Friday, January 12, 2018
AKTIVITAS KEAGAMAAN PERLU DIPUBLIKASIKAN
Dalam kajian keagamaan di Musholla Aljihad di awal Januari ini muncul pertanyaan dari Jamaah yang, yang oleh penanya hal ini sempat memjadi bisik bisik beberapa jama'ah yang merasa gerah terkait adanya pihak yang gencar mempublikasikan aktivitas Musholla bukan hanya di whatchAap tetapi bahkan telah disebar melalui you tube. Sementara dibanding dengan masjid lain yang jauh lebih besar saja tidak melakukan itu. Tidakan yang belebihan itu kata sipenanya tadi, dikhawatirkan telah menjurus ke rasa keangkuhan yang menjurus ke sikap siiriq. Pertanyaan ini ditujukan kepada kepada Ust. Dr. Bukhori A. Shomad. sebagai pembina Musholla dan narasumber. dengan harapan untuk segera dilakukan pelurusan terhadaphal hal yang sesuai dengan kaidah keislaman.
Dalam kesempatan itu Ust. Dr. Bukhori A. Shomad hanya menjelaskan perbedaan antara Ria da Syirik, di jelaskan bahwa Ria adalah mempertunjukkan amal dan ibadah seseorang dengan maksud untuk mendapatkan pujian dan kaguman dari sesama manusia. Semnetara yang dimaksud dengan syirik adalah mengakui adanya Tuhan yang lain selain Allah, atau masih mengakui adanya pihak lain ataupun sesuatu yang memiliki keuatan atau kekuasaan seperti kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki Allah. Pertanyaan ini telah dijawab secara gamblang dan penanya menampakkan kesenangan atas jawaban itu,
Namun sejauh itu masih bisa ditambahkan bahwa pada sat ini Ummat Islam masih mengalami ketertinggalan jauh dalam bidang media massa, media massa telah benar benar dikuasai kelompok lain sehingga tidak jarang ada pihak pihak yang dengan seenaknya memutar balikkan fakta, sehingga publikasi disampaikan kepada ummat, dirasakan selain berat sebelah juga terasa sangat merygikan Islam. Banyak aktivitas keagamaan, kemanusiaan yang diselenggarakan ummat Islam seperti memiliki kesepakatan untuk menyepikannya dari media massa, sehingga tak satupun media yang menginformasikan. Sebaliknya manakala sedikit saja ada berita yang bisa menguntungkan pihak lain maka berita tersebut akan blow up secara besar besaran.
Secara tak terduga kemajuan teknologi komunikasi menghasilkan alat media sosial yang bernama WhatsApp atau WA google menyediakan sarana itu, dan juga terdapat you tube yang juga menjadi media sosial yang cukup diminati. Ditinjau dari sudut tertentu ini merupakan berkah bagi kita yang memiliki media massa yang kuat, maka media sosial ini sebagai pengisi alternatif. Bersamaan dengan itu ada juga muncul media online yang direlease oleh berbagai kalangan Islam. Memang tak dapat dipungkiri bukan hanya Islam yang memanfaatkan media ini, tetapi non Muslimpun tak kalah gencar. tetapi setidaknya kelompok Islam cukup tertolong.
Pihak Yahudi di banyak kesempatan ketahuan juga telah menyebarkan berbagai informasi yang sekilas seolah merupakan release produk Islam, tetapi setelah dilakukan penelitian secermat mungkin ternyata ini merupakan akal bulus mereka untuk mengelabuhi Islam.
1.www.answering-islam.org
2. www.aboutislam.com
3. www.thequran.com
4. www.Allahassurance.com
Tentu saja masih banyak webset mereka yang memang dimaksudkan untuk mengacaukan informasi keislaman. Mereka ini kadang kadang menuliskan kisah teladan terkait nama nama tokoh Muslim, cerita dibuat sedemikian rupa menarik dan menyentuh, tetapi dibalik sederetan kalimat yang tersusun itu diselipkan kalimat racum yang membuat salah mengerti atau tulisan yang sejatinya untuk menjelekkan tokoh yang dijadikan thema cerita. Oleh karenanya memang kita harus hati hati menyaring informasi yang secara bebas berkeliaran, informasi apakah itu dalam bentk naskah tulis ataupun vedeo youtube yang langsung bisa berkunjung hingga kekamar tidur kita, atau ruang private lainnya'
Itulah sebabnya dianjurkan kita membentuk dan mengaktifkan kelompok lelompok pengajian, dan kita carikan ustadz yang benar benar memilikidan menyediakan waktunya untuk kita sebagai jamaah, yang menuntun kita untuk mencarikan jawaban dari berbagai pertanyaan pertanyaan yang muncul dibenak kita. Tidak ada salahnya kegiatan kegiatan ini kita publikasikan lewat media sosial karena kita tak memiliki media massa, yang berkenan menampung segala informasinya. (bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment