Istilah dua matahari adalah sesuatu yang buruk bagi lembaga atau organisasi mulai dari satuan yang kecil, terlebih satuan atau organisasi besar, adalah pantang terjadi dua mata hari. Karena munculnya dua matahari dalam sebuah unit atau organisasi itu adalah gejala kehancuran yang pasti. Matahari dalam satuan dan organisasi adalah Komando, dilambangkan dalam mata hari karena matahari adalah sinar yang paling besar dialam ini. Hanya ada satu sumber sinar yang paling besar yaitu mata hari dan hanya satu Kepemimpinan yang memiliki kekuasaan dalam satu unit atau organisasi, tidak ada dua kepemimpinan yang memiliki kewenangan yang sama dalam suatu masalah, karena adalah gejala akan terjadi malapetaka bagi unit atau organisasi bersangkutan. Lalu benarkan informasi tentang adanya dua matahari sekaligus terbit dalam waktu bersamaan, kata para ahli tak mungkin.
Berita yang viral di medsos dan dianggap hoax karena zero information mengatakan :”Keajaiban terjadi hari ini: Amerika dan Kanada melihat dua
matahari. Inilah yang disebut: hunters moon. Ini terjadi karena perubahan
orbit. Matahari terbenam dan bulan terbit pada saat bersamaan keduanya
berhadapan satu sama lain pada sudut dan derajat tertentu. Bulan memantulkan
cahaya matahari dengan begitu terangnya sehingga terasa seperti ada dua
matahari”.Pesan itu juga dilengkapi rangkaian gambar pemandangan siluet
dengan latar belakang dua sinar seperti matahari. Tujuannya adalah menguatkan
bahwa kejadian semacam itu benar-benar ada.Setelah diteliti, ternyata pesan itu hoax. Istilah hunters moon bukan menggambarkan adanya matahari
kembar. Juga bukan matahari yang terbenam dan bulan yang terbit bersamaan. Hunters moon merupakan istilah untuk bulan purnama
yang terjadi setelah harvest moon. Di
belahan bumi bagian utara, harvest moon biasa
terjadi pada September atau Oktober. Dengan begitu, hunters moon biasa berlangsung antara Oktober dan
November.Hoax tentang matahari kembar ternyata sering
menyebar di luar negeri. Terutama di hari-hari menjelang November. Situs Snopes.com pernah mengulasnya pada November 2015.
Foto-foto yang ada di Snopes juga
'plek' seperti hoax yang
tersebar di tanah air lewat pesan-pesan WhatsApp.Dikutip dari Snopes.com, para ilmuwan menegaskan bahwa
munculnya sinar seperti matahari kembar biasanya disebabkan fenomena matahari
terbit yang memantulkan sinar ke kristal es dan terakumulasi di atmosfer.
Pantulan sinar itulah yang kemudian menimbulkan cahaya seperti matahari.Portal berita Mirror.co.uk juga pernah mengangkat penampakan
seperti matahari kembar di Rusia. Berita itu dibuat berdasar rekaman video
warga yang melintas di jalanan Nizhny Novgorod, Rusia. Dalam rekaman video yang
dipasang di dashboard mobil itu, terlihat adanya dua sinar
yang menyerupai matahari.Menurut keterangan Head of the Weather Forecast Department Nizhny
Novgorod Hydrometeorological Center Olga Mokeeva, penampakan itu sejenis
fatamorgana yang langka. Penyebabnya adalah cahaya matahari yang dibiaskan
setelah memasuki atmosfer. ”Sangat mungkin ini disebabkan udara dingin yang
mengakibatkan terjadinya kristal es,” katanya.Meski sama-sama memperlihatkan dua cahaya
bulat mirip matahari, gambar di rekaman video di Rusia itu berbeda dengan
pesan-pesan yang tersebar di Indonesia. Penampakan di Rusia itu lebih terlihat
seperti fenomena sun dogs, yakni
fenomena optik berupa penampakan titik-titik terang di langit, biasanya muncul
di cincin matahari.Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas
Djamaluddin menduga gambar-gambar yang tersebar di Indonesia itu adalah hasil
olah digital. Yang pasti, menurut Thomas, pesan yang disampaikan dari
gambar-gambar yang tersebar tersebut keliru.”Kalau bulan berdekatan dengan matahari,
yang terjadi tidak seperti itu. Mungkin hanya terlihat sebagai hilal yang
tipis,” katanya. Thomas menambahkan, gambar-gambar yang disebut hunters moon
oleh netizen itu berbeda dengan penampakan sun dogs. ”Saya
simpulkan gambar itu kemungkinan hasil rekayasa digital,” katanya.Pesan itu juga dilengkapi rangkaian gambar pemandangan siluet
dengan latar belakang dua sinar seperti matahari. Tujuannya adalah menguatkan
bahwa kejadian semacam itu benar-benar ada.Setelah diteliti, ternyata pesan itu hoax. Istilah hunters moon bukan menggambarkan adanya matahari
kembar. Juga bukan matahari yang terbenam dan bulan yang terbit bersamaan. Hunters moon merupakan istilah untuk bulan purnama
yang terjadi setelah harvest moon. Di
belahan bumi bagian utara, harvest moon biasa
terjadi pada September atau Oktober. Dengan begitu, hunters moon biasa berlangsung antara Oktober dan
November.Hoax tentang matahari kembar ternyata sering
menyebar di luar negeri. Terutama di hari-hari menjelang November. Situs Snopes.com pernah mengulasnya pada November 2015.
Foto-foto yang ada di Snopes juga
'plek' seperti hoax yang
tersebar di tanah air lewat pesan-pesan WhatsApp.Dikutip dari Snopes.com, para ilmuwan menegaskan bahwa
munculnya sinar seperti matahari kembar biasanya disebabkan fenomena matahari
terbit yang memantulkan sinar ke kristal es dan terakumulasi di atmosfer.
Pantulan sinar itulah yang kemudian menimbulkan cahaya seperti matahari.Portal berita Mirror.co.uk juga pernah mengangkat penampakan
seperti matahari kembar di Rusia. Berita itu dibuat berdasar rekaman video
warga yang melintas di jalanan Nizhny Novgorod, Rusia. Dalam rekaman video yang
dipasang di dashboard mobil itu, terlihat adanya dua sinar
yang menyerupai matahari.Menurut keterangan Head of the Weather Forecast Department Nizhny
Novgorod Hydrometeorological Center Olga Mokeeva, penampakan itu sejenis
fatamorgana yang langka. Penyebabnya adalah cahaya matahari yang dibiaskan
setelah memasuki atmosfer. ”Sangat mungkin ini disebabkan udara dingin yang
mengakibatkan terjadinya kristal es,” katanya.Meski sama-sama memperlihatkan dua cahaya
bulat mirip matahari, gambar di rekaman video di Rusia itu berbeda dengan
pesan-pesan yang tersebar di Indonesia. Penampakan di Rusia itu lebih terlihat
seperti fenomena sun dogs, yakni
fenomena optik berupa penampakan titik-titik terang di langit, biasanya muncul
di cincin matahari.Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas
Djamaluddin menduga gambar-gambar yang tersebar di Indonesia itu adalah hasil
olah digital. Yang pasti, menurut Thomas, pesan yang disampaikan dari
gambar-gambar yang tersebar tersebut keliru.”Kalau bulan berdekatan dengan matahari,
yang terjadi tidak seperti itu. Mungkin hanya terlihat sebagai hilal yang
tipis,” katanya. Thomas menambahkan, gambar-gambar yang disebut hunters moon
oleh netizen itu berbeda dengan penampakan sun dogs. ”Saya
simpulkan gambar itu kemungkinan hasil rekayasa digital,” katanya.
No comments:
Post a Comment