![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpCKZfyh5xavr3w_fOqfFqASUuq9M_j2ZIZVBnM_agZg1PPNAovSVdjNlrn5EPOAZeh7zLIgDdvyX6vyTJFVDwRBV-JJVIDLoDgxIrXFvEsfVX3vY_62BNtlWFqFtIcDGHiusl359OFDU/s320/Fachruddin+tengok+kiri.jpg)
Majalah Tempo kabarnya dilaporkan ke Kepolisian dengan tuduhan menghina Presiden karena Tempo menggambarkan bayang bayang Jokowi dengan hidup panjang ala Pinokio, hidung Pinokio itu akan menjadi panjang bila dia berbohong, Hidung Jokowi digambarkan sebagai normal seperti aslinya, lalu kenapa kok bayangannya panjang, dijelaskan oleh Tempo bahwa hal tersebut hasil dari aktivitas jurnalistik, karena konten berita juga memuat hasil wawancara dengan Jokowi. Maka hasilnya ada bayang bayang hidung tersebut.Sepertinya Tempo ingin mengatakan bahwa sebagian masyarakat pendukung Jokowi merasakan ketidak seriusan Jokowi melaksanakan janji janjinya. Itulah sebabnya tema cover terbitan tempo di tulis Janji Tinggal Janji. Ini adalah sesuatu yang sangat buruk bagi seorang Presiden yang dipilih karena segala janji janjinya.
Sebagai masyarakat awam tentu saja kita menginginkan Bangsa Kita terjauh dari Seorang Presiden yang begitu dicintai oleh rakyatnya sementara Sang Presiden sendiri ingkar atau tidak memiliki kapasitas untuk memenuhi janjinya. Bukan hanya Kepolisian yang bergerak untuk menelusuri kebenaraean Tempo, apabila ternyata Tempo bukan bekerja dalam forsi jurnalistik, maka sewajarnya Tempo dijatuhi hukuman sebebarat beratnya dan seadil adilnya. Tetapi demikian juga manakala Jokowi benar tak mau melaksanakan janjinya atau memang tak memiliki kapasitas untuk memenuhi segala janji janjinya, maka tentui saja Bangsa yang besar ini yang harus diselamatkan, Jokowi sebagai Presiden harus menanggung segala resikonya.
Marilah kita tunggu apakah Bangsa ini melalui rezim yang kini sedang berkuasa sudah cukup dewasa berbangsa dan Bernegara.atau masih bermental anti kritik.Lihat saja nanti. Setelah dikritik apakah berbalikl melawan si pengeritik, dan menghukumnya. Atau bersedia evaluasi diri dan berjanji tak lagi berbohong. Bangsa yang masih berkembang, kata para negarawan sering menjadikan warganya sebagai musuh yang mengancam kekuasaannya, sedangkan Bansa yang sudah maju justeru bekerja untuk kesejahteraan rakyatnya. Kita sudah tertinggal cukup jauh dari Bangsa tetangga dekat kita yang dahulu mereka ada di belakang kita.
No comments:
Post a Comment