![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv68oOO3KxmfxVBq9Ho-fqBkiAiB76mgA21XqWAvUh2jBrAKQOnVXXfjMbt_9FEhyOOlk5C2gDppMDgvSJKLFfvEzjxtr9_3JUweMti9tA4JU1kCG7mDdCQ0zA8LqxKaTuHVXjU1-_0Yo/s320/New+Picture.bmp)
Bila diskusi tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, maka jelas ini kerugian besar bagi Pihak TV penyelenggara, tetapi kerugian yang paling besar adalah Bangsa yang telah membangun diri menjadi Bangsa yang bermartabat, tetapi dengan tidak mensukseskan diskusi yang terkait dengan pembangunan Bangsa ini adalah merugikan Bangsa secara keseluruhan.
Mungkin politisi memiliki pengertian dan definisi yang sangat terbatas seperti kenyataan bahwa politik ekonomi sepertinya hanya mampu menyentuh kulit ari dari perekonomian manakala para politisi hanya membatasi pengertian ekonomi secara tipis saja, padahal perekonomian memiliki dampak dan kaitan sangat luas. Para politisi nampaknya harus benar benar memahami kaidah etuka politik. Janganlah hendaknya para politisi itu justeru merujuk kepada debat kusir, dan debat pada umumnya
Islam sendiri sesungguhnya melarang seseorang itu terlibat dalam perdebatan. karena perdebatan itu hanya mengutamakan kemenngan dan melumpiuhkan musuh, bila perlu lawan debat sesegera mungkuin dibunuh karakternya termasuk juga musuh berdebat tak mmiliki kesempatan untuk berbicara sehingga kebenaran apapun tak mampu diungkap dalam diskusi yang telah menjadi perdebatan itu. Tetapi mungkin para politisi justeru sedang membangun Politik Diskusi. yang berintikan pembunuhan karakter.
Bila itu yang dibangun oleh para politisi, maka sesungguhnya mereka sedang menghancurkan karakter bangsa, di lain pihak mengapa pula TV Nasional gemar sekali melaksanakan perdebatan. Padahal dalam agama Islam Debat itu dilarang, dan siapa yang menghindari dan meninggalkan perdebatan maka apabila Ia sejatinya ada pada kebenaran, maka Ia akan dibuatkan rumah di syurga di pusat keindahan sementara bila Ia sebenarnya berada pada yang salah, Ia akan tetap dibuatkan rumah ditempat yang kurang indah. Itu bagi inisiaror meninggalkan dikusi manakala telah berubah menjadi perdebatan. Hadis ini sejatinya harus diketahui olh para politisi yang mewakili rakyat, agar jangan berperan sebagai pembodohan rakyat.
No comments:
Post a Comment