Rapat bulanan para anggota PWRI DIKBUDPARPORA Provinsi Lampung bagaikan
koor sepekat mengatakan bahwa pertemuan selama setahun ini yang rutin
dilaksanakan sebulan sekali hanya perttemuan kangen kangenan saja yang akhir
akhir ini dirasakan hambar oleh para peserta rapat. Akhirnya disepakati untuk
memodifikasi formulasi kegiatan organisasiini agar memiliki daya gereged bagi
para anggota yang tergolong lansia ini, Bulan depan Januari 2017 adalah langkah
pertama dari kegiatan yang diharapkan memiliki daya pikat tersendiri, sehingga
kegiatan ini bias menjadi model kegiatan yang yang paling pas nagi mereka yang
kini sedang menyongsong … akhir dari segalanya.
Ada beberapa model kegiatan yang dimunculkan oleh para peserta rapat.
Drs. Swidyo, yang nampaknya mengacu kepada falsafah jawa yang harus dianut laki
laki untuk isteri dan anaklnya. Antara lain harus ngayemi, ngayomi dan ngayahi.
Ngayemi artinya menyenangkan, ngayomi artinya melindungi dan ngayahi artinya
rasa tanggungjawab. Sifat seperti itu oleh Bpk Widyo harus dimiliki bukan hanya
laki laki saja tetapi juga para anggota wanita atau perempuan sama. Sehingga,
antar sesame angota iyu harus menciptakan suasana yang saling ngayemi, ngayomi
dan ngayahi dengan cara membuat organisasi dan pengelolaan organisasi oleh para
Pengurus gar memiliki kemamp8uan menciptakan kekuatan itu, yang menciptakannya
adalah tugas kita bersama kata Pak Widyo, sebagai sesepuh Organisasi yang
hingga sekarang masih keliatan muda, tampan dan enerjik.
Tegasnya oraganisasi ini harus dikelola secara modern, menggunakan
kaidah kaidah modern sehingga memiliki kemampuan untuk menayemi, mengayomi dan
mengayahi itu tadi … katanya dalam dialek medok Jawa Tengah. Ditambahkan lagi
untuk itu organisasi ini harus memiliki program yang jelas dan ternalisis,
pertimbangkan dari berbagai aspeknya, terutama kepentingan para anggota yang
terbilang tidak muda lagi ini. Sebagai
oranisasi yang modern juga harus memiliki dana pendukung, dana pendukuing itu
didapatkan dari yuran para anggota. Kita harus menyepakati yuran ini, kita
batasi saja minimalnya sedang maksimalnya jangan terlalu dibatasi.
Memang kita memiliki kekuatan ekonomi yang beragam, itu sudah rahasia
umum dan tak perlu didiskusikan " mengapa ?." Yang paling penting kita memiliki
kesepakatan pertama untuk selalu menghadiri setiap pertemuan yang
diselenggarakan, dan menyumbang atau membayar uang iyuran yang ditentukan batasan minimalnya tadi. Kata Pak Widyo
sambil tersenyum manis. Sehingga pengurus sudah bisa memperhitungkan kekuatan
dana yang dapat menunjang. Sehingga bila masih belum mencukkupi adalah
merupakan tanggungjawab pengurus untuk mengayahi persoalan ini, dengan cara
yang memungkin dan dibenarkan oleh kesepakatan dan kaidah umum berorganisasi.
Pak Wid … demikian panggilan akrabnya, menghimbau agar para anggota
yang memiliki potensi lebih untuk menyisihkan sedikit dana yang dapat
meringankan biaya atau beban keuangan organisasi. Dan Pengurus juga harus
mencarikan upaya agar tidak semua kegiatan harus dibiayai oleh dana organisasi,
sehingga bagi kita semua bisa memberikan sumbangan yang tidak semuanya harus
dalam bentuk uang. Bisa saja kita memberikan sumbangan yntuk mendukung
pertemuan kita dalam bentik yang lain, termasuk diantaranya semangat dan
keramah tamahan. Kunci sukses suksesnya organisasi kita ini sangat tergantung
atas keseriusan kita serta keinginan kita bersama katanya, normatip.
Gagasan yang muncul setidaknya pertama terkait dengan keagamaan, karena usia para angota ini adalah usia yang yang harus memikirkan bekal menuju alam baka, sehinga jangan sampai mengalami keterlambatan,
No comments:
Post a Comment