Tuesday, November 27, 2018
POLITIK SONTOLOYO
POLITIK SONTPLPYO, ditahun politik kali ini banyak terjadi perang kata kata Presiden Jokowi sebagai calon petahana banyak memproduksi kata kata dan memang kata kata itu langsubng populer karena kata kata itu sudah sangat populer ditelinga para jelata. Tetapi belakangan apapun yang diucapkan para politisi sdapat mungkin dijadikan sebagai hiburan untuk menciptakan kelucuan, hal ini karena masyaraat sudah mulai bosan dengan perang kata kata yang terakhir akhir ini semakin dirasakan mulai tak mendidik dam kurang bermanfaat bagi perkembangan dan peningkatan martabat bangsa. Kelucuan diciptakan untuk menggambarkan praktik politik sontoloyo, karena sontoloyo itu nyatanya ada di dua kubu yang kini sengit bersaing.
Bayangkan dua pidato di atas sejatinya terjadi pada pristiwa yang berbeda, tetapi diedit dan disusun sedemikian rupa sehingga senyawa. Sebuah kontroversi antara Jokowi dan Megawati sejatinya dalam situasi normal tak mungkin terjadi. Sehingga menimbulkkan kelucuan yang tak sengaja. Tetapi setelah di renung renung lebih mendalam pengeditan semacam ini jangan sampai terjadi. Karena akan mengaburkan pesan yang sedianya disampaikan.
Mana mungkin Prssiden Jokowi sebagai petugas partai akan mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah dipidatokan oleh Megawati sebagai Ketua Umum Partai di mana Jokowi brnaung, walaupun apa yang diucapkan oleh Jokowi tak terpungkiri memang bertentangan dengan kebijakan Megawati Ketua Partai yang menugaskan Presiden Jokowi.
Marilah ini kita jadikan pelajaran bagi semua pihak agar mendatang lebih hati hati dalam bicara agar para pimpiunan, politisi serta pendung dan juga semua masyarakat yang seyogyanya dicerdaskan tak terjebak kedalam politik s o n t o l o y o..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment