Friday, May 17, 2019

MARI KITA AGUNGKAN AGAMA KITA


GEREJA DITINGGALKAN OLEH UMMAT di Eropa, utamanya di German adalah berita yang sangat memperihatinkankan, karena selama ini teori teori tentang Kebangsaan dan Kenegaraan yang diciptakan oleh sejumlah negara maju justeru menghasilkan disintegrasi bahkan tragedi bangsa Negaea berkembang yang sedang berusaha menerapkan teori modern, ketegangan dan kehancuran yang dialami oleg sejumlah Negara di Timur Tengah tak lebih dari hasil teori Neara Demokrasi diterapkan di negara negara itu. Disintegrasi mereka alama ketika Teori Demokrasi mereka terapkan atas provokasi sejumlah Negara Maju. Dan Indonesia yang satu sisi dipuji puji oleh sejumlah Negara Maju itu tetapi dalam waktu bersamaan disintegrasi mulai mengintai. Artinya kalaupun ingin sekali menerapkan demokrasi di Negeri tercinta ini hendaknya dalam waktu bersamaan keberadaan agama harus diagungkan. Kehancuran Timur Tengah justeru keberadaan agama mualai diusik dan diadudomba satu dengan yang lain. Kita harus kerja keras agar masyarakat kita tetap menjadi asyarakat yang beragama, karena dahulu Indinesia dibangun oleh nilai nilai keagamaan yang berhasil memperkuat jiwa nasionalisme Bangsa Indonesia.



Itulah sebabnya kita menjadi sangat cemas mendengar kabar bahwa masyarakat Eropa beramai ramai meninggalkan gereja mereka bersama pemimpin agama mereka. Walaupun setelah ditelisik ternyata mereka meninggalkan gereja bukanlah karena ajaran gereja tak disukai ummatnya, tetapi para pimpinan gereja itu banyak yang melakukan pelanggran moral, yaitu mempraktekkan sex bebas, dengan tidak menanggalkan jubah kebesaran pimpinan keagamaan.

Walaupun hal itu sejatinya tidak melanggar kaidah demokrasi di Negara Liberal. Bagi masyarakat yang katanya penganut demokrasi yang liberal itu.  masalah sex atau masalah perkawinan itu adalah hak azasi seseorang, dan tak layak ditanyakan kepada seseorang, dengan siapa Ia hidup, adalah pilihan. bolah ya mmilih sesama laki laki atau perempuan, atau berlainan jenis kelamin, yang memberikan kepuasan secara libido, apakah Ia menikah atau  tidak menikah, itu adalah pilihan, itu adalah pilihan yang tidak boleh dipertanyakan bagi seseorang. Jangankan masalah itu, masalah menganut agama atau tidak, bahkan berapa usia sekarang adalah sesuatu yang tabu untuk ditanyakan kepada seseorang.

Dahulu masarakat kita adalah mitis, lalu mengenal Tuhan, telah mereka tinggalkan jejak jejak itu, dan Indonesia membangun fondasi Kebangsaan dengan agama, sejalan dengan budaya nitis bergerak menjadi .budaya yang ontologis dan kini menyempurnakan budaya fungsional, Tiba tiba datang Teori yang datang dari Barat dengan nama Demokrasi Liberal, yang akan memisahkan agama dari Kebangsaan dan Kenegaraan.

Tak boleh Bangsa Indonesia dipisdahkan dengan urusan Kebangsaan dan Kenegaraan, dengan fondasi Keagamaan dan Ketuhanan kita gunakan untuk membangun sebagai fondasinya. Ummat Kristian di Indonesia tidak beleh lari meninggalkan gereka dan pemimpin mereka seperti halnya ummat Kristian di Jerman dan belahan Eropa lainnya. Untuk itu marilah kita bersama sama bahu membanhu antar ummat beragama jangan sampai teori Teori Demokrasi Liberal meluluhlantakkan kehidupan kita dalam beraga, Ingat kita Bangun Fondasi Kenagaraan ini dengan nilaio nilai agama yang kita anut. Semoga Pemerintah hasil Pemilihan kita yang baru saja berlalu akan mmihak kepada kepentingan masyarakat Warga dan Bangsa Indonesia. 

No comments:

Post a Comment