SEDANG BERKUASA KUASANYA SOEHARTO saya sempat mndegar ceramah yang isinya memuji muji mereka pendatang keturunan etnis China. Dan salah satu yang dibanggakan oleh sipencramah pada saat itu kepada kami Mahasiswa adalah kamilmat yang berbynyi SHAO SHUO DUO ZUO, saya merasa muidah mengingat ingatnya karena ada kata kata duo di situ yang mirip bahasa Palembang. Apa artinya ? Saya telusuri terjemahan Google di jawab 'lebih sedikit untuk mengatakan lebih Banyak' Tetapi dahulu yang diceramahkan oleh si penceramah bahwa etnis yang satu ini berpegang kepada prinsip untuk tidak pernah makan dalam jumlah melebihi penghasilan. Makanlah di bawah Penghasilan Anda. Sementara kami kami pada saat kuliah dulu sering sekali menghabiskan dana melebihi kiriman dari orang tua, dengan cara berhutang kepada teman.
Itulah sebabnya maka jatah bulanan sering habis pada awal minggu keempat, sehingga terpaksa pulang kampung untuk mengambil jatah seminggu sebelum waktunya, Walaupun dengan berbagai dalah, seperti kosong tak ada kegiatan perkuliahan dan lain sebagainya. Atau mengaku kangen, tetapi kembali lagi setelah disiapkan uang saku untuk sebulan. Bisik bisik sesama teman teman yang sangat tergantung kepada uang kiriman dari Kampung, nampaknya kami akan merasa kesulitan untuk berpegang kepada prinsip shao Shuo Dua Zua, makanlah lebih sedikit dari penghasilan. Rata rata kami pada saat itu lebih besar pasak dari pada tiang.
Banyak para pemborong kita yang sudah nampak bokek padahal proyek belum selesai, belum pemeliharaan dan juga belum Pemeriuksaan. Tetapi mereka giat berupaya untuk bersekongkol mencahirkan sisa dana dengan iming imiung sejumlah dana bagi Pimpro. Hal ii juga terjadi karena sang pemborong melakukan pengeluaran dana jauh lebih besar dari penghasilan mereka, ini dilakukan demi meningkatkan presitse secara palsu. Ada satu dua mereka yang dahulu bertindak seolah raja uang ketika mereka mendapatkan kesempat memborong dengan dana besar APBN/ APBD lalu menghindar untuk jumpa setelah mereka tak lagi menjadi Pemborong.
Banyak keuarga kaya yang dahulu saya kenal, kini bendera perusaaan mereka tak lagi berkibar, dikarenakan mereka lebih banyak Pengeluaran dibanding pendapatan mereka. Shao Shuo Dua Zuo bagi etnis keturunan China bagaikan kalimat yang termaktub dalam Kitab Suci. sementara kita banyak yang tercantum dalam Kitab Suci saja dianggap sebagai Berita Di Koran Harian, yang basi dibaca hari berikutnya. Kata si penceramah.
No comments:
Post a Comment