ULAMA itu adalah pewaris Nabi, para ulama itu menyampaikan pesan pesan Rasul serta menuntun ummat melaksanakan semua yang diperintahkan serta menghindari semua yang dilarang Rasul sesuai petunjuk yang diterima nya melalui wahyu yang disampaikan lewat Malaikat Jibril. Oleh karenanya ummat harus memiliki kemampuan melindungi para ulama, dari berbagai upaya untuk menghinakan ulama, serta membenturkan ulama dengan berbagai pihak dengan berbagai dalih, dan dalih yang nampaknya trend digunakan adalah dalih menghina agama, serta ujaran kebencian. Memang adaka pihak Kepolisian Tetapi kenyataannya pihak Kepoliisna juga nampaknya membutuhkan berbagai pembenahan internal, sehingga beralasan bahwa ulama itu sejatinya harus mendapatkan perhatian yang melebihi pihak lain seperti halnya dengan perhatian akan keselmatannya, tetapi yang lebih baik manakala memang ada kerjasama yang baik antara Kepolisian dan ummat.
Tidak akan keliru manakala pihak Keposisian berkenan mengevaluasi atas sikapnya dalam merespon berbagai pristiwa apakah politik, kriminal dan lain sebagainya, terutama akhir akhir ini.Polisi memang harus bertindak adil dalam koridor hukum. Jangan menunjukkan kelemahan, ketidaksiapan yang terekspressi dalam sikap yang terkesan ragu seolah pembiaran manakala terjadi upaya kriminalisasi terhadap ulama. Untuk menjadi ulama telah melalui pendidikan yang demikian panjang, karena bagi ulama selain memahami selukbeluk agama Islam, yang bersangkutan juga telah melaksanakan ajaran yang didalaminya bersama sama dengan ummat yang dipimpinnya, sehingga telah terjadi pengujian dan sleksi panjang oleh ummat Langsung tentang kedalaman ilmunya, serta praktik ibadahnya serta ketepatan sikapnya dalam merespon berbagai informasi, pristiwa dan satu keadaan. Itulah sebabnya batapapun dalam ilmu yang dikuasainya, manakala sekali saja dia keliru dalam bersikap, berbicara dan apatah lagi berbuat, maka dipastikan dia akan ditinggalkan oleh ummat yang selama ini Ulama yang ditinggalkan oleh ummat sudah banyak, ulama yang ditinggalkan oleh ummat biasanya terkadang hanya eksis sebatas lingkungan organisasi yang pernah dipimpinnya saja. Dan ulama yang diterima ummat itu selalu saja sifatnya lintas organisasi, maka pihak lain harus ikut menhargai itu semua, Ulama bukan manusia kebanyakan.
Mengingat demikian lama dan demikian slektifnya ummat memilih ulama untuk didengarkan ujarannya dan fatwanya, berpengaruh secara lintas organisasi, maka jika tiba tiba ada segelintir orang yang tak jelas juntrungannya memperlakukan Ulama secara hina dina, seperti apa yang pernah dialami Ust. Abdul Shomad jelas itu sangat menyakitkan bagi ummat, sekali laghi "sangat menyakitkan" (dalam tanda kutip. Ratusan ribu orang bahkan jutaan jumlahnya Ummat Islam yang telah gugur dalam perang merebut Kemerdekaan melawan penjajah di bawah komando para ulama yang sangat mereka hormati, kini segelintir anak anak yang masih ingusan dalam berbangsa dan bernegara memperlakukannya secara tidak senonoh. Apalagi itu dilakukan dihadapan petugas Kepolisian yang seyogyanya melindungi semua lapisan masyarakat secara adil dan bijak.
Tak pantas rasanya mereka melakukan itu semua, apalagi membawa bawa simbul simbul agama lain, yang secara sangat tidak sopan menghalangi dan bahkan melecehkan ulama yang demikian dihormati oleh ummat yang akan menghadiri pertemuan internal keagamaan. lalu ada segelintir yang mengaku ngaku mewakili agama lain datang menghardik dan mekasa ulama yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu yang seperti menyanyikan lagu kebangsaan, mengucapkan Pancasila, mencium bendera dan lain sebagainya, dan tidak diperkenankan ada pendamping seorangpun dari mereka yang mengundang dan atau setidak sesama beragama Islam. Ini sebuah kebiadaban dan pelanggaran aturan. Yang harus diusut dan diselesaikan secara hukum oleh yang berwewenang. Saya sangat yakin bahwa mereka yang telah memaksa dan mengadili dan menghhardik hardik Ust. Abdul Shomad lebih Pancasilais, lebih NKRI, lebih toleran dibanding Ust Abdul Shomad.
Alhamdulillah Ustadz Abdul Shomat telah kembali dengan selamat, tidak perlu rasanya ummat Islam melakukan pembalasan, janganlah kejahatan yang mereka lakukan itu dibalas pula dengan kejahatan. Toh ada Negara, ada Pemerimntah ada Penegak hukum, ada Polisi Konon disekitar situ ada pihak petugas kemanan yang disiapkan oleh pihak hotel . hadir. semestinya pihak kepolisian tak perlu menunggu laporan dari pihak Ust. Abdul Shomat, apalagi Ust. Abdul Shomad pada saat dhardik hardik oleh sejumlah anak muda itu justeru tak boleh didampingi oleh seorangpun yang bergama Islam.
Kita yakin para pelaku yang masih muda muda itu bukan bagian secara resmi dari penganut agama Hindu atau agama a[apun yang mereka peluk. mereka hanya preman murahan yang hanya yang kemungkinan bisa saja dibayar murah oleh sejumlah orang yang juga tak layak ditauladani. Selamat bekerja polisi, kami hanya berharap bekerjalah sesuai dengan aturan yang berlaku secara adil beradab dan bertanggung jawab, bravo Kepolisian. Hari ini harus lebih baik dari hari kemaren.
No comments:
Post a Comment