Friday, April 14, 2017

Berlatih Harmonika Jangan Malu.

Sekedar memperingatkan bahwa semua tulisan saya tentang Harmonika tujuannya adalah memotivasi para manula yang sama dengan saya sebagai manula yang tidak menguasai satupun alat insrumen musik, maka jika ingin memiliki kemampuan menggunakan harmonika, maka belajarlah harmonika dan tak perlu malu, yang penting waktu dan tempat serta situasi dapat disesuaikan agar tidak nampak janggal.

Bila hanya sekedar kita sama sekali belum bisa, maka bisa jadi diantara seribu orang belum tantu satu bisa menggunakan harmonika, tidak seperti gitar atau alat musik lainnya  yang tak kurang kurangnya orang yang mampu memainkannya, sehingga bila anda belum bisa, maka sejatinya ada ratusan orang dan mungkin ribu yang tak bisa untuk mencari  satu diantaranya. Dengan demikian tak perlu malu hanya karena permainan kita belum bagus.

Tahap pertama sebagai seseorang yang sama sekali nol dalam hal musik, dan menginginkan memiliki kemampuan menggunakan harmonika maka harus diawali dengan keakraban dengan harmonika, caranya tidak ada lain adalah sering meniup harmonika, termasuk menghisapnya tentu. Alah bisa karena biasa. Saya memiliki pengalaman asal tiup saja lubang lubang harmonika itu dan mengeluarkan suara yang tak beraturan, tampa rasa malu, sehingga saya memiliki rasa keakraban.

Pada saat itulah saya menemukan rangkaian nada mirip lagu, lalu saya ulang dan ulang lagi hingga saya yakin bahwa rangkaian nada itu merupakan nada nada sebuah lagu. Itu keberhasilan saya yang pertama.

Wednesday, April 12, 2017

HARMONIKA PERPANJANG HARAPAN

Bila anda termasuk manula seperti saya dan memiliki keinginan untuk memperpanjang peran sosial dalam hidup ini, masih tetap ingin memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mampu menerima informasi dengan baik, serta mampu memberikan respon secara rasional, dan memiliki keyakinan bahwa belajar musik akan berpengaruh dalam menjaga kesehatan otak kita dan memperlambat datangnya masa masa pikun serta kelelhan otak lainnya, maka yang ingin saya rekomendasikan adalah belajarlah instrumen harmonika.

Begitu juga bagi anda yang tak tahu musik, tak ada alat musik yang dikuasai, tetapi juga ingin menjaga kesehatan otak serta memperlambat datangnya pikun maka saya juga ingin merekomendasikan kepada anda semua milikilah alat musik harmonika.

Mengapa harmonika, harmonika selain murah juga kecil dan ringan gampang dibawa kemanapun, bukan barang terlarang untuk di bawa bawa ke mana mana, tidak membutuhkan batere dan atau aliran listrik, cara menggunakannya hanya ditiup dan dihisap. yang berperan selain nafas, juga bibir dan lidah, yang sangat besar kemungkinan kita semua punya. Harmonika juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan berbagai lagu, nada dan irama. Harmonika juga melatih otak kita berpikir dan mengingat ingat, dan yang paling penting adalah bahwa harmonika mendatangkan kegembiraan dan keasyikan tersendiri bagi siapa saja yang mennggunakannya.

Anda tidak faham solmisasi, tidak tahu not not musik, tak menjadi persoalan karena harmonika ditiup dan dishisap,tempelkan bibir mengarah ke lubang lubang pada harmonika, geser ke kiri atau geser ke lubang sebelah kanan maka nada yang keluar dan berbunyi akan berubah dengan sendirinya. Kelilingkan bibir ituy untuk meniup atau menghisab lubang lubang yang ada pada harmonika maka anda akan mendengar semua suara yang dimiliki oleh harmonika.

Bila telah sering itu kita lakukan nanti akan secara tidak sengaja kita akan temukan rangkaian suara nada yang sejatinya juga enak di dengar. Memang kita akan lebih mudah mengkomfirmasikan dengan lagu lagu yang ada manakala kita memang mengenal banyak lagu, sehingga manakala ada kemiripan dengan salah satu lagu maka kitapun bisa menelusurinya nada nada seperti apa yang dibutuhkan untuk mneyelesaikan lagu itu.  Tak mengapa bila hanya terkesdan asal jadi dan asal mirip, itu tak mengapa karena memang maksud kita bukan akan menjadi pakar atau seniman harmonika, tetapi maksud kita adalah untuk menjaga kesehatan otak kita.

Kita yang menginginkan agar hingga akhir hayat kita kita tetap memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, tetap memiliki kemampuan merespon semua informasi yang kita terima, serta memiliki kemampuan untuk memberikan umpan balik, hingga akhir hayat tetap memiliki kemampuan mendampingi dan mengarahkan keluarga dan anak keturunan kita, tetap memiliki kemampuan untuk mengontrol dan memberikan saran saran kepada anak keturunan dalam mengelola perusahaan yang diwariskan, agar tetap bertahan. Kita menginginkan agar kita hingga akhir hayat masih memiliki kemampuan menambahkan ilmu kita walaupun sedikit demi sedikit. tentu kita ingin agar selama hidup kita, tak pernah  sekejappun menjadi beban dari keluarga, karena kita memiliki kemampuan menyelesaikannya secara mandiri. Dan Tuhan memberika kesempatan untuk itu melalui barang yang sederhana ini, bernama harmonika, maka manfaatkanlah.

BELAJAR HARMONIKA HARUS GEMBIRA

Belajar harmonika harus dengan gembira, tampa tampa kegembiraan bukan hanya belajar seni, belajar apapun tidak akan berhasil, istimewa belajar seni, karena seni akan melahirkan kegembiraan, tetapi dalam berlatih atau belajar seni maka kegembiraan itu harus mampu kita tampilkan lebih awal. Seni bukan sekedar melahirkan kegembiraan tetapi kegembiraan akan memperkaya karya seni, memainainkan harmonika harus dengan gembira sehingga memperkaya dan memperdalam arti kegembiraan itu.

Oleh karenanya sebetulnya belajar seni spontan, artinya begitu diciptakan, begitu dapat dinikmati dan dengan mudahnya prang lain juga dapat menikmatinya tampa banyak persyaratan yang memberatkan.  Kegembiraan seni itu sejatinya adalah kegembiraan yang mampu dinikmati segala lapisan pendengar dan penikmatnya.  Tentu seni yang merakyat adalah seni yang dapat dinikmati rakyat kelas bawah tampa persayarakatan yang yang tak mungkin dipenuhinya.

Di dalam lomba lomba sering orang mempertandibahwa dalam bentuknya yang sangat kecilngkan sesuatu yang memiliki faktor kesulitan, semakin banyak faktor kesulitan yang dilalui adalah menunjukkan bahwa dia dianggap yang terbaik dalam lomba itu, dan dimunculkan sebagai juara. Ada juga lomba seni memperlombakan adu sedikit faktor kesalahan, semakin sedikit kesalahannya, maka dia akan dianggap lebih unggul dan lebih baik. Memang sulit menilai seni, karena faktor subjketifitas mudah menjadi dominan.

Lalau apa yang diunggulan oleh harmonika dalam blantika seni, sexopun yang sama sama musik tiup mampu menyanyikan berbagai macam nada dan lagu, jangan ditanya biola yang mampu menyentuh tangga tangga nada secara stabil dan sempurna bersuara berapa oktappun. Jangan lagi ditanya kemampuan  organ  yang dapat membawakan berbagai lagu dan musik karena terfasiliotasi secara elektrik.

Ketahuilah bahwa harmonika dalam bentuknya yang sangat mungil itu memiliki kemampuan meniru berbagai alat musik, dan disitulah letak seninya, Tentu sejatinya harmonika memiliki semacam filosofi akan keberadaan dan eksistensi dirinya, dalam kesempatan lain akan kita ulas. tetapi benang merah yang ingin saya sampaikan disini bahwa belajar harmonika harus dengan hati yang gembira, tampa rasa gembira dalam hati itu maka belajar harmonika akan mengalami kegagalan dan harmonika tak dapat dinikmati.

Tuesday, April 11, 2017

MAIN MUSIK HARMONIKA SEPERTI ADA YANG NUNTUN



Tidak beda halnya dengan kehisupan manusia, siapa yang telah bersikap dan berusaha dengan kepasrahan kepada aturan dan menyerahkan akan keberhasilnya kepada Allah Swt maka kita akan bergerak seperti dituntun, kebersasilam usaha setiap manusia akan tercapai manakala manusia melakukan segala sesuatunya sesuati dengan kodrat bagi manusia, kodrat manusia adalah usaha sekuat tenaga sesuai aturan dan kepasrahan yang bulat. Begitu juga dalam belajar menggunakan instrumen Harmonika dengan dasar kesenangan dan kegembiraan maka sekalipun kita tak paham solmisasi maka substitusi perubahan nada akan berjalan berdasarkan filing dan itu seolah ada yang menunutun, apakah kita harus turunkan atau sebaliknya naikkan nadanya, sehingga kita bisamengikuti instrumen musik  dan lagu sesuai informasi yang kita dengan dari telinga.

Tetapi bagi merekayang berilmu dan memiliki kemampuan membaca solmisasi maka not not musik itu di taruk dihadapan mereka, maka secara otomatis seseorang bisa hadir  tampil dalam group  yang sedang melakukan konser. Bagi mereka yang pemahaman yang memadai dengan aturan notasi maka cukup sekali dengar maka Ia akan tahu persis  notasi yang mana yang harus dibunyikan. Dalam agamapun dikatakan bahwa Allah Swt akan menaikkan beberapa derajat bagi seseorang berilmu di atas mereka yang tidak memiliki atau menguasai ilmunya. Untuk diketahui bahwa mereka yang telah memiliki pemahaman masalah instrumen kemusikan itu juga membutuhkan tuntunan dari Allah Swt.

Dan satu lagi, bahwa dalam agama beribadah sholat berjama'ah itu akan lebih baik, maka kemnyataannya konser itu akan lebih menjamin kesempurnaan suara buila dibandingkan dengan main solo, kesalahan kesalahan yang kita lakukan dalam konser otomatis akan ditutupi oleh Tim, sementara solo akan lebih nampak bila melakukan kesalahan. Dalam agama sholat berjamaah akan lebih baik dibanding sholat sendirian.

Bila kita perhatikan dan renungkan dalam dalam bahwa pristiwa mendapatkan  tuntunan dalam memainkan instrumen adalah tidak terlepas dari tuntunan Tuhan, baik yang tidak  mampu membaca solmisasi alat musik atau mereka yang mampu sekalipun keduanya masih memiliki kebutuhan adanya tuntunan dari Tuhan. Tidak jarang bagi mereka yang terlalu pede dalam bermusik yang sering terbentur  dengan berbagai suara fals, tak sesuai dengan keinginan penyusuna nya.

Monday, April 10, 2017

TRIAR AND EROR ADALAH KENISCAYAAN DALAM BELAJAR HARMONIKA ( Episode 3 )



Triar and Eror dalam penelitian mungkin adalah sesuatu yang kurang effisien akan berbeda halnya triar and eror dalam mengujicobakan sebuah alat instrumen harmonika yang non elektrik itu. Harmonika adalah alat instrumen non elektrik, tidak membtuhkan aliran listrik atau batre secara langsung, dengan kata lain harminika bisa dimainkan dalamkeadaan tidak ada aliran listrik atau semacamnya, sehingga ujicona triar and eror dalam belajar harmonika sama sekali tidak ada resikonya, maka dianjurkan untuk gunakan harmonika itu semau kita apakah ditiup atau dihisap, karena keduanya dapat digunakan dalam menggunakan harmonika.

Hal itu saya lakukan ketika saya meniupo dan menghisap harmonika saya seenak saya saja tiba tiba saya temukan rangjaian nada mirip seperti sebuah lagu yang dahulu pernah sangat pamiliar dalam ingtan saya. Walaupun pada mulanya saya bertanya tanya dalam hati lagu apakah ini ? Koq serasa saya tahu. Dan berkali kali saya mengulangi lagu  rangkaian nada itu hingga pada suatu saat di lain waktu saya baru teringat akan lagu itu, yaitu lagu pembuka

Saya  mungkin berbeda dengan orang lain yang belajar harmonika tetapi tidak mengenal notasi dan tangga nada, sehingga saya tidak mungkin dapat belajar musik dengan memnabaca deretan kunci nada do - re -mi - fa - so - la - si - do  dan lain seterusnya, artinya saya belsjar dalam kegelapan, deretan nada nada yang dapat saya pahami dan ikuti tentu saja adalah deretan nada nada yang memang sudah akrab sebelumnya minimal di telinga saya.

Hingga sekarangpun setelah saya berhasil mengikuti secara utuh deretan nada nada dari banyak lagu yang saya kenal secara akrab ditelinga saya hingga keotak dan ingatan saya, tetapi seretah saya menyuarakan deretan nada nada itu melalui instrumen yang saya gunakan yaitu harmonika, maka sayapun tidak memiliki kemampuan menuliskan deretan nada itu dalam bentuk somisasi, dan apalagi ketika saya mainkanpun nada apa yang saya bunyikan itu saya tidak terlalu faham.

Saya hanya tahu bahwa re lebih tinggi dari do, mi lebih tinggi dari re, fa lebih tinggi dai mi dan seterusnya, Dan dalam instrumen harmonikapun saya masih belum paham lubang mana yang do, mana yang re, mana yang mi dan seterusnya saya tidak tahu.

Sehiungga lagu pembuka Group orkes Irama Masa Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Lampung adalah salah satu yang saya anggap istimewa, karena berhasil saya temukan dalam proses panjang hingga utuh, baru saya tahu jika itu adalah lagu pembuka Orkes Irama Masa Pagelaran saya ketahui keberadaan orkes itu pada Tahun 1963 - 1964 - 1965 - 1966 - 1967 dan 1968 yang sebetulnya tahun 1967 dan 1968 saya hanya beberapa kali saya sempat menonton tampilannya karena pada saat itu muncul saingan yaitu berdirinya Group Ban Sakuntala Desa Pagelaran.

Namun demikian saya memiliki ingatan yang lumaian setia, karena pada saat itu kami mengenal ada biduan ciliknya, yang selalu ditampilkan dalam momen awal yaitu lagu pembuka, jika tidak silap dalam mengingat biduan itu adalah Sri Haryati namanya, usia beberapa tahun di atas saya,  saya tidak tahu lagi beliau si Biduan Cilik itu berada, tetapi syairnya masih saya ingat antara lain adalah

Salam bahagia kami sampaikan,
kepada hadirin sekalian,
orkes irama masa akan di mulai,
tapi tak lama akan adanya.

lirik lainya saya lupa.
Terima kasih.

Saturday, April 8, 2017

BRAVO KIKY SIREGAR



Betul namanya Kiky Siregar karena ayahnya adalah Syafri Siregar, tetapi Kiky juga anak dari Nailalhuda Kadir, adik sepupuku. Bravo Kiky yang telah memenangkan kuiz HEXAGON WAR pada 5/4/17  dan berham membawa pulang hadiah Rp. 20.000.000. jumlah yang lumaian menyenangkan tetapi tetap saja relatif sifatnya, karena yang terpenting adalah keberhasilan menjawab sejumlah pertanyaan hingga berhak maju ke babak hadiah setelah peserta yang lain gagal menjawab secara benar. Sehingga hadiyah bonus itu selayaknya dibawa dalam kegembiraan

Selaku Oom,  saya wajar jika ikut bersyukur. Tetapi saya bukan bermaksud ikut mereasa beken, tetapi tulisan ini adalah untuk mendorong saudara sepupu Kiky setidaknya dari pihak ibunya, tepatnya cucu dari Almarhum A. Kadir yang selama bertahun tahun saya berada dalam asuhannya ketika menyelesaikan study saya tidak kurang dari sembilan tahun lamanya, saya tinggal di rumah beliau Jl.Lentana No. 2 Enggal bandar Lampung. Beliau adalah adalah datuk Kiky Siregar dari pihak ibu Nailal Huda Boru Pardamean.

Keberhasilan Kiky dalam kuiz itu bukan hanya semata Rp. 20 jutanya, sekali lagi adalah kemampuan menjawab soalnya, Yang keberhasialn itu buan semata kebetulan belaka, karena walaupun hanya dua pilihan jawaban, bukan berarti hanya bermodal untung untungan. seperti apa yang disampaikan oleh Kiky sendiri  ketika Ia memilih salah satu jawaban adalah hasil baca ketika pada saat masih duduk di bangku SD. dan ada juga jawaban tas pertanyaan lainnya yang Ia diyakini atas hasil bacanya pada saat telah duduk di SMA. Ini menggambarkan bahwa Ia tak pernah berhenti membaca.

Saya berharap, karena Kiky memiliki provesi sebagai audoitor di Kantor Pajak, Kiky segera menyelesaikan Study S2 nya dan setelah itu berancang ancang menyelesaikan S3 secara linier dan tidak menolak manakala memiliki peluang menjadi tenaga pendidik di Perguruan Tinggi mengambil gelar Provesor, bila ada peluang. Artinya bahwa ilmu yang dimiliki akan menjadi semakin maksimal manakala diturunkan kepada ereka yang bersemangat belajar.

Keterangan Kiky bahwa anad informasi penting yang didapatkannya pada saat duduk di bangku SD melalui hasil baca sangat menggembirakan hati saya. Saya menjadi teringat akan buku buku milik datuknya, Almarhum A.Kadiri. Konon dahulu kakeknya setiapkali ke Jakarta selalu menyempatkan diri ke Pasar Senen mencari buku seken, karena harga yang terjangkau. Dahulu secara berkala belaiau selalu mengunjungi Datuk Sulaiman Rasyid penulis buku Fiqih Lengkap, Pada era itu buku itu sangat berperan bagi tingkat SLTA bahkan mahasiswa. Datuk Sulaiman Rasyid selain memberikan wejangan keagamaan juga menganjurkan membeli buku serta autodidag, nampaknya ini dituruti nya, sehingga beliau sangat rajin mmbeli buku, serta memanfaatkan buku buku dan majallah yang memang untuk dibagi bagikan melalui Kantor di mana beliau bekerja di Kantor Penerangan.

Saya termasuk orang yang sangat beruntung karena sering menempati loteng yang cukup luas dan disetting sebagai tempat menampung tamu yang datang dari Kampung, pada saat itu seingat saya hampir tak pernah loteng itu  untuk menginap dalam menyelesaikan berbagai masalah, tidak jarang mereka menginap lebih dari satu malam, sementara loteng yang banyak disesaki oleh buku itu bisa saya katakan sayalah penghuninya yang paling setia, karena pada era saya, tak ada tinggal menetap di rumah  Dengan buku sebanyak itu saya diam diam sebenarnya berharap agar agar anak keturunan beliau merasakan manfaat dari semangat sipembeli buku itu, mereka rajin membaca dan menulis, tetapi selama ini potensi itu  belum juga muncul.

Dengan munculnya Kiky di panggung kuiz yang terkenal berat itu maka mungkin saya orang yang termasuk paling gembira dan bahagia, kalaupun tidak anak anak beliau, ternyata cucung beliau yaitu Kiky Siregar anak sulung adinda Nailalhuda A. Kadiri. yang nampaknya memiliki sukses story. Yang lain bukan tidak memiliki prestasi dan sukses story, tetapi kisah suksesnya bukan diraih di ajang lomba, yang memang disetgting sebagai lomba dengan aturan jelas,. tetapi berlaku kilat.

Semoga kisah sukses ini dapat dijadikan oleh adik adik dari Kiky Siregar, dan juga kakak kakak yang jumlahnya tidak sedikit itu. Bersemangatlah semoga besok lebih baik.


Tuesday, April 4, 2017

BELAJAR HARMONIKA TAMPA TEORI



Saya sadar bahwa cara saya belajar harmonika itu adalah cara yang tidakl sistematis, mungkin juga dapat dibilang keliru atau sesat, sehingga membutuhkan waktu yang lama baru mencapai sedikit kemajuan, itu disadari. Jika telah disadari itu keliru maka kenapa disebarkan juga. Maksudnya adalah untuk pelajaran dan untuk menambah pengalaman dan wawasan, walaupun bukan pengalaman sendiri. Ibarat seseorang yang mencerikterakan bagaimana dia telah mengalami jalan yang sesat dan membutuhkan waktu untuk menemukan kembali jalan yang benar. Tetapi bila ternyata terlanjur telah terjebak pada jalan yang sesat, maka ini semua adalah cara mencari jalan yang benar itu.

Bayangkan betapa tersesatnya, bila seseorang belajar meniup harmonika, sudah enam bulan belajar, tetapi baru satu lagu yang dikuasai, alangkah lamanya, ternyata sesat di jalan, maka pengalaman sesatnya itu yang menjdi pelajaran bagi siapapun yang sedang belajar, terlebih bagi seseorang yang memang sedang tersesat, asalakan yang dipelajari itu tidak berhenti ketika Ia sedang tersesat sehinga tidak memiliki hasil apa apa, tetapi memqang ada yang bisa diambil pelajaran dari ketersesatannya itu. Sebab manakala seseorang itu sukses keluar dari ketersesatanmaka dalam batas tertentu dan sudut tertentu Ia berhak disebut sukses.

Trayer And Eror.
Ketika seseorang sedang dalam posisi tidak tahu Barat dan Timur maka tak akan ada cara lain selain ciba dan coba lagi walaupun dengan resiko gagal yang bertubi tubi, jangan ditanya resikowaktudan tenaga serta pikiran. Namun sejauh ini  Trayer and eror tetap diakui sebagai sebuah metode, jadi  bila seseoranng melakukan ujicoba dengan trayer and eror, maka bukan berarti langkah tersebut tidak metodologis, trayer ang eror adalah sebuah metodologi.

Dalam pengalaman saya belajar meniup harmonika pada tahapan trayer and eror justeru dapat menghasilkan suatu kemajuan yang sangat signifikan, dari tidak bisa menjadi bisamelagukan suatu lagu. Walaupun bermula dari meniup serampangan, tarik kanan dan tarik kiri, kadang ditiup dan kadang dihisap, secara tak sengaja menghasilkan sejumlah nada yang manakala nada itu disimak ternyatamirip sebuah lagu yang saya kenal sebelumnya. Setelah dicoba dan dicoba lagi akhirnya saya memastikan bahwa itu benar nada sebuah lagu yang telah saya kenal sebelumnya.

Ada sejumlah lagu yang telah saya rekam yang bermula dari trayer and eror tidak kalah baik kualitasnya dengan hasil yang dapat melalui cara metode  kontektual teaching learning yang pada saat ini juga telah saya gunakan, bahkan terus terang bahwa beberapa dari hasil yang saya dapatkan  dengan cara trayer and eror relatif  lebih baik.

Penggunaan cara Trayer And Eror membutuhkan kegigihan yang lebih, walaupun tidak effisien tetapi ternyata dalam berbagai aspek kehidupan masih banyak aspek yang membutuhkan cara ini, karena ketidak seimbangan antara kebutuhan dengan  keterampilan,  sering terjadi keterampilan adalah hal yang lain dengan pengetahuan, tak terbilang banyaknya mereka yang memiliki pengetahuan, tetapi ternyata tidak terampil, ternyata untuk meraih keterampilan itu butuh perjuangan, perjuang butuh pengorbanan baik itu waktu, pikiran, tenaga dan bisa juga uang, apalagi waktu. Banyak orang  pintar yang tak terampil dan tentu saja mereka tak maksimal.