Monday, October 1, 2018
BANGUN BANGSA DENGAN PANCASILA
HABIB RIZIQ bila ngeledek pejabat akan sulit bagi kita menahan tawa, ualama ulama di Indonesia ini 30 Juz Al-Quran dihapalnya, Ribuan haddits dihapalnya di luar kepala, lha para pejabat kita Pancasila yang hanya lima butir saja pada gak hapal, lalau bagaimana cara mereka mengimplementasikannya. Demikian jawaban Habib Riziq setelah para pejabat seperti dikomando berteriak Saya .... (menyebut nama masing masing) .... ditutup dengan pernyataan "Saya Pancasila". teriakan lantang para pejabat seperti itu tak lama kemudian menghilang setelah dikritik seorang Permadi. Yah ... memang Pancasila dibangun bukan dengan teriak teriak saya Pancasila.
Kematangan pemahaman tentang Pancasila nampaknya bakal at6ak akan melebihi Habib Riziq, jika berkenan menyimak ceramah Habib Riziq tentang Pancasila, jujur ..., kita akan kesulitan mencari bandingannya baik dari pejabat ekskutif maupun legislatif. Mengapa Habib Riziq demikian pemahaman matangnya tentang Pancasila. Dikatakan bahwa ini juga hasil studi secara mandiri. Konon bila ada yang sempat masuk ke ruang kerja Habib Riziq maka akan terperangah melihat demikian banyaknya bukku tentang tokoh Indonesia, dan tentang Pancasila.
Thesis S 3 Habib Rizik tentang Pancasila adalah merupakan langkah yang sangat tepat dilakukan oleh Habib Riziq untuk membuktikan kepada banyak orang bahwa seorang ulama Islam, itu tidak main main berbicara tentang Pancasila, seorang ulama bukanlah sekaliber dengan para pejabat yang tak hapal denga lima butir Pancasila. Tetapi seorang ulama mampu mengurai Pancasila, baik secara sistematika maupun historisnya. Sekali lagi Pancasila itu tidak bisa ditegakkan dengan cara berteriak teriak bahwa saya Pancasila, tetapi betul betul memahami Pancasila baik secara sistematika dan hystorisnya, sehingga seorang ulama selain hapal dan paham al-Quran dan ribuan haddits juga sangat memahami apa itu falsafah Pancasila.
Pancasila itu semakin lama akan semakin kabur di mata generasi muda karena memang ada pihak pihak yang berupaya melupakan baik hiystoris maupun sistematikanya dengan cara melakukan berbagai perubahan baik kurikulum maupun silabi pada pendidikan formal. Dan sekarang telah terasa hasilnya, yaitu kedangkalan pemahaman terhadap Pamcasila itu sendiri. Study Pancasila tak terlepas dari sistematika dan hystorinya. Sistematika dan hystori Pancasila bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Dan bagaimana mungkin mereka akan paham Pancasila bila sejarah kenegaraan yang demikian penting hanya mereka akui dimulai tanggal 2 Oktober 1965, serta menidakkan pristiwa penting lainnya yang terjadi sebelumnya.
Langkah yang diambil oleh Habib Rizik memilih thema Pancasiula sebagai Disertasinya adalah penting, dan nantinya buka tidak mungkin bahwa para ulamalah nantinya yang akan memiliki kemampuan menguraikan prihal falsafah kenegaraan Pancasila karena dalam waktu bersamaan ada pihak lain yang berusaha mengaburkan sejarah dan memutarbalikkan fakta sejarah, demi mission yang menguntungkan mereka. Langkah Habib Rizik perlu kita tiru demi komitmen membangun Bangsa dengan Pancasila.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment