ASTAGHFIRULLAH.
DIBERITAHUKAN kepada Sang suami bahwa jenazah isterinya telah diberikan pelayanan sebaik baiknya sesuai dengan protokol kesehatan, segala sesuatunya telah berjalan dengan lancar ..., Sang suami yang tadi diusir dari kamar mayat tercenung. Dan ini foto nya sebagai bukti bahwa kami telah laksanakan sebaik mungkin. Suami menerima foto itu langsung menjerit Astaghfirullah dan mengamuk. Dia tak sudi, tubuh isterinya yang telah kaku itu difoto dalam keadaan telanjang bulat, empat peria menjamah mayat itu mereka adalah tenaga profesional di rumah sakit itu, secara kebetulan petugas wanita sedang tak ada, penjelasannya. Biadab, ini praktik biadab. Petugas yang berpenampilan sebagai penguasa mutlak , dan seolah yang paling boleh melakukan apa saja sesuai dengan kemauan mereka dengan dalih protokol kesehatan. Sang Suami tak mau terima. Mayat ustazah Guru Ngaji itu telah dilecehkan secara biadab sudah dimaksukkan ke kotak mayat. Tinggal lagi foto bugilnya bersama empat peria penjamahnya jadi saksi yang menyakitkan hati ummat Islam.
Kalau saja diantara kita sesama masih mau menghormati agama yang dianut oleh orang lain, saya yakin pristiwa itu tak akan pernah terjadi. Gugus tugas tak akan berani melanggar kaidah agama. Karena agama Islam dalam melayani sebuah jenazah sangatlah hormatnya, Apalagi itu jenazah mayat wanita. Semua laki laki menjau, kepengurusannya hanya dilakukan oleh perempuan, dan itupun anak anak dan orang orang terdekat saja, itupun dengan segala hormat mayat masih ditutupi guna menghindari singkapan skecil apapun, selagi jasad mayat masih bisa dibersihkan.
Lelaki mana pula yang rela mayat isterinya dibugili dijamah laki laki lain dan di foto, sebagai bukti. Bisa jadi foto bugil itu adalah fotonya yang terakhir, malang nian niannya. Apalagi para guru kita sejak dahulu memberitahukan bahwa mayat mayat itu masih mengetahui dan mengenali siapa siapa yang mengurusinya ketika telah menjadi jenazah. Jangankan yang mengurusi jenazah, mereka yang ikut mengangkat keranda saja, diminta selai n sebagai keluarga dekatnya, mereka harus terdiri dari orang orang yang ahli ibadah serta bersig dari perbuatan mungkar, dosa yang melekat ditangan pengusung jenazah itu akan menyiksa jenazah itu juga.
Bisa jadi saat ketika jenazah ustadzah ditelanjangi dan dimandikan oleh empat orang peria petugas protokol kesehatan, almarhumah menjerit jerit histeris. Karena sesosok jebazah masih mengetahui siapa yang mewlayaninya dan siapa yang menghantarnya. Sungguh peristiwa keji inio adalah sesuatu yang sangat menyayat poerasaan suami serta putra putrinya, bahkan bagi seluruh ummat Islam.
Mengapa gara gara corona covid 19, kita yang berp[ancasila dan berketuhanan yang maha Esa berubah menjadi berutal dan biadab. Astaghfirullah. Semoga tak teruilang.
No comments:
Post a Comment