![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR_DXWi2Yume4vckCzSdZfqGDJAwYAfrnOGa6qcwFPLDEHApDHienNAzYgQyI5UyPXFwaywDiJxRrWA-kpbTDFRLI_rJ4C98D5gv42q7fGKyCtxY2wpMXqUEQkvkhsywgqB0G4bBcT0Bo/s320/Fachruddin+tengok+kiri.jpg)
Kesulitan para komisioner KPU bersama stafnya ini menjadi olok olok menjelang masuk puasa Romadhon. Para netizen saling mengingatkan agar dalam masalah puasa Romadhon jangan memperingatkan orang orang KPU dalam menetapkan puasa dan sholat taraweh. Alasan mereka khawatir kalau kalau nantio akan terjadi kekeliruan dalam menjumlah, umpama Puasa yang seharusnya dilaksanakan dalam 30 hari, tetapi jika ada keterlibatan KPU, salah salah puasa akan ditetapkan menjadi 330 hari atau sebaliknya justeru cuma 3 hari saja. Atau rokaat sholat yang seharusnya 11 rokaat bisa menjadi 110 rokaat atau cuma 1 rokaat saja. Demikian kata netizen mengejak KPU yang terlampau sering keliru mengimput data, salah dalam menjumlah.
Demikian buruknya KPU di mata netizen, keburukan KPU semakin sempurna ketika Panwaslu menetapkan bahwa KPU tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, khususnya dalam masalah penghitungan, KPU yang semula melaporkan kepada masyarakat bahwa merekja mmiliki sistem perhitungan yang cepat dan supercanggih lainnya. Tetapi sayang nampaknya KPU memang tidak memiliki niat, memperbaiki semua koreksi. Jelas ini mengecewakan.
Kekecewaan ini ditambah pula dengan cara KPU menyampaikan Pengumuman hasil Pilpres sewngaja di tengah malam buta,
No comments:
Post a Comment