakan falsafah Jawa dan juga falsafah daerah lainnya, yang bisa lebih tegas. Apalagi mengingat tidak gampang orang akan menguasai rakyat Jawa demikian pendapat Cak Nun (Ainun Najib) dalam ceramahnya dibeberapa tempat.
Sebetulnya masing masing daerah memiliki falsafah sendiri sendiri, yang itu semua dimunculkan pada saat mengkampanyekan Pariwisata dan ekonomi kreatif kemudian. Pada saat mengkampanyekan Pariwisata dahulu selain menciptakan jargon juga mengutip falsafah daerah, yang diharapkan dipahami sebagai kearifan lokal, sayang jargon dan kearifal lokal itu tak disosialisasikan dan bahkan nyaris dianggap kata asing, artinya tak dipahami maknanya.
Membiarkan masyarakat tak memahami makna jargon dan kalimat pada kearifan lokal itu adalah suatu kekeliruan besar, yang sangat sulit kita pahami. Belakangan kita semua ketahui jargon budaya dan kearifan lokal itu kini hanyut dibawa oleh derasnya arus globalisasi yang memang menginginkan bahwa masyarakat dunia adalah suatu masyarakat yang satu. Dan ini diperjuangkan oleh budaya Baraty sambil memasarkan faham skularisme dan liberalisme, sementara Cina dipihak lain memperkuat diri dengan kearifan lokal yang mereka miliki dengan kesiapan bersaing, baik secara ekonomi maupun teknologi produksi maupun teknologi alat perang sekaligus. Kini mereka tampil
manis dipermukaan, kendapun sejatinya juga sedang perang dingin, dengan masing masing Barat dalam cover Yahudi (Israel) dan Chin dengan cover komunis. Mari kita simak peperangan ini dengan segala kewaspadaan serta memperkokoh kebudayaan sebagai modal dasar pertahanan kita sebagai Bangsa yang bermartabat.
Wednesday, October 10, 2018
DARI DRAMA RATNA HINGGA DAGELAN HUKUM.
UJUNG UJUNGNYA masyarakat merasa jengkel sejengkel jengkelnya terhadap perdebatan para politisi karena perkembangan perdebatan berkembang menjadi ajang asal bicara berdasarkan rasa kebencian semata dan meninggal dasar hukum, termasuk mereka yang merasa paham hukum bahkan berprofesi sebagai lowyer. Katakanlah apa yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet adalah sebuah derama, kepura puraan yang bisa berlangsung berhari hari sampai pada saatnya Dia langsung mengakuinya sebagai kebohongan besar, dan berhasil menipu sejumlah tokoh yang sangat dikenal orang, yaitu Prbowo Subianto, M. Amin Rais dan sejumlah orang lainnya yang dikenal sebagai kelompok Prabowo dalam pencapresan dirinya.
Sebelum Ratna mengakui kebohongannya nampaknya kelompok Prabowo akan serius meminta keadilan kepada Kepolisian sehingga kisah penganiaan ini jangan terjadi lagi, sebagaimana kita ketahui ada sejumlah orang mengalami penaniaan baru baru ini sampai kepada persekusi terhadap sejumlah tokoh, tentu sekalipun kelompok pendukung Jokowi tak disebut sebut, tetapi mereka merasa tudingan diarahkan kepada kelompok itu karena Jokowi adalah petahana, yang pada saat ini adalah pemangku kekuasaan yang bertanggungjawab terhadap semua yang terjadi di negeri ini.
Begitu Ratna mengakui kebohongannya, tudingan lebih deras bahkan jauh lebih nyinyir. Dan tidak tanggung tanggung belasan orang langsung dilaporkan ke Polisi dengan tuduhan menyebar berita hoax. Diyakini ada kospirasi besar merancang sandiwara Ratna Sarumpaet sebagai pemain utamanya, dengan mengaku ngaku telah dianiaya orang tak dikenal sehingga disekitar wajahnya lebam lebam, bahkan mengaku tubuhnya diinjak oleh laki laki besar.
Lebih seru lagi ternyata Polisi telah memanggil Amien Rais sebagai saksi dengan surat tertanggal 2 Oktober 2018, Bahkan suratnya diketik tanggal 1 Oktober, sementara Ratna baru ditangkap dan dimintai keterangan konon pada tanggal; 4 Oktober 2018, terkait pengakuan akan kebohongannya yang juga tanggal 2 Oktober 2018. Artinya Amien Rais telah dipanggil sebagai saksi sebelum tersangka diperiksa. Kerja polisipun segera mendapat acungan jempol, apalagi ada sejumlah kasus nampaknya terbengkalai oleh Polisi, sebut saja kasus penganiaan yang dialami Novel Bastian. Secara hukum banyak pihak yang berpendapat hal itu biasa saja, bahkan polisi bisa bekerja lebih cepat lagi, karena Polisi bisa memiliki. Tetapi tidak bagi kubu Amin Rais. Mereka merasa ini seperti akan ada upaya penggiringan sehingga kedatangan Amien Rais dikawal sejumlah anggota alumni 212 dan dikabarkan ada dua ratusan Pengacara siap membela Amin Rais. Bahkan Amien Rais datang dengan sebuah pernyataan usul agar Presiden mencopot Kapolri dengan data alasan yang masih disimpan Amien Rais. Apakah ini sebagai jawaban atas rasa terancamnya Amien Rais dalam kasus ini.
Thursday, October 4, 2018
HANYA PEMERINTAH YANG ADIL, YANG DAPAT MENYELESAIKAN PERMASALAHAN BANGSA INI.
KASUS BOHONG Ratna Sarumpaet dimanfaatkan untuk lawan politik Prabowo untuk menguliti Prabowo dengan : Meminta KPU membatalkan pencalonan prabowo sebagai Capres. dan dalam hal ini Prabowo tidak cukup meminta maaf, karena telah terjadi kasus kriminal, yaitu menyebarkan berita bohong. Hoax. Maka akan tammatkah karir politik Prabowo dan bubarkah Timnya. Sedemikiankah terhadap kebohongan disekitar tokoh, lalu bagaimana dengan kebohongan kebohongan selama ini, haruskah dibiarkan berlalu.
Kebohongan yang dilakukan oleh salah satu Tim Prabowo tentu harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, karena tuduhan kebohongan yang dilakukan kelompok Jokowi selain dianggap terlampau banyak, dan ini issuenya justeru dilakukan atau terkait langsung oleh Jokowi sebagai pigur sentral. Tetapi apakah mampu Tim Jokowi ini memanfaatkan momen itu sebagai tangkisan bahkan balasan yang setimpal.
Uraian tersebut diatas tentu disusun berdasarkan emosi kedua kubu, sejak Pilpres 2014 masyarakat menjadi terbelah dua, karena memang pasangan calon terdiri dari dua pasang, lalu apakah setelah Pilpres 2019 ini juga hanya terdapat dua pasangan calon, maka kita akan meneruskan keterbelahan masyarakat sehingga menjadi semakin parah, atau kita akan menjadi Bangsa yang dewasa, dengan sejumlah indikator yang dirasakan kebenarannya bersama.
Jujur kita belum dewasa cara berbangsa dan bernegara, indikator yang paling parah adalah ketidaknetralan Pemerinrtah hampir dalam semua hal. Mungkin dibutuhkan adanya regulasi yang lebih ketat, sehingga Pemerinrtah terbimbing dalam upaya menegakkan kenetralannya. Ini penting karena Pemerintah yang adillah yang mampu menyelesaikan banyak persoalan terkait Pemerintahan dan Kenegaraan.
Wednesday, October 3, 2018
RATNA SARUMPAET MEMBANGUN KEBOHONGANNYA
JUJUR SAYA MENGAKUI bahwa saya ini memiliki semangat poligami, setidaknya isteri saya ada dua, sayang saya kurang memenuhi persyaratan sehingga tak seorangpun wanita mau saya madu, walaupun demikian saya tetap laki laki. Berdasarkan info antar sesama laki laki bahwa kalo mau aman memadu isteri harus pandai berbohong dan mengarang cerita, walaupun berbohong itu tak dibenarkan oleh agama, tetapi berbohong bagi laki laki yang tak adil dalam berpoligami adalah satu keharusan, kepoligamiannya seorang laki laki yang tak adil adalah membangun keluarga diatas fondasi kebohongan, alasannya demi ketenteraman keluarganya.
Banyak pejabat dan politisi yang memiliki masa lalu yang kelam, belakangan harus membayar mahal dan dijadikan ATM oleh pihak pihak yang kebetulan mengetahui kasus kasus memalukan yang selama ini disimpannya rapat rapat. Tidak jarang orang yang memerasnya memberikan bantuan untuk menceriterakan cerita ceritera bohong demi untuk menjaga gengsinya, padahal tidak jarang justeru ceritera bohong itu adalah dalam rangka menyandaera yang bersangkutan untuk membuat kebohongan yang berikutnya, karena manakala kebohongan berikut bila tak dilakukannya, maka kebohongan sebelumnya akan terbongkar juga sebagai kebohongan yang lebioh memalukan.
Ratna Sarumpaet telah mengakui bahwa dia telah membangun citra dirinya dengan kebohongan, dan biasanya kebohongan yang pertama mengharuskan seseorang melakukan kebohongan yang kedua deikian setereusnya. Bahwa kebohongan demi pencitraan memang harus ditutupi dengan kebohongan kebohongan yang lebih parah, jika kebohongannya yang lebih awal tak ingin dianggap orang telah berbohong. Biasanya seorang pejabat atau politisi atau siapapun yang ingin dicintai publik, manakala telah membangun citra dirinya di atas kebohonmgan, maka dia memang harus berkubang dalam lembah kebohongan itu.
Sekedar ceritera ringan, ini saya dapatkan dari kiriman teman di Grup WA. Seorang politisi mendapat sebuah SMS meminta dikirimi sejumlah uang ke rekeningnya, sbuah nomor rekening tertera juga dalam SMS berikut nama seorang wanita yang tak dikenalnya. Ada sebuah ancaman dari SMS itu, bila dalam tempo dua hari uang tak dikirim, maka akan dilaporkan ke atasan politisi, media massa dan lain lain bahwa kita pernah tidur berdua.
Kontan politisi menyumpah serapah serta memaki maki sejumlah nama perempuan, namun demikian, demi kebersihan nama yang dibanggakannya itu uangpun dikirimnya juga. Tak berapa lama SMS kembali berbunyi menyatakan uang telah diterima, tak lupa mengucapkan terima kasih kepada politisi yang baik hati katanya. Sang politisipun penasaran, Lalu Ia membalas SMS itu dengan keras. Eamang kamu siapa setan ... ? Lalu di jawab ...1 Lho masa kamu lupa, kita kan pernah satu pesawat ketika akan pulang ke Jakarta .. pesaweat di diley ... kita menunggu di ruang tunggu, Abang tertidur ... dan akupun tertidur juga .... Tak perlu ceritera ini kuteruskan, karena anda semua tahu endingnya.
Demikian banyaknya orang pintar yang nampak bodoh, orang baik yang nampak culas ... dan banyak lagi lainnya, manakala seseorang telah melakukan kesalahan dan menyembunyikan kebusukannya. Tidak jarang orang orang yang telah melakukan kesalahan besar, sering dijadikan ATM dengan ancaman membongkar kebusukannya. Sehingga hidupnya dibangun diatas fondasi kebohongan, dan terpaksa kebohongan demi kebohongan dibangunnya. Ratna Sarumpaet telah membangun kebohongan itu, titik.
DEBAT DENGAN ROCKY GERUNG, UNTUK KECERDASAN BANDSA
KEMUNCULAN ROCKY GERUNG DI ILC bagi saya membawa secercah harapan untuk kecerdasan bangsa, selama ini forum ILC nyaris dikuasai para politisi, padahal kita semua tahu bahwa kerusakan dahsyat telah diciptakan sekelompok orang yang duduk dikursi legislatif itu baik keterlibatan mereka secara massal dalam kasus korupsi dan sejumlah produk yang mereka keluarkan utamanya secara demonstatis mereka telah berhasil mengamandemen Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Di mana hasil amandemen itu mengakibatkan konstitusi kita semakin mengalami kekeringan jiwa Pancasila, digantikan dengan pemikiran HAM (Hak Azazi Manusia) dan pemikiran Liberal lainnya. Pemikiran Barat dengan demikian bebasnya merasuk ke anak bangsa, sehingga generasi muda mulai kehilangan identitas. Sedikit demi sedikit Rocky Gerung melalui ILC berhasil menguliti "kedunguan" para politisi.
Mungkin kasus yang paling anyar adalah pelurusan kata "Fiksi" karena diotak para politisi kata fiksi itu berarti fiktif atau mengada ada. Nyaris Prabowo keterusan jadi bulan bulanan bagi para politisi senayan itu karena Prabowo pidato merujuk kepada Novel Fiksi yang berjudul Ghost Fleet. Di luar dugaan para politisi sebelumnya bahwa Gerung memberikan pelajaran berharga bagi para plitisi bahwa karangan Fiksi sangat dibutuhkan bagi pembaca agar pembaca memiliki kemampuan membangun imajinasi, orang orang cerdas yang bertebaran di muka bumi ini adalah terbentuk dari dorongan kemampuannya membangun imajikasi. Mengartikan fiksi sebagai fiktif adalah kekeliruan yang paling parah di mata Gerung, dan itu yang terjadi melanda para politisi yang memang sulit berkembang itu.
Presiden Jokowi tak lepas dari kritikan Gerung. Walupun sesungguhnya yang harus duluan dikritik habis habisan adalah pembantu pembantu di sekitar Presiden jokowi yang lebih mengutamakan pencitraan ketimbang bertindak cerdas. Pertanyaan ringan Jokowi kepada anak anak sekolah dan kalangan muda lainnya yang tak lebih dari nama nama ikan. Di mata Gerung multiple Choise ala Jokowi sangat tidak mencerdaskan. Seharusnya Jokowi menghentikan ini ketika muncul anak yang mengalami salah sebut yang memalukan. Seharusnya pertanyaan dari Presiden harus mencerdaskan bangsa, bukan menggambarkan Jokowi mampu berkomunikasi dengan anak anak dan dewasa kelas bawah barangkali itu yang dimaksud dengan kritik Gerung.
Kita berharap ILC mampu mencarikan lawan diskusi Gerung secara seimbang agar mencerdaskan bangsa, jangan menampilkan politisi di bawah rata rata, karena hanya akan memunculkan adegan lucu lucu saja, yang dipertemukan adalah kecerdasan dan kritis, bukan hanya betah bicara lama lama, tak perlu bermalam malam hingga menjelang pagi bila sekedar mengumpulkan orang orang yang masih baru belajar bicara, carilah lawan seimbang bagi Gerung untuk kecerdasan bangsa.
Monday, October 1, 2018
BANGUN BANGSA DENGAN PANCASILA
HABIB RIZIQ bila ngeledek pejabat akan sulit bagi kita menahan tawa, ualama ulama di Indonesia ini 30 Juz Al-Quran dihapalnya, Ribuan haddits dihapalnya di luar kepala, lha para pejabat kita Pancasila yang hanya lima butir saja pada gak hapal, lalau bagaimana cara mereka mengimplementasikannya. Demikian jawaban Habib Riziq setelah para pejabat seperti dikomando berteriak Saya .... (menyebut nama masing masing) .... ditutup dengan pernyataan "Saya Pancasila". teriakan lantang para pejabat seperti itu tak lama kemudian menghilang setelah dikritik seorang Permadi. Yah ... memang Pancasila dibangun bukan dengan teriak teriak saya Pancasila.
Kematangan pemahaman tentang Pancasila nampaknya bakal at6ak akan melebihi Habib Riziq, jika berkenan menyimak ceramah Habib Riziq tentang Pancasila, jujur ..., kita akan kesulitan mencari bandingannya baik dari pejabat ekskutif maupun legislatif. Mengapa Habib Riziq demikian pemahaman matangnya tentang Pancasila. Dikatakan bahwa ini juga hasil studi secara mandiri. Konon bila ada yang sempat masuk ke ruang kerja Habib Riziq maka akan terperangah melihat demikian banyaknya bukku tentang tokoh Indonesia, dan tentang Pancasila.
Thesis S 3 Habib Rizik tentang Pancasila adalah merupakan langkah yang sangat tepat dilakukan oleh Habib Riziq untuk membuktikan kepada banyak orang bahwa seorang ulama Islam, itu tidak main main berbicara tentang Pancasila, seorang ulama bukanlah sekaliber dengan para pejabat yang tak hapal denga lima butir Pancasila. Tetapi seorang ulama mampu mengurai Pancasila, baik secara sistematika maupun historisnya. Sekali lagi Pancasila itu tidak bisa ditegakkan dengan cara berteriak teriak bahwa saya Pancasila, tetapi betul betul memahami Pancasila baik secara sistematika dan hystorisnya, sehingga seorang ulama selain hapal dan paham al-Quran dan ribuan haddits juga sangat memahami apa itu falsafah Pancasila.
Pancasila itu semakin lama akan semakin kabur di mata generasi muda karena memang ada pihak pihak yang berupaya melupakan baik hiystoris maupun sistematikanya dengan cara melakukan berbagai perubahan baik kurikulum maupun silabi pada pendidikan formal. Dan sekarang telah terasa hasilnya, yaitu kedangkalan pemahaman terhadap Pamcasila itu sendiri. Study Pancasila tak terlepas dari sistematika dan hystorinya. Sistematika dan hystori Pancasila bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Dan bagaimana mungkin mereka akan paham Pancasila bila sejarah kenegaraan yang demikian penting hanya mereka akui dimulai tanggal 2 Oktober 1965, serta menidakkan pristiwa penting lainnya yang terjadi sebelumnya.
Langkah yang diambil oleh Habib Rizik memilih thema Pancasiula sebagai Disertasinya adalah penting, dan nantinya buka tidak mungkin bahwa para ulamalah nantinya yang akan memiliki kemampuan menguraikan prihal falsafah kenegaraan Pancasila karena dalam waktu bersamaan ada pihak lain yang berusaha mengaburkan sejarah dan memutarbalikkan fakta sejarah, demi mission yang menguntungkan mereka. Langkah Habib Rizik perlu kita tiru demi komitmen membangun Bangsa dengan Pancasila.
Subscribe to:
Posts (Atom)