Wednesday, October 3, 2018
RATNA SARUMPAET MEMBANGUN KEBOHONGANNYA
JUJUR SAYA MENGAKUI bahwa saya ini memiliki semangat poligami, setidaknya isteri saya ada dua, sayang saya kurang memenuhi persyaratan sehingga tak seorangpun wanita mau saya madu, walaupun demikian saya tetap laki laki. Berdasarkan info antar sesama laki laki bahwa kalo mau aman memadu isteri harus pandai berbohong dan mengarang cerita, walaupun berbohong itu tak dibenarkan oleh agama, tetapi berbohong bagi laki laki yang tak adil dalam berpoligami adalah satu keharusan, kepoligamiannya seorang laki laki yang tak adil adalah membangun keluarga diatas fondasi kebohongan, alasannya demi ketenteraman keluarganya.
Banyak pejabat dan politisi yang memiliki masa lalu yang kelam, belakangan harus membayar mahal dan dijadikan ATM oleh pihak pihak yang kebetulan mengetahui kasus kasus memalukan yang selama ini disimpannya rapat rapat. Tidak jarang orang yang memerasnya memberikan bantuan untuk menceriterakan cerita ceritera bohong demi untuk menjaga gengsinya, padahal tidak jarang justeru ceritera bohong itu adalah dalam rangka menyandaera yang bersangkutan untuk membuat kebohongan yang berikutnya, karena manakala kebohongan berikut bila tak dilakukannya, maka kebohongan sebelumnya akan terbongkar juga sebagai kebohongan yang lebioh memalukan.
Ratna Sarumpaet telah mengakui bahwa dia telah membangun citra dirinya dengan kebohongan, dan biasanya kebohongan yang pertama mengharuskan seseorang melakukan kebohongan yang kedua deikian setereusnya. Bahwa kebohongan demi pencitraan memang harus ditutupi dengan kebohongan kebohongan yang lebih parah, jika kebohongannya yang lebih awal tak ingin dianggap orang telah berbohong. Biasanya seorang pejabat atau politisi atau siapapun yang ingin dicintai publik, manakala telah membangun citra dirinya di atas kebohonmgan, maka dia memang harus berkubang dalam lembah kebohongan itu.
Sekedar ceritera ringan, ini saya dapatkan dari kiriman teman di Grup WA. Seorang politisi mendapat sebuah SMS meminta dikirimi sejumlah uang ke rekeningnya, sbuah nomor rekening tertera juga dalam SMS berikut nama seorang wanita yang tak dikenalnya. Ada sebuah ancaman dari SMS itu, bila dalam tempo dua hari uang tak dikirim, maka akan dilaporkan ke atasan politisi, media massa dan lain lain bahwa kita pernah tidur berdua.
Kontan politisi menyumpah serapah serta memaki maki sejumlah nama perempuan, namun demikian, demi kebersihan nama yang dibanggakannya itu uangpun dikirimnya juga. Tak berapa lama SMS kembali berbunyi menyatakan uang telah diterima, tak lupa mengucapkan terima kasih kepada politisi yang baik hati katanya. Sang politisipun penasaran, Lalu Ia membalas SMS itu dengan keras. Eamang kamu siapa setan ... ? Lalu di jawab ...1 Lho masa kamu lupa, kita kan pernah satu pesawat ketika akan pulang ke Jakarta .. pesaweat di diley ... kita menunggu di ruang tunggu, Abang tertidur ... dan akupun tertidur juga .... Tak perlu ceritera ini kuteruskan, karena anda semua tahu endingnya.
Demikian banyaknya orang pintar yang nampak bodoh, orang baik yang nampak culas ... dan banyak lagi lainnya, manakala seseorang telah melakukan kesalahan dan menyembunyikan kebusukannya. Tidak jarang orang orang yang telah melakukan kesalahan besar, sering dijadikan ATM dengan ancaman membongkar kebusukannya. Sehingga hidupnya dibangun diatas fondasi kebohongan, dan terpaksa kebohongan demi kebohongan dibangunnya. Ratna Sarumpaet telah membangun kebohongan itu, titik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment