Tak perlu jauh jauh kita mencari contoh, tidak perlu sampai ke Zimbabwe - Annggola dan lain lain, cukup di Singapura saja, bagaimana nasib bangsa Melayu di situ. Mengenaskan, jangankan yang lain, bahasa Melayupun jarang terdengar.
Perekonomian kita sudah benar benar dikuasai asing, ditambah lagi dengan pembangunan berbagai fasilitas mewah yang juga hanya akan dapat diakses oleh orang orang asing, yang menurut Amien Rais tanah 70% dikuasai asing, lalu apa yang tersasisa. Sebagai jelata sengsara kita ingin sekali pernyataan Amien Rais itu terbantahkan dengan data data yang akurat. Tetapi nampaknya tidak, sebagai balasannya Amien sekarang sedang dikumpulkan dosa dosanya.
Dan nanti tinggal dilakukan penjemputan paksa. Dan jangan pula berharap Amien akan lolos, yang harus kita duga adalah siapa yang akan menyusul dibelakang Amien Rais. Karena kita menjadi yakin Amin Rais hanya mendapatkan bocoran kecil, dan tak memiliki data lengkap karena semua data ada di Pemerintah.Kita tak punya data, yang kita punya hanya rasa, kita merasakan tak ada keadilan dan keberpihakan, Pemerintah lebih berpihak kepada pemilik modal yang besar, ketimbang jelata yang sengsara.
Cak Nun benar adanya, bahwa tahun 2030 yang akan datang Indonesia semakin makmur, semakin maju, perputaran uang semakin lancar. Hanya sayangnya pada saat yang sama kita hanyaberdiri sebagai jngos jongos, dan paling mentereng hanya sebagai Satpam, dengan bahasa yang lebih keren adalah Scurity. Demikian Caknun mengajarkan bagaimana caranya memahami pernyataan Prabowo itu. Mari kita berdoa untuk keselamatan bersama. Aamiien.
No comments:
Post a Comment