Tuesday, April 11, 2017
MAIN MUSIK HARMONIKA SEPERTI ADA YANG NUNTUN
Tidak beda halnya dengan kehisupan manusia, siapa yang telah bersikap dan berusaha dengan kepasrahan kepada aturan dan menyerahkan akan keberhasilnya kepada Allah Swt maka kita akan bergerak seperti dituntun, kebersasilam usaha setiap manusia akan tercapai manakala manusia melakukan segala sesuatunya sesuati dengan kodrat bagi manusia, kodrat manusia adalah usaha sekuat tenaga sesuai aturan dan kepasrahan yang bulat. Begitu juga dalam belajar menggunakan instrumen Harmonika dengan dasar kesenangan dan kegembiraan maka sekalipun kita tak paham solmisasi maka substitusi perubahan nada akan berjalan berdasarkan filing dan itu seolah ada yang menunutun, apakah kita harus turunkan atau sebaliknya naikkan nadanya, sehingga kita bisamengikuti instrumen musik dan lagu sesuai informasi yang kita dengan dari telinga.
Tetapi bagi merekayang berilmu dan memiliki kemampuan membaca solmisasi maka not not musik itu di taruk dihadapan mereka, maka secara otomatis seseorang bisa hadir tampil dalam group yang sedang melakukan konser. Bagi mereka yang pemahaman yang memadai dengan aturan notasi maka cukup sekali dengar maka Ia akan tahu persis notasi yang mana yang harus dibunyikan. Dalam agamapun dikatakan bahwa Allah Swt akan menaikkan beberapa derajat bagi seseorang berilmu di atas mereka yang tidak memiliki atau menguasai ilmunya. Untuk diketahui bahwa mereka yang telah memiliki pemahaman masalah instrumen kemusikan itu juga membutuhkan tuntunan dari Allah Swt.
Dan satu lagi, bahwa dalam agama beribadah sholat berjama'ah itu akan lebih baik, maka kemnyataannya konser itu akan lebih menjamin kesempurnaan suara buila dibandingkan dengan main solo, kesalahan kesalahan yang kita lakukan dalam konser otomatis akan ditutupi oleh Tim, sementara solo akan lebih nampak bila melakukan kesalahan. Dalam agama sholat berjamaah akan lebih baik dibanding sholat sendirian.
Bila kita perhatikan dan renungkan dalam dalam bahwa pristiwa mendapatkan tuntunan dalam memainkan instrumen adalah tidak terlepas dari tuntunan Tuhan, baik yang tidak mampu membaca solmisasi alat musik atau mereka yang mampu sekalipun keduanya masih memiliki kebutuhan adanya tuntunan dari Tuhan. Tidak jarang bagi mereka yang terlalu pede dalam bermusik yang sering terbentur dengan berbagai suara fals, tak sesuai dengan keinginan penyusuna nya.
Monday, April 10, 2017
TRIAR AND EROR ADALAH KENISCAYAAN DALAM BELAJAR HARMONIKA ( Episode 3 )
Triar and Eror dalam penelitian mungkin adalah sesuatu yang kurang effisien akan berbeda halnya triar and eror dalam mengujicobakan sebuah alat instrumen harmonika yang non elektrik itu. Harmonika adalah alat instrumen non elektrik, tidak membtuhkan aliran listrik atau batre secara langsung, dengan kata lain harminika bisa dimainkan dalamkeadaan tidak ada aliran listrik atau semacamnya, sehingga ujicona triar and eror dalam belajar harmonika sama sekali tidak ada resikonya, maka dianjurkan untuk gunakan harmonika itu semau kita apakah ditiup atau dihisap, karena keduanya dapat digunakan dalam menggunakan harmonika.
Hal itu saya lakukan ketika saya meniupo dan menghisap harmonika saya seenak saya saja tiba tiba saya temukan rangjaian nada mirip seperti sebuah lagu yang dahulu pernah sangat pamiliar dalam ingtan saya. Walaupun pada mulanya saya bertanya tanya dalam hati lagu apakah ini ? Koq serasa saya tahu. Dan berkali kali saya mengulangi lagu rangkaian nada itu hingga pada suatu saat di lain waktu saya baru teringat akan lagu itu, yaitu lagu pembuka
Saya mungkin berbeda dengan orang lain yang belajar harmonika tetapi tidak mengenal notasi dan tangga nada, sehingga saya tidak mungkin dapat belajar musik dengan memnabaca deretan kunci nada do - re -mi - fa - so - la - si - do dan lain seterusnya, artinya saya belsjar dalam kegelapan, deretan nada nada yang dapat saya pahami dan ikuti tentu saja adalah deretan nada nada yang memang sudah akrab sebelumnya minimal di telinga saya.
Hingga sekarangpun setelah saya berhasil mengikuti secara utuh deretan nada nada dari banyak lagu yang saya kenal secara akrab ditelinga saya hingga keotak dan ingatan saya, tetapi seretah saya menyuarakan deretan nada nada itu melalui instrumen yang saya gunakan yaitu harmonika, maka sayapun tidak memiliki kemampuan menuliskan deretan nada itu dalam bentuk somisasi, dan apalagi ketika saya mainkanpun nada apa yang saya bunyikan itu saya tidak terlalu faham.
Saya hanya tahu bahwa re lebih tinggi dari do, mi lebih tinggi dari re, fa lebih tinggi dai mi dan seterusnya, Dan dalam instrumen harmonikapun saya masih belum paham lubang mana yang do, mana yang re, mana yang mi dan seterusnya saya tidak tahu.
Sehiungga lagu pembuka Group orkes Irama Masa Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Lampung adalah salah satu yang saya anggap istimewa, karena berhasil saya temukan dalam proses panjang hingga utuh, baru saya tahu jika itu adalah lagu pembuka Orkes Irama Masa Pagelaran saya ketahui keberadaan orkes itu pada Tahun 1963 - 1964 - 1965 - 1966 - 1967 dan 1968 yang sebetulnya tahun 1967 dan 1968 saya hanya beberapa kali saya sempat menonton tampilannya karena pada saat itu muncul saingan yaitu berdirinya Group Ban Sakuntala Desa Pagelaran.
Namun demikian saya memiliki ingatan yang lumaian setia, karena pada saat itu kami mengenal ada biduan ciliknya, yang selalu ditampilkan dalam momen awal yaitu lagu pembuka, jika tidak silap dalam mengingat biduan itu adalah Sri Haryati namanya, usia beberapa tahun di atas saya, saya tidak tahu lagi beliau si Biduan Cilik itu berada, tetapi syairnya masih saya ingat antara lain adalah
Salam bahagia kami sampaikan,
kepada hadirin sekalian,
orkes irama masa akan di mulai,
tapi tak lama akan adanya.
lirik lainya saya lupa.
Terima kasih.
Saturday, April 8, 2017
BRAVO KIKY SIREGAR
Betul namanya Kiky Siregar karena ayahnya adalah Syafri Siregar, tetapi Kiky juga anak dari Nailalhuda Kadir, adik sepupuku. Bravo Kiky yang telah memenangkan kuiz HEXAGON WAR pada 5/4/17 dan berham membawa pulang hadiah Rp. 20.000.000. jumlah yang lumaian menyenangkan tetapi tetap saja relatif sifatnya, karena yang terpenting adalah keberhasilan menjawab sejumlah pertanyaan hingga berhak maju ke babak hadiah setelah peserta yang lain gagal menjawab secara benar. Sehingga hadiyah bonus itu selayaknya dibawa dalam kegembiraan
Selaku Oom, saya wajar jika ikut bersyukur. Tetapi saya bukan bermaksud ikut mereasa beken, tetapi tulisan ini adalah untuk mendorong saudara sepupu Kiky setidaknya dari pihak ibunya, tepatnya cucu dari Almarhum A. Kadir yang selama bertahun tahun saya berada dalam asuhannya ketika menyelesaikan study saya tidak kurang dari sembilan tahun lamanya, saya tinggal di rumah beliau Jl.Lentana No. 2 Enggal bandar Lampung. Beliau adalah adalah datuk Kiky Siregar dari pihak ibu Nailal Huda Boru Pardamean.
Keberhasilan Kiky dalam kuiz itu bukan hanya semata Rp. 20 jutanya, sekali lagi adalah kemampuan menjawab soalnya, Yang keberhasialn itu buan semata kebetulan belaka, karena walaupun hanya dua pilihan jawaban, bukan berarti hanya bermodal untung untungan. seperti apa yang disampaikan oleh Kiky sendiri ketika Ia memilih salah satu jawaban adalah hasil baca ketika pada saat masih duduk di bangku SD. dan ada juga jawaban tas pertanyaan lainnya yang Ia diyakini atas hasil bacanya pada saat telah duduk di SMA. Ini menggambarkan bahwa Ia tak pernah berhenti membaca.
Saya berharap, karena Kiky memiliki provesi sebagai audoitor di Kantor Pajak, Kiky segera menyelesaikan Study S2 nya dan setelah itu berancang ancang menyelesaikan S3 secara linier dan tidak menolak manakala memiliki peluang menjadi tenaga pendidik di Perguruan Tinggi mengambil gelar Provesor, bila ada peluang. Artinya bahwa ilmu yang dimiliki akan menjadi semakin maksimal manakala diturunkan kepada ereka yang bersemangat belajar.
Keterangan Kiky bahwa anad informasi penting yang didapatkannya pada saat duduk di bangku SD melalui hasil baca sangat menggembirakan hati saya. Saya menjadi teringat akan buku buku milik datuknya, Almarhum A.Kadiri. Konon dahulu kakeknya setiapkali ke Jakarta selalu menyempatkan diri ke Pasar Senen mencari buku seken, karena harga yang terjangkau. Dahulu secara berkala belaiau selalu mengunjungi Datuk Sulaiman Rasyid penulis buku Fiqih Lengkap, Pada era itu buku itu sangat berperan bagi tingkat SLTA bahkan mahasiswa. Datuk Sulaiman Rasyid selain memberikan wejangan keagamaan juga menganjurkan membeli buku serta autodidag, nampaknya ini dituruti nya, sehingga beliau sangat rajin mmbeli buku, serta memanfaatkan buku buku dan majallah yang memang untuk dibagi bagikan melalui Kantor di mana beliau bekerja di Kantor Penerangan.
Saya termasuk orang yang sangat beruntung karena sering menempati loteng yang cukup luas dan disetting sebagai tempat menampung tamu yang datang dari Kampung, pada saat itu seingat saya hampir tak pernah loteng itu untuk menginap dalam menyelesaikan berbagai masalah, tidak jarang mereka menginap lebih dari satu malam, sementara loteng yang banyak disesaki oleh buku itu bisa saya katakan sayalah penghuninya yang paling setia, karena pada era saya, tak ada tinggal menetap di rumah Dengan buku sebanyak itu saya diam diam sebenarnya berharap agar agar anak keturunan beliau merasakan manfaat dari semangat sipembeli buku itu, mereka rajin membaca dan menulis, tetapi selama ini potensi itu belum juga muncul.
Dengan munculnya Kiky di panggung kuiz yang terkenal berat itu maka mungkin saya orang yang termasuk paling gembira dan bahagia, kalaupun tidak anak anak beliau, ternyata cucung beliau yaitu Kiky Siregar anak sulung adinda Nailalhuda A. Kadiri. yang nampaknya memiliki sukses story. Yang lain bukan tidak memiliki prestasi dan sukses story, tetapi kisah suksesnya bukan diraih di ajang lomba, yang memang disetgting sebagai lomba dengan aturan jelas,. tetapi berlaku kilat.
Semoga kisah sukses ini dapat dijadikan oleh adik adik dari Kiky Siregar, dan juga kakak kakak yang jumlahnya tidak sedikit itu. Bersemangatlah semoga besok lebih baik.
Tuesday, April 4, 2017
BELAJAR HARMONIKA TAMPA TEORI
Saya sadar bahwa cara saya belajar harmonika itu adalah cara yang tidakl sistematis, mungkin juga dapat dibilang keliru atau sesat, sehingga membutuhkan waktu yang lama baru mencapai sedikit kemajuan, itu disadari. Jika telah disadari itu keliru maka kenapa disebarkan juga. Maksudnya adalah untuk pelajaran dan untuk menambah pengalaman dan wawasan, walaupun bukan pengalaman sendiri. Ibarat seseorang yang mencerikterakan bagaimana dia telah mengalami jalan yang sesat dan membutuhkan waktu untuk menemukan kembali jalan yang benar. Tetapi bila ternyata terlanjur telah terjebak pada jalan yang sesat, maka ini semua adalah cara mencari jalan yang benar itu.
Bayangkan betapa tersesatnya, bila seseorang belajar meniup harmonika, sudah enam bulan belajar, tetapi baru satu lagu yang dikuasai, alangkah lamanya, ternyata sesat di jalan, maka pengalaman sesatnya itu yang menjdi pelajaran bagi siapapun yang sedang belajar, terlebih bagi seseorang yang memang sedang tersesat, asalakan yang dipelajari itu tidak berhenti ketika Ia sedang tersesat sehinga tidak memiliki hasil apa apa, tetapi memqang ada yang bisa diambil pelajaran dari ketersesatannya itu. Sebab manakala seseorang itu sukses keluar dari ketersesatanmaka dalam batas tertentu dan sudut tertentu Ia berhak disebut sukses.
Trayer And Eror.
Ketika seseorang sedang dalam posisi tidak tahu Barat dan Timur maka tak akan ada cara lain selain ciba dan coba lagi walaupun dengan resiko gagal yang bertubi tubi, jangan ditanya resikowaktudan tenaga serta pikiran. Namun sejauh ini Trayer and eror tetap diakui sebagai sebuah metode, jadi bila seseoranng melakukan ujicoba dengan trayer and eror, maka bukan berarti langkah tersebut tidak metodologis, trayer ang eror adalah sebuah metodologi.
Dalam pengalaman saya belajar meniup harmonika pada tahapan trayer and eror justeru dapat menghasilkan suatu kemajuan yang sangat signifikan, dari tidak bisa menjadi bisamelagukan suatu lagu. Walaupun bermula dari meniup serampangan, tarik kanan dan tarik kiri, kadang ditiup dan kadang dihisap, secara tak sengaja menghasilkan sejumlah nada yang manakala nada itu disimak ternyatamirip sebuah lagu yang saya kenal sebelumnya. Setelah dicoba dan dicoba lagi akhirnya saya memastikan bahwa itu benar nada sebuah lagu yang telah saya kenal sebelumnya.
Ada sejumlah lagu yang telah saya rekam yang bermula dari trayer and eror tidak kalah baik kualitasnya dengan hasil yang dapat melalui cara metode kontektual teaching learning yang pada saat ini juga telah saya gunakan, bahkan terus terang bahwa beberapa dari hasil yang saya dapatkan dengan cara trayer and eror relatif lebih baik.
Penggunaan cara Trayer And Eror membutuhkan kegigihan yang lebih, walaupun tidak effisien tetapi ternyata dalam berbagai aspek kehidupan masih banyak aspek yang membutuhkan cara ini, karena ketidak seimbangan antara kebutuhan dengan keterampilan, sering terjadi keterampilan adalah hal yang lain dengan pengetahuan, tak terbilang banyaknya mereka yang memiliki pengetahuan, tetapi ternyata tidak terampil, ternyata untuk meraih keterampilan itu butuh perjuangan, perjuang butuh pengorbanan baik itu waktu, pikiran, tenaga dan bisa juga uang, apalagi waktu. Banyak orang pintar yang tak terampil dan tentu saja mereka tak maksimal.
Friday, March 24, 2017
MENGHALAU PIKUN DENGAN MUSIK
Itu terjadi bulan Maret tahun 2015 artinya ketika saya menginjak usia 62 tahun, dengan santai saya mengendarai kendaraan saya sambil menikmati pesatnya pembangunan di kanan kiri jalan,tahu tahu saya saya telah meliwati simpangan yang seharusnya saya berbelok dalam menuju jalan pulang, seperti lazimnya yang sudah sudah. Semula saya berpikir itu biasalah, namanya terpukau dengan sesuatu yang lain sehingga lalaidalam menempuh perjalanan. Tetapi setelah saya bercerita pada teman teman, sangat mengejutkan sekali ternyata itu salah ssatu gejala awal seseorang akan mengalami kepikunan. Walaupun pikun bisa baru terjadi setelah sepuluh atau belasan tahun kemudian, tetapi bisa juga lebih cepat.
Tentu saja informasi yang belum diketahui tingkat kebenarannya itu cukup mengejutkan dan sekaligus juga menghawatirkan Oleh karenanya saya coba untuk mencari tahu melalui tulisan tulisan tentang itu, dan memang ada yang mengatakan bahwa salah satu gejala awal kepikut=nan adalah mengalami kesasaar pada saat mencari alamat yang sejatinya telah sering didatangi. Nah ... yang saya alami bukan suatu tempat yang sudah sering saya datangi tetapi justeru tempat tinggal saya sendiri, tetapi bukan lupa alamatnya, mlainkan kelewatan kletika seharusnya belok, itupun begitu terlewati begitu disadari, dan penmyebabpun jelas karena asik memperhatikan bangunan baru dan hal hal lain yang membuat saya sediky terlena. Namun demikian saya akan menyinmpulkan bahwa saya mengalamigejala pikun walaupun baru gehala dini.
Berdasarkan informasi yang saya terima serta sedikit hasil bacan dari tulisan tulisan ringan bahwa gejala pikun dapat diantisipasi dengan cara belajar musik. Ini menjadi menrik bagi saya, apalagi tak ada alat musik yang bisa saya kuasai. Dan pilihanpun jatuh kepada harmonika.. Ada beberapa kelebihan dari harmonika, pertama belum banyak yang bisa menggunakannya alias langka, kedua murah harganya, ketika kecil bentuknya, maka berarti ini adalah praktis sekali. April 2015 saya membeli sebuah harmonika di sebuah toko di Kota Bandar Lampung. Setelah saya tiup dan seluruh lobang yang ada semua berbunyi dan tak ada yang tersumbat. Langsung saja saya beli.
Berangkat dari nol dan tampa guru, aku baru tahu jika harmonika itu bisa ditiup dan bisa dihisap, keduanya bisa berbunyi mengeluarkan suara, suara yang berbeda. Kutiup tiup saja dan hisap hosap saja, tampa niat untuk menyanykan lagu tertentu selama hampir satu belun bulan satu baitpun berhasil kuinstrumenkan dengan harmonikku. Jelas kubunyikan lambat lambat agar orang tak terganggu.
Gembira rasa hatiku karena tiupan dan hisapanku pada suatu hari mengarah seperti instrumen lagu yang aku kenal, tetpi lagu apa entah aku tak tahu. Genap enam bulan kuberlatih harmonika dengan caraku sendiri, akhirnya aku temukan bahwa tiupanku itu mirip lagu "Sahlawaty" sebuah lagu melayu. Akhirnya lagu itu kujadikan semacam lagu kebangsaan, Yang harus kuinsrumenkan setiap hari tampa bosan. Di banyak waktu.
Lagu sahlawaty kutemukan dengan metode mungkin yang paling konyol 'Trayer and eror' coba dan coba lagi, tetapi walaupun demikian saya tahu bahwa coba dan coba lagi itu juga termasuk cara cara yang metodologis dalam sebuah penelitian, walaupun ibarat logika sulit rasanya dapat mengambil konklusi, jangankan konklusi. Premis premispun tak mudah diraih. Itulah sebabnya aku tak mengalami kemajuan hingga enam bilan berikutnya. Artinya selama satu tahun aku berlatih main harmonika baru satu lagu yang bisa kunyanyikan secara utuh, judulnya "Sahlawaty"
Wednesday, March 22, 2017
SOAL UJIAN SISWA YANG BERPOTENSI MEMECAHBELAH, BENARKAH ?
Saya temukan foto pada sebuah akun Facebook milik seorang sahabat yang saya tahu beliau sebagai PNS yang juga mengelolan atau tepatnya sebagai Pemangku Kepentingan Pendidikan di Lampung, setelah saya besarkan foto nampak oleh saya bahwa itu foto potongan soal ujian PPKN 21 Maret 2017 dan tercantum soal nomor 19 yang berbunyi : Sekelompok Islam Garis Keras melakukan sweeping ke aula gereja di kota Bogor, didapati sekelompok ummat Nasrani sedang melakukan kegiatan Natal. Orang Islam tersebut melakukan pembubaran paksa kegiatan natal. Hal yang dilakukan sekelompok Islam Garis keras itu termasuk pelanggaran pada UUD 1945 pasal :
A. 28 E ayat 1
B. 30 ayat 1
C. 29 B
D. 31 A
E. 27
Soal nomor 19 tersebut beredar di FB dan tentu saja para netizen terkejut. Tetapi sejauh ini baru dalam tarap istighfar dan menyesalkan bila soal semacam itu diloloskan sebagai bahan ujian, karena adalah image buruk bagi agama Islam sedangkan pristiwanya kita semua tidak tahu sepertyi apa.
Kalau saja itu seandainya benar terjadi maka pemicu sehingga terjadinya grudug sejumlah massa yang disebut sebagai Ummat Islam garis keras itu apa. Tentu ada pemicunya, Ada sebab dan akibat. Jika ketidak sukaan orang melaksanakan acara natal di gereja unsich hampir dikatakan sebagai mustahil, karena acara natalan selalu dilindungi pihak keamanan, dan bahkan GP Anshor adalah kelompok Islam yang sering ikut serta mengamankan gereja pada saat meneyelenggarakan perayaan natalan.
Bila gruduk sekelompok ummat ke acara keagamaan maka dipastikan ada pemicunya, faktor pemicu itu juga akan menetukan pasal pasal pelanggaran. Jadi dengan demikian maka selayaknya hal ini tidaklah seharusnya menjadi bahan ujian bagi siswa.
Saya berharap agar secepatnya ini menjadi perhatian bagi Pemerintah, untuk segera memberikan rambu rambu pembuatan soal, agar penyusun soal tidak menyodorkan pertanyaan pertanyaan yang dapat memicu kebencian, apalagi soalitu hanya berdasarkan rekaan rekaan belaka, atau benar benar terjadi tetapi bukan lantaran masalah agama, melainkan masalah lainnya sebagai pemicu.
Semoga masa mendatang para penyusun soal dapat lebih arif dalam bekerja, selain itu juga diharapkann agar panitia bekerja lebih provfesional. jangan percara begitu saja kepada Tim penyusun soal, karena bisa saja terjadi kealpaan.
SEMOGA MENDATANG KITA BISA LEBIH BAIK.
Sunday, March 5, 2017
Caraku Menghindari Pikun
Terlepas dari seberapa besar tingkat kebenarannya, tetapi saya sangat dipengaruhi oleh kata kata seorang teman bahwa berupaya memahirkan menggunakan salah satu alat kesenian seperti gitar, seksopon, organ atau piano dan lain sebagainya itu dapat menghindari kepikunan. Sementara diusia saya yang ke 62, saya sudah merakan gejala gejala kepikunan itu. Pkun dalam hal ini yang saya maksudkan adalah gejal gejala keterlambatan dalam melaksanakan tugas saya sebagai seseorang yang bekerja dalam bidang konsultan pendidikan, tiga tahun setelah saya pensiun dari PNS saya diterima oleh sebuah perusahaan swasta yang bekerja sama dengan Asian developman Bank (ADB) dan saya ternyata diterima sebagai tenaga yang benar benar diujung tombak, jasi memang saya harus bekerja sendiri dalam segala hal. Di situ saya merasakan bahwa saya yang dahulu terbiasa dibantu oleh sejumlah orang stap, tetapi kini saya harus benar benar bekerja sendiri. Pada saat bekerja sendiri itu saya merasa seperti orang yang terlambat reaksi dalam mengantisi segala sesuatunya terkait pekerjaan.
Akhirnya saya memilih harmonika sebagai sahabat saya untuk menghindari pikun atau setidaknya mempertahan kecekatan saya dalam bekerja setidaknya atas prestasi kerja yang sempat saya raih dahulu ketika masih aktif di PNS. Saya menggunakan harmonika tidak lepas dari beberapa pertimbangan, pertama ternyata tidak banyak orang yang bisa menggunakan harmonika sebagai alat kesenian, berdasarkan perhitungan kasar dalam seribu orang penduduik Indonesia belum tentu ada satu yang mahir menggunakan harmonika. jadi sebodo bodonya saya main harmonika, saya akan jauh lebih mahir dibanding mereka yang menang gak bisa apa apa tentang harmonika.
Yang kedua harmonika itu tidak lazim dipinjamkan ke orang lain, akan bahasa bila diedarkan dari mulut kemulut, maka bagi seseorang yang ingin belajar harmonika dia harus membeli dahulu harmonika untuk pribadinya. Tidak seperti coba coba main gitar, kita bisa pinjam gitar teman, karena orang tak akan meminjamkan harmonikanya untuk ditiup oleh orang lain, tak baik kesehatan.
Singkat cerita aku beli sebuah harmonika yang pada saat itu akau nekat saja beli sendiri di sebuah toko alat olahraga dan kesenian di Kota Bandar Lampung, pada saat membeli memang aku test harmonika tersenut sekedar untuk memastikan alat tersebut bunyi apa tidak. Ternyata bunyi, maka cepat cepat ku bayar untuk kucoba setelah sampi di rumah. Melihat aku meniup harmonika dan tak jelas lagu apa yang dinyanyikan, isteriku cuma sennyam senyum, tak tahu apa arti senyumnya.
Sekalipun dia seorang seniman musik, belum tentu dia memiliki pemahaman dan kemahiran yang memadai tentang harmonika, maka saya akan pede saja memainkan harmonika, sehingga pada tanggal 14 Februari tampa pikir panjang saya sudah menampilkan hasil rekaman permainan harmonika saya di youtube, melalui yaoutube berarti saya trdah kahrus mengeluarkan biaya serupiahpun, bahkan bis bisa saya yang dapat uang dari youtube, karena setiap saya putar di youtube, pihak yotube selalu saja nitip memutarkan reklame.
Lagu pertama yang saya tampilkan adalah lagu berjudul Sahlawaty, yang kita kenal sebagai lagunya Alpian, tidak banyak lagunya Alpian, dan salah satunya adalah Sahlawaty yang saya bawakan pakai harmonika itu. Saya tidak tahu persis nantinya apakah benar berlatih menggunakan alat musik itu bisa menunda saat saat kita memasuki masa pikun ..., entahlah. Tetapi nanti saya akan sambung cerita ini disekitar kepikunan, kepensiunan, kesehatan dan tidak terlupa itu semua akan terkait dengan harmonika yang saya miliki itu, untuk ceritaku kepada mereka yang benar benar awam.
Subscribe to:
Posts (Atom)