Tuesday, August 6, 2019

KITA MEMBUTUHKAN SYARI'AH DALAM BERNEGARA.


SEBAGAI BANGSA YANGMAJEMUK kita membutuhkan Pemerintah yang memiliki kemampuan melindungi segenap bangsanya. Oleh karenanya maka kita harus membuat segala peraturan yang tidak bertentangan dengan keyakinan atau atau aturan agama yang dianut oleh masyarakat Bangsa, Pemerintah tampil sebagai pengayom, bukan sebaliknya ambil posisi berhadap hadapan atau berseberangan dengan rakyat yang menitipkan amanah kepadanya untuk mengelola agar bangsa ini mampu mencapai kenajuab bersama berdasarkan keyakinan agama yang mereka yakini kebenarannya.
Memang dipastikan bahwa dalam hal hal tertentu akan ada perbedaan yang cukup signifikan, maka tugas Pemerintah adalah untuk mencari titik persamaan bukan saling menidakkan, dengan mempertegas mana yang bersifat privasi dan mana pula yang bersifat sosial, sehingga tidak menggunakan cara yang saling menidakkan.



Tak mengapa kita sedikit berdebat, tetapi janganlah Pemerimtah ikut larut dalam dalam perdebatan itu, karena prinsip berdebat itu adalah ingin mencapai kemenangan, manakala Pemerintah ikut larut dalam perdebatan maka ujungnya akan menerapkan teori belah bambu, yaitu menidakka atau menginjak yang satu untuk menerima yang lain. Perdebatan adalah sesuatu yang memang tak dianjurkan dalam Agama Islam, karena perdebatan itu bukan mencari kesamaan, tetapi mencari kemenangan. Sedangkan yang kita butuhkan adalah kesamaan.

Pemerintah bisa dengan mengambil kecerdasan  diskresi untul menyelesaikan masalah tampa harus menidakkan yang lain. Kemajemukan masyarakat bangsa adalah keniscayaan untuk dijadikan dasart penetapan kebijakan, dan bukan dengan cara menidakkan, dengan cara yang ditempuh oleh Pemerintahan Kolonial di masa penjajahan, yaitu dengan carai mencari cari delik sebagai dasar pelanggaran. Seperti hal yang pernah ditempuh oleh Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.

Tugar Negara adalah untuk mempertahankan setiap jengkal wilayah serta warganya, bukan mengenyahkan atau menidakkan. Berdebatlkah sedikit untuk membuka jalan saling memahami antara satu dengan yang lain. Saling mempermudah mencari titik persamaan, bukan saling menciptakan kebuntuan, untuk mempertahan sattus quo.Menerapkan sistem syari'ah adalah cara yang paling aman, karena menjamin dan menghormati keyakinan yang lain.

Monday, August 5, 2019

NKRI BERSYARI'AH BERDASARKAN PANCASILA.

HASIL IJTIMA' ULAMA yang merumuskan akan memperjuangkan terwujudnya NKRI bersyari'ah berdasarkan Pancasila. seyogyanya tidaklah mengejutkan siapapun. Walaupun upaya memisahkan Islam di politik memang telah dilakukan secara brutal mulai dari dari Era Presiden Soekarno dan Soeharto. Banyak sekali tokoh Muslim yang segera dilepaskan dari Penjara paska kejatuhan Soekarno dan Soeharto tampa sarat karena memang penangkapan dan Pemenjaraan itu jelas jelas berutal dan tak berdasar. Namun harus diakui bahwa kedua Presiden ini memang telah berhasil merenggangkan jarak antara Islam dan Politik di Indonesia. Walaupun jelas jelas demikian besarnya jasa para ulama untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi.


Yang memang sejak awal Pemerintah Kolonial telah berusaha keras memisahkan Ummat Islam dari dunia perpolitikan, namun Pemerintah Kolonial Gagal, karena ummat Islam semakin ditekan akan semakin bangkit. Presiden Jokowi nampaknya akan melanjutkan apa yang sudah dicontohkan oleh Presiden Soiekarno dan Soeharto, yaitu memusuhi Politik Islam. Pada era Soeharto upaya ini memang nyaris berhasil.

Sayang keberhasil menekan kekuatan politik Islam itu tidak disertai dengan membangun Politik Nasional yang memiliki kemampuan mengayomi semua masyarakat Bangsa Indonesia, tetapi justeru membuat subur sesuatu yang berbau asing. Dengan dalih Demokrasi dan HAM setidaknya. Asing dibuatkan pintu gerbang untuk masuk dan mengusai Indonesia dengan uangnya. Penguasa Indonesia banyak menangkapi tokoh tokoh Islam berdasarkan rekomendasi pihak asing. Retorika dan diksi yang diciptakan oleh asing selalu dipopulerkan oleh Penguasa untuk melumpuhkan Islam bukan hanya dari sisi politik, tetapi juga ekonomi.

Presiden Habibie mencoba mengawin antara antara gagasan keagamaan dan nasionalisme melalui Program Integrasi IMTAK dan IPTEK. Buru buru dipadamkan dengan cara menghambat Habibie berkuasa dengan cara menolak perttanggungjawabannya. Langkah langkah asing semakin tegar. Asing memiliki jumlah dana yang tak terbatas, sudah menjadi rahasia umum bahwa konsep konsep asing melalui fasul undang telah berhasil menggiring terjadinya amandeman UUD 1945, keberhasilan ini tentu sangat luar biasa, karena memiliki kemampuan merubah wajah Indonesia.

Sayang nampaknya asing lebih tak sabar lagi untuk mengusai Indonesia, sehingga sehingga terlalu banyak rekomendasinya yang membuat rakyat bersemangat menunjukkan perlawanannya, dan salah satu yang mulai nampak menggejala adalah bangkitnya keinginan untuk memformulasikan politik Islam dikancah politik nasional. Akan berhasilkan asing meredam semangat politik Islam ini, tentu membuithkan waktu yang panjang untuk melihat hasilnya.

Tetapi yang jelas dan dan tak perlu menunggu lama adalah kesengsaraan bagi rakyat dan Bangsa, ini dipastikan, ketia kita lengah dan memberikan kesempatan kepada asing dengan kejahtan dan keuangan mereka. Wallohua'lam bishowab.

Wednesday, July 31, 2019

INDONESIA DIKUASAI OLIGARKI ANTI ISLAM.

PRSIDEN KITA TIDAK OTONOM itu kata Rocky Gerungm sehingga Jokowi sebagai Peserta Pilpres yang dikenangkan oleh MK diopastikan tidak memiliki kemampuan untuk menekskusi Pemikirannya sendiri, dan Ia harus mematuhi kehendak oligarki itu. Oligarki adalah sekelompok orang yang berhasil menguasai Presiden, kelompok Oligarki itu adalah kelompok yang tak menyukai Islam hadir dalam dunia politik. sebetulnya politik ini bukan politik baru yaitu sekelompok orang yang tak suka dengan Islam politik, tetapi selama ini belum berhasil menguasai sepenuhnya Presiden, kecuali justeru pada saat Jokowi sedang menduduki tampik kekuasaan. Dan Jokowi dikatakan oleh Gerung sebagai kehiangan hak otonomnya dalam memimpin. Sehingga tak mungkin bisa mengatakan sesuatu atau menggagas sesuatu tampa persetujuan dan pengarahan dari oligarki.



Pidato Presiden Jokowi yang pertama dinilai tak ada sesuatu yang baru, kecuali bahwa tentang Kecebong dan Kampret telah selesai. Karena tidak ada sosial teks yang baru maka berarti Presiden kembali ke sosial teks yang lama, yaitu jangan campur adukkan Agama dan Politik, Islam garis keras, jangan membawa bawa gagasan khilafah dan itu semua adalah merupakan kutipan dari politik anti Islam yang disusun oleh Politik Barat dan Amerika Serikat, yang dilatarbelakangi oleh pemikiran Yahudy.

Kutipan yang telan mentah mentah itu dilakukan tampa memikirkan dan mempertimbangkan bahwa dahulu Para Ulamalah yang telah bersusahpayah membangkitkan dan bahkan maju ke medan Perang mengusir penjajah dan merebut Kemerdekaan. Tetapi kini para ulama itu disebut barang kotor dan menjijikkan, keberadaan dan kehadiran mereka paling tak disukai bila para ulama itu masih bersikap kritis kepada Penguasa.

Walaupun dalam pidato disebut sebit bahwa kita membutuhkan opposisi, tetapi manakala ada  kritik kepada Pemerintah maka direspon dengan mencarikan delik, dan dicari cari sesuatu pada jejak politiknya, yang mana yang bisa dijadikan delik untuk membelenggunya. Jadi opposisi dibutuhkan bukan diberikan kebebsan bicara dan bersikap tetapi justeru dibutuhkan untuk dilemahkan.

Itulah kira kira yang muncul dalam diskusi ILC ....

Sunday, July 21, 2019

POLITIK JOKOWI KONYOL


BEREDAR REKAMAN yang menggambarkan situasi yang sebenarnya apa yang terjadi dibalik peristiwa penting bagi politik Jokowi yang menghiba kepada Prabowo untuk bersedia melakukan pertemuan yang dikesankan seolah rekonsiliasi karena ada Negara yang akan memberikan pinjaman kepada Indonesia dengan persyaratan terjadi rekonsiliasi, bila tidak maka keuangan benar benar bangkrut termasuk tidak mampu mengembalikan dana haji yang terpakai untuk pembangunan instruktur. Sampai mana kebenaran info ini, entahlah, tetapi setidaknya setelah beberapa hari ini info ini beredar, tidak satupun yang membantahnya.


Kita menantikan perkembangan dari postingan politik yang sangat mengecewakan ini, jika hoak dan katakan hoak dan tindaklanjuti klarifikasi yang seharusnya agar masyarakat memiliki kejelasan tentang hal yang sebenarnya. Tetapi jika memang benar demikian kejadian sebenarnya, maka juga berikan penjelasan yang dapat dipahami oleh masyarakat. Jangan pernah menganggap berita semacam ini tidak memiliki dampak negatif terhadap Bangsa.

Mengapa politik yang dilancarkan oleh seseorang yang dipuji puja justeru menunjukkan kekonyolannya dalam berpolitik serta kegagalannya dalam mengelola Pemerintrahgan Negara. Sungguh ini merupakan sesuatu yang sangat memalukan.

Wednesday, July 10, 2019

ANAS, KECURANGAN BAGIAN DARI DEMOKRASI

KECURANGAN Bagian Dari Demokrasi muncul pada sidang MK dalam Sidang Sengjketa Pemilu 2019. ini disampaikan dalam pembekalan bagi Tim Sukses salah satu pasangan Calon. Memang ini menjadi kontriversi bagi masyarakat, karena hal tersebut disampaikan oleh para tokokh politik kepada para kadernya. Ada pihak yang langsung mencerca pernyataan tak terpuji itu, tetapi ada yang sibuk memberikan penjelasan serta dalih untuk secara malu malu tidak mengakui bahwa hal tersebut seperti yang dibayangkan oleh banyak orang. Sebenarnya kontroversi ini semula dihrapkan akan reda setelah Komisi Konstitusi (MK) memenagkan salah satu Paslon, yang dalam waktu brsamaan menolah tuntutan Sidang telah Usai dan MK memenangkan Paslon 01. Tetapi ternyata permasalahan belum selesai.



Ternyata belum, sungguh Pilpres kali ini menyisakan luka menganga, pihak 02 menyatakan kecurangan dilakukan secara struktur dan masif, katanya. Istilah istlah yang demikian keras bermunculan stelah mereka melihat praktik keberpihakan Pemerintah kepada salah satu Paslon, lalu muncul istilah yang sangat mengejutkan, bahwa kecurangan itu dilaksanakan dengan cara yang betul betul butal. Dan pada saat yang hamir bersamaan terkuak bahwa para pemipin kita itu berkata pada internal mereka bahwa Kecurangan Adalah Bagian Dari Demokrasi.Mungkin kita tak boleh bicara apa apa jika tak ingin disebut anti NKRI.

Monday, July 1, 2019

MENGAKU WANITA KATHOLIL MASUK MASJID PAKE SEPATU BAWA ANJNIGBG. ...

SEORANG WANITA KATHOLIK berteriak teriak merangsek masuk ke sebuah Masjhid tampa menanggalkan sepatunya dan digendongannya ada sebuah anjing mungil, Pengurus mesjid mencegah wanita tersebut masuk lebih dalam dan meminta menanggalkan sepatunya dan meninggalkan anjingnya di luar karena anjing mendatangkan najis berat ummat Islam. Ketika takmir masjid meminta dia menghormati masjid, wanita tersebut menjelaskan bahwa dia adalah penganut Katholik. Keributan seperti tak terhindari karena wanita tersebut seperti memaksakan diri, dan lebih heboh lagi ketika wanirta tersebut melepaskan anjingnya di masjid, dan sang anjing vberlarti lari keliling ruangan, dan si wanita tersebut berteriak teriak memperingatkan agar tak ada yang mengganggu keberadaan anjing di ruang masjid itu, jama'ahpun menjadi panik karena l;iur anjing merupakan najis berat itu sudah merata menetes di banyak karpet yang memang trbentang. Si wanita terekam beberaoa kali melepaskan tendangan lurusnya sepertinya Ia memang dibekali dengan kepandaian bela diri. Tetapi sejauh itu belum ada tendangan yang bersarang telah diperut jama'ah.



APA PASAL ?  Ternyata wanita Katholik itu sedang mencari suaminya yang Konon akan menikah lagi secara Islam di sebuah Masjid. dan kedatangannya ke Masjid itu adalah berdasarkan petunjuk darianjing piaraannya itu.

Kasus ini sudah ditangan yang berwajib, dan Polisi mengambil kesimpiulan bahwa wanita yang sudah berusia 54 Tahun mengalami gangguan Jiwa.