FORUM DISKUSI yang mungkin paling bermartabat yang sering mengunjungi pemirsa di rumah adalah ILC, yang tadi malam memngangkat tema Perang Total yang dihadap hadapkan dengan Perang badar. Perang totsl diucapkan oleh Muldoko Pensiunan Jendral berhadapan dengan Nenok Warisman yng tubuhnya relatif kecil. Hanya akibat kata kata maka bayamngan kita adalah sebuah peperangan. Perang total diucapkan oleh Muldoko selaku Ketua Tim Suksesnya Jokowi sedang yang mengucapkan Perang Badar adalah tidak jelas siapa sebenarnya karena kata kata itu juga tak pernah diucapkan oleh Nenok Warisman. Hanya para netizen mungkin yang menyebut Perang Badar, Gayung bersambut, politik jadi rame. Nenok Warisman anggap saja sebagai salah satu dari kubu yang diperangkan telkah memuntahkan segala amunisinya, dan tak lebih dari sebuah puisi. Sedang kubu yang lain Tim Jokowi nampak belum mmuntahkan amunisinya. Maka jadilah kita semua menjadi politisi kampungan, persis dikampung kita tanding sepak bola dalam rangka 17-an.
Saya sepakat untuk mengatakan bahwa ancaman perang total dari Muldoko adalah salah ucap, karena kemiskinan kata kata untuk tidak dikatakan keterbatasan literatur dan jangan dibandingkan dengan Fadlizon, politisi yang S3, apalagi dibanding Salim Said, Profesor politik Kemiliteran sekaligus pengamat budaya dan penulis sastra. Sebagai anggota TNI Muldoko sangat konsen dalam bidang peperangan. Tolong jangan dianggap dia serius. Selesai.
Lalu bagaimana dengan Puisi Munajat Nenok Warisman, nenok warisman selain ibu rumah tangga dia juga sebagai artis, doa munajat dalam bentk puisi yang disampaikannya dalam bentuk puisi pada acara yang diselenggarakan alumni 212. Itu yang nampaknya lebih sedap untuk digoreng garing
No comments:
Post a Comment