SAYA SEBUT ORANG TERBAIK karena gagasannya sangat baik, lalu apa gagasan Habibie yang saya sebut terbaik itu, yaitu mengintegrasikan antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Ketakwaan, dikenal dengan Itegrasi IMTAK-IPTEK mengintegrasikan iman dan takwa dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pada saat itu Habibie juga mempopulerkan bahwa apa yang kita sebut adalah apa yang kita lakukan. Karena banyak orang yang senang menyebut nyebut apa yang tidak dilakukannya atau setidaknya tidak memperioritaskannya. Misal, dalam fisi Misi disebut sebagai menguipayakan peningkatan Keimanan dan Ketakwaan, tetapi dalam pembiayaan justeru anggaran terkecil adalah untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan, bahkan nyaris tak dianggarkan.
Tetapi itulah kebiasaan buruk milik kita bersama, bahwa kebencian seseorang terhadap personnya, akan mengalami kesulitan untuk menerima sebaik apapun gagasannya, sehingga ketika gagasan untuk mengitegrasikan keimanan dan ketakwaan ke dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menjadi gagasan yang kurang direspon. Bahkan termasuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pun kurang direspon, selagi terkait dengan sosok seseorang yang dibenci atau tak disukai. Lalu apa penyebabnya, tak lain adalah kepentingan politik, belaka.
Bertahun tahun sebelumnya saya merasakan iri ketika ada seseorang Teman bercerita dia mengelola kegiatan Integrasi Imtak-Uptek, saya ingi sekali dilibatkan dalam kegiatan itu, karena kampanye tentang itu sejatinya saya ikuti dengan tekun. Barui tahun kesekian saya berkesempatan diikut sertakan, Itu sangat saya syukuri. Sayang kegiatan itu tidak jadi menghilang karena muncul kegiatan baru yang lebih diminati dan dikawal oleh pembiayaan besar besaran yang mulai sejak itu dan bahkan hingga kini.
Gagasan gagasan cemerlang Habibie yang memang sangat cerdas itu, tak mendapat tempat dihati, itu karena masyarakat lebih melihat sosok Habibie ketimbang gagasannya. Pada saat Habibie menjabat sebagai Presiden yang sangat singkat itu, justeru lebih diwarnai sebagai pembulian habis habisan, terhadap sosok Habibie. Habibie di buly dan diteriaki habis habisan, bukan hanya di lakukan di arena demon unjuk rasa, Tetapi puncak puncaknya justeru dilakukan Di ruang sidang Paripurna Gedung DPR/MPR yang seyogyanta hanya didatangi oleh oranbg orang yang benar benar memiliki peradaban yang tinggi. Tetapi karena bencinya kepada Habibie maka faktor etika, menjadi sesuatu yang tak dipentingkan. Maka teriakan kotor itu terjadi. Membulki seseorang yang giat mengkampanyekan Integrasi Imtak dengan Iptek.
No comments:
Post a Comment