Saturday, October 12, 2013

Ketajaman Intuisi dan Manfaatnya

Oleh Pepey Rianawati Kurnia, Pakar Manajemen



Belajarlah dari bisnis bakery. Dijelaskan bahwa pelaku bisnis bakery perlu memiliki intuisi yang tajam untuk menghadapi begitu banyak tantangan dalam mengembangkan bisnisnya. Intuisi yang dibentuk oleh proses pembelajaran dan pengalaman membentuk keyakinan diri untuk mengambil tindakan beresiko sekalipun dalam keadaan waktu yang sempit. 

Bagaimana membangun intuisi?

Pelaku bisnis perlu sering berinteraksi dengan target pasar bakery-nya, membuat struktur organisasi yang informal dalam perusahaannya serta mamberikan waktu rileks bagi dirinya agar kreativitas kerja otak kanan yang berperan dalam proses intuisi dapat menjalankan tugasnya secara maksimal untuk melahirkan ide dan solusi yang menjadi jawaban dari persoalan atau pertanyaan kita selama ini.



Keputusan Yang Benar Dengan Resiko Kecil
Namun, kembali kita dihadapkan pada pertanyaan, apa manfaat intuisi dalam kehidupan kita sebenarnya? Apakah intuisi benar dibutuhkan dalam mengelola bisnis bakery kita? Untuk menjawabnya, sebagai pelaku bisnis bakery, tentu kita selalu berhadapan dengan perubahan-perubahan yang berada disekitar kita. Sebagai contoh, perubahan persaingan yang semakin ketat dari hari-ke hari, persoalan yang semakin kompleks yang juga akan dengan mudah memunculkan konflik yang akan mengurangi efektifitas dan produktivitas bisnis kita.


Perubahan tersebut memerlukan kesadaran diri kita, sebagai pelaku bisnis, untuk membuat keputusan yang akurat dan benar dengan resiko yang sekecil- kecilnya. Untuk itu, menurutParikh (1995)dibutuhkan garis pedoman (guideline) yakni intuisi kita untuk membantu dalam membuat keputusan tersebut. Banyaknya informasi yang diterima, bahkan kadangoverload, dapat membuat kebingungan. Atau bisa terjadi pula informasi atau fakta yang ada sedikit /minim, sehingga kita seperti berada dalam էelapԠtidak tahu apa yang harus dilakukan. Intuisi yang dibentuk oleh pengalaman dan proses pembelajaran mampu menjadi garis pedoman untuk menghasilkan keputusan setepat-tepatnya dalam situasi persaingan ketat dan persoalan yang semakin kompleks sehingga konflik dapat diminimalisasi.


Saat ini, untuk memenangkan persaingan, produk yang dihasilkan pun perlu memenuhi kebutuhan pasar yang selalu berubah. Akibatnya, inovasi perlu dilakukan terus menerus agar perusahaan tetap mampu bertahan bahkan berkembang dalam bisnisnya. Mengacu kepada definisi inovasi dariFontana (2009), bahwa Inovasi yang berhasil adalah inovasi yang menciptakan nilai lebih besar untuk konsumen, untuk komunitas, dan lingkungan pada saat yang sama, jadi inovasi tidak hanya bermanfaat bagi konsumen, juga produsen dan lingkungannya. Untuk itu, karena tuntutan pasar yang dinamis tersebut, pelaku bisnis bakery perlu melakukan inovasi produk baru secepat mungkin (dengan dukungan teknologi tentunya) untuk memenuhinya. Berkurangnya waktu pengembangan produk (inovasi yang dipercepat) menuntut ketajaman intuisi agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi manfaat yang memang benar dibutuhkan oleh konsumen, bermanfaat juga bagi daya saing perusahaan dan juga bagi lingkungannya. Kembali, intuisi dalam membuat keputusan yang akurat sangat dibutuhkan dalam kondisi percepatan ini.


Namun demikian, intuisi saja tidak cukup. Mengacu kepada pernyataanFolino (2000),մhe best decision makers use both analytical and intuitive techniques to solve problemԼ/em>maka pelaku bisnis bakery perlu juga mengkombinasikan analisa rasional dan intuisinya untuk menghasilkan keputusan yang terbaik. Jangan sampai, intuisi mendominasi keputusan tanpa didukung data sedikitpun… jadinya malah բunuh diriԠseperti trend saat ini…


Oleh Pepey Riawati Kurnia (Staf Profesional PPM Manajemen dan Staf Pangajar Sekolah Tinggi Manajemen PPM)



No comments:

Post a Comment