Friday, February 1, 2019
DARI GUS DUR HINGGA ROCKY GERUNG
ALLAH SWT, Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan tidak akan meninggalkan ummatnya Allah akan mengirimkan orang cerdas dan melalui orang cerdas itu memiliki kemampuan menyampaikan sesuatuyang sesungguhnya sangat berharga pada zaman itu. Tetapi sayang masyarakat di zaman itu terkadang kurang berkesempatan menangkap kebenaran itu, bahkan tidak jarang kebenaran itu direspon sebaliknya, dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya, para orang cerdas sering berseberangan dengan sebuah kekuasaan, dalam sejarah ada orang cerdas yang berakhir di tiang gantungan, mereka dihukum oleh kkuasaan dengan hukum yang dogunakan oleh pemegang kekuasaan.
Pada era sekarang ini setidaknya setidaknya ada dua orang yang berdasarkan pemikiran lurus secara umum kita telah didatangkan dua orang cerdas setidaknya ada Gus Dur dan kini ada Rocky Gerung, mungkin setidaknya ada persamaan persamaan yang dimiliki oleh kedua orang ini, tentu saja perbedaannya juga ada. Tetapi keduanya berada di atas rata rata, dan secara kasat maka kita akan menangkap bahwa keduanya memiliki pengaruh yang sangat kuat. Keduanya memposisikan sebagai opposisi. Bedanya Gus Dur dari Komunitas mayoritas tetapi berpihak kepada minoritas, sedang Gerung dari kelom[pok minoritas yang memiliki keberpihakan kepada mayotitas.
Sayang sekali keduanya tidak memiliki peluang panggung yang sama. Jika dahulu Panggung Gus Dur hanya seminar seminar resmi, dan karena Gur Dus adalah penulis kolom maka suara Gus Dur sering menghiasi kolom dari medai massa ternama. Tetapi sekarang di zaman Rocky Gerung ada media sosial, ada facebook, WA, twiter, instagram dan lain sebagainya, dan dalam panggung panggung resmi Rocky Gerung satu bulan bukan hanya tiga puluh, tetapi bisa mencapai tiga puluh lim-an dan bisa lebih.
Dahulu panggungnya Gus Dur setidaknya ada dua, pertama seminar seminar resmi dan yang kedua adalah melalui kolom, dan yang sering memuat kolom Gus Dur pada eranya adalah Kolom milik majalah Mingguan Tempo, begitu Tempo terbit pembeli seolah berebut membeli. Tetapi tentu tidak setiap Minggu akan muncul, Memang beda dengan penulis lain, Gus Dur datang ke Kantor redaksi tempo bertanya tentang tema, lalu beliau pinjam mesin tik, langsung mengetik, selesai diserahkan, tampa banyak cingcong tulisan diterbitkan,
Karena tema serta objek berita pokok, maka Gus Dur yang banyak baca itu spontan bisa menyesuaikan, antara kolom yang disusunnya sangat berimbang dengan berita yang diangkat. Gus Dur dikenal sebagai orang yang rajin baca, ternyata Gus Dur bisa masuk dari pintu mana saja yang dia mau, yang bisa membuat kemewahan metafor dari tema yang diangkat melalui kolomnya yang relatif singkat itu. Memang tidak banyak orang yang mampu memberikan kekayaan metafor dari tulisan singkat, tetapi menampilkan imajinasi yang demikian luasnya. Gus Dur adalah salah satu yang terkemuka dari yang sedikit itu. Dengan tampilnya kolom Gus Dur maka pengantar redaksi serta berita yang disebarkan oleh majalah Tempo menjadi sangat berarti. Terlalu banyak para mahasiswa pada saat itu yang memaksakan diri untuk membeli Tempo walaupun akibatnya uang cekak.
Ada yang lebih konyol lagi. dan ini diceriterakan oleh Ridwan Saidi, yang mengatakan bahwa Gus Dur itu selain cerdas juga usil (nakal). Maka dalam satu seminar bila Gus Dur hadir maka bersiap siapkah untuk mengalami kelabakan dan bahkan malu. Apapun tema dan masalah yang didiskusikan atau diseminarkan, Gus Dur seperti memiliki kartu bebas untuk masuk lewat pintu yang mana dia suka, artinya dia memiliki banyak cara untuk masuk ke wilayah yang didiskusikan atau diseminarkan.
Dikatakan bahwa pekerjaan Gus Dur itu Diskusi/ seminar, nulis kolom katanya.
Kata Miing bagi Rocky Gerung sebulan itu 34 hari, ini hari yang ke 45 kata Roky Gerung menimpali setiba di panggung, artinya pada bulan itu saat itu adalah panggung Rocky Gerung ke 45 nya. di bulan itu. Dengan kesemarakan media sosial sekarang ini apa yang diucapkan oleh Rocky lebih cepat menyebar. Tetapi seperti apa yang dikatakan oleh Budi Pramuko youtuber bahwa apa yang dikatakan olh Rocky tak semua bisa memahaminya, banyak istilah istilah yang hanya familiar bagi para aakademisi, sedang sisanya dicari cari dahulu di google, baru terangguk angguk pertanda paham dan setuju.
Muncul sejumlah nama mencoba mengimbangi kepiawayan Rocky Gerung dalam berdiskusi, ada yang pejabat, dan ada juga yang politisi, sayang mereka memang berbeda kelas. Itulah sebabnya beberapa diantara mereka melawan dengan cara lain, mulai dari pamer gelar kesarjanaan, memaki maki dan membentak, atau dengan kelicikan memborong durasi sehingga Gerung tak kebagian waktu, kecuali sedikit sisa. Pencerahan lebih banyak didaparkan oleh masyarakat dengan cara monolog, karena tak memiliki lawan seimbang ketika dialog.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment