Wednesday, October 9, 2019
BUZER ISTANA LEBIH TERHORMAT MEMBUBARKAN DIRI
BUZER ISTANA Atau lebih tepat Buzer Jokowi menurutMuldoko sebagai Komando Pemenangan Jokowi dalam Pilpres periode dua justeru berpendapat Buzer bubar saja karena Pilpres sudah Usai dan sebenatar lagi akan diselenggarakan pelantikan. Tentu Muldoko terkejut dengan tertangkapnya seorang Buzer istana oleh FPI bahkan hingga babak belur. memang para penganiaya kini telah tertangkap dan mungkin nantinya akan dihukum dengan hukuman yang seimbang, namun demikian disesalkan, mengapa si Buzer masih saja melaksanakan tugas, tetapi tak pula bisa disalahkan karena Buzer bersangkutan mengaku menerima pesangon Rp.3.500.00,00 tentu yang bersangkutan tak ingin biaya operasional tersebut diputus, lumayan untuk isi kantong hari hari.
Kita percaya bila ada yang mengatakan Uang istana banyak, sehingga berapapun besarnya Buzer itu tak masalah jika soal uang dan dana operasional Buzer, yang dipersoalkan Pak Muldoko itu adalah prilaku Buzer ityu sendiri yang semakin lama semakin dirasakan tidak tunduk pada satu Komando kata Pak Muldoko. Kita memaklumi karena pasar Buzer itu bagaikan pasar gelap black market. Sehingga tampa adanya satu Komando dan didukung oleh sandi sandi yang dipahami ersama. maka akan terjadi kseimpang siuran sikap yang belum tentu melindungi induk semang. Jika masing masing bergerak tampa kesatuan komando yang dipatuhi, maka kerugian akan semakin besar ditanggung oleh pihak istana sendiri.
Tentu banyak pihak yang akan mendukung bila Buzer istana dibubarkan saja, apalagi Pemilu telah selesai, dan kedua kubu 01 dan 02 sepertyinya menunjukkan gejala telah sepakat berkoalisi, bahkan ada yang mengusulkan agar Prabowo diangkat menjadi Menhankam, lalu apa effisiensinya memelihara Bazer. Hanya saja akan lebih terhormat rasanya bila bila Buzer resmi membubarkan diri, daripada dibubarkan. Walaupun bagaimana jasa Buzer dalam terpil;ihnya Jokowi tidak kecil. Tetapi apa yang disampaikan oleh Bapak Muldoko itu tepat, karena sekarang kehadiran Buzer istana memang tak dibutuhkan. Selamat Pak Jokowi, kerja ... kerja ... kerja.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment