HABIBIE DALAM KENANGAN.
RASANYA ITU DIHARI PERTAMA Habibie jadi Presiden, Langsung beliau memerintahkan agar semua Tahanan Politik Orde Baru dibebaskan tampa syarat. Alasannya bahwa penjara bukan tempat bagi para politisi yang berani beda pendapat dengan Penguasa Rezim Soeharto, Yah Presiden Soeharto sama dengan Soekarno gemar menangkap lawan lawan politiknya, karena itu tak ubahnya seperti praktek Pemerintahan Kolonial. Habibi jauh ;lebih demokratis, jangan jangan merupakan yang paling dekokratis dari semua Presiden yang pernah kuasa di Indonesia, hingga sekarang.
Tetapi apakah Habibie lantar menjadi Presiden yang dihormati dan dihargai, oleh mereka yang tepuk dada pejuang demokrasi yang berhasul menjatuhkan SDoeharto itu. Ternyata tidak juga, mereka sekedar meminta agar gantian berkuasa, nanti setelah berkuasa, lalu melakukan hal yang serupa. Seperti apa yang sering dikatakan Gus Dur selaku Pelanjut Memimpin Bangsa ini mengatakan dengan seloroh, mereka itu pada hakekatnya adalah Raja Raja Jawa.
Artyinya bahwa rumus yang dipake adalah bahwa | "Sabdo Pandito Ratu" yang artinya apa yang sempat terucap oleh pimpinan iutu sejatinya hukum, terlepas benar atau salah. Bahkan Rocky Gerung dalam berbagai kesempatan, bahwa pimpinan kita hingga kini memiliki mental peodal. Masih kata Gerung, bahwa justeru mereka yang dahulu berdiri di barisan depan ketika menjatuhkan Soeharto dengan tuduhan diktator, sekarang berbalik memilih bermesraan dan bahkan mencari suaka kepada Pemimpin yang bermental peodal.
Hakeatnya bahwa mereka yang memimpin dan mereka yang dipimpin sama bermental peoidal. Ada ilustrasi yang paling menarik, dari kalangan dosen, kalagan dosen didaulat sebagai orang paling demokratis, itu terlihat dari cara mereka bermain tenes yang saling mengalahkan diantara sesama mereka, bahkan ditingkahi pula dengan juk jok segar, namun tak jua ada yang tersinggung. Tiba tiba ada seorang diantara mereka yang terpilih jadi Dekan.
Aneh sejak Orang tersebut duduk sebagai Dekan, setiap kali main tenes tak ada kawan kawannya yang mampu mengalahkannya dalam bermain tenis. Ada ada saja penyebab kekalahan dari Sang Dekan, dan anehnya lagi begitu banyaknya peluang Sang Dekan Untuk memberikan pukulan yang mematikan lawan, Smesh Sang dekan Luar biasa akuratnya, semenjak Jadi Dekan.
Yang dipimpin dan yang memimpin sama sama peodalnya. Terlalu cepat bagi Habibnie memperaktekkan Demokrasi, itulah sebabnya dia dibuly di dalam Gedung yang hanya layak ditempat orang orang yang beradab dan demokratis. Jadikan saja sebagai kenangan.Selain menegakkan Demokrasi memang harus juga menanamkan demokrasi itu kepada yang dipimpin. Jika tidak maka Habibie adalah contohnya
No comments:
Post a Comment