TERBILANG DADAKAN gerakan mahasiswa tang terjadi Minggu kemaren, kita semua terkejut, dan yang paling mengejutkan justeru gerakan mahsiswa ini serentak hampir semua daerah Wilayah di Indonesia. Dan apa yang diusung oleh para mahasiswa sama seperti dahulu dahulu juga, yaitu ketidak adilan penguasa dalam mengelola Republik ini. Sejumlah RUU yang akan diselesaikan buru buru diakhir peridenya, karena 1 Oktober 2019 para calon legislatif yang terpilih akan dilantik. Mungkin sbenarnya ada pihak pihak yang memainkan strateginya dengan memaksakan pengesahan sejumlah RUU diujubf masa periodenya itu. Adalah sejumlah issue yang diangkatkan sendiri oleh Pemerintah antara lain adalah Keputusan Presiden tentang pemindahan Ibu Kota. Tetapi sayang Pemindahan Ibu kota itu baru akan diadakan penelitian setelah disyahkan terlebih dahulu, tetapi konon itu adalah dalam rangka mengalihkan issue. Demikian juga dengan Pengasahan sejumlah RUU, yang menjadi ramai, apakah juga dalam rangka pengalihan issue ?.
Kita belum mengetahui persis apa yang terjadi, tetapi ini semua tentu tak trlepas dari gejolak politik yang ada.Dan gejolak politikitu sesuatu yang tak kujung selesai, Seusai MA memenangkan pasangan Jokowi Ma'ruf Amin secara kontroversi itu, suhu politik selalu menghangat. Dari kubu Jokowi Ma'ruf demikian gigih untuk jumpa Prabowo, semula ditolak. Tetapi akhirnya Prabowo bersedia jumpa, tetapi di Krea. Setelah Prabowo Jumpa Jokowi dilanjutkan dengan Jumpa Megawati (PDIP). Pihak Prabowo ditawari kursi di Kabinet, semulka Prabowoi menolak, tetapi tawaran semakin gencar. Akhirnya ada kubu Prabowo yang meminta 40% kursi sesuai prolehan, pihak Jokowi terkejut, dan tak urung rupanya semua itu mengakibatkan perpecahan ditubuh pendukung Jokowi.
Kubu kubu itu yaitu antara kubu Suryapaloh versus kubu Kubu Megawati. Barangkali itulah pula sebabnya Megawati cepat cepat mengundang Prabowo, sebab manakala digabung antara Kursi PDIP dengan Kursi Grindra. Dan nampaknya sambutan positif dari Prabowo. Secara blak blakan blak blkan Megawati menegaskan agar PDIP mendapatkan jatah kursi terbanyak di Kabinet yang akan datang. Dengan demikian maka Kubu Suryapaloh akan mendapatkan kesulitan, walaupaun nantinya Demokrat bergabung dengan Suryapaloh yang mungkin akan didukung oleh PKB. PPP. Dan mungkin akan sulit lagi bagi kubu Suryapaloh manakala Golkar Gabung dengan PDI Grindra. Walaupun konon sejumlah Jendral pensiunan bergabung ke Kubu Suryapaloh termasuk diantaranya SBY.
Menjadi pertanyaan bagi kita semua, apakah huruhara di Papua dan gerakan mahasiswa itu ada hubungannya dengan perpacahan di dunia perpolitikan tadi, apakah itu ada kaitannya dengan rasa kecewa kelompok politik yang merasa sudah berjuang habis habisan memenagkan Jokowi' lalu sekarang posisi mereka seperti akan dilupakan begitu saja dengan merapatnya Prabowo ke Megawaty PDIP dan kemungkinan juga akan ditambah Golkar, Apakah memang Jokowi akan menemui kesuitan secara internal yang selama ini mendukungnya.
Jelas Mahasiswa menolak tuduhan bahwa mereka dipropokasi pihak pihak tertentu, Mahasiwa menolak keras, tetapi para politisi pendukung Jokowi nampaknya tak terkordinir, banyak pihak yang meyakini bahwa gerakan mahasiswa ditundangi, walaupun mahasiswa sendiri tak menolak adanya pihak yang diuntungkan, tetapi mereka mengatakan bahwa mereka murni untuk kepentingan rakyat. Jelasd ini diollema bagi Jokowi.
No comments:
Post a Comment