![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv68oOO3KxmfxVBq9Ho-fqBkiAiB76mgA21XqWAvUh2jBrAKQOnVXXfjMbt_9FEhyOOlk5C2gDppMDgvSJKLFfvEzjxtr9_3JUweMti9tA4JU1kCG7mDdCQ0zA8LqxKaTuHVXjU1-_0Yo/s320/New+Picture.bmp)
Nampaknya adegan itu sangat natural, atau pengamanan kecolongan sehingga si Ibu lolos maju ke sisi podium. Tetapi adegan selanjuntnya mengambarkan alat berat secara pasti merubuhkan tanam tumbuh dan beberapa bangunan rumah diiringi jerit tangis Emak Emak dan bahkan diantara Emak Emak itu yang ditandu lengkap dengan selang infusnya, dan ada juga yang masih mampu menjerit keras dan mengomel. tetapi posisinya tetap duduk di kursi roda. Dari ucapan itu kita pahami bahwa mereka sedang kebingungan. Mereka menangis menjerit hysteris ketika tak seorangpun mampu memberikan jalan keluar, ketika alat berat mulai beraksi.
Rumah dan penkarangan serta tanam tubuh milik mereka digusur alat berat. Mereka kebingungan untuk tinggal di mana karena mereka belum menerima ganti rugi seperti mungkin orang lainnya yang sepertinya namkan adem ayem, karena memang Presiden mengatakan bahwa Pemerintah tidak membayar ganti rugi, tetapi melunasi smua ganti untung. katanya dalam debat Capres.
Syofyan Jalil yang muncul di Youtube itu sempat mengatakan secepatnya akan melakukan penelitian, prihal belum dibayarnya bangunan dan tanah serta tanam tumbuh milik mereka yang digunakan untuk pembangunan toll yang memang sudah mengalamai beberapa kali peresmian itu. Harapan kita semoga Pemerintah dapat menyelesaikan persoalan ini secara yang seadil adilnya, apalagi Presiden jkowi selalu bicitrakan sebagai sosok sederhana yang sangat memperhatikan rakyat kecil, maka tak mungkin pristiwa ini sebagai setting untuk pencitraan.
No comments:
Post a Comment