Kita awali tulisan ini dengan aksi Fadil Mulya yang gencar menyiarkan ajaran Kristen dengan cara membungkusnya dengan ajaran Islam. dengan mengutip sejumlah ayat al-Quran dengan tujuan justeru menghina Islam itu sendiri, dalam rangka membenarkan Kristen. Belakangan baru diketahui bahwa yang bersangkutan memang penganut Kristen. Walaupun dahulunya konon pernah menganut agama Islam, lalu beberapa kali gagal menikahi wanita Muslim sehingga kecewa, sampai pada suatu saat berkenalan dan berpacaran, dengan anak seorang pendeta, lalu menjadi murtad, dan kegiatannya yang terakhir adalah menyebarkan cerita cerita palsu tentang Islam, d1 mana mana Fadil Mulya diperkenalkan oleh krewnya sebagai seorang Ustadz.
Fadil secara gencar menghina Islam termasuk melalui media medsos dan sangat berpotensi memecah belah Islam dan Kristen, apalagi fadil dalam aksinya difasilitasi oleh sejumlah orang.yang dikenal sebagai aktivis keagamaan, itulah sebabnya Ketua Yayasan Muallaf, merasa perlu melaporkan kegiatan ini kepada yang berwajib.
Ya, segala yang terkait tindak pidana kita laporkan saja kepada yang berwajib, dengan harapan yang berwajib berkenan menindaklanjutinya sesuai dengan aturan yang berlaku, secara adil. Tetapi itu saja tidak cukup, kita harus melakukan pendidikan bagi anak anak kita, kita harus giring anak anak kita agar dekat dengan masjid ataupun musholla.
Sebagai ta'mir masjid ataupun musholla harus memfasilitasi generasi muda maupun anak anak dengan berbagai program. Jangan dikira setelah melaksanakan sholat lima waktu masjid dan msholla segera ditutup, tidak. Jadikanlah masjid dan musholla sebagai tempat persinggahan yang nyaman, selain memiliki ruangan yang bersih dan syukur syukur nyaman, juga memiliki ruang wudlu, kamar mandi, WC yang siap digunakan setiap saat dengan ketersediaan air yang bisa mengalir normal. Masyarakat sekitar hanrus merasa nyaman berlama lama di masjid dan musholla, terlebih masyarakat yang melintas untuk menuju ke suatu tempat, maka bagi mereka itu harus kita jadikan masjid menjadi persinggahan yang sangat nyaman.
Anak nak muda di sekitar masjid harus mendapatkan sentuhan pendidikan yang diprogramkan oleh ta'mir. Ta'mir harus mendata setiap rumah di sekitar rumah ibadah kita, berapa usianya, dan tingkat pendidikannya, harius di programkan agar anak anak ini menjadi objek kegiatan pembelajaran. Jangan sampai mereka belajar agama hanya sebatas apa yang dapat dibaca melalui google tetapi ta'mir harus menyiapkan tenaga pengajar yang memeiliki kompetensi menyapa para remaja dan anak anak ini.
Kita tanyakan kepada mereka yang memiliki kompetensi tentang itu, program apa saja yang harus direncanakan, fasilitas apa saja yang harus diadakan, berapa biaya penyelenggaraan. Susun programnya dahulu baru carikan dana penunjangnya, mencari dana penunjang itu adalah dari para jama'ah, jel;askan kepada jama'ah apa program yang akan diselenggarakan dan berapa besaran biaya yang dibutuhkan.
Jangan bersikap terbalik, baru akan membuat program setelah uang kass terisi, itu sangat keliru dan tidak membangun, yang benar adalah susun dahulu programnya berdasarjan data yang valid baru mencarikan dananya, itulah kerja ta'mir. Pada hakekatnya keuangan masjid atau musholla itu tidak pernah kosong, hanya saja masih berada di kantong kantong para jama'ah masing masing.
Adalah bagaimana teknis menyatukan visi missi antara ta'mir dan jama'ah sehingga berkenan mengeluarkan sebagaian uang yang siterimanya sebagai rizki dari Allah. Lalu kita ciptakan suasana yang saling berlomba dalam kebaikan, dan menyumbang keuangan masjid adalah satu kebaikan yang perlu kita umumkan dengan cara fastabiqul khoirot. Adalah keliru besar bila kita berpendapat, tak perlu mengumumkan dan mengajak berlomba tentang kebaikan dengan bersedekah, dengan harapan sedekah itu berlangsung dengan ikhlas, tampa sepengatahuan tangan kiri. Tidak. Tugas ta'mir adalah merumuskan program, mensosialisasikan program, setelah itu memberitahukan keberhasilan dan perkembangannya.
Dari sekian banyak program itu maka pendidikan bagi remaja dan nak anak termasuk diantaranya yang paling penting. Anaka anak kita di masa yang akan datang kini dihadapkan dengan sebuah tantangan besar setelah sekelompok politisi telah berhasil memasukkan kaidah demokrasi dan hak azasi manusia ke dalam UUD 1945 melalui beberapa kali amndemen, dan kini merasuk ke dalam berbagai Peraturan dan Perundang Undangan lainnya, belakang baru di sadari dengan masuknya itu semua ternyata nilaionilai keagamaan (Islam) ternyata disingkirkan. Jadi nilaio nilai keagaam jangan terlalu berharap nantinya akan terfasilitasi oleh anggaran resmi Pemerintah. Maka ta'mir masjidlah nanti yang harus menganggarkan pendidikan bagi gemerasi muda, remaja dan anak anak. Mari kita memulainya dari sekarang.
No comments:
Post a Comment