DI DESA KELAHIRAN SAYA, Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, ada seorang laki laki yang tiak muda lagi Namanya Mahfud tetapi dia punya gelar Kaji, sebutan kehormatan bagi seseorang yang sudah melaksanakan haji. Tetapi orang orang tak ada yang tahu kapan dia naik haji, tetapi gelar itu tetap sangat melekat " Kaji Mahfud ". Dia ini sepertinya gabung di Grup Orkes di desa sunyi itu, kenangan itu terekam di sekitar tahun awal era tahun 1965-an. Istimewa sosok Kaji Mahfud, Dia mendapat tempat khusus di Grup itu karena di diberi waktu untuk closing, Mahfud dengan lagu Kudaku Lari memang dibuat semeriah mungkin, walaupun kedisiplinannya dalam menyanyi terbilang minus, dalam menyanyi sering nada mi durubahnya menjadi do agar nafasnya nyampe. Tetapi oleh tim musik itu tak dipermasalahkan, tetap saja sesi ini dimeriahkan, semua instrumen disuarakan. Tetapi seusai menyanyi Mahfud punya punya tugas, yaitu ikut membereskan alat alat instrumen orkes Desa Pagelaran itu, itulah sebabnya Mahfud yang satu ini sangat dekat dihati kami, karena tampilannya benar benar dimeriahkan. Sesusai mahfud menyanyi lokasipun menjadi senyap.
SEKARANG sayapun mengenal seorang Muchfudz, lengkapnya Prof. Machfud, MD. dahulu saya saya cukup mengagumi tokoh yang satu ini, tetapi semakin ke sini simpati saya semakin berkurang, karena ucapannya banyak tidak tepat mnurut saya yang doif ini, belakangan Provesor hukum ini gemar menempatkan diri sebagai penetap takwa. Fatwanya yang terakhir adalah mengharamkan pelaksanaan pengelolaan kenegaraan dan pemerinthan ala Nabi Muhammad SAW, haram hukumnya meniru niru Rasul dalam mengelola Pemerintahan dan Kenegaraan. Karena kita bukan Nabi ataupun Rasul. Haram hukumnya menegakkan Negara Aslam, yang dianjurkan adalah melaksakan Pemerintahan yang Islami seperti di Newzelan dan Singapur. Ini semua diucapkan dengan bangga, serta tertawa gembira karena sebentar lagi Ia akan dikafir kafirkan. Seolah gelar kafir sesuatu yang sangat membanggakannya, dia tertawa tawa mernunggu sangat datangnya gelar itu.
Berda dengan Mahfud di desa kelahiran saya yang sunti dulu. Tetapi ada juga persamaan, atau paling tidak kemiripannya. Mahfid kami desa bukan penyanyi tetapi gemar menyanyi, Prof. Mahfud bukan Ulama tetapi suka mengeluarkan fatwa. Hanya saja fatwanya Prof. Mafud selain dia bukan ahlinya, juga tak ada yang meminta Dia mengeluarkan Fatwa. Fatwa itu biasa dikeluarkan bila ada pihak yang minta, atau terjadi perdebatan antar ummat Islam tentang suatu kasus yang tak ada difatwakan ulama terdahulu. Sehingga masyarakat butuh petunjuk dan fatwa dari ulama.
Perselisihan akidah antara Islam dan Muslim, tidaklah dibutuhkan fatwa baru, karena sebelumnya sudah ada garis ajaran Islam. Para perawi hadits manakala sudah memiliki keterlibatan urusan politik, maka hadits yang dirawikan segera dikelompokkan menjadi hadis yang lemah, hadis lemah tidak boleh dijadikan dalil dalam berhujah, kecua;li tidak bertentangan dengan hadis dan nash lainnya yang telah memiliki kekuatan untuk dijadikan alasan.
Kita semua mengenal Mahfud MD adalah politisi. ciri khas politisi adalah sulit berkata benar bila akan bertentang degan kepentingan politiknya. Dalam berpolitik biasanya akan sulit untuk terbuka, sulit untuk adil dan bermacam kelemahan lainnya. Itulah posisi Prof. Machfud MD, oleh karena itu jelas jelas saya akan lebih hormat kepada Mahfud kami yang dahulu ada di desa Pagelaran kelahiran saya. dia lugu danm apa adanya.
SUDAH TERLAQLU BANYAK kita menjadi riuh rendah terkait dengan pencarian dan penanganan seseorang terkait kasus hukum yang membelitnya, ada kalanya Pemerintah demikian hebatnya, belum lagi ditangani serius, sudah ada kesimpulan dari pejabat berwewenang, sebagai contoh orang gila yang mengejar dan mengancam beberapa tokoh agama di berbagai tempat dalam waktu bersamaan, yang disimpulkan sebagai orang gila.
Kaus Edi Tanzil yang juga buron, seperti juga kasus Munir yang tak kunjung bersimpul. Dan yang juga cukup menarik adalah kasus Tomi Suharto yang yang buron lama tak tertangkap, akhirnya tertangkap juga. Lalu Tomi ditanya selama Buron anda lari kemana, Tomi menjawab saya ada di rumah katanya. Bukankah rumah anda di geledah, di jawab, Iya saya tau karena memang sudah ada koordinasi. Dan tentu saja Tomi harus meninggalkan rumah untuk sementara waktu. Para pejabat mengatakan pencarian Harun Masiku akhirnya tertangkap juga hanya persoalan waktu. Mungkin acuannya adalah penangkapan Nazaruddin dalam kasus Hambalan.
SUDAH banyakcontoh contoh ragam penanganan terkait buronnya mereka yang terjerat kasus hukum yang buron, sehingga di ILC sendiri muncul istilah kasus ini akan di Munirkan, atau di Nazaruddinkan, artinya yan g bersangkutan benar benar tertangkap seperti Nazaruddin, Tomi dan tentunya banyak contoh lainnya. Atau Di Munirkan, yang artinya walaupun kasusnya dianggap selesai dan sudah ada yang dijatuhi hukuman, tetapi masyarakat menyisakan keraguan.
Nanti kasus Harun Masiku jaga akankah menyisakan praduga masyarakat sedang diatur karena terkait dengan sejumlah nama nama besar sehingga butuh waktu, biasanya mereka yang memiliki gengsi tinggi itu memang butuh waktu untuk mau berhadapat dengan yang berwajib. Tidak sedikit penasehat hukum yang membutuhkan waktu beberapa hari untuk meyakinkan orang bersangkutan bahwa dirinya jauh akan lebih tenang dan tentram hidupnya bila kasusnya telah ditangani yang berwajib dibanding memilih buron, karena menjadi buron itu lebih boros, banyak mereka yang buron dijadikan ATM. Memang membutuhgkan waktu untuk menyadarkan seseorang untuk menyerahkan diri kepada petugas butuh waktu beberapa hari, tetapi bila terkait gengsi dan nama besar seseorang tokoh biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama.
Tapi kita akan kecewa kepada peugas manakala nan jawabannyua seperti Tomi, bahwa saya selama di cari cari itu ... saya ada di rumah kata Tomi, sompret. oetugas kok dijadikan mainan.
RASULULLAH MUHAMMAD SAW, pernah diajak berdamai oleh Kafir Quraisy, agar Muhammad berkenan menganut agama mereka secara bergatian, pada hari hari tertentu serentak masyarakat Makkah menganut agama Islam, dan dihari yang lain serentak juga menganbut agama mereka secara bersama dan bergantian. Untuk itu mereka siap untuk memenuhi persyaratannya, Bila Muhammad SAW ingin memperisteri gadis tercatik di kota itu, mereka akan penuhi, mencarikan, bila Muhammad SAW menginginkan kekayaan, hingga menjadi orang terkaya, maka mereka siap mengumpulkan harta untuk itu, dan bila Mughammad SAW menginginkan kerajaan dan kekuasaan, maka tahta Kerajaan akan diserahkan sepeuhnya kepada Muhammad SAW, dan raja raja yang lain akan tauh. Aslkan berkenan menganut agama mereka secara bergilir. Sehingga Muhammad SAW tak perlu menanggalkan agama masing masing Atas petunjuk Allah Muhammad SAW menjawab,matahari di tangan kanan, rembulan ditangan kiri dia akan tetap Laailaaha Illallah. Takl ada perundingan dalam hal akidah.Para kafir Quraisy kecewa dan menyatakan perang.
ANEH BIN AJAIB apa yang dilakukan oleh Ngabalin yang dikenal sebagai politisi Islam dan bahkan mengaku sebagai Ketua Muballigh se Indonesia yang tidak jelas mulai kapan dan akan berakhir kapan itu nampaknya dengan sebaga pertimbangan politik sesuai dengan keyakinannya, berbeda dengan conotoh dari Rasil yang tidak ada kompromi tentang akidah, maka Ngabalin berhasil melaukan kerjasama, yang bisa jadi didominasi pertimbangan fragmatis.
Dia tamil disebuah gereja lengkap dengan sorban kesayangannya Dia berdakwah di atas Altar Gereja, ditempat yang biasa dibacakan kumpulan catatan para Rasul atas keyakinan mereka, yang termaktub dalam Kitab yang mereka miliki. Di atas Altar Gereja itu dia menyeru kepada jama'ah Gereja agar selalu berusaha memperteguh keimanan sesuai dengan petunjuk al-KItab mereka. Seusai beliau Tausiyah tak lupa dilantunjan sebuah doa, agar mereka semua dimasikkan ke dalam Syurga Firdaus.
Kita tak tahu bagaimana bunyi oerjanjiannya, Jika dahulu Nabi Muhammad SAW pernah ditawari melakukan hal yang serupoa atau mirip, yaitu perjanjian untuk bergantian, maka sebagai kompensasi yang sitawarkan adalah Istri yang paling cantik, kekayaan yang berlimpah, serta Gahta Kerajaan. Bagi Ngabalin mungkin tak sebanyak itu, mungkin yang dijanjikan bagi Ngabalin hanya sebagiannya saja, dan mungkin pula tak seutuhnya.
Sebagai orang yang gemar memakai sorban, dan mengaku ngaku sebagai Ketua Muballigh, Ngabalin harus mempertanggungjawabkan itu semua. Dimana seharusnya jalan yang ditempuh adalah sesuai dengan contoh yang ditunjukkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Yang harus kita prihatinkan adalah, sangat mungkin banyak juga mereka yang menempuh seperti apa yang dilakukan Ngabalin yang tergoda dengan iming iming hadiah yang sejatinya sangat tak seberapa itu.
PERJALANAN SEJARAH POLITIK ISLAM di Indonesia pada saat ini sedang berada titik terendah, ini tak terlepas dari upaya beberapa orang Presiden yang hampir terang terangan mewmang ambil posisi berhadapan dengan politik Islam dan mereka berhasil. Pertama Presiden Soekarno, Kedua Prawesiden Soeharto dan nampaknya akan tuintas di tangan Presiden Jokowidodo, Soekarno dengan Politik Jakarta Feking dan Rsia, Soeharto dengan memberikan kesempatan seluas luasnya kepada Keturunan China untuk ambil kesempatan membangun Kerajaan Bisnis di Indonesia, dan Presiden Jokowi berhasil masuk ke jebakan Hutang dari China. Namlaknya China mensyaratkan untuk menyingkirkan Islam dari partisipasi politik aktif di Indonesia, akhirnya bukan hanya dipersulit, bahkan bila perlu terusir dari Indonesia.
PENGALAMAN YANG SANGAT MUSTAHIL adalah mati atau meninggal, tetapi semua kita pasti akan ercaya bahwa suatu saat kita semua akan mati, tetapi justeru mati adalah sesuatu yang terlampau sering kita lupakan. Padahal kita selalu diingatkan bahwa seseorang paling bodoh adalah orang yang sering melupakan bahwa kita akan mati. Dan dalam waktu yang bersamaan kita akan senang sekali bila diakui bahwa kita tergolong orang yang pintar, setidaknya bodoh.Prihal kematian Qomaruddin Hiadayat sipenulis Buku Psikologi Kematian mengatakan bahwa manusia terhadap kematian sering seperti burung unta yang menyembunyikan kepala dan matanya dan Iya merasa aman dari gamngguan pihak lain, manakala Iya melihat sestau yang lain yabf bisa mwngancamnya. Kita sering mengira kematian tak akan menghampiri kita, selagi kita lupa denga kematian itu.
JIKA DAHULU ADA DWI FUNGSI ABRI, maka sekarang yang berkuasa adalah Dwifungsi Pebisnis, jika dahulu ABRI merupakan bagian dari Pemerintah dan memahami etika Pemerintahan, maka sekarang pebisnis yang berhasil menguasai politik tidak peduli dengan nilai nilai etik dalam bernegara karena bagi mereka keuntungan bisnis adalah di atas segala sagalanya. Bagai mendapat durian runtuh mereka mendapatkan tokoh yang ideal yaitu Jokowi dan Ahok, jika Ahok memang memiliki kesamaan kesamaan dengan pebisnis, maka Jokowi nampaknya sedang membangun Kerajaan Bisnis, situasi dimanfaatkan tentu dengan pertimbangan fragmatis yang berani. Kini Jokowi sebagai Presiden, disekitarnya terdiri para pebisnis, untuk itu Megawati yang menggadang gadang Jokowi akan terlempar manakala tidak ikut mempersubur sifat fragmatisnya. Indobesia dalam ancaman yang serius.
Beli membeli, beri memberi, suap menyuap demikian akrab di dunia bisnis selebihnya juga subur tipu menipu, dan dalam arti luas ada bunuh membunuh.Jika itu masuk dalam dunia Pemeruintahan maka terbayang di pemikiran kita betapa kotor praktik pemerintahan Indonesia bila nanti mereka benar benar telah menguasai seluruh Menteri Menteri atau lembaga lainnya setingkat Menteri telah dikuasai oleh oligarki pebisnis ini. Pebisnis minus etika tak tak segan segan menjual negeri ini, apalagi mereka memang orang asing atau pro asing dalam rangka melancarkan bisnisnya.
Dalam masa kampanye dahulu Prabowo tampil terkesan emosional ketika berbicara dan menggambarkan kekurang percayaannya terhadap para pebisnis asing, agar mereka hanya boleh sebatas berbisnis, tidak diperbolehkan mendekati kekuasaan, apatah lagi menjadikan mereka oligarki yang memiliki kemampuan mendikte Pemerintah atau Penguasa.
Nampaknya disitu pula perbedaannya dengan Jokowi yang nampak sekali menggantungkan dirinya kepada pebisnis, dan membuka lebar jalan bagi pebisnis bersentuhan dengan wilayah Pemerintahan dan pembangunan. Karena bagi Jokowi nampaknya pembangunan fisik atau hal hal yang nampak lainnya sebagai fokus perhatian, sehingga beliau berusaha memperpendek aturan untuk memperbesar peluang pemodal asing berkecimpung dalam pembangunan Indonesia. Utama jalan jalan, jenbatan serta pelabuhan dan lain sebagainya yang terkait. Asing diperlebar jalannya untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
TAHUN 2020 ADALAH AWAL DEKADE "YOLD"
Siapakah Generasi YOLD itu.
Kehidupan selalu bergerak dan berubah tidak terduga. Sekarang ini ada satu istilah/ singkatan baru yang menarik, yaitu YOLD kependekan dari “Young Old”.Sebutan bagi mereka yang berusia antara 65 dan 75 tahun tapi masih memiliki karakteristik anak muda. Mereka adalah angkatan dari periode “baby boom” pasca Perang Dunia II (1946-1965), yang diperkirakan sudah banyak yang menjalani masa pensiun sekarang.
Kenyataannya tidak begitu, saat ini mereka (baby boomer itu) terus bekerja dan tetap terlibat secara sosial dan jumlahnya menjadi ebih banyak, lebih sehat, dan lebih kaya dari generasi warga lansia sebelumnya.
Dengan populasi baby boomer mencapai 134 juta di negara maju pada tahun ini, 2020 akan menandai awal dekade "Yold."
Yold juga menentang penurunan kesehatan. Menurut WHO, di negara-negara maju antara tahun 2000-2015 mereka memiliki 3,7 tahun peningkatan harapan hidup dan 3,2 tahun dinikmati dalam "kesehatan yang baik."
Kecenderungan bagi kaum Yold untuk terus bekerja telah meningkat pesat sejak 2016, lebih dari seperlima orang berusia 65-69 masih bekerja di negara-negara maju. Sebuah penelitian di Jerman menyatakan bahwa semangat untuk terus exist dan bekerja ini yang membantu baby boomer itu tetap kuat. Studi ini menunjukan bahwa orang yang tetap bekerja setelah usia pensiun berhasil memperlambat penurunan potensi intelektual/kognitif yang biasanya terjadi pada orang tua.
KITA MERDEKA TAHUN 1945, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945, tetapi sejuah itu Bangsa Ini lambat sekali dalam mencapai kesejahteraan, bahkan tertinggal dibanding beberapa Negara yang merdeka justeru setelah beberapa tahun kita merdeka. Apalagi mereka bukanlah negeri yang kaya raya dibanding Negeri kita dengan segala kekayaam alamnya, ini berarti ada yang salah dilakukan dalam mengelola Bangsa ini. Pernayataan seperti ini mengingatkan saya kepada Anhar Gonggong, yang kelak saya menyadari belaiu adalah pakar sejarah. .
Saya mengenal Kanda Anhar Gonggong,ketika ikut mendampingi Pimpiunan Saya Dulhai Tabahhassa sebagai Kabid Musjarah, Permuseuman Kesejarahan Kepurbakalaan Dan Nilai Nilai Tradisional Daerah, Kanwil Dikbud Provinsi Lampung, pada saat itulah saya jumpa Kanda Anhar Gongong, Pejabat pengelola Pembinaan Sejarah, yang dulu pernah Tinggal bertugas di Metro Lampung Tengah pada saat itu dan beliau juga sempat terlibat dengan pendirian Sekolah Pertanian di Metro. Saya banyak menyimak Penuturan Anhar Gonggong, tetapi saya tak memiliki kemampuan berdialog apatah lagi berdiskusi.
IBARAT ORKESTRA, konduktor dan muasikus penamaan tampil sebelum mereka ahu sepakat akan lagu apa yang akan mereka pertunjukkan. Lalu tampilan awal dilakukan dengan intro yang memang sama sekali tak menarik perhatian penonton, dipastikan tampilan ini bakal gagal total secara mengecewakan ara penontom yang sudah mengantongi karcis yang harganya tak murah. Lalu disuguhi lagu yang tak jelas kunci nada yang dipakai, bahkan setelah penyanyi bersuara, selain lagu suara tak merdu terlebih pengucapan seperti tak arifisialis. Tiba tiba satu persatu alat musik menghilang, dan penyanyipun keluar tak melaluiu pintu yang disediakan. Lalu bagaimana nasib konduktornya ?. Nampaknya itu kesempatan yang terakhir setelah kegagalan demi kegagalab semp[at dipertunjukkan.
SEJUMLAH DAERAH DIBERBAGAI PROVINSI mengalami banjir besar dan salah satunya banjir terjadi di daerah Jakarta, memang kederasan hujan kali ini jauh lebih besar dibanding semua hujan yang terjadi sejak dua ratusan tahun yang lalu, dengan kata lain tradisi dua ratus tahunan yang tentu sangat sulit untuk diatasi oleh siapapun. Tetapi ada hal yang cukup mencengangkan, yaitu dari sekian banyak daerah yang mengalami kebanjiran maka Gubernur DKI Jakarta adalah satu satunya Gubernur yang dipersalahkan, walaupun sebagian besar dario Banir di Jakarta adalah akibat banjir bandang, tetapi ternyata hanya Gubernur Jakarta yang dimintai pertanggungjawaban.
oleh sekelompok massa, sementara Gubernur lainnya sangat dimaklumi manakala kualahan dalam menangani dampak banjir akibat hujan besar ini. Tidak tanggung tanggung Gubernur Jakarta Anies Baswedan dimin mundur secara jujur mengakui kegagalannya memimpin di Jakrta.
KISAH KERAJAAN Agung Sejagad nampaknya akan berlangsung singkat karea Raja Dan Permaisuri kini sudah ada ditangan Kepolisian Jawa Tengah,Dan sejarah serta segala kisahnya mungkin sekali akan berakhir. Berbeda dengan Kisah Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memang sejatinya adalah ternyata Pembangunan Kekuasaan, dari Pemilu ke Pemilu masyarakat ini merasa dibohongi sehingga walaupun Keputusan KPU plus MA melegalkan Kepemimpinan Presiden misalnya di Pilpres. Tetapi yang terakhir ini hampir dapat dipastiukan akan memiliki catatan kisah yang abadi karena tak kalah dengan KPU KPU terdahulu dalam pembuatan daftar kecurangan. Sejarah Kerajaan Agung Sejagad akan hilang cepat, sementara kisah KPU dengan tokoh utamanya akan abadi hingga ratusan tahun yang akan datang.
KPU dibiayai dengan dana yang luar biasa dengan menggunakan uang rakyat, sementara para penggawa Kerajaan Abadi Sejagad pakaian kebesaranpun dibiyayai dengan uang dari kocek sendiri, KPU berhasil membuat sejahtera para anggota serta para karyawannya, sementara Kerajaan Abadi Sejagan membuat pundi pundi para Punggawa menipis.Kita menunggu delik yang mana yang akan digunakan menjerat para punggawa serta Raja dan Permaisuri palsu ini. Beda dengan kasus KPU yang telah menghabiskan uang rakyat itu.
POLITIK ANTI ISLAM ada di mana mana, termasuk di India, baru baru ini India mengeluarkan Undang Undang tentang Keimigranan, yang isinya melarang imigran Islam masuk ke India, tetapi bagi yang beragama selain Islam diperbolehkan. Bukan hanya itu Warganegara India yang sudah menetappun katanya akan di swiping, manakala tak memiliki surat surat yang dianggap kurang lengkap juga akan diusir dari India, katanya. Akibatnya sekarang gelombang demontrasi bermunculan. Rakyat dari kasta rendah rendah sepertyinya banyak bersimpati dengan gelombang demon, ini setelah mereka mengetahui betapa muyanya ajaran Islam.
SAYA NGOBROL BERSAMA QOMARUDDIN HIDAYAT itu terjadi pada tahun 80-an sedang jaya jayanya Presiden Soeharto, pada saat itu beliau dikenal sebagai anggota redaksi Majalan Panji Masyarakat, saya menyukai Panji Masyarakat selain karena itu warisan dari Dr. Hamka yang sangat saya kagumi karena beliau sempat saya saksikan langsung ketika beliau berkunjung ke desa Pagelaran Pringsewu, pada saat itu belasan orang berebut menyalaminya di bawah rintik hujan dilindungi sebuah payung hitam di pegang oleh seorang pemuda dari Pringsewu, juga saya sempat berjumpa dengan beberapa orang redaktur Panjimas antara lain Azyumardi Azra, Iqbal Saimima dan juga Qomaruddin Hidayat.
Qomaruddin Hidayat pada saat itu saya temui ketika saat jeda dalam acara diskusi dari Kampus IAIN di Labuhan Ratu Bandar Lampung. Saya pastikan bahwa pada saat itu beliau lupa dengan saya, tetapi karena pembicaraan saya mulai dari menyanyakan sejumlah nama antara lain Ahmad Zaky yang pernah kami perjuangkan untuk menjadi Ketua PB HMI untuk bersaing melawan rivalnya UKI dari ITB dan Zakyunggul berkat dukungan kawan kawan mahasiswa IAIN yang tersebar di hampis seluruh Cabang. Lalu saya menanyakan kabar, Dzulkarnain Djabbar, Irhamni, Azyumardi, Iqbal, Fachri Ali sampai ke Sudirman Teba, mereka semua teman teman Qomaruddin Hidayat sehingga pertemuan kami berdua menjadi hangat, karena saya dianggap mengenal dan memperhatikan gerakan mereka.
Ada suatu pertanyaan yang saya ujung ujungnya menyesal saya tanyakan karena cukup menyita waktu sehingga bekiau nebubda acara agak belasan menit dari acara diskusi itu. Tetapi pada saat yang sama membuat saya tercenung. Pertanyaan saya itu hanya "Mas Qomar Ente Kok Jarang Sekali Menulis di Kompas. Mengapa tidak seperti Fachri Ali yang tulisannya seringkali muncul di Kompas.
Sosok Fachri Ali itu bagi saya juga unik, karena beliau itu tak kunjung menyelesaikan S1 nya hanya lantaran sang pembimbing memaksakan untuk menyelipkan sejumlah kata di Skripsi itu sementara kata kata itu adalah sesuatu yang tak di sukai Fachri. Itu mengakibatkan tertunda hingga bertahun tahun. Sampai suatu saat ada seseorang menawarkan agar Fachri pindah kuliah di Australi, dikampus itu pemikiran Fachri Ali sudah di kenal. Benar Fachri selesai S1 nya di Australia, dan tak berapa lama kemudian selesai juga S2 nya Kampus yang sama.
Menurus cerita Sudirman Teba jasa Fachri Ali itu besar artinya bagi mahasiswa letingan Sudirman Teba yang sudah menampilkan belasan tulisan di Kompas berkat bimbingan Fachri Ali. Setiap harinya Fachri Ali menerima konsep tulisan opini untuk dikirim ke Koran harian terbitan Jakarta atau Bandung. Dengan tekun Fachri mengoreksi tulisan teman temannya itu. Hingga puluk 12 malam ruang kamar belajar Fachri masih nampak terang, bahkan hingga pukul satu malampun terang. Ei ... besok pagi sehabis subuh beliau langsung main bulu tangkis. Secara grup kata Sudirman Teba bahwa lembar Opini Kompas lebih didominasi mahasiswa IAIN Jakrta, yang lain bukan grup tetapi perorangan.
Saya tak sembarangan dalam menulis kata Qomaruddin Hidayat kepada saya, sambil menyeruput kopi Lampung yang disuguhkan panitia, karena saya tak boleh bertentangan dengan Buya Hamka, katanya, Buya Hamka itu seorang tokoh autodidak yang merebut simpati ummat, saya tak ingin merusak kepercayaan orang kepada Buya Hamka. Saya yang bodo pada saat itu tentu nampak sekali dungunya. Kenang kenangan itu mengingatkan saya ketika Adi Masardi Tampil di studio Fasco Desaimi, Macan Idealis Chanel.
Adi Masardi bilang bahwa statusnya yang pernah menjadi juru bicara Gusdur telah manaikkan gengsinya, tetapi belakangan juga justeru menjadi bebannya. Ada hal yang sangat saya kagumi dari Gus Dur katanya, bahwa Gus Dur itu tak berubah pikiran dan keyakinan hanya lantaran jabatannya. Beliau selalu berpihak kepada kebenaran. Sikap dan pikiran beliau tidak berubah baik ketika menjadi rakyat biasa, ketika menjadi Presiden dan ketika telah dilengserkan dari jabatannya. Itu yang sangat dikagumi Adi selaku Juru bicaranya, dan itu pula yang dilakukan Adi Masardi. Sebelum Gus Dur jadi Presiden Iya sebagai sahabat, ketika Gys Dur Jadi Presidean Dia jadi Juru bicara, setelah tak menjabat jadi Presiden, dia kembali menjadi Sahabat, yang aslinya adalah pengagum Gus Dur.
Tak banyak orang yang mampu bersikap seperti itu, selain Adi Masardi, ada seorang tokoh yang sebenarnya mengemban gerar Doktor, S3, Dia sering menjadikan bahan lawakan dengan inspirasi sikap Gus Dur, ternyata dalam berbagai hal orang ini kata Adi Masardi tak mau memiliki sikap yang bertentangan dengan sikap Gus Dur. Apa sikap Gus Dur ?. Gus Dur tak mau menghamba hamba kepada Penguasa. Tak banyak orang mampu bersikap seperti itu, demikian juga sikap Qomaruddin Hidayat yang membatasi tulisannya, disimpannya dalam dalam, lantaran Dia tak mingin bertentangan dengan sikap dan karakter Buya Hamka. Marilah kita ambila hikmah dari kisah ini. semoga.
EKO KUNTADI SEBAGAI AKTIVIS MEDSOS, menabuh genderang perang terhadap dua ulama Islam, yaitu Habib Riziq Syihab dan Ustadz Abdyl Shomat, alasannya karena ummat telah menjadikan kduanya sebagai simbol Islam, sedang simbol yang ketiga NKRI bersyari'ah. Kita belum mendapatkan bocoran bagaimana caranya menrintuhkan kedua ulama dan kemulyaan NKRI bersyariah itu, tetapi seperti dijelaskan dalam gambar bahwa grup pendukung program itu adalah terdiri dari Eko Kuntadi, Ade Armandi, Deni Sregar. Eko Kuntadi menabuh genderang perang untuyk meruntuhkan ketiga sasaran itu. Kerana yang bersangkutan sebagai pegiat medsos maka besar dugaan kita bahwa yang akan digunakan tentu saja medsos. Dan bila peperangan dengan cara menggunakan medsos maka tentu tak lain tak bukan peluru yang dibuat dan digunakan adalah hoax. Atau berita bohong, mereka akan membuat sejumlah berita bohong sebagai amunisi yang digunakan dalam peperangan. Dan sebagai anggota masyarakat akan tahu bahwa siapa yang paling berteriak hoak itu biasanya adalah justeru pembuat hoak yang teladan kerajinannya.
l
Ini kembali buzer akan beraksi dalam rangka menebar bohong, Ummat Islam harus tahu bahwa hukumnya haram. Dengan demikian maka genderang perang yang akan dilakukan oleh Eko Kuntadi dan kawan kawan, jangan diikuti oleh ummat Islam.
SELAKU UMMAT ISLAM KITA TAK SUKA PERANG, tetapi bila ada pihak asing mengganggu negeri ini, dan terancam, sekalipun kita adalah masyarakat sivil yang beragama Islam, maka wajib hukumnya mempersiapkan diri membantu tentara kita di bawah ulama kita berdasarkan petunjuk al-Quran dan haddits, semangat seperti itu yang berhasil di bangun ummat Islam dalam mengupayakan Kemerdekaan Indonesia dan berhasil membentuk cikapbakal Tentara Nasional Indonesia (TNI). Gugur di medan juang adalah sesuatu yang sangat dirindukan oleh ummat Islam, kita gugur secara syahid dalam perjuangan dan janji Syurga adalah puncak imbalannya.
Di manapun kita berada, terkait dengan Krisis Natuna maka kita harus mempersiapkan diri untuk berpartisipasi walaupun itu pilihan yang paling buruk bagi Bangsa, namun harus kita lakukan mengingat sikap curang Bangsa Cina yang sudah diperlihatkannya sejak zaman Tentara Kubilai Khan mendatangi Jawa bahkan jauh sebelumnya, mereka memang berminat untuk menguasai wilayah kita.
Konon kabarnya Cina sudah menguasai tanah tanah sekitar pantai diseantero Indonesia, maka berarti terlalu banyak pintu tempat mereka akan masuk manakala memang benar benar Cina bersikeras tak mau menarik Kapal Perang mereka meninggalkan wilayah Natuna dan Wilayah Indonesia lainnya. Bila memang itu yang terjadi dan itu merupakan keinginan dan tekat Bangsa Cina, maka apa boleh buat sejak saat itu kita merapat kepada kepasda kepemimpinan ulama. Ketahuilah bahwa benteng terakhir Bangsa Indonesia ini adalah ummat Islam. Bukan hanya asal bicara, tetapi kita buktikan pada saat Perang kemerdekaan yang bermodalkan Bambu Runcing itu. Tentara musuh menjadi kucar kacir melihat keberanian masyarakat sivil yang dimotivasi ulama dengan pekikan Allahu Akbar dan Merdeka. Memang tak terhitung banyaknya masyarakat yang gugur secara syuhada, Tetapi mereka yang tersisa tak putus asa, mereka menunggu sdaat saat tentara musuh itu lengah, bambu runcing menyalak persis diulu hati tentara musuh yang bersenjata lewngkap itu.
Kita memiliki segudang pengalaman dalam perang gerilya, dinatara mereka masih juga ada yang bisa bicara dan bercerita. Tidak salah bila Rasulullah mengajarkan agar kita melatih anak anak kita untuk bisa berenang, memanah dan menunggang kuda. Bila Cina berkuasa, maka nasib kita tak akan bedanya dengan Muslim Uighur. Tanamkan kepada saudara saudara kita, bahwa ada dua pilihan, yaitu hidup mulya ... mati secara syahid. Allahuakbar.
KALAUPUN TERJADI PEPERANGAN antara kita melawan China, yang lebis merasa mulya disebut Tiongkok itu, maka mungkin peperangan itu hanya berlangsung tiga hari dibutuhkan China untuk menguasaio sebagian besar Wilayah Indonesia, itu jika dilihat dari jumlah Tentara serta peralatan yang dimiliki oleh China. Lalu mengapa China yang sudah menghadirikan Kapal Perangnya di perairan Natuna itu tidak memulainya, itu hanya srtategi saja, tentu sabagai Pemerintah diu China akan menginginkan cara yang lebih mudah, yaitu memanfaatkan perkara hutang piutang dengan Indonesia, mereka berharap mereka bisa menguasai Indonesia tampa mengorbankan sebutir pelurupun dan seorang tentarapun. Apaslagi Aseng sudah lama menguasai tanah dan perekonomian Indonesia.
Kita akan kualahan sendiri dalam mengatasi hutang besar yang ditanggung oleh Bangsa ini baik swasta maupun Pemerintah. Rasulullah mengajarkan doa agar ummatnya terhindar dari hutang, karena hutang akan mengakibatkan ummatnya kehilangan Sudah terlalu namyak keluarga keluarga yang berakhir menyedihkan sejatinya hanya diakibatkan oleh Sang Ayah atau Sang Ibu terlalu berani berhutang do keluarga itu. Jelas tak akan berbeda banyak dengan Pemerintah yang genar berhutang, akan banyak peluang maju yang terlewatkan dengan sia sia akibat besarnya hutang, sebagai misal Bangsa kita Indoseia kalah sejahtera dibanding negara lain yang belakang merdeka dan tidak sekaya akita alamnya.
Itulah sebabnya agama Islam melarang ummatnya memiliki banyak hutang, Rasulullah sendiri yang sejatinya tak memiliki hutang saja selalu membaca doa dijauhkan dari hutang di banyak kesempatan, doa agar tidak berhutang itu berbunyi : Allahumma inni a'udzu bika minal Hammi wal hazan, wa a'udzu bika minal
'ajzi wal kasal, wa a'udzu bika minal jubni wal bukhl, wa a'udzu bika min
ghalabatid dain wa qahrir rijal. (Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan
sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung
kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau
dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.")
Kita ytang banyak hutang akan :
1. Bingung dan sedih, karena tak mampu melakukan sesuatudengan uang kita karena harus membayar hutang.
2. Lemah dan Malas, karena kita lebih memilih berhutang dengan cara pintas dibanding kerja keras.
3. Pengecut karena kita takut ditagih dan tak bisa menghutang kembali.
4. Kikir, karena kita merasa miskin akibat banyaknya hutang.
5. Orang berhutang itu umunya bisa melunasi hutangnya dengan cara mengajukan permohonan hutang yang lebih besar.
6. Orang yang banyak hutang itu tak lagi memiliki keberanian untuk bersikap yang benar dan membuktikan kebenaran sikapnya. Dia justeru hanya mampu menunjukkan kepatuhannya kepada pihak yang sewenang wenang. Marilah kita berusaha dan meminta kepada Allah untuk diberikan kemampuan melunasi huitang, dan mengajarkan kepada anak keturunan untuk menghindari hutang.
Sulit bagi ummat untuk percaya 100% persen kepada para Pemimpin dan Pejabat, setinggi apapun jabatannya, manakala Ia memiliki kegemaran berhutang, karena sejatinya orang yang berhutang itu sedang terancam kehilangan hak civicsnya. Dia akan melunasi hutangnya dengan hutang yang lebih besar, atau menggadaikan kebebasan dan kwemerdekaan orang orang yang dipimpinnya.
Tetapi pada sisi lain menurut ajaran agama juga kita diajarkan untuk menghutangi orang orang yang mengalami kesulitan keuangan, dan juga diajarkan agar jangan sampai tidak memberi apa apa kepada orang lain yang terpaksa meminta karena ketiadaannya, yang tak boleh adalah mengambil keuntungan dari uang yang dipinjamkan kepada orang yang kesusahan.
CARILAH SOLUSINYA, tidak seperti Banjir Jakrta yang disambut dengan hingar bingar menyalahkan Gubernur Anies Baswedan, jangankan bagi mereka yang tinggal di Jakarta sedangkan kita yang tinggal jauh dari Jakrta sangat miris belihat dahsyatnya malapetaka itu, demikian besarnya banjir sehingga nampak kendaraan roda empat di bawa arus banjir bagaikan buah kelapa isinya kosong di makan bajing terhanyut dialur sungai, jalan raya di lokasi banjir berubah sepertyi sungai berjalan lancar. betapa banyaknya kerugian yang diderita masyarakat Tetapi mengherankan koq sempat sempatnya beberapa pihak yang ambil kesempatan untuk saling menyalahkan dan menanamkan kebencian di Jakrta. Sungguh tingkah mereka sangat memuakkan.
Seyogyanya kita prihatin, bukan ambil kesempatan untuk menjatuhkan seseorang, siapapun, karena yang dibutuhkan pada saat itu adalah solusi. Kita patut bertyerima kasih dan memberikan penghargaan setinggi tingginya kepsda Gubernur DKI Jakrta Anies Baswedan yang ternyata tidak melayani caci makian para pihak, tetapi Iya ingin fokus membantu mereka yang terkena dampak banjir. Dia tak ingin menyalahkan siapa siapa, karena hujan dan banjir adalah sebuah realita. Pada saat ini yang dibutuhkan adalah membantu memperkecil kesusahan mereka yang terkena dampak, siappun mereka.
Setelah itu semua telah diatasi sebatas kemampuan, maka tentu saja yang dibutuhkan juga adalah melakukan evaluasi sejujur jujurnya. Anis Baswedan dan timnya harus melakukan evaluasi dan kajian kajian krisis sehingga menemukan akar permasalahan serta solusi agar terlepas dari dampak beban yang berat ini. Kita berikan waktunya nanti kepada Pemerintah Daerah.
Tetapi ada yang menarik diantara sekian banyak Youtube yang viral, yaitu sebuah yutube dari MUNJIAT channel yang mengatakan bahwa dalam rangka tahun baru telah terjadi maksiat besar besaran, musik, lagu, tari, minuman keras dan dibaur dengan zina telah terjadi sangat mengerikan, menurut Gus Nun sebagai narasumber dan sekaigus pemilik Channel itu mengatakan bahwa ada ribuan liter sperma manusea yang berzina di tahun baru, sangat mempantaskan turunnya malapetaka.
Apalagi sebelumnya dalam rangka Natalan ada sekelompok Orang Muslim yang benar benar telah menyelenggarakan Natalan di sebuah Gereja. Mereka mengaku sebagai Muslim pengamnut Mazhab Cinta yang dipimpin oleh seorang Sufi. Mereka telah bersepakat jika kali ini Muslim ikut melaksanakan Perayaamn Natal, maka dilain Waktu Pihak Kristiani akan ikut melakukan Ibadah Islam di (Masjid... ?)
Dua peristiwa ini adalah merupakan upaya pengingkaran besar besaran terhadap Allah. Oleh karenanya wajar saja bila Allah memberiukan pelajaran kecil kepada kita semua. Pemilik Channel ini mengakhiri pembicaraannya, dan tak lupoa menyampaikan rasa simpati seraya berdoa akan keselamatan, kesehatan serta kesabaran dan ketawakkalan... semoga Allah melimpahkan rezeki yang banyak kepada mereka yang terken dampak banjir Jakrta.
Pemilik chanel mengatakan bahwa Ia telah mengirim tim untuk melakukan assesmen selintas guna mengirim dana perbaikan masjid yang mengalami kerusakan. SEMOGA ALLAH melindungi dan merahmati kita semua Aamiin.
AKHIRNYA GERUP INI, menemukan jalan menuju akal sehat itu. Setelah sekian lama Grup WA terbentuk, setelah sekian lama tulisan menuju akal sehat terpampang, selama ini tak seorangpun mempertanyakan dan apalagi memiliki gagasan untuk merealisasikan akal sehat itu.Hingga saat ini belum ada yang mencoba merumuskan dan mempublikasikan bagaimana cara kita menegnali diri apakah hati yang ada pada dada kita masing masing sejatinya adalam kondisi apa. Apakah hati kita dalam kandungan sehat atau atau sakit, dalam kandungan malas atau bahkan mungkin tidur berkepanjangan.
Memang ratusan tahun yang lalu Ibnu Thaimiyah telah menulis panjang dan lebar, tetapi para anggota WA tidak akan cukup dengan itu, mereka memang bisa mendengar, bisa membaca. Tetapi mereka juga butuh bicara, dan bahkan mereka sangat butuh untuk melaukan sesuatu terkait cita cita menemukan akal sehat itu.
Grup ini rajin melakukan reuni, seringkali dari satu reuni ke reuni yang lain. Pada reuni yang terakhir kemarin di Bengkulu sangatlah menyenangkan hati, ternyata Prof. Idzan hadir di Bengkulu dan beliau berkenan membicarakan masalah hati, terkait akal sehat. Saya sangat bersyukur belaiu membicarakan itu, dan saya berharap pembicaraan akan di lanjutkan hingga tuntas.
Pembicaraan ini akan menjadi penting, berasal dari kita harus mengetahui posisi hati kita masing masing.Selayaknya kehidupan manusia akan melalui berbagai situasi, yaitu hidup, sehat, tidur, sakit, atau mati. orang hidup ada yang rajin bekerja dan ada pula yang malas malasan. Begitu juga dengan ruh atau hati kita. Ruh atau hati itu disebut hidup manakala bertambahnya ilmu padanya, sebaliknya disebut ruhnya mati manakala tak ada ilmu yabg certambah. Sehatnya hati kita karena kita memiliki keyakinan, sakitnya hati kita karena keraguan berkepanjangan.Tidurnya hati kita dikarena kelalaian, dan hati kita akan bangun adalah dengan cara dzikir. Saya nanti Prof. Idzan akan menjelaskan itu semua, sebagai kelanjutan dari tausiyah beliau di Bengkulu.
Gembira rasanya bila pada pertemeuan siang ini Prof. Idzan Fautani berkenan hadir dalam pertemuan di rumah Saudara kita Pasmir, dan akan lebih lengkap lagi manakala Prof. Faiosal hadir pula di situ. Semoga.