TERUS TERANG memang aku merasa tak memiliki satu bukupun yang berisikan sejarah awal mula timbulnya acara penringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Bukan berarti tak berminat. Hanya saja aku teringat pada saat itu aku sedang berada di Jakarta, ada sisa sedikit dana maka aku bermaksud mencari buku di Toko Buku Gunung Agung, tak sengaja aku membaca ada penguuman Nurcholis Majid akan menyampaikan cermah pagi itu juga, demikian aku lupa tanggalnya. Walhasil aku hadir di acara itu, benar saja, ada Peringatan Maulid Nabi Prof. Nurcholis Majid Pembicaranya.
Dikatakan oleh penceramah bahwa asal mula diselenggarakannya peringatan Maulid Nabi bermula dari kondisi kelelahan yang dialami tentara Islam pada saat Perang Salib. Perang Salib adalah perang panjang dalam mempertahankan daerah daerah yang merupakan jalur perekonomian yang berada pada wilayah Islam. Pihak musuh sedang berusaha merebut jalur itu, karena siapa yang menguasainya berarti akan memiliki kemampuan menguasai ekonomi. Itulah sebabnya Islam berusaha keras mempertahankannya dari upaya pihak musuh untuk merampasnya. Dan musuh memang memiliki kekuatan yang sangat besar karena peperangan ini sangat didukung oleh para saudagar hampir semua saudagar sukses sehingga memiliki logistik yang luar biasa, para pelaku ekonomi memang yang punya mau.
Dalam peperangan ini berlangsung sangat lama dan dan saling mengalahkan. Pada saat nampak tentara musuh seperti akan mampu mengakhiripeperangan ini dengan kemangan yang sangat strategis, Panglima lasykar Islam berusaha mencara tahu bagaimana cara memompa semangat para tentara agar kembali bangkit. Akhirnya Sultan Saladin menemukan cara memompa semangat yaitu dengan cara membacakan kisah kisah perjuangan Rasulullah SAW dalam perjuangannya menegakkan akidah Islamiyah. ternyata berhasil. Tentara musuh dapat dibuat tunggang langgang setelah para lasykar Islam disemangati dengan dibacakan sirah nabawiyah khususnya sejarah sejarah peperangan yang diikuti Rasulullah serta berbagai kisah kisah teladan berisikan motivasi yang dibacakan dihadapan para tentara. ternyata jitu. Hingga kini kata Prof. Nurcholis Majid peringatan Maulid diselenggarakan dengan cara membacakan kisah kisah perjuangan Rasul. Nurcholis Majid memang pintar berpidato, sehingga kamipun menjadi terbuai dengan pidato beliau, walaupun tak sedikit juga yang saya lihat tidur tersandar kelelahan di ruangan Masjid ber AC itu. Yang kuingat kata beliau lalu peringatan Maulid menjadi tradisi, lalu ada juga yang berusaha menyematkan cerita cerita dan hadits palsu, oleh mereka yang ingin menyesatkan ummat. Itu tugas kita yang hadir belakangan, buang antahnya, jangan tumpahkan berasnya.
Terlepas dari bahwa peringatan Maulid Nabi tak lazim diselenggarakan peringatan Maulid Nabi, demikian masa khulafaur Rasyidin, tetapi saya menilai memang ummat sangat butuh diberikan motivasi, selain menyampaokan sirah nabawiyah, berbagai cerita teladan yang diamalami para tokoh tokoh teladan serta para alim billah. Asalkan jangan menyebar nyebarkan hadis palsu, dan jangan membiasakan memberika keterangan yang bisa menyesatkan. Di Musholla al-Jihad tempat saya biasa sholat lima waktu juga rencana akan menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. gak masalah koq.
No comments:
Post a Comment