Sunday, February 25, 2018

JANGAN IKUTAN HINA ULAMA

BELUM genap empat bulan lewat, hati saya mendidih ketika ada sebuah tulisan di Facebook dengan kalimat singkat KPK LEBIH BISA  DIPERCAYA DARI PADA ULAMA saya berharap pemilik akun yang kurang saya kenal itu bukan beragama Islam, sehingga saya kategorikan wajar, dia kafir, dan sejak dahulu orang kafir umumnya memusuhi ulama. Tetapi kemarin saya menemukan ada muncul di akun facebook milik seseorang yang saya tahu adalah ummat Islam menulis " Maaf untuk kasus tertentu, saya lebih percaya KPK tinimbang ustaz, intelektual, pengamat, apatah lagi partai, politisi ..." memang tidak disebutkan dalam kasus apa yang dimaksud dengan kasus tertentu itu, apatah lagi memang kasusnya tidak ada. Karena ajaran kepada ummat Islam harus menghormati ulama, dan kalaupun kita memang tahu sang ulama itu terjerumus dalam kekeliruan, maka tetap tutup mulut, jangan ada pernyataan sedikitpun yang menyudutkan ulama.



Jangankan kepada ulama, kepada orang biasa saja, tetapi sama Muslim, manakala kita tahu dia melakukan dosa maka kita harus tutup mulut, haram hukumnya mebeberkan aib saudara. Tentang ini saya pernah berdebat kecil dengan seorang teman yang juga aktivitasnya jurnali, saya katakan haram hukumnya mengumbar aib saudara seiman, saya diskusi itu di teras Masjid Al Usman di Jalan Dewi Sartika, kami berdua berpisah dalam perbedaan pendapat, namun kami saling mengucapkan salam. Setiba di rumah sebelum tidur saya mendoakan teman tadi selamat dari jeratan dosa. Ini ajaran Islam kata saya, kewajiban kita adalah mematuhinya, jangan ditangkis dengan kode etik dan sebagainya sekedar buatan manusia.

Telakkanlah seseorang ulama atau ustaz pada posisi yang sangat dihormati, ustaz itu bagian dari ulama, ulama artinya seseorang yang ahli ilmu, ustaz adalah orang yang mengembangkan atau mengajarkan ilmu, di Saudi sana seseorang disebut Ustaz itu adalah orang yang memiliki gelar akademis, umumnya S3. Dengan demikian Ustaz juga ilmuan, artinya ustaz juga ulama. Ulama adalah pewaris Nabi, Nabi adalah jabatan yang paling tinggi bagi manusia.

Ada juga kalimat pelecehan ustadz, disebutkan Ustaz juga manusia, kalimat itu adalah kalimat untuk merendahkan Ustaz, keberhasilan merendahklan Ustaz adalah merupakan jalan untuk merendahkan agama Islam secara keseluruhan. Maka Allah mengajarkan agar kita memiliki ukhuwah Iskamiyah, dengan ukhuwah Islamiyah maka keimanan anak cucu kita akan akan lebih terlindungi, tetapi manakala kedapatan kita telah melecehkan ustad atau ulama yang merupakan pewaris para Nabi maka yakinlah anak cucu kita akan terombang ambing.

Seorang Ustad dalam mengajar diharuskan manakala dalam pelajaran tertentu umpamanya terjadi perbedaan dengan ajaran Islam, maka didepan murid menangkanklanlah Islam, umpamanya dalam teori Dartwin yang berbeda dengan Islam, maka menangkanlah Islam dan kalahkanlah teori Darwin yang mengatakan manusia itu dari kera. Selanjutnya nanti Tuhan yang akan memberika hidyah kepada muruid kita. tetapi manakala kita memenangkan teori Darwin dan menyalahkan agama, maka berarti kita telah berhadapan langsung dengan Allah. Dan sekaligus kita telah membuat anak didik bimbang.

Jelas saya tak ingin berdebat, dan dalam perdebatan saya pasti kalah. Tetapi ini saya tulis di blog agar yang lain dapat mengambil pelajaran. Saya katakan saya akan berdoa untuk sahabat saya yang menyatakan dalam kasus tertentu dia lebih pertcaya kepada KPK tinimbang Ustaz. Ini adalah dosa. Sebagai Sahabat saya saya akan berdoa baginya agar Allah mengampuni kesalahannya. tetapi akan lebih elok manakala Ia meminta maaf kepada Ustaz dan ulama, Memohon ampun kepada Allah, serta menghapus postingannya. semoga

No comments:

Post a Comment