Thursday, November 30, 2017

DOAR ... ANGIN





INI benar benar tak kusangka, entah semalam aku mimpi apa, tiba tiba tadi pagi aku tergerak menulis sebuah puisi, yang aku sendiri tak tahu layakkah tulisan itu dinanmai puisi. Biasalah memang ada sedikit bakat narsis yang kembang redup, lalu naskah itu ku pamer di facebook. Sudah hukum pertemanan kami di FB memang saling balas "like-suka" Sejumlah sahabat DumaY berlike ria. Itu biasa dan kami saling terhibur, "Persahabatan di atas segala galanya". Tetapi dari sekian sahabat DumaY justeru benar benar meminta  sebuah pertanggungjawaban atas naskah pendek yang tak jelas juntrunganya itu. Aku tak kenal puisi, prosa dan entah apa lagi. Tetapi ketika muda dahulu aku pernah menulis di Album Buku Nyanyian sahabatku tadi. Tradisi dahulu kami menyiapkan buku kenangan menjelang ujian sekolah, pertanda kami akan pisah. Kami saling menulis di buku tadi, apakah lagu, kata mutiara, dan lain lain. Saya sempat menulis dibuku teman ku tadi. Di   usia tua kami sekarang bersama di DumaY.

Kamu harus tuliskan untuk saya apa makna filosofis bagi karyamu di Facebook katanya  bernada perintah, tetapi berwajah harap, kutangkap dari telingaku, yang lebih sensitif dari mataku di pagi ini. Baik Kata singkat.Aku bagaikan terdakwa yang tertangkap tangan, hanya pasrah segala bukti ada diserahkan Jaksa kepada Hakim. Kalaupun ini hukuman, maka saya ikhlas menjalaninya, demi sahabat tua ku tadi.

SEBUH PERTANGGUNGANJAWABAN FILOSOFIS.

Sudah menjadi kebiasaan sejak lama, setiap pagi kubuka pintu lebar lebar, angin pagi yang segar meniup sepoi sepoi, aku terobsesi oleh petuah seorang Ibu Sahabat kecil ku dahulu, jika pagi hari buka pintu lebar lebar agar rejeki masuk dengan lancar, Mungkin itu yang mempengaruhi sikapku juga dengan kebiasaan itu. Memang aku tak paham hungsuy, waktu kecil aku bersahabat dengan Eng By, anak Babah Swi Hok, tapi ibunya Jawa, sehingga kawanku tak memiliki wawasan tentang Hungsuy, walaupun membuat aliran rejeki di pagi hari mungkin filosofinya tak jauh dari sana, karena Ibu dari sahabatku tadi bersuamikan seorang yang pernah kaya di Kampung dahulu. 

Doar ...   , suara hempasan pintu tadi pagi sangat menyentak, seolah olah teguran bagiku bukan begini cara mencari rejeki ..., demikian kira kira bila boleh aku terjemahkan. Memang bimbang agak sekejap, tetapi kuputuskan agar pintu tetap terbuka lebar, dengan terbukanya pintu pagi menunjukkan bahwa seisi rumah telah beraktivitas, dan siap menerima siapapun untuk kepentingan apapun, artinya kami adalah manusia sosial. Demikian kata hatiku sedikit pongah dan membandel ... !

Doar ...   . hempasan pintu lebih keras. Akupun mengalah. Kututup pintu lekat lekat, gordyn dan almenak yang tadi melambai lambai kini bergelayut tenang. Aku tersenyum, ternyata filosofi sakti masih tunduk kepada cuaca, kataku bersungut. Filosofi itu ciptaan  manusia  Bro ... kata aku meyakinkan. Sedangkan alam ciptaan Tuhan. kita harus tunduk pada hukum alam.., kataku mulai dungu. Sisa di gelas kopi ku kuseruput habis ... aku berpacu dengan kehangatan yang tersisa di gelas kopi hangat yang mulai mengendur itu. Sekali aku terpaksu tunduk pada hukum alam, Habis sudah sikap sok pintar yang kupelihara lama luluh  di pagi ini. 

Rekk ... pintu kuseret rapat, peet ... listrik kumatikan, kantong pensiunan tak boleh boros. Kembali aku mengalah pada sityuasi.  Kuintai dari balik kaca kutengok langit memang kelam, dan ruang rumah kupun kelam, mirip rumah hantu. Aku menghentikan aktivitas membaca. Tak mungkin aku membaca disuasana gelap seperti itu, kembali aku menyerah pada suasana. Aku duduk mematung, huh membosankan. Ingin aku beraktivitas, ....mulutku komat kamit membaca ayat ayat yang pendek yang bisa kuhapal, .... sedikit demi sedikit hatikupun menjadi terang ... terang ... terang .... dan terang. 

Ketika aku membaca surat Addhuha, #Terhadap Anak Yatim jangan engkau berlaku sewenang wenang# Terhadap orang yang meminta minta Jangan engkau menghardiknya# Terhadap Nimat dari Tuhanmu, ceriterakanlah (dengan memberi)#   Buka mata hatimu, jangan hanya bisa buka pintu lebar lebar mengharap rejeki, tetapi bersegeralah buka pintu hatimu di luar sana banyakmereka yang berhak sekian persen dari rejekimu, serhkanlah, bersedekahlah. Memberi adalah kebahagiaan bagi seseorang yang memiliki "Mata Hati" 

Wednesday, November 29, 2017

Musholla Al Jihad Akan terus Melaksanakan Subuh Akbar SetiapBulan


BERDASARKAN tekad Ketua dan Pengurus Musholla Al-Jihad bersama segenap jama'ahnya maka acara Subuh Akbar tetap akan dilaksanakan sehingga para jama'ah merasakan benar bahwa musholla kita terasa sempit sehingga kita berencana untuk memperluasnya. Pada saat melaksanakan sholat tarawih jama'ah kita luber keluar, sehingga ters terpaksa digunakan untuk sholat baik kaum Bapak Bapak dan Ibu Ibu, kita ingin mencapai itu pada saat melaksanakan Ibadah Subuh di Musholla Kecil ini. Mengingat banyaknya keluarga yang menerima anak kost di sekitar Musholla ini, maka seyogyanya kemakmuran musholla ini adalah target yang sangat pantas.

Alhamdulillah kita sudah dua kali melaksanakan sholat Subuh Akbar, Bulan Oktober dan November telah kita laksanakanm dan Insya Allah yang ketiga akan kita laksanakan pada hari Minggu tanggal
10 Desember 2017,  maka atas kerja sama antara Pengurus dan Jama'ah insya Allah kita tidak akan menemukan hambatan yang berarti.

Insya Allah pada Subuh Akbar yang ketiga ini Tausiah akan disampaikan oleh Ust. Firza Arianda telahkami hubungi dan beliau telahmengampaikan kesanggupannya. Seperti biasanya, jama'ah pukul 04.00 sudah mulai berdatangan sholat tahyatul masjid, dzikir atau membaca al-Quan sambil menunggu masuk waktu subuh. Setelah sholat berjama;ah lalu diselenggarakan Tausiah plus tanya jawan bila ada. Acara tausiah dan tanya jawab diharapkan selesai pada saat masyuk waktu Syurq

Mengingat Ust. Firza Arianda masih aktip bertugas sebagai guru PNS yang akhir akhir ini memang sedang mengalami puncak kesibukannya, maka kami juga  sangat berterima kasih manakala para jama'ah bisa menginformasikan dan memperkenalkan kepada kami Ustadz atau siapapun yang bertempat tinggal di sekitar perum Korpri atau tak terlalu jauh jaraknya dari Musholla kita sehingga yang bersangkutan dengan tidak terlampau merepotkan dapat menjangkau Musholla kita tepat pada waktunya.

Acara ini tak akan terselenggara dengan baik manakala tidak ada partisipasi dari para jama'ah, maka partisipasi para jamaah sangat kami harapkan, semoga menjadi amal sholeh bagi kita bersama. Amin.

Tuesday, November 28, 2017

Tahyatul Masjid Di Saat Khotib Membacakan Khutbahnya. Butuh Pertimbangan Keelokan.

Memanfaatkan waktu istirahat setelah sholat Dzuhur di Musholla Al-Jihad Perumahan Korpri Bandar Lampung,  tibalah pembicaraan pada sholat Sunnat Tahyatul masjid atau sunnat qobliyahJumat pada saat Tahyatul masjid ketika Khatib telah memulai membacakan Khutbahnya. Perbedaan hanya masalah keelokan saja,  Bagi mereka yang terlambat datang silakan saja melaksanakan sholat tahyatul masjid, namun demikian keelokan harus dijaga, dan bila perlu, manakala mengalami keterlambatan maka utama menyimak khutbah kata sebagian pendapat,  tetapi pendapat yang lain justeru itu yang paling elok, yaitu sholat tahyatul masjid sebelum duduk di masjid.

Sholat tahyatul masjid itu adalah sesuatu yang dipentingkan, Rasulullah SAW pernah menyuruh seorang Sahabat yang terlambat ke Masjid untuk sholat Jum'at, karena sudah mulai khutbah sahabat tersebut langsung duduk. Pada saat itu Rasulullah menegurnya dan mempersilakannya shotat tahyatul masjid dua rokaat secara ringan, artinya hanya melaksanakan dan membaca yang wajibnya saja.

 Dalam Riwayat Muslim disebutkan : 

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِىُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ فَجَلَسَ فَقَالَ لَهُ « يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا – ثُمَّ قَالَ – إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا ».

Artinya : Dari Jabir Bin Abdullah Ia berkata, Sulaik Al Ghatafani datang pada hari Jum'at dan Rasulullah SAW sedang berkhutbah, lantas Sulaik masuk masjid langsung duduk  "Rasulullah SAW di tengah khutbahnya berkatapadanya " Wahai Sulaik, berdirilah dan lakukanlah sholat dua rokaat, kerjakanlah sekedar yang wajib saja dalam dua rokaat tersebut. Kemudian Ia berkata : "Jika salah seorang diantara kalian datang hari Jum'at  dan Imam sedang berkhutbah, maka lakukanlah sholat dua rokaat namun cukupkanlah dengan yang wajibnya saja (ringankan, ringkaskan, Penj) (HR Muslim No 875)

Walaupun demikian para ulama sepakat memahami nahwa perintah ini hanya sunnat hukumnya. Sehingga ada perbedaan dalam pelaksanaannya, ada sebagian ulama yang berpendapat walaupun disunnatkan, tetapi dalam pelasanaannya harus mempertimbnagkan berbagai keelokan. Umpama, jangan sampai karena melaksanakan shollat sunnat, iya kehilangan pemahaman akan inti khutbah yang sesungguhnya diwajibkan mendengar dan menyimaknya. Kalaupun akan melaksanakan sholat yang disunnatkan itu hendaknya ambil posisi yang tidak akan mengganggu jama'ah yang laim dalam menyimak khutbah, karena tidak semua jama'ah memiliki tipe audia dalam memmberikan tanggapan informasi, tetapi juga banyak yang memiliki tipevisual, yang akan lebih memahaminya manakala melihat langsung sang khatib yang membacakan khutbahnya. Dan jangan pula memaksakan diri untuk sholat tahyatul Masjid ketika khatib menyampaikan bagian akhir dari khutbahnya, yaitu doa. Ingat bahwa menyimak khutbah itu wajib, dan sholat tahyatul masjid adalah sunnat. Namun demikian janganlah juga menyalahkan dan melarang mereka yang akan melaksanakan sholat sunnat tahyatul masjid, kendatipun khatib sedang membacakan khutbahnya, hadits tersebut di atas adalah merupakan alasan yang sangat kuat.






Monday, November 27, 2017

RINA NOSE, HIJAB DAN DUNIA ISLAM



Di Musholla Al-Jihad Perumahan Korpri Bandar Lampung beberapa jamaahnya sambil menunggu waktu Isya sempat juga berbicara menanggapi Prilaku Rina Nose dengan hijabnya, Rina Nose  yangdikenal oleh masyarakat sebegai presenter yang lumaian laris, dengan bentuk tubuh mungil cenderung pendek, serta wajah yang ngepas sedikit agak pesek, namun masih terbilang manis. Dari segi rupa mungkin hanya rata rata atau sedikit di atasnya, tetapi dia pintar nyanyi hampir segala irama, istimewa irama Sunda. Otaknya pasti di atas rata rata, terlihat demikia cepatnya dia merespon segala situasiuntuk dijadikan bahan ketawaan, menunjukkan dia cerdas. Sayang hidup ini tidak cukup hanya cerdas saja, selain cerdas dia juga harus mendapatkan barokah  dan hidayah baru mampu mencapai ketenangan dalam hidup ini.

Sebagai artis banyak sekali bahan untuk dibicarakan, karena memiliki nilai ketenaran melebihi orang  biasa, demikian hebohnya ketika Rina memutuskan untuk berhijab, dia tampil instagram dengan wajab barunya dengan hijab Islami. dalam waktu yang bersamaan ratusan bahkan mungkin mencapai seribu foto pribadi di media sosial itui dia hapuskan, karena foto itu tak berhijab. Simpatipun mengalir sedemikian rupa tak terbendung Rina yang sudah terkenal itu tambah terkenal dan tentu saja pundi pundi Rina semakin terjamin, presenter terkenal idola pemirsa pastinya akan dipertahankan oleh pemilik perusahaan. Lalu bahagiakan Rina, ternyata Tidak.

Setahun kemudian Hijabnya Rina ditanggalkan teriring sebuah pernyataan bahwa hijab tak berpengaruh kepada dirinya. Memang tak jelas apa ukuran berpengaruh bagi dirinya itu. Apa Ia mengidamkan agar memiliki pasangan suami yang bisa awet hidup bersama, atau tetap memiliki ketenaran yang terus memuncak, atau Ia ingin agar pundi pundinya bertambah padat. Lalu benarkah satu satunya jalan mengenajr ambisi hidupnya itu Ia harus melapas hijabnya sebagai jalan mutlak yang harus ditempuh. Subhanalloh. Rina nampaknya sedang keliru jalan, dan kekeliruan itu ditambah dengan pernyataan "Hijab Tak Berpengaruh Bagi Dirinya"

Artinya, Rina selain mengecewakan pemujanya sebagai presenter berhijab, dia telah menantang para da'i dengan perang terbuka, dan paling mengerikan menyatakan diri sebagai Tak Percaya Tuhan. Karena hijab ini adalah ajaran Islam, maka Rina Kali ini benar benar ingin berseteru dengan dunia Islam. Mungkin ada komunitas yang membela, ada komunitas yang bergembira, tetapi ada juga komunitas yang ingin memanfaatkan dan mengambil keuntungan.

Bagi Rina sendiri dipastikan akan mengalami kerugian yang berganda. Nampaknya lingkungan keluarga telah gagal membentenginya dari nafsu keduniaan. Jelas keputusan Rina lebih di warnai oleh keputusan pribadi yang lebih diwarnai hawa nafsu ketimbang, masalah lain. Politik ataupun akidah. Memang buru buru ada akun youtube yang menerbitkan seolah Rina sudah berpindah agama, bahkan dalam Yoputube itu juga dijelaskan apa nama Baptisnya, tetapi netizen tak mempercayainya, mungkin youtube ini hanya sekedat mengail di air keruh.

Lalu apa sebenarnya yang diharapkan dari hijab yang dekanakan, kalau semula Rina dengan berhijab Ia mengharap ketenangan Jiwanya, maka semestinya setelah berhijab dia berusaha mendekatkan dirinya kepada Allah, dia harus mulai meningkatkan ibadahnya, dan segera melaksanakan ibadah yang selama ini alpa dilaksanakan.Bila selama ini masih terbilang dzikir maka tingkatkan, bila belum membaca Al-Quran maka semenjak itu smestinya mulailah. Anggap pemakaian hijab itu merupakan start awal mendekatkan diri kepada Allah.


KONTROVERSI SHOLAT SUNAT FAJAR

Di Musholla kami Musholla Al-Jihad jama'ah seolah terbagi dua dalam pelaksanaan sholat sunnat fajar. Dahulu memang masih jarang tetapi akhir akhir ini nampaknya semakin banyak jama'ah yang melaksanakan sholat sunnat fajar. Memang yang melaksanakan sholat sunnat Fajar seperti tidak berusaha mengajak, sementara yang tidak melaksanakan sholat sunat Fajar tidak juga membantah ataupun berusaha meluruskan. Praktis tidak terjadi perdebatan, mereka yang tidak melaksanakan sholat sunnat fajar mengatakan belum menemukan petunjuk bahwa sholat sunnat Fajar itu sholat sunat sendiri selain sunat qobliyah pada subuh, sedang mereka yang melaksanakannya juga memang tidak berusaha mencari pengkut. Sekali lagi relatif tak ada perdebatan.

Lalu mengapa saya sebut kontroversi, Ya memang kenyataannya seperti itu, ada perbedaan tetapi tidak ada yang membedakannya, ada perselisihan, tetapi tidak ada yang menyelisihkannya. Ada mereka yang melaksanakan sunnat fajar itu di rumah sebelum adzan subuh, karena setelah adzan subuh atau bahkan sebelumnya mereka ke Musholla. Ada mereka yang sholat sunnat dua kali, sekali sholat qobliyah dan sekali sunnat Fajar, tetapi yang banyak mereka yangsholat sunnat qobliyah saja, Beranekaragam.

Ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi ummat Islam itu rendah, andaikan saja ummat Islam memiliki literatur yang cukup, paling paling mereka terpengaruh oleh kontroversi ulama masa lalu yang hingga kini tak tergantikan. Saya bukan jurrusan Fikih, tentu tak memiliki literatur yang cukup, tentang ini shingga bisa dipastikan tak banyak membantu mereka yang sejatinya kebingungan, tetapi maksud saya agar sedikit ada pegangan dan bandingan.

Pentingnya sunnat Fajar. Para jama'ah nampaknya sepakat bahwa sholat sunnat Fajar itu sangat perlu dipertahankan, apalagi dikatakan bahwa bahwa shollat sunnat fajar itu sangat dipelihara oleh Rasulullah SAW, sebagaiman disebutkan bahwa :

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Artinya : Dua rokaat sholat sunnat Fajar, lebih bai dari dunia seisinya. (HR. Muslim 725, Nasai 1759, Turmuzi 416)
Dikatakan bahwa :

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيِ الفَجْرِ

Artinya : Tidak ada sholat sunah yang lebih diperhatikan Nabi Sholallohu alaihi wasallam dari pada dua rokaat fajar. (HR Bukhori 1169)

Aisyar RA mengabarkan bahwa :

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لاَ يَدَعُ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ

Bahwa Nabi Sollahhu alaihi Wasallam tidak pernah meningalkan empat rokaat sebelum dzuhur dan dua rokaat sebelum subuh (HR. Bukhori 1182, Nasai 1758, dan yang lainnya)

Dari hadits hadits tersebut di atas maka menjadi jelas sesungguhnya yang dimaksud dengan sholat sunnat fajar itu adalah solat qobliyah subuh.












Friday, November 24, 2017

Umumnya Kita Mendapatkan Nikmat Dari Allah Secara Bertahap



"MINTALAH KEPADA ALLAH SECARA BERTAHAP"

BLOG ini akhirnya saya namai catatan, berkala pula, artinya tidak ajeg, tetapi untuk menanamkan kepercayaan orang lain saya sebut sebagai pensiunan artinya saya memiliki identitas yang benar. tetapi ternyata itu saja juga belum cukup sehingga saya harus menembah nama blog saya ini dengan Pendidik, Sehingga lengkapnya blog ini saya namakan 'CATATAN BERKALA PENSIUNAN PENDIDIK" artinya catatan yang saya buat di Blog ini saya laksanakan secara benar sesuai dengan kemampuan saya, dan apa yang saya tulis ini menurut keyakinan saya memiliki nilai pendidikan. Itu maunya saya, tetapi apakah tercapai ? Wallohua'lam.

Judul tulisan saya saya berian label Mintalah Kepada Allah Secara Bertahap. karena pencapaian yang diberikan Allah juga bertahap. Setiap Tercapainya sesuatu atas pemberian Allah itu maka kita harus ucapkan Alhamdulillah, lalu mintakan lagi sesuatu yang lebih banyak, lebih berarti, lebih bermanfaat, dan labih dari segalanya dari apa yang sudah kita dapatkan sebelumnya. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas apa yang sudah dapatkan dari Allah, dan mintalah kembali yang lebih,

Saya sangat terkesan dengan Youtube tersebut di atas, bagaimana bagaimana si tokoh itu pada suatu masa tertentu terpaksa harus menganut dua agama. Yang kesemuanya di dilakukan secara bertahap. Tetapi ada sesuatu yang harus dilanggarnya dalam petualangan pikiran yang bernama Steven Indra Wibowo ini.

MINTALAH KEPADA ALLAH BEBAN YANG LEBIH BERAT


Indonesia akan menjadi negara besar dan maju manakala ummat Islam yang merupakan mayoritas di Indonesia ini tidak cengeng dan manja serta gampang menreah tetapi sebaliknya merasa tertantang, dan tak lari meninggalkan medan juang. Ummat Islam harus naik kelas, berhasil menyelasaikan suatu masalah berat, maka bersiaplah menyelesaikan masalah yang lebih berat lagi. Lagi, lagi dan lagi. Jangan biasakan menggantungkan nasib ke orang lain, itulah sebabnya kita harus naik kelas, naik lagi. Waktu saya masih duduk di SLTP dan SLTA  ada seorang Khatib yang sangat saya senangi bila dia berdoa, doanya diselingi bahasa Indonesia, sehingga jamaah faham akan isinya. Antara lain dimohonkan "Ya Allah ... janganlah kami dibebani dengan beban yang tak sanggup kami memikulnya" selama bertahun tahun setiap saya berdoa secara serius doa ini selalu saya sisipkan di tengah doaku yang lain. Belakangan saya baru sadar, bahwa selama bertahun tahun aku salah dalam berdoa, Dan saya sangat menyesali karena dalam suatu kesempatan saya memimpin pembacaan doa dan doa itu kuajukan lagi dan diamini banyak orang, mungkin inilah sebabnya saya kurang baik dalam menempuh karir.

Memang hidup itu bukan untuk mencari masalah, tetapi akan menjadi sangat buruk hidup ini manakala justeru lari dari masalah. Sebagaimana kita tahu bahwa yang disebut masalah itu adalah semua situasi yang memisahkan kita dari tercapainya tujuan. Jia kita lari dari masalah, maka berarti kita tak akan pernah mencapai tujuan itu. Oleh karenanya maka secepat mungkin kenali dan identifikasi masalah yang menghambat kita dari tujuan, untuk dicarikan jalan keluarnya. Untuk itu kita harus pintar, cerdas, serta ulet.

Perjuangan seberat apapun bagi ummat Islam untuk memperbaiki NKRI ini tidaklah akan seberat apa yang dirasakan oleh mereka yang bertuhan atau beragama. Bagi mereka setelah pintar, cerdas, serta ulet, maka pamungkasnya adalah dana, senjata dan taktik serta strategi. Bagi kita ummat Islam, setelah itu semua kita pwrsiapkan dan laksanakan, kita masih bisa menyandarkan diri kepada Allah, bahkan berserah kepada Allah itu tertanam sejak awal. Sedang persyaratan lain harus kita tunaikan sesuai ajaran dan aturan agama. Untuk hasilnya kita tawakkal kepada Allah.

Allah akan menyayangi hambanya yang berserah diri kepadanya, Kepadanya Allah akan memberikan kasih sayangnya. Cara Allah menyayangi hambanya, bukan dengan merinmgankan masalah yang dihadapi, tetapi dengan cara lebih memperkuat jiwanya, sehingga sehebat apapun masalah yang merintang, dia tak akan menyerah kalah. Cara Allah menyayangi hambanya bukanlah dengan mengurangi beban yang harus dipikulnya, tetaoi dengan cara memperkuat pundaknya agar mampu memikul lebih barat lagi.

Menarik,seorang teman mengirimi saya postingan di WA yang katanya Copas dari group yang dia ikuti dikatakan :
Cara Allah menyayangimu mungkin tak dengan memudahkan jalanmu menuju sukses, tapi dengan kesulitan yang kelak baru kau sadari bahwa kesulitan itu yang akan membuatmu semakin berkesan dan istimewa.
Hidup itu ..
Butuh masalah supaya kita punya kekuatan.
Butuh pengorbanan supaya kita tahu cara bekerja keras.
Butuh air mata supaya kita tahu merendahkan hati.
Butuh dicela supaya kita tahu bagaimana cara menghargai.
Butuh tertawa supaya kita tahu mengucap syukur,
Butuh senyum supaya tahu kita punya cinta,
Butuh orang lain supaya tahu kita tidak sendiri
Beberapa luka tidak diciptakan untuk sembuh, tidak pula untuk menetap.
Jika ia berakhir dengan ke IKHLASAN, ia akan lahir menjadi cahaya yang itu adalah hadiah terindah dari Allah.
Permasalahan yang dihadapi ummat Islam di Indonesia harus direspon dengan positif oleh ummat Islam, manakala mampu direspon secara positif, maka kemanfaatannya bukan saja dirasakan oleh ummat Islam, akan tetapi seluruh lapisan masyarakat bangsa Indonesia akan merasakan nikmatnya.

Janganlah selalu meminta diringankan beban yang harus kita pikul, tetapi mintalah Kepada Allah agar kita mampu memikul seberat apapun beban yang harus kita emban. Bila kita hanya meminta beban yang ringan maka hasilpun pasti akan ringan pula, bila kita pikul beban yang berat berat maka masalah beratpun akan terselesaikan.

Banyak masalah yang menimpa bangsa ini, maka berniatlah menyelesaikan permasalahan itu. Mari kita selesaikan masalah bangsa ini dengan cara cara sesuai aturan Tuhan, jangan sampai beban berat justeru diselesaikan oleh pihak lain dengan cara melawan Tuhan. Manakala hal tersebut yang terjadi maka bukan kebahagiaan