Yang memang sejak awal Pemerintah Kolonial telah berusaha keras memisahkan Ummat Islam dari dunia perpolitikan, namun Pemerintah Kolonial Gagal, karena ummat Islam semakin ditekan akan semakin bangkit. Presiden Jokowi nampaknya akan melanjutkan apa yang sudah dicontohkan oleh Presiden Soiekarno dan Soeharto, yaitu memusuhi Politik Islam. Pada era Soeharto upaya ini memang nyaris berhasil.
Sayang keberhasil menekan kekuatan politik Islam itu tidak disertai dengan membangun Politik Nasional yang memiliki kemampuan mengayomi semua masyarakat Bangsa Indonesia, tetapi justeru membuat subur sesuatu yang berbau asing. Dengan dalih Demokrasi dan HAM setidaknya. Asing dibuatkan pintu gerbang untuk masuk dan mengusai Indonesia dengan uangnya. Penguasa Indonesia banyak menangkapi tokoh tokoh Islam berdasarkan rekomendasi pihak asing. Retorika dan diksi yang diciptakan oleh asing selalu dipopulerkan oleh Penguasa untuk melumpuhkan Islam bukan hanya dari sisi politik, tetapi juga ekonomi.
Presiden Habibie mencoba mengawin antara antara gagasan keagamaan dan nasionalisme melalui Program Integrasi IMTAK dan IPTEK. Buru buru dipadamkan dengan cara menghambat Habibie berkuasa dengan cara menolak perttanggungjawabannya. Langkah langkah asing semakin tegar. Asing memiliki jumlah dana yang tak terbatas, sudah menjadi rahasia umum bahwa konsep konsep asing melalui fasul undang telah berhasil menggiring terjadinya amandeman UUD 1945, keberhasilan ini tentu sangat luar biasa, karena memiliki kemampuan merubah wajah Indonesia.
Sayang nampaknya asing lebih tak sabar lagi untuk mengusai Indonesia, sehingga sehingga terlalu banyak rekomendasinya yang membuat rakyat bersemangat menunjukkan perlawanannya, dan salah satu yang mulai nampak menggejala adalah bangkitnya keinginan untuk memformulasikan politik Islam dikancah politik nasional. Akan berhasilkan asing meredam semangat politik Islam ini, tentu membuithkan waktu yang panjang untuk melihat hasilnya.
Tetapi yang jelas dan dan tak perlu menunggu lama adalah kesengsaraan bagi rakyat dan Bangsa, ini dipastikan, ketia kita lengah dan memberikan kesempatan kepada asing dengan kejahtan dan keuangan mereka. Wallohua'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment