Add caption |
Akan perang seperti apa, waktiu tinggal dua puluhan hari lagi, apakah akan melakukan penangkapan musuh polituik seperti seperti apa yang dilakukan Pemerintah Kolonial Belanda, masa Orde Lama, ataupun Orde Baru era Suharto, Memang berapa orang yang akan ditangkap daslam waktu singkat.
Memang kita harus bersabar trkait kasus yang satu ini. Apakah ada politisi besar yang akan ditangkap seperti cara yang ditempuh Soekarno dan Suharto. Terus terang kita tak percaya dengan ucapan Presiden Jokowi yang memang suka pencitraan ini. Krena pencitraan ala Jokowi selalu saja memamerkan sesuatu yang dia tak memiliki keterampilan yang memadai. Atau memang bukan dunianya. Jokowi senang sekali melakukan pencitraan dengan cara selfy selfy berpoto yang menggambarkan bukan kesehariannya, sehingga pencitraan itu hambar. Seharusnya pencitraan itu adalah meningkatkan rating, sedikit di atas prestasinya, untuk menggambarkan bahwa prestasinya lebih tinggi Termasuk karta kata melawan.
Dari segi tindakan memang sulit kita akan percaya, tetrapi dri sudut perpecahan, atau semangat untuk saling memburukkan dinatar sesama masyarakat itu diyakini cukup signifikan. Karena beliau pada saat ini tetap sebagai Presiden walaupun kegiatannya kampanye, sehingga seharusnya kata kata melawan itu harus ditindaklanjuti oleh para menteri sebagai pembantunya. Katakanlah Jokowi sebagai Presiden benar benar telah menabuh genderang perang kapeda rakyatnya yang dipimpinnya. Ini adalah kesalahan ketika Presiden tidak dicutikan pada saat berkampanye.
Kebijakan yang tidak mencutikan Presiden ketika berkampanye sebagai calon petahana dalam Pilpres, barangkali semua dimaksudkan untuk memanfaatkan fasilitas Pemerintah justeru sekarang menjadi sebuah blunder yang sangat merugikan Presiden Jokowi, Jokowi menyatakan perang diasaat Ia kehilangan tenaga untuk melakukan sesuatu, karena slama ini, sesuatu itu hanya sebuah pencitraan belaka. Sungguh ini pelajaran bagi kita semua. Sekalipun pahiot bagi Jokowi.
No comments:
Post a Comment