Wednesday, May 22, 2019

SELESAIKANLAH SENGKETA HASIL PEMILIHAN. ...


YANG MEMBUAT INDONESIA GADUH dalam pelaksanaan Pilpres adalah masalah perhitungan hasil coblosan Calon Presiden. Ada dua versi infomasi yang diterima masyarakat tentang hasil pencoblosan, yaitu versi KPU dan Versi Non KPU, Data KPU memenangkan calon No. 01, sementara Non KPU memenangkan Calon 02. Baik KPU maupun Pemerintah tidak cukup merespon tentang dualisme informasi yang sangat bertentangan ini.

Perkara KPU jangan ditanya lagi buruknya KPU sejak masa Orde Baru dahulu menjadi rahasia umum, tak lebih dari lemabaga sandiwara, yang fungsinya sekedar mengeleabuhi rakyat saja. Semula di pasca Orde Baru seperti menunjukkan Gejala KPU membaik, tetapi lama kelamaan kembali menjadi lembaga transaksi para Caleg bahkan Pilpres. Ini kesan yang beredar di masyarakat.





Sayang sejauh ini baik KPU maupun Pemerintah tak memiliki keinginan untuk membina komunikasi  yang baik dengan masyarakat. Langkanya komunikasi ini ternyata berhasil menumbuhsuburkan prasangka buruk. di kalangan masyarakat. `Jita harys sama menyadari akan kerugian terlalu besar bila mana buruk sangka melanda masyarakat luas, semakin luas berklembang semakin besar daya rusaknya.

Bila kembali ke pengalaman masa kecil dahulu, berhentinya anak anak dari kenakalan mereka, karena orangtua mereka berhasil menanamkan rasa malu kepada anak anaknya, kata  sederhana saja, kata malu diperingatkan orang tua mereka. Tidak salahnya jika rasa malu kita coba peringatkan kepada mereka yag senang berbuat curang, Kalau mrmang bnar KPU telah berbuat curang, alangkah baiknya bila Pemerinmtahj ikut bicara memperingatkan KPU.

Cobalah berbuat jujur, jika memang mereka salah maka salahkan saja mereka, lalu kita dorong untuk memperbaiki kesalahan kesalahan itu, jika memang mereka salah, karena hal ini sangat yerkait dengan masa depan Bangsa. Dan jangan sekali sekali kita mencoba menutup nutupi kesalahan mereka. Yang benar adalah kita bimbing mereka untuk mem[erbaikinya hingga terhindar dari kesalahan. Jika dahulu orang tua hanya dengan pendekatan sederhana, yaitu rasa malu.

Memang rasa malu itu sangat menentukan. Itulah sebabnya dikatak dalam bahwa "Malu itu Adalah sebagian Dari Iman" kehilangan rasa malu, maka rusaklah leimanan kita, jauh dari kesempurnaan. Jika kita gagal bersikap adil dalam masalah ini, maka kekerdilan bangsa ini akan semakin nya, bila tak ingin dikatakan hancur. Kekerdilan itu sebenarnya sudah kita alami sejak dahulu hingga kini.

In deks perekonomian kita sepertinya hanya berjalan ditempat, Bahkan lima tahun terakhir kiuta hanya mencapai lima persen saja, artinya bahwa memang masih ada mekenisme pasar dan lain sebagainya, tetapi kata para ahli ekonomi bahwa itu sama dengan tampa pengelolaan, pasar yang dibiarkan jalan sedndiri juga akan mencapai angka lima persenitu.  Tak salahnya jika rasa malu itu dapat kita jadikan kata kunci dalam membenahi kecurangan itu. Itu jika benar ada kecurangan.

Tuesday, May 21, 2019

BERAKTIVITAS MALAM MALAM...




SEPERTINYA ada yang menggerakkan banyak orang desa yang menanam rambutan di tahun itu, sayapun tak tahu dari mana mereka dapat bibit. Berapa tahun kemudian rambutan itu m\mulai berbuah, pohonnya pendek pendek gampang dipetiknya. Tangan jahil anak anak nakal yang senang keluar di malam hari seperti mendapatkan dutrian runtuh layaknya, mereka memetik rambutan itu di malam hari, pintar mereka buah rambutan tak dibikin habis, dipilih yang matangnya saja, itupun hanya sebagian saja, agar yang empunya mengira rambutan dicuri kalong, dan yang paling penting, siempunya pohon, bisa makan lebih banyak. Itu Komitmen kami.

Gak nyangka pemikiran nakal seperti itu dijiplak Pemerintah dalam  Mengelola Negara, Pemerintah mengumumkan kenaikan listrik, BBM atau mungkin juga yang lainnya malam hari. Terakhir KPU juga mengeumumkan hal penting justeru disaat senyam para penduduk sedang tertidur pulas. kelakuan peresis seperti anak anak maling rambutan di kampung.

Jujur, waktu kami memetik rambutan malam harim keesokan harinya dada kami berdegup kencang ketika kami lalu di depan rumah Pemilik Rambutan, karena kami merasa salah. Tetapi berbeda dengan Pemerintah dan KPU justeru ingin menuntut diakui sebagai cerdas, jujur dan sekaligus adil, dan layak disebut  pengamdi bahkan pahlawan.




KPU dan Pemerintah bukan saja tak ingin dipersalahkan, tetapi justeru menuntut diakui sebagai pejuang. yang wajib dimuliya\kan, itu sangat memungkinkan karena mereka sendiri yang membuat peraturan, Sudah menjadi rahasia umum bahwa KPU jaman Orde Baru itu culas, lalu banyak para tokoh Bangsa yang menilai bahwa KPU di tahun 2019 ini, setidaknya Keputusan Bawaslu telah dipukulkan bahwa KPU melakukan sejumlah kesalahan, tetapi ternyata Keputrusan Bawaslu tak kunjung ditindaklanjuti, dan juga kurang ada komunikasi yang baik.

Kalau kami dahulu adalah terkategori kenakalan remaja, yang kenakalan kami seperti itu terhenti ketika kami mulai mengenal asmara, kami berubah, tak lagi memetik rambutan orang lain, lantaran siempunya nya memiliki anak gadis yang kebetulan berbakat mnjadi kembang desa. Kebiasaan buruk memetik rambutan milik orang lain dn Di Malam Hari Pula kami tinggalkan, kami lebih suka pandai bermain gitar, atau pandai menyanyi dan lainnya, agar disujai banyak orang.

Tetapi kenakalan KPU yang seperti sepakat kita memaki maki KPU di zaman OrBa, tetapi hingga sekarang selalu berlangsung, justeru bertambah parah. Memang dibutuhkan sesuatu yang luar biasa, tetapi kita tak tahu. tetapi yang pasti yang dibutuhkan adalah ditegakkannya rasa malu. Dahulu di zaman Orde Baru para tokoh seperti memiliki kesepakatan untuk curang. Kesepakatan yang sangat memalukan. Kecurangan yang sudah menjadi rahasia umum.

Bila penyakit itu kini kembali kambuh, bisa jadi karena kita telah kehil;angan rasa malu. Kecurangan kita anggap sebagai hal yang biasa, sehingga protes atas kecurangan tak menjadi prioritas untuk di jawab. sekalipun di jawab itu dijawaba dengan setupan stupan yang mungkin awalnya kecil, tetapi lama lama letupan besar.  Itukah tumbalnya.

Monday, May 20, 2019

KPU TELAH UMUMKAN JOKOWI MAKRUF MENANG. ...

TENGAH MALAM BUTA KPU mengumumkan hasil Pilpres di tengah malam buta atau sekiutar pukul 01.30 Selasa Dinihari, sesuai jadual yang hanya diketahui KPU dan orang orang dalam pihak tertentu saja, tentu saja banyak pihak 01 maupun 02 yang terkejat, karena mereka mengira akan diumumkan 22 Juni 2019. Konon hal itu guna menghindari cheos,karena hari itu tersebar berita masyarakat akan menggerudug ke KPU. KPU sangat cerdas, OK/ decak kagum pasti muncul, tetapi secara jujur nampaknya akan lebih banyak pihak yang menganggap 'curang' dan memang gelar itu yrlah diterima oleh KPU, karena tiuba tiba KPU mengalami kesulitan melakukan prihal tambah tambahan yang dahulu memang telah diajarkan ketika menduduki bangu sekolah, di kelas 1,2,3 di tingkat Sekolah Dasar setingkat.



Kesulitan para komisioner KPU bersama stafnya ini menjadi olok olok menjelang masuk puasa Romadhon. Para netizen saling mengingatkan agar dalam masalah puasa Romadhon jangan memperingatkan orang orang KPU dalam menetapkan puasa dan sholat taraweh. Alasan mereka khawatir kalau kalau nantio akan terjadi kekeliruan dalam menjumlah, umpama Puasa yang seharusnya dilaksanakan dalam 30 hari, tetapi jika ada keterlibatan KPU, salah salah puasa akan ditetapkan menjadi 330 hari atau sebaliknya justeru cuma 3 hari saja. Atau rokaat sholat yang seharusnya 11 rokaat bisa menjadi 110 rokaat atau cuma 1 rokaat saja. Demikian kata netizen mengejak KPU yang terlampau sering keliru mengimput data, salah dalam menjumlah.

Demikian buruknya KPU di mata netizen,  keburukan KPU semakin sempurna ketika Panwaslu menetapkan bahwa KPU tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, khususnya  dalam masalah penghitungan, KPU yang semula melaporkan kepada masyarakat bahwa merekja mmiliki sistem perhitungan yang cepat dan supercanggih lainnya. Tetapi sayang nampaknya KPU memang tidak memiliki niat, memperbaiki semua koreksi. Jelas ini mengecewakan.

Kekecewaan ini ditambah pula dengan cara KPU menyampaikan Pengumuman hasil Pilpres sewngaja di tengah malam buta,

Saturday, May 18, 2019

KPU SUMBER MAALAH, KEUTUHAN BANGSA TERANCAM

PRESIDEN JOKOWI telah mempermaklumkan bahwa Pilpres telah berlangsung secara lancar, sukses dan jurdil (jujur serta adil) tetapi sayang pernyataan Bapak Presiden yang juga sekaligus sebagai Calon petahana, yryapi sayang berbeda dengan penantangnya yang yang mengatakan bahwa pelaksanaan Pilpres kali ini penuh dengan kecurangan dan bahkan KPU sebagai penyelenngara justeru termasuk pemain inti dalam kecurangan itu demikian juga dengan pembantu Petahana yang semula tak mengambil cuti ketika masa kampanye telah dimulai sehingga faslitas Pemerintahpun dapat dumanfaatkan, sehingga dua yang didakwa penantang, yaitu KPU dituntut menghentikan kegiatan penghitungan untuk diperbaiki, dan calin petahana didiskualifikiasi. Sungguh ini pristiwa yang luar biasa bagi masyarakat awam, karena Bawaslu membenarkan tuduhan ini, menurut Bawaslu KPU telah melakukan kesalahan dan harus dilakukan pembenahan. Memang Bawaslu sama sekali tak menyinggung masalah petahana. Tetapi rakyat terpecah dua.



Bagi rakyat jelata Keputusan Bawaslu itu adalah peristiwa luar biasa

Friday, May 17, 2019

MARI KITA AGUNGKAN AGAMA KITA


GEREJA DITINGGALKAN OLEH UMMAT di Eropa, utamanya di German adalah berita yang sangat memperihatinkankan, karena selama ini teori teori tentang Kebangsaan dan Kenegaraan yang diciptakan oleh sejumlah negara maju justeru menghasilkan disintegrasi bahkan tragedi bangsa Negaea berkembang yang sedang berusaha menerapkan teori modern, ketegangan dan kehancuran yang dialami oleg sejumlah Negara di Timur Tengah tak lebih dari hasil teori Neara Demokrasi diterapkan di negara negara itu. Disintegrasi mereka alama ketika Teori Demokrasi mereka terapkan atas provokasi sejumlah Negara Maju. Dan Indonesia yang satu sisi dipuji puji oleh sejumlah Negara Maju itu tetapi dalam waktu bersamaan disintegrasi mulai mengintai. Artinya kalaupun ingin sekali menerapkan demokrasi di Negeri tercinta ini hendaknya dalam waktu bersamaan keberadaan agama harus diagungkan. Kehancuran Timur Tengah justeru keberadaan agama mualai diusik dan diadudomba satu dengan yang lain. Kita harus kerja keras agar masyarakat kita tetap menjadi asyarakat yang beragama, karena dahulu Indinesia dibangun oleh nilai nilai keagamaan yang berhasil memperkuat jiwa nasionalisme Bangsa Indonesia.



Itulah sebabnya kita menjadi sangat cemas mendengar kabar bahwa masyarakat Eropa beramai ramai meninggalkan gereja mereka bersama pemimpin agama mereka. Walaupun setelah ditelisik ternyata mereka meninggalkan gereja bukanlah karena ajaran gereja tak disukai ummatnya, tetapi para pimpinan gereja itu banyak yang melakukan pelanggran moral, yaitu mempraktekkan sex bebas, dengan tidak menanggalkan jubah kebesaran pimpinan keagamaan.

Walaupun hal itu sejatinya tidak melanggar kaidah demokrasi di Negara Liberal. Bagi masyarakat yang katanya penganut demokrasi yang liberal itu.  masalah sex atau masalah perkawinan itu adalah hak azasi seseorang, dan tak layak ditanyakan kepada seseorang, dengan siapa Ia hidup, adalah pilihan. bolah ya mmilih sesama laki laki atau perempuan, atau berlainan jenis kelamin, yang memberikan kepuasan secara libido, apakah Ia menikah atau  tidak menikah, itu adalah pilihan, itu adalah pilihan yang tidak boleh dipertanyakan bagi seseorang. Jangankan masalah itu, masalah menganut agama atau tidak, bahkan berapa usia sekarang adalah sesuatu yang tabu untuk ditanyakan kepada seseorang.

Dahulu masarakat kita adalah mitis, lalu mengenal Tuhan, telah mereka tinggalkan jejak jejak itu, dan Indonesia membangun fondasi Kebangsaan dengan agama, sejalan dengan budaya nitis bergerak menjadi .budaya yang ontologis dan kini menyempurnakan budaya fungsional, Tiba tiba datang Teori yang datang dari Barat dengan nama Demokrasi Liberal, yang akan memisahkan agama dari Kebangsaan dan Kenegaraan.

Tak boleh Bangsa Indonesia dipisdahkan dengan urusan Kebangsaan dan Kenegaraan, dengan fondasi Keagamaan dan Ketuhanan kita gunakan untuk membangun sebagai fondasinya. Ummat Kristian di Indonesia tidak beleh lari meninggalkan gereka dan pemimpin mereka seperti halnya ummat Kristian di Jerman dan belahan Eropa lainnya. Untuk itu marilah kita bersama sama bahu membanhu antar ummat beragama jangan sampai teori Teori Demokrasi Liberal meluluhlantakkan kehidupan kita dalam beraga, Ingat kita Bangun Fondasi Kenagaraan ini dengan nilaio nilai agama yang kita anut. Semoga Pemerintah hasil Pemilihan kita yang baru saja berlalu akan mmihak kepada kepentingan masyarakat Warga dan Bangsa Indonesia. 

Wednesday, May 15, 2019

DISINIKAH PERANG TOTAL ITU


GENDERANG PERANG TOTAL yang semula ditabuh oleh kelompoknya Calon Petahana dalam Pilpres 2019 ini nampaknya direspon oleh kelompok 02 Prabowo Sandi setelah 02 seperti mendapatkan amunisi melimpah setelah bergabungnya para ahli AITI yang sangat tidak suka kepada kelompok yang berniat akan membodohi masyarakat bangsa dalam menentukan masa depan mereka secara jujur dan adil, jelas ini kiriman dari Allah yang pantas kita syukuri. Ahli AITI ini menciptakan robot yang mampu memotret aktivitas alat hitung KPU baik yang asli, disimpan maupun yang dirubah dan dipalsukan dapat direkam dari menit ke menit. Itulah sebabnya maka dengan bantuan robot ini ketika sidang gugatan KPU di Bawaslu sedikitpun tak mampu diabntah oleh Tim AITI kelompok 01 Petahana. Semua keteranganb dan argumen 02 di Iyakan oleh Tim AITI 01 Petahana. Peristiwa ini selain sangat membanggakan karena merupakan keahlian anak Bangsa tetapi dalam waktu yang bersamaan karena membuka aib sekelompok Saudara kita sebangsa yang memiliki perangai kurang terpuji tak disadari telah hadir dalam kegiatan yang maha penting dalam menyelamatkan eksistensi Bansa, yaitu Pilpres. Sejati mereka itu layak menerima sangsi dan hukuman yang setimpal.

Friday, May 10, 2019

POLITIK DAN SETAN GUNDUL.


YUDI PRAMUKO tak kita kenal sbelumnya, tetapi hanya dalam waktu singkat saya langsubf nerasa akrab karena Ydi dibesarkan di komunitas yang saya tahu itu dibangun oleh Azyumardi Azra, Hidayat, Fachri Alim Iqbal Saimima, Sudirman Teba, Dzulkarnaen Jabbar dan lain lain di Kampus Ciputatm saya beberapa kali berkunjung ke kamunitas mereka. Saya simpati kepada komunitas mereka karena mereka gemar membaca dan mereka berusaha untuk menjadi penulis, dam tulisan pada saat tembus ke Koran Harian Kompas Kita semua tahu Hariuan Kompas sangat selektif menerima tulisan apalagi mission agama Katholik ada di belakangnya, itu yang tersebar di seantero Mahasiswa Islam. Diantara nama nama itu saya paling dekat dengan Dzulkarnain Jabbar, yanbg lebih cenderung ke Politik Tinimbang menjadi ASkademisi. Nah ... Yudi Pramuko nampaknya nampaknya sempat dibesarkan oleh komunitas itu.

Barangkali itu juga yang membuat saya lebih cepat akrab dengan gagasan gagasannya di Youtube, sehingga bis asaya pastikan bahwa saya akan mensubcrib yautube itu bahjan loncengnya pasti saya senggol pula. Salah satu Youtube Yudi Pramuko adalah menyangkut setan Gundul.



SETAN GUNDUL itu tidak ada apa apanya yang paling berbahaya itu adalah godaan perempuan. 

Wednesday, May 8, 2019

POLITIK DISKUSI ..

PILPRES 2015 TV sering menampilkan akademisi berhadapan dengan politisi, Adian Napitupulu dan Rocky Gerung representatif mewakili dua pihak dalam kasus yang satu ini. ini sesungguhnya sudah berlangsung ima tahun lebih bagaimana para politiusi tampil di arena diskusi, mungkin ini dianggap masalah ringan dan remeh temeh, padahal sesungguhnya akan mempengaruhi perjalanan bangsa ini menuju Bangsa yang bermartabat. Seyogyanya dalam diskusi masing masing pihak mendengarkan lawan bicara dengan khidmat dan memberikab lawan untuk bicara dengan forsi yang memadai sehingga seluruh gagasan yang ada dalam otaknya dapat dituangkan, lalu lawam bicara dobolehkan menampilkan prerspektif lain walaupun dalam tema yang sama, Diskusi itu menggabungkan dua pendapatuntuk saling mengisi dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam diskusi itu. bukan saling serang dan membunuh karakter, atau setidaknya menghalangi orang lain berpendapat.



Bila diskusi tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, maka jelas ini kerugian besar bagi Pihak TV penyelenggara, tetapi kerugian yang paling besar adalah Bangsa yang telah membangun diri menjadi Bangsa yang bermartabat, tetapi dengan tidak mensukseskan diskusi yang terkait dengan pembangunan Bangsa ini adalah merugikan Bangsa secara keseluruhan.

Mungkin politisi memiliki pengertian dan definisi yang sangat terbatas seperti kenyataan bahwa politik ekonomi sepertinya hanya mampu menyentuh kulit ari dari perekonomian manakala para politisi hanya membatasi pengertian ekonomi secara tipis saja, padahal perekonomian memiliki dampak dan kaitan sangat luas. Para politisi nampaknya harus benar benar memahami kaidah etuka politik. Janganlah hendaknya para politisi itu justeru merujuk kepada debat kusir, dan debat pada umumnya

Islam sendiri sesungguhnya melarang seseorang itu terlibat dalam perdebatan. karena perdebatan itu hanya mengutamakan kemenngan dan melumpiuhkan musuh, bila perlu lawan debat sesegera mungkuin dibunuh karakternya termasuk juga musuh berdebat tak mmiliki kesempatan untuk berbicara sehingga kebenaran apapun tak mampu diungkap dalam diskusi yang telah menjadi perdebatan itu.  Tetapi mungkin para politisi justeru sedang membangun Politik Diskusi. yang berintikan pembunuhan karakter.

Bila itu yang dibangun oleh para politisi, maka sesungguhnya mereka sedang menghancurkan karakter bangsa, di lain pihak mengapa pula TV Nasional gemar sekali melaksanakan perdebatan. Padahal dalam agama Islam Debat itu dilarang, dan siapa yang menghindari dan meninggalkan perdebatan maka apabila Ia sejatinya ada pada kebenaran, maka Ia akan dibuatkan rumah di syurga di pusat keindahan sementara bila Ia sebenarnya berada pada yang salah, Ia akan tetap dibuatkan rumah ditempat yang kurang indah. Itu bagi inisiaror meninggalkan dikusi manakala telah berubah menjadi perdebatan. Hadis ini sejatinya harus diketahui olh para politisi yang mewakili rakyat, agar jangan berperan sebagai pembodohan rakyat.

Tuesday, May 7, 2019

PROVOKASI CARA HERDROPRIYONO.

SUKSES PROVOKASI sebelumnya kini muncul provokasi kedua atau lanjutan tetapi kini semakin mngerucut ditujukan kepada warga keturunan Arab. Sebelumnya politisi Pensiunan militer yang kurang sukses ini melontarkan issue bahwa sejatinya Pilpres 2019 ini bukan antara antara Jokowi - Ma'ruf Amin versus Prabowo Sandi, tetapi hakikatnya adalah persaingan kontestasi antara Pancasila dan Khilafah. Jokowi Pancasila dan Khilafah itu Prabowo. Walaupun beliau adalah seorang Profesor tetapi secara akademis itu tak mutu, namun karena provokator itu dari politisi biasanya pengaruhnya lebih signifikan. Tetapi ibarat dalang Hendro Politisi yang tak pernah kehabisan akal. Sekarang keturunan Arab yang jadi sasaran tembak. Mereka dicap sebagai provokator, kini sedang diuji oleh publik mana lebih provokator antara Keturunan Arab dengan Profesor Hendrapriyono. Tinggal saja menantikan hasilnya, pinjam istilah Gerung, kita akan mertambah dungu atau mampu berfikir sehat dengan prang provokator antara keturunan Arab dengan Hendro.


-




KALAU BOLEH SAYA berpendapat bahwa yang membuat banyak orang pusing adalah Rocvky Gerung, karena dia yang mengatakan bahwa sumber hoax itu adalah penguasa, maka dalam hal ini termasuk diantaranya adalah orang orang dekatnya penguasa. atau memangku kekuasaan, akibat dari apa yang diucapkan Gerung dan atak ada Pemerintah atau Penguasa yang membantahnya, seolah apa yang dikatakan gerung itu benar adanya. Mari kita perkecil saja persoalan ini yaitu antara Keturunan Arab dengan Hendropriyono.  Walaupun sangat tak sebanding menghadap hadapkan antara Hendropryono dengan Keturunan Arab yang sangat jauh dari pusat Kekuasaan di Indonesia itu, jika seandainya Rumus Gerung yang dipakai maka, Hendropriyono lebih dekat dengan hoiax ketimbang keturunan Arab. Dan rumusnya Gerung itu adalah musuh tersendiri bagi Politisi semacam Hendro.

Posisi orang Arab itu terlanjur mulia di mata masyarakat utamanya Islam atau pihak lain yang pernah berjuang untuk Kemerdekaan Indonesia. Selnajutnya umumnya mereka hanya bergerak di bidang dakwah Islam saja sebelum Ahok melancarkan politiknya. Tradisi cium tangan kepada Ulama Keturunan Arab itu akan sulit bila Hemdro akan meminta ummat Islam akan cium tangan kepada orang orang Keturunan China. Walaupun belakangan kita terhenyak melihat Santri Cium tangan Hari Tanu Politisi keturunan China yang gemar memberikan bantuan kepada Pimpinan Pesantren  sekedar pamer keantunan kepentingan Pilpres dan Piliuhan Lgislatif.

Nanti akan diuji kebadian kesantunanya itu apakah masiyh akan berlangsung seusai Pilpres dan Pilkada ini, jika masih rajin singgah ke Pesantren maka berarti asli, tetapi jika terhentimaka itu sekedar pencitraan. Hanya strategi untuk ngibul saja, Itupun membutuhkan kesaksian selama berabad abad, seperti konsistensi Warga Keturunan Arab dalam berpegang kepada ajaran Islam.

Sudah terlalku banyak jasa yang ditunjukkan oleh pendatang Arab dan tak sebanding dengan jasanya pendatang China, kecuali keberhasilan pendatang China menguasai ekonomi di Indonesia juga ingin dicatat sebagai bakti kepada Ngeri Indonesia, seperti juga sering mereka teriakkan sebagai NKRI Harga mati. Sejumlah gedung gedung menjlang tinggi dan sejumlah perusahaan dan pabrik pabrik juga sebagai bukti bakti mereka bila kita sepakat umtulk megatakan itu sebagai bakti kepada Negara RI. sehingga Bangsa ini berkesempatan  menikmati kekayaan negeri dan berhasil menghambat keluarnya kekayaan negeri unuk dinikmati asing secara curang.  Barangkali mereka juga pada saatnya layak disalami dan dicium tangan mulyanya.

Saya bergembira Hendropriyono menyerahkan ini kepada Lemhanas, karena banyak yang terkejut dengan ucapan Hendro yang demikian bagus, yaitu bahwa negeri ini harus dipimpin oleh keturunan asli pribumi Indonesia. Ini sebuah perjuangan berat, karena banyak pihak yang menganggap bahwa dosa Henropriyono cukup besar. Padehal semangatnya untuk membela pribumi asli sangat mulyanya.

Friday, May 3, 2019

KEBATILAN DI DEPAN MATA, ULAMA JANGAN DIAM.


BANYAK YANG MENGATAKAN, bahwa Pilpres kali merupakan pilpres yang paling berutal dalam sejarah Indonesia, kebrutalam itu dipertomtomkan secara sambung mnyambung. Yah memang ada yang menabuhkan gerderang perang bahwa untuk kemenangan dalam Pilpres akan dilaksanakan perang total, semula gertakan ini hanya gertak sambal belaka yang pedasnya tak melumpuhkan lawan bahkan akan membuat orang ketagihan untuk meminta yang lebih berutal. Ternyata gertakan ini bukan main main. Hampir mencapai lima ratus orang meninggal dalam peperangan ini, dankonon ada ribuah yang harus dirawatm nereka adalah hamba KPU dan TPS dan orang orang yang terlibat disekitarnya. Artinya memang belum sebutir pelurupun yang meletus, yang bergelimpamngan sudah mencapai angka pantastis, dan ini menjadi catatan di dunia demokrati ini.



MENARIK sekali Youtube yang diterbitkan oleh Yudi Pramuko.

Innalillahi wainna Ilaihi rojiuun, .... hampir lima ratus orang petugas KPPS bahkan aparat penyelenggara  Pemilu lainnya meninggal dunia dan seribuan yang harus dirawat, ketika menyelenggarakan dan menerapokan sebuah sistem Pemilihan sebuah Negara. Jumlah yang sangat luar biasa ini jangan sekali kali dianggap masalah kecil dan biasa biasa saja. Ini adalah pristiwa langka dan janganlag hendaknya luput dari perhatian kita semua, utamanya sebagai ulama. Ulama itu tak boleh bungkam ketika didepan matanya trerjadi suatu kekeliruan. Pernyaan kita ketika dalam suatu waktu yang relatif sikngkat dan dalam sebuah kegiatan yang sama ada yang mninggal demikian banyak yang kesemuanya adalah orang orang yang terlibat dalam kegiatan itu.

Ulama harus memiliki sensitifitas terhadap semua ayat ayat yang diturunkan Allah kepada manusia. Dan ketahuliah bahwa ayat ayat yang diturunkan melalui Nabi dan Rasul adalah hanya sebagian kecil saha, karena ayat ayat itu justeru diturunkan melekat pada alam serta aktivias manusia. 


Wednesday, May 1, 2019

JANGAN BERFIKIR MENGHINA ULAMA.


JIKA ANDA SEORANG MUSLIM, jangan pernah anda merumuskan hinaan, ejekan, atau sekedar lawakan untuk mengundang tawa dan kegembiraan dengan menghina atau mengejek seorang ulama, sekali lagi bila anda mengaku Muslim. Karena begitu kito melontarkan hinaan itu maka sejak saat itu kita sedang menghadapi persoalan serius. Karena Ulama itu adalah pewaris Nabi, artinya setelah Nabi tiada maka tugas kenabian itu adalah diwarisi oleh para ulama. Ada emapt ciri sifat Nabi dan Rasul yaitu Siidiq (benar), amanah (dipercaya)(, Fatonah (berwawasan dan Tacligh yang artinya tak henti henti menyeru kapada ummat kebenaran dan kebaikan. Kemampuan mereka mengusung warisan itu adalah merupakan berkah dari Allah dan mereka juga akan mendapatkan hukuman yang sangat berat manakala tidak konsisten. Bagi seorang Muslim adalah wajib untuk mendoakan agar para ulama selalu menempuh jalan yang lurys, sehingga ummatpun akan terlindungi dari kesesatan.




NAMA BESAR apapun, dan sebesar apapun nama yang disandang seorang pelawak maka janganlah nama ulama dijaikan olok olokan, hatta sepanjang dan selebar apapun tawa yang ditimbulkannya. Agama melarang seseorang melawak dan guyonan dengan objek atau konten agama Islam. Itu adalah sesuatu yang sangat dilarang.  Silakan tanya ulama apa hukumnya agama dijadikan bahan humor..

Sebagai seorang Muslim dolarang mengolok olokkan agama, ulama, apatah lagi Rasul dan Allah Swt. Tidak dengan mengolok olokkan saja, pihak Kafir ada sebagian yang sangat suka mengolok olok agama Islam, mengolok ulama, Al-Quran, Rasul dan bahkan Allah. Mereka tak segan mengolok olok Islam di medsos.Janganlah keberanian itu terinspirasi dari kebodohan kita dalam beragama.