Wednesday, September 27, 2017

DIPUSINGKAN OLEH GRUP WA YANG TAMPA TEMA

Walaupun belum segencar Facebook, maka sosial media WA sekarang cukup ngetren, karena kita memosting apapun tidak diterapkan peraturan yang ketat seperti hak penyiaran dan atau sebangsanya, sehingga walaupun itu karya orang lainpun bisa kita sulap sebagai seolah karya kita sendiri, untuk saat ini tak ada ancaman yang nampaknya bakal diterapkan.
Sehingga banyak sekali gambar gambar yang berseliweran, bisa dibayangkan banyaknya gambar meme yang dapat digunakan untuk menyudutkan seseorang, atau kelompok dan lain sebagainya, sehingga wajar saja, dalam usia usia pensiunan yang merasa sangat  dipusingkan, apalagi apa yang dikirim atau diposting oleh teman teman di group WA hanya main copas (kopi paste) saja, bahkan jangan jangan yang bersangkutan sendiri belum membaca,apabila posting itu dalam bentuk teks. Sementara postingan dalam bentuk video ataupun youtube terkenal adalah pihak yang paling mendominasi fasilitas penyimpanan di HP, apalagi yang memiliki kapasitas giga yang kecil dan terbatas. Ini terjadi dalam group WA tampa tema, sehingga ibarat lautan, apapun boleh masuk, termasuknya diantaranya bangkai, maka lautan tak selektif memilih.

Grup WA Bikin Pusing ?


Sudah lama saya tak mengikuti rapat PWRI, yaitu komunitas pensiunan PNS. Sejatinya komunitas Pensiunan Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata, tetapi nampaknya lebih didominasi pensiunan para Kepala Sekolah atau guru, dan Pensiunan Karyawan Dinas sebagai Pemangku kepentingan dalam Bidang pendidikan, rapat atau pertemuan disekenggarakan Rabu 27 September 2017. Dengan nada kecewa seorang peserta rapat protes keras karena yang bersangkutan telah dimasukkan ke dalam enam buah group WA yang nampaknya kenam group itu terdiri dari group group yang WA yang dikelolaq oleh anggota anggota PWRI. sebagai adminnya. Yang bersangkutan meminta hanya satu Grpiup resmi dan yang lainnya diminta untuk segera ditutup.



Banyak orang mengalami kepusingan yang sama dengan yang dialami teman tadi, termasuk saya pun juga mengalaminya, karena saya merupakan anggota dari  delapan group WA, yang tiga diantaranya adalah saya sendiri sebagai adminnya. bisa dibayangkan bagaimana saya harus memilih dan menyeleksi postingan baik dalam bentuk teks, gambar maupun video. Gambar di video itulah yang menyita ruang simpan. Celakanya lagi tidak jarang postingan yang sama dikirim berulang, Bisan anda bayangkan bila kita menjadi anggota dari enam buah group seperti yang disampaikan anggota tadi, yang anggota group iti terdiri dari itu itu juga, betapa banyaknya  postingan yang sama, diantara satu grup dengan grup lainnya yang harus disaksikan oleh para anggota. terdiri dari yang itu itu juga.



Banyak prilaku para anggota WA yang terlampau rajin memposting, tampa batas. Sering tak melihat dahulu di Group WA sedang membicarakan apa, tiba tiba Ia memposting hal yang lain secara bertubu tubi, dan menenggelamkan postingan yang sejatinya menjadi topik pokok pembahasan para anggota. Ada kecenderungan anggota Group WA yang tak ingin dibatasi.  Bahkan banyak diantaranya yang selesai memposting, tak lagi peduli dengan pembahasan di WA, karena Ia buru buru akan mencari kembali bahan postingan lainnya. Dia  merasa adalah kewajibannya untuk mencarikan postingan dengan cara kopas dari group lainnya. Sehingga sering anggota group merasa dipaksa dijejali informasi yang tak terarah

Tidak jarang terjadi, ketika ada ada postingan yang dianggap terlampau menggurui, maka segera ditingkahi dengan postingan yang sebaliknya sebagai upaya mementahkan postingan yang dianggap kurang tepat ataupun dengan alasan lainnya, dengan harapan para anggota tidak lagi membaca postingan itu, secara tidak sengaja sebenarnya di group itu telah terjadi carut marut informasi yang sama sekali tak terarah. Bila ada postingan yang muncul secara bersamaan dengan kesamaan tema, dalam durasi yang demikian panjang, sementara Ia tak menykainya, maka ditingkahi pula dengan postingan yang lain  dengan harapan untuk memecah perhatian. Dengan kata lain memang di group itu kadangkala sebenarnya terjadi peperangan informasi yang seharusnya tak perlu terjadi.


Apakah kita harus meminta agar grup grup WA itu membubarkan diri dengan dalih sudah terlampau banyak dan memusingkan. Ditinjau dari sudut tertentu itu terlalu wajib, karena sebenarnya kita bisa saja pamit mundur secara baik baik kepada admin dan anggota lainnya, bisa saja dalih kita untuk sementara dan sedang dalam konsentrasi terhadap terhadap suatu hal, dan tak ingin menjadi anggota group yang pasif dan atau kalimat lainnya yang sopan dan bersahabat, dan tek perlu menunjukkan kemarahan serta kebencian baik terhadap seseorang ataupun lagi banyak orang, itu tak perlu.

kalau memang ada group WA yang bermerek untuk komunitas tertentu maka cipsaya berusaha takanlah kesepakatan kesepakatan tentang tema postingan, dan tak dibenarkan untuk memposting tema lain. Tegakkan aturan itu secara konsekkuen dan sepakati pula akan mengeluarkan anggota yang tak disiplin dalam memilih tema postingan, dan benar benar dikeluarkan manakala ada. Ada saya menemui graoupseperti itu. Itu bisa diterapkan manakala nama group itu menggambarkan tema yang bulat jelas dan terarah. Tetapi manakala temanya juga membias, tersangkut banyak hal maka jangan disalahkan pula manakala para anggota memposting berbagai macam tema sesuai dengan selera mereka, terlebih manakala anggota group itu memng banyak. Tetapi tentu saja yang tak dibolehkan, adalah mengeluarkan pengumuman dan atau maklumat tertentu atas nama Pengurus, padehal dia bukan Pengurus dan bukan pula admin.



Berdasarkan pengalaman maka sayapun mengalami pengalaman yang sama yaitu dipusingkan oleh tingkah postingan yang tak terarah dalam mengelola atau menjadi anggota group WA. Sebagai anggota bisa saja saya keluar secara baik baik dan masuk kembali bila rasa rindu kita muncul kepada komunitasnya, dan merasa perlu untuk memerintahkan membubarkan group itu. Sementara saya berusaha memperbaiki dan mengarahkan group yang saya kelola sebagai adminnya. Sayapun dipusingkan oleh tingkah para angghota yang tak bertanggungjawab, dan ada pula anggota yang merasa seperti polisi dan seperti pemangku kepentingan di dalam graoup itu. Hanya satu saran saya, para anggota graoup bisa keluar secara baik baik, dan bisa masuk lagi secara baik baik manakala ada rasa rindu kepada komunitas itu. tampa harus bersungut sungut. Demi mempertahankan rasa persahabatan.

No comments:

Post a Comment